"Bos, kasus ini sudah dua puluh tahun lebih, tentu saja tidak mudah untuk mencari seseorang. yang ku pikirkan adalah apakah identitasnya masih seperti dulu?""Walau identitasnya berubah, demi dendam orang tuaku, pasti akan ku cari pelakunya sampai dapat," ujar Jack dengan penuh dendam."Bos," sapa Hellis dan Lewiz yang baru melangkah masuk ke dalam markas."Hellis, Lewiz, ada apa?" tanya Jack."Bos, anggota Donnie masih saja ingin menimbulkan keributan. kali ini di pasar. anggota Donnie mengambil dagangan para penjual dan merusakan barang mereka," kata Hellis."Mereka semakin merajalela, ini tidak bisa dibiarkan lagi!" ujar Lewiz."Apakah tidak ada tindakan dari pihak berwajib?" tanya Sean."Setiap mereka datang anggota Donnie sudah pergi. mereka sangat lambat dalam penangkapan," jawab Hellis."Bos, jika dibiarkan para pedagang itu sangat kasihan. mereka tidak bisa mencari makan lagi," kata Sean."Kirimkan anggota untuk memberi pelajaran terhadap anggota Donnie!" perintah Jack."Seger
"Kalian masuklah dulu!" ajak Teddy.Jack dan Pretty lalu melangkah masuk ke dalam kamar Teddy. di siang itu mereka makan bersama sambil berbincang-bincang."Sudah lama kita tidak makan bersama, dan akhirnya kita bisa bertemu hari ini," katanya Teddy sambil menyantap makanannya."Kita berdua sering keluar negeri, oleh karena itu agak sulit untuk bertemu," jawab Jack."Sudah lama tidak bertemu paman tidak menyangka bahwa kamu memiliki asisten pribadi, selama ini hanya sean yang ikut kamu ke mana pun kamu pergi," ucap Teddy."Pretty bisa menyediakan semua kebutuhanku, sedangkan Sean adalah bagian pekerjaan di luar," jelas Jack."Ternyata begitu!" jawab Teddy dengan senyum."Jack, aku ingin ke kamar kecil sebentar, mau cuci tanganku!"kata Pretty."Pergilah ke kamar mandi sini saja!" ujar Teddy"Baik Tuan Brad, terima kasih," ucap Pretty.Saat Pretty melangkah pergi Teddy menatap senyum ke arah Jack yang duduk di depannya"Paman, kenapa melihatku terus? apa ada yang aneh?""Tentu saja aneh
"Benar, paman juga baru bertemu dengan dia. saat itu dia bekerja di rumah paman dan putrinya juga. karena putrinya berulah maka paman memecat mereka berdua tanpa ragu," jawab Teddy."Paman, apakah papaku mengenalnya?""Tidak sama sekali, Albert hanya berteman denganku dan tidak pernah bertemu dengan Jorge," jawab Teddy."Paman, Albert Jolie adalah ayah Pretty, tiga tahun lalu Albert Jolie megusirnya keluar dari rumah," jelas Jack."Apa, mengusirnya? dan Pretty adalah putrinya?" tanya Teddy dengan merasa heran."Benar Paman, semua ini ada hubungannya denganku," jawab Jack dengan merasa bersalah.Jack mencerita semua kejadian tiga tahun lalu yang dia lakukan terhadap Pretty."Dengan apa yang kau ceritakan itu memang bukan salahmu sepenuhnya, hanya saja bagi seorang gadis polos seperti Pretty ini adalah sebuah mimpi buruk baginya, dan apakah kamu berencana ingin memberitahu dia?" tanya Teddy."Aku belum siap, dan aku tidak ingin dia menjauh lagi dariku lagi. oleh karena itu aku ingin leb
"Caramu benar! dengan cara ini masa lalu bisa lebih cepat terungkap. mereka yang adalah tetua pasti mengetahui kejadian di saat itu," kata Teddy."Paman, kapan kembali ke paris? kita boleh berangkat bersama," tanya Jack."Mungkin saja dua atau tiga hari lagi, apa kau bisa menunggu selama itu?" tanya Teddy."Itu tidak lama bagiku sama sekali. aku bisa mengeliling kota ini bersama Pretty," jawab Jack."Kalau begitu kita bisa sama-sama pulang," kata Teddy.Setelah tidak lama kemudian Jack dan Pretty meninggalkan hotel.Markas Donnie"Bos, sudah dapat informasinya, orang yang menghajar anggota kita adalah dari kumpulan Tiger World," kata salah satu anggotanya."Apa, Tiger World..."teriak Donnie yang dikejutkan dengan nama kumpulan tersebut."Benar, Bos," jawab anggotanya."Siapa bos mereka?""Jack Harrison, Bos.""Dia memiliki markas di sini? kenapa aku tidak menyadarinya?" gumam Donnie."Apakah markasnya besar?" tanya Donnie."Dia memiliki banyak anggotanya, Bos. dan mereka juga sudah l
Dua hari kemudian.Teddy bersama Jack dan Pretty kembali ke paris. saat tiba ke kota itu mereka pulang ke rumahnya masing-masing.Mansion Harrison."Pretty, hari ini tidak perlu masak! kamu pergilah istirahat!""Aku tidak lelah, aku akan siapkan makan malam!""Makan malam aku sudah pesan Sean membeli di luar."Tidak lama kemudian tiba-tiba nada dering masuk ke handphone milik Pretty.Pretty mengeluarkan handphone miliknya, saat ia membaca nama panggilan ia khawatir dan menjawab panggilan tersebut."Hallo, Bibi.""Pretty, bagian dadaku sakit sekali," kata Sunny yang di seberang sana."Bibi, tunggu aku! aku akan ke sana langsung," jawab Pretty yang memutuskan panggilannya."Jack, aku pulang ke rumah sebentar!" pinta Pretty yang merasa cemas dan ingin melangkah pergi."Pretty, ada apa? kenapa kamu begitu cemas?"tanya Jack yang menahan lengan Pretty."Bibi Sunny bagian dadanya sakit," jawab Pretty yang merasa cemas."Mari biar aku mengantarmu ke sana!" ajak Jack yang memegang tangannya Pr
"Nico, ini bukan salahmu! karena kamu harus bekerja. kamu juga ingin memberi yang terbaik untuk bibi," kata Pretty yang berdiri di samping Nico.Jack yang berdiri di ujung kasur sambil melihat wajah Sunny yang memucat, ia menatap dengan tatapan yang berbeda."Kenapa saat aku melihat wanita ini perasaanku sangat aneh ?" batin Jack.Jack lalu melangkah keluar dari kamar dan menghubungi seseorang yang di seberang sana."Hallo, Bos," sahut seorang pria yang di seberang sana."Sean, bibi Pretty masuk rumah sakit. atur anggota untuk membantu mengurusnya di sini!" perintah Jack."Baik, Bos," jawab Sean yang di seberang sana.Jack lalu melangkah menuju ke ruangan kerja dokter Jimmy."Ada apa? kenapa kau raut wajahmu begitu menakutkan sekali?" tanya Jimmy yang sedang duduk di kursinya."Aku hanya ingin tahu lebih detail, bagaimana dengan kondisinya?" tanya Jack yang duduk berhadapan dengan Jimmy."Jantungnya Sunny ada masalah dari sejak awal. jadi ini memang sudah tidak perlu heran lagi!""Apa
Pretty duduk selama beberapa saat sambil memikirkan semua tawaran yang dia dapatkan sebelumnya dan semua ucapan dari Jack semasa dirinya mabuk."Apakah pria itu adalah Jack? jika memang iya apa yang harus ku lakukan? pergi saja atau tetap tinggal? tidak...tidak mungkin aku bisa berdepan dengan dia lagi, jika dia adalah pria di malam itu. aku akan sangat membencinya jika dia memang pria itu. kejadian malam itu adalah mimpi buruk bagiku. aku harus memastikan dulu sebelum aku menyalahkan dia," batin Pretty."Pretty...." Seru Jack yang mencari keberadaan Pretty."Pretty, Ada apa denganmu? Apakah kau baik-baik saja?" tanya Jack yang menghampiri gadis itu dan kemudian memapahnya."Aku hanya...hanya terjatuh," jawab Pretty dengan alasan."Apa kamu terluka? biar aku periksa," kata Jack yang melihat ke arah kaki Pretty yang terluka."Hanya luka ringan," jawab Pretty yang sambil memerhatikan pria yang berdiri di hadapanmya itu."Pria ini sejak aku bekerja dengan dia, dia begitu perhatian padaku
"Kamu pulang saja! biar aku yang temani Pretty di sini," kata Jack."Tapi ini sangat merepotkan Anda, saya sebagai anak seharusnya menjaga mamaku di sini," ujar Nico yang merasa segan."Nico, cepat pulang! besok kamu masih ingin bekerja lagi. kalau bibi sudah sadar, aku akan memberitahumu," ujar Pretty."Tapi Pretty...?""Pulanglah! biarkan aku yang jaga di sini, lagi pula aku bisa tidur jika aku mengantuk," kata Pretty."Aku menemani Pretty di sini, jika ada apa-apa aku akan menghubungimu.""Terima kasih, Tuan Harrison. kalau begitu maka aku pulang dulu," ucap Nico yang bangkit dari sofa."Hati-hati di jalan," ujar Pretty yang ikut berdiri."Baiklah, aku pergi dulu!" jawab Nico yang melangkah keluar."Jack, aku bisa sendirian di sini," kata Pretty."Aku akan temani kamu di sini," jawab Jack yang duduk di sofa."Seharusnya kamu pulang saja, aku bisa sendiri.""Pretty, kamu seorang gadis tinggal di sini sangat tidak aman.""Di sini adalah rumah sakit, aku merasa tidak ada masalah.""D