Share

Hampir

REMBULAN

Aku menutup pintu dengan sedikit bantingan ketika tiba di apartemen. Rasanya lelah padahal aku nggak ngapa-ngapain. Ah, mungkin aku lelah menghindar dari Romeo yang tidak henti mengejarku.

Apa sikapku tadi kekanakan? Apa yang ada di pikiran Romeo saat ini? Apa menurutnya aku norak, lebay, sialan?

Ah, bodoh amat. Aku rasa sikapku sudah tepat. Dengan sikap yang kutunjukkan dia pasti mengerti bahwa aku nggak suka pada caranya yang terus mengejarku.

Bel di depan sana berbunyi begitu aku masuk ke kamar.

Romeo? Apa itu dia? Jadi dia datang menyusulku?

Aku membiarkan bel terus berbunyi tanpa keinginan untuk membuka pintu. Namun semakin lama nggak ada tanda-tanda akan berhenti. Dengan kesal kulangkahkan kaki menuju ruang depan.

"Kamu lag--" Kalimatku menggantung begitu saja ketika mengetahui bukan Romeo yang datang, tapi Putra, salah satu karyawan toko. "Eh, sorry, saya pikir siapa."

Putra tersenyum padaku. "Nggak apa-apa, Mbak Bulan. Saya ke sini disuruh Mbak Rosi, mau mengantar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Rogate Artaida Tiarasi Gultom
masihkah ada sambungannya?
goodnovel comment avatar
Ahlakul Mahmudah
Aaaaaaa......
goodnovel comment avatar
Yenie yul Rompis
hmmmmm..... Bulan oh Bulan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status