Home / Romansa / Satu Malam Bersama Calon Besan / Bab 1. Pesta ulang tahun yang heboh!

Share

Satu Malam Bersama Calon Besan
Satu Malam Bersama Calon Besan
Author: Lucy Ang

Bab 1. Pesta ulang tahun yang heboh!

Author: Lucy Ang
last update Last Updated: 2023-06-16 17:31:50

Bab 1

Mira sungguh tidak menyangka kalau teman-temannya akan mengadakan pesta kejutan ulang tahunnya di sebuah klub malam seperti ini. Saat penutup mata dan telinganya dibuka, ia terjebak dan tidak bisa kabur dari sana. Dia bukanlah wanita yang suka dengan hingar bingar diskotik seperti ini tapi saat ini dia hanya bisa pasrah saat semua orang dengan semangat menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuknya.

Mira menatap ke arah teman-temannya yang berteriak riuh di tengah-tengah para undangan yang notabene pria-pria tampan yang tampak sengaja diundang khusus untuk memeriahkan pesta yang mereka buat.

Motivasinya sudah bisa ditebak. Mereka ingin, hanya mereka yang menjadi sorotan dan menjadi wanita-wanita yang paling cantik di antara semua pria yang hadir di dalam klub.

Setelah itu Mira langsung digiring oleh teman-temannya untuk meniup lilin ulang tahun yang sengaja dibentuk seperti mercusuar yang tinggi menjulang hingga Mira harus naik ke atas kursi yang sudah disiapkan oleh teman-temannya.

Pada akhirnya dia hanya bisa menuruti permintaan mereka. Dia menanggalkan sepatu hak tingginya dan naik ke atas kursi yang telah mereka siapkan untuk meniup lilin mercusuarnya. Dia melipat tangan sambil memejamkan matanya sesaat dan mengucapkan harapan di hadapan kue ulang tahunnya yang super besar.

Setelah Mira selesai mengucapkan harapannya, Jenny, Reni, Tari, dan Santi langsung memutar confetti secara bersama-sama. Semburan gemerlap kertas warna-warni menghujani Mira dalam sekejap.

Mira tersenyum bahagia melihat kemeriahan pesta yang telah disiapkan teman-temannya.

Mereka mengerubungi Mira dan mengucapkan selamat ulang tahun dengan ciri khas pertemanan mereka yang selalu heboh dan kompak selama ini.

Mira tersenyum geli tapi juga salut melihat keceriaan dan usaha teman-teman akrabnya untuk membuatnya bahagia di hari ulang tahunnya.

"Terima kasih," kata Mira sambil memeluk teman-temannya seraya tersenyum bahagia.

Acara tentu tidak berakhir begitu saja. Pada akhirnya mereka sengaja membuat permainan yang menjadi kelemahan Mira yaitu permainan mengingat nama karena selalu kalah Mira harus menerima hukuman dengan meneguk minuman beralkohol tinggi hingga berkali-kali sampai ia benar-benar mabuk dan hanya bisa pasrah mengikuti permainan yang mereka rancang selanjutnya.

Mereka meminta semua tamu undangan yang sudah mereka seleksi, berjejer dan membuat lingkaran besar di hadapan Mira lalu mereka meminta Mira untuk menilai siapa pria yang terganteng dari semuanya pria ganteng lainnya untuk menjadi raja di hari istimewanya.

Hadiah yang mereka siapkan tidak tanggung-tanggung!

Satu buah mobil keluaran terbaru akan menjadi milik mereka kalau mereka terpilih dan bisa memberikan satu malam yang panas untuk Mira!

Mira adalah seorang janda dengan satu anak yang sudah menginjak usia dewasa. Suaminya meninggal saat anaknya masih berumur lima tahun tapi meski memiliki paras cantik dan juga pintar mengurus perusahaan, Mira tidak pernah berniat untuk mencari pengganti almarhum suaminya.

Dia selalu fokus merawat anak dan juga bisnisnya dibanding mendengarkan usulan mereka untuk mencari pendamping baru. Semua usaha perjodohan yang dilakukan teman-temannya selalu gagal karena Mira selalu berhasil menghindari saat pertemuan itu dirancang untuknya.

"Kalian tidak perlu menjodoh-jodohkanku dengan pria manapun. Saat Suamiku meninggal, hatiku turut mati bersamanya. Aku sudah berjanji akan fokus mengurus buah hati dan juga perusahaan kami saja," kata Mira kala itu.

"Kau gila, bagaimana kau bisa hidup tanpa seks! Seks dengan klimaks yang hebat membuat kita, para wanita akan lebih awet muda!" kata Jenny sambil memelototi Mira.

"Tanpa pasangan aku masih bisa menikmati sensasi seks yang selalu memberiku klimaks yang memuaskan!" seru Mira sambil mendehem dengan wajah yang memerah.

"Hah!" seru semua teman-temannya dengan rasa penasaran tingkat tinggi. "Bagaimana bisa?" tanyanya langsung mendekat dan mengerubungi Mira.

Mira berbisik di telinga teman-temannya sambil menahan tawa geli.

"Tentu saja alat bantu seks memiliki sensasi yang berbeda dengan hangat tubuh seorang pria, Mir!" seru Reni sambil menggaris miring keningnya.

"Bagiku sama saja dan aku selalu mendapatkannya di setiap waktu," sahut Mira lagi dengan acuh.

Kembali ke pesta ulang tahun Mira ...

Mira yang sudah setengah mabuk mengikuti permainan teman-temannya tanpa merasa sungkan dan malu-malu. Ia berjalan perlahan memilih dan terus berjalan. Dia Menyeleksi satu persatu orang yang berdiri di hadapannya dan secara tidak sadar dia malah mendekati salah seorang tamu pria lalu menunjuknya tanpa ragu dengan tegas.

“Jenny! Aku inginkan dia!" kata Mira tanpa malu-malu sambil tersenyum menggoda pria pilihannya.

Jenny dan teman-temannya langsung bergegas melarang Mira. "Mir, dia bukan peserta tapi tamu sungguhan di klub ini, pilih yang lain saja yah," bujuk Santi sambil membujuk Mira yang tampak menggeleng-geleng menolak apa yang dikatakan Santi kepadanya.

"Aku tidak mau yang lain! Aku mau dia, hanya dia yang akan menjadi Rajaku malam ini!” seru Mira dengan kondisi mabuk. Entah kenapa dia merasa pria itu sangat mirip dengan almarhum suaminya karena itu dia memilihnya!

Rendi mengamati wanita yang menunjuknya saat ini dengan wajah serius. Wanita yang sudah setengah mabuk itu sangat cantik dan memikat hatinya. Seharusnya Rendi menolak dan memberitahu kalau dia bukanlah tamu undangannya tapi melihat teman-temannya yang ingin mendekati wanita itu, Rendi langsung menarik Mira dalam pangkuannya.

"Aku akan menjadi Rajanya pada malam ini," kata Rendi dengan penuh percaya diri.

Hela napas kecewa terdengar dari semua peserta yang sudah mendaftar. Meski pria yang dipilih ratu pesta saat ini memang tampan tapi pria yang dipilih oleh ratu pesta mereka itu bukanlah seorang pria muda melainkan pria yang setengah tua meski masih terlihat gagah. Seharusnya ratu pesta memilih salah satu dari mereka dibanding dengan pria yang bukan peserta resmi itu.

Melihat keadaan yang kacau dan riuh, Jenny langsung naik ke atas meja dengan berani. "Bagi peserta yang belum terpilih jangan kecewa, malam ini kalian bisa makan dan minum sepuasnya! Tagihan akan ditanggung oleh Ratu Pesta kita!" seru Jenny dengan penuh percaya diri.

Sorak-sorai dan tepuk tangan meriah langsung bergema di dalam klub termasuk teman-teman Rendi yang menyemangati temannya yang dingin ini.

"Yah, yah, aku akan membayar semuanya!" seru Mira sambil tertawa-tawa dipenuhi dengan aura mabuk.

Seruan Mira disambut dengan tepuk tangan dan sorakan gembira dari semua orang yang berada di dalam klub.

Sesuai kesepakatan, mereka digiring untuk naik ke dalam lift dengan disaksikan ke empat teman akrab Mira yang sengaja menginap di sebelah kamar mereka untuk merayakan keberhasilan mereka membuat Mira merasakan kehangatan seorang pria.

“Ini kunci kamar kalian, tapi sebelum kalian masuk. Kalian harus meminum anggur ini,” kata Jenny langsung mengulurkan sloki anggur spesial yang sudah mereka siapkan sebelumnya.

"Tunggu dulu, apa teman kalian ini sudah mengetahui rencana kalian saat ini?" tanya Rendi mencoba mencari tahu.

"Jangan pikirkan hal itu! Tugasmu sebagai Raja pada malam ini untuk memuaskan teman kami ini dan membuat temanku ini bisa merasakan indahnya sensasi bercinta itu!" sela Santi sambil menahan tawa gelinya.

"Yah benar! Besok pagi kami akan melihat kekacauan yang berhasil kalian buat di dalam kamar. Kalau dasyat kau bisa membawa hadiahnya di bawah," kata Tari sambil terkekeh senang.

"Nah sekarang, minumlah," kata Jenny lagi mendesak rajanya Mira untuk meminum anggur yang sudah mereka siapkan.

“Anggur apa ini?” tanya Rendi mencoba mencium anggur yang diberikan para wanita itu kepadanya.

“Anggur kenikmatan, kenapa? Apa kau takut?” sahut Reni dengan cepat menantang raja pilihan temannya ini.

“Aku tidak takut,” balas Rendi menanggapi dengan sikap yang santai.

“Bagus, kalau begitu minumlah,” kata Tari dengan cepat membantu Rendi meneguk anggur spesial mereka.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Endah Spy
wah bab awal seru banget, mira tadinya menolak eh malah milih rendi .. wkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Satu Malam Bersama Calon Besan   Bab 2 Yah Aku Menginginkanmu!

    Bab 2Hanya sloki kecil anggur apa akan ada pengaruh buat peminum berat sepertinya? ucap Rendi meremehkan sloki kecil anggur itu dalam hati.Kalau saja mereka tahu kemampuan minumnya. Dia tidak akan mabuk meski meminum satu botol anggur sekalipun! Dengan santai dan tanpa ragu Rendi mengambilnya sloki anggur itu dan langsung meneguk isi sloki itu dengan sekali teguk.Teman-teman Jenny saling menatap dan tersenyum gembira. “Bagus, sekarang kalian masuk dan bersenang-senanglah di dalam,” kata Jenny dengan penuh semangat. Dia tahu besok pagi saat terbangun Mira pasti akan menyalahkan mereka tapi Jenny akan memanfaatkan peluang apapun agar Mira mau mengakhiri masa lajangnya.Seorang wanita harus hidup untuk dirinya sendiri. Jenny harus akui kalau Mira adalah wanita yang sangat setia dan sangat bersahaja. Semenjak suaminya meninggal, dia menanggalkan segala kesedihannya dan hanya fokus mengurus anak dan perusahaan-perusahaannya.Meski dia tidak mau berbagi kesedihan dan juga kesepiannya, ta

    Last Updated : 2023-06-16
  • Satu Malam Bersama Calon Besan   Bab 3. Hasrat

    Bab 3Rendi tidak bisa menahan diri lagi. Segala keraguannya hilang saat mendengar jawaban dan melihat tatapan mata Cindy yang terlihat sudah menginginkan hal yang sama dengannya. “Baiklah, kalau begitu, aku tidak akan menahan diri,” kata Rendi langsung mencium bibir Cindy yang ranum.Mira membalas pagutan Peter dan mendesah karena ciuman Peter terlalu begitu nikmat saat menyentuh dan menari di atas bibirnya. “Yah, Tuhan ini luar biasa!” desah Mira di sela ciuman Peter.“Aku senang kalau kau menyukai ciumanku, Cintaku,” balas Rendi sambil memperdalam ciumannya.Mira mengerang dan membalas ciuman Peter sambil menahan diri karena entah kenapa tubuhnya merasa terbakar dan menginginkan lebih. Karena sudah tidak tahan ingin menyentuh tubuh Peter, tanpa ragu Mira langsung membantu Peter membuka jas dan kemejanya tanpa merasa malu sedikitpun. Pipinya memerah tapi tidak ingin menunda lagi!Rendi tersenyum melihat apa yang Cindy lakukan terhadapnya. Tanpa sungkan ia pun melakukan hal yang sama

    Last Updated : 2023-06-16
  • Satu Malam Bersama Calon Besan   Bab 4 Menikmati Cinta Satu Malam

    Bab 4Rendi menahan Cindy dan menenangkannya seraya tersenyum. Bukan hanya Cindy yang ingin segera menyatukan diri mereka, dia juga merasakan desakan yang sama tapi ia sudah memutuskan, tidak mau melepas Cindy begitu saja. Dia menginginkan Cindy. Bukan hanya untuk malam ini saja, tapi untuk selamanya! Karena itu ia memutuskan, tidak mau terburu-buru menyelesaikan apa yang telah mereka mulai bersama malam ini. Ia ingin Cindy hanya menginginkannya dan ia bertekad untuk memberikan kenikmatan yang bertubi-tubi kepada Cindy agar setelah ini mereka bisa menjalin hubungan yang lebih serius lagi. Dengan cepat, ia menanggalkan celana dalam Cindy dan tersenyum sambil menatap mata Cindy yang saat ini sedang memohon padanya. “Bersabarlah, Cintaku,” kata Rendi sambil menciumi tubuh Cindy dengan lembut dan mulutnya turun tanpa meninggalkan tatapan matanya ke arah Cindy yang tampak sedang menanti kejutan darinya. Dengan lembut ia membuka kedua paha Cindy dan membelai intisari kewanitaan Cindy dengan

    Last Updated : 2023-06-16
  • Satu Malam Bersama Calon Besan   Bab 5. Kabur

    Bab 5Mira bangun dengan tubuh yang sakit-sakit, tidak seperti biasanya begini, pikirnya dengan heran. Ia menggeliatkan tubuhnya dan secara insting langsung menarik selimut dan mendekat ke sumber hangat yang berada di dekatnya. “Hmm, … nyaman sekali,” katanya sambil memeluk tubuh hangat di sampingnya.Setelah beberapa saat kemudian, ia baru sadar dengan orang asing yang berada di sebelahnya ini. Yah, Tuhan, itu seorang pria! serunya dengan panik dalam hati. Matanya terbuka lebar kemudian menelan air ludahnya dengan susah payah. Ia mengumpat kesal dan malu kenapa bisa berada di situasi memalukan seperti ini!Dia mencoba mengingat-ingat apa yang sebenarnya terjadi semalam tapi sakit kepala membuatnya menyerah lalu dengan cepat mencoba menenangkan diri dan mengambil keputusan apa yang harus ia lakukan sekarang! Jangan panik, jangan panik! katanya lagi dalam hati sambil melirik pria yang tampak tertidur pulas di sebelahnya.Pelan-pelan ia mengangkat tangannya dari tubuh pria itu dan mengu

    Last Updated : 2023-06-16
  • Satu Malam Bersama Calon Besan   Bab 6 memutuskan untuk lupa

    Bab 6“Begitu saja!” seru Santi merasa sangat menyayangkan kalau sampai Mira mengambil keputusan seperti itu.Mira menelan air ludahnya dengan susah payah. “Aku tidak mungkin menjalin hubungan serius di umurku yang sekarang ini, bukan?” sahut Mira menjadi ragu dengan keputusannya sendiri.“Kata siapa tidak mungkin? Umurmu bahkan belum mencapai 50 tahun!” seru Tari memberi dorongan semangat kepada Mira.“Tiga tahun lagi aku akan mencapainya!” serunya mengingatkan Tari dengan tatapan histeris dan menahan malu.“Kita ini awet muda, keturunan vampire yang tidak akan menua, jadi tidak perlu mengkhawatirkan hal itu!” sahut Santi seraya menenangkan Mira.Mira tertawa mendengar ucapan Santi yang sembarangan. Ia menggeleng pada akhirnya. Dia sadar kalau itu hanya harapan semu belaka. Sebagai pembisnis sukses tidak mungkin dia mau mengorbankan reputasinya dengan kisah cinta di masa setengah tuanya.“Tidak. Bagiku semalam itu sudah cukup. Sekarang aku akan berusaha untuk tetap melupakan pengalam

    Last Updated : 2023-06-20
  • Satu Malam Bersama Calon Besan   bab 7 Rendi menemukan Mira

    Bab 7“Mama tutup mata dulu yah?” kata Bastian sambil mengeluarkan dasi panjang berwarna hitam dari saku jasnya.Mira tertawa melihat kelakuan putranya. “Tapi untuk apa?” tanyanya dengan santai, tidak bersedia bekerja sama.“Ma!” seru Bastian dengan wajah merajuk.Mira tertawa lagi kemudian menuruti keinginan Bastian. “Baik, baik, Mama menurut,” sahutnya dengan hati yang meleleh melihat wajah anaknya yang merajuk.Bastian tersenyum dan berjalan ke belakang mamanya. "Nanti Bastian akan menggendong Mama ke dalam," kata Bastian sambil mengikat mata mamanya.Mira terkejut dan mengingatkan Bastian dengan cepat. “Bas! Mama mengenakan rok pendek!” serunya mencoba membuka penutup matanya.Bastian langsung menahan tangan mamanya yang lentik. “Bastian akan menutupinya, Mama tenang saja,” kata Bastian sambil terkekeh melihat kepanikan mamanya yang sangat modis ini. Meski umurnya tidak lagi muda tapi mamanya selalu berpenampilan modis dan fashionable.“Baiklah,” kata Mira seraya menghela napas le

    Last Updated : 2023-06-20
  • Satu Malam Bersama Calon Besan   bab 8 Rendi cemburu

    Bab 8“Ke mana pacar yang kau janjikan kepada Mama?” tagih Mira dengan mata yang penasaran.Bastian terkekeh sambil merangkul mamanya dengan manis. “Hari ini dia diajak Mamanya pergi keluar jadi dia tidak bisa datang,” jawab Bastian sambil menatap mamanya. “Apa Mama kecewa?” tanyanya lagi.Mira langsung tersenyum sambil menggeleng menenangkan putranya. “Bila sudah saatnya, kami pasti akan bertemu,” sahut Mira sambil mengelus tangan putranya. Kalau dia sedih pasti Bastian akan merasa lebih kecewa karena kekasihnya tidak bisa menemaninya di hari istimewanya. "Apa kau mencintainya?" tanya Mira lagi berusaha mencari tahu.Bastian menatap ke arah mamanya sebelum menjawab. "Kami baru saja berhubungan, jadi masih dalam proses, Ma," jawab Bastian dengan jujur."Apa kau kecewa padanya karena dia tidak datang saat ini?" tanya Mira merasa bersimpati kepada anaknya."Kami sudah membahas dan mempersiapkan semuanya ini dari jauh hari! Tapi nyatanya?" sahut Bastian mengeluarkan uneg-uneg dalam hatin

    Last Updated : 2023-06-20
  • Satu Malam Bersama Calon Besan   Bab 9 Mira Mengingat Segalanya!

    Bab 9Mira merasa kesal dan menyesali tindakannya sendiri. Ini terjadi karena ia menuruti rasa penasarannya. Kini semuanya sudah terlambat! erangnya dalam hati. Padahal sebelumnya, jelas-jelas ia sudah memutuskan untuk melupakan apa yang telah terjadi pada malam itu tapi nyatanya? Mira mengerang lagi merasa ingin memukul kepalanya sendiri karena tidak bisa menahan diri dan menuruti rasa penasarannya, sekarang ia telah mengingat semua yang terjadi, dengan jelas, di benaknya!Mira berteriak dengan suara tertahan, memaki kesal sambil menyalahkan dirinya sendiri!“Ini gila!” erangnya lagi dengan keras kembali menyalahkan dirinya sendiri. Dan hal ini bisa terjadi gara-gara dia menuruti rasa penasarannya! erangnya lagi sambil masih merasa kesal pada dirinya sendiri!Meski tadinya dengan penuh keraguan, karena rasa penasarannya itu, ia tetap mendengarkan setiap rekaman yang diambil Santi pada malam itu! Satu persatu, pada akhirnya ia mendengarkan semua rekaman yang terjadi pada malam itu deng

    Last Updated : 2023-06-21

Latest chapter

  • Satu Malam Bersama Calon Besan   Bab 21 Menemui Mira

    Bab 21Mira menggeleng dan segera menarik diri, menjauh dari Peter. “Peter, maaf …” katanya merasa tidak bisa memaksakan perasaannya lagi. Ia telah mencoba tapi ia tidak bisa merasakan getar yang sama seperti yang ia rasakan pada malam itu! Apa perasaannya muncul hanya karena efek obat yang diberikan teman-temannya malam itu? Apa benar hatinya benar-benar telah mati? tanya Mira merasa sedih dalam hati.Peter mengamati situasi dan segera menenangkan Mira. Ia menarik senyumnya dengan hati-hati dan lembut lebih mencoba untuk menghibur dirinya sendiri. “Tidak apa, …” kata Peter berusaha mengerti situasi yang terjadi tapi tidak berniat melepas “Peter, aku mengundangmu ke sini ...," kata Mira sambil mengatupkan bibirnya merasa tidak enak meneruskan ucapannya tapi ia harus melakukannya."Katakanlah," ucap Peter menenangkan Mira yang terlihat gugup saat ini. "Aku mau meminta maaf atas apa yang terjadi pada malam itu, teman-temanku …” kata Mira lagi berusaha memberitahu Peter tentang kenakal

  • Satu Malam Bersama Calon Besan   Bab 20 judul Peter ingin mencium Mira

    Bab 20 Karena tidak bisa menghubungi Mira, akhirnya Rendi menghubungi Peter dan mengumpatnya tanpa ragu. “Apa yang kau lakukan? Kau tahu Mira milikku!” Peter tersenyum ke arah Mira lalu berdiri dari tempatnya duduk. Ia permisi untuk menerima telepon dari Rendi di halaman samping agar Mira tidak bisa mendengar teriakan Rendi di ponselnya. “Sabar Bung,” sahut Peter sambil menertawakan keberuntungannya. Ia menatap ke arah Mira yang sedang berkonsentrasi menyiapkan makan siang untuk mereka berdua. Rendi mengumpat Peter dengan kesal. Peter menenangkan Rendi sambil menahan emosinya. “Nyatanya kau dan Mira hanya terlibat cinta satu malam. Kalian tidak berpacaran sampai sekarang, jadi jangan salahkan aku kalau sekarang Mira lebih memilihku di banding melanjutkan pertualangan kalian. Semua itu hanya kebetulan dan tidak perlu diambil serius, Ren. Aku saja pacarnya sekarang tidak mengambil serius tentang cinta satu malam kalian itu ...” Rendi mengumpat Peter dengan penuh kemarahan. “Peter,

  • Satu Malam Bersama Calon Besan   Bab 19 judul Mira berpacaran dengan Peter

    Bab 19 Matias menghela napas lega saat masih sempat bertemu dengan nyonya kesayangannya, Mira. “Nyonya," sapanya sambil terengah. "Tadinya saya pikir anda sudah pergi,” lanjutnya di sela engahannya. Rendi menatap tidak suka ke arah pria muda yang menyapa Mira dengan wajah berseri-seri. Sudah dipastikan kalau mereka memiliki hubungan yang sangat akrab. “Sebentar lagi, saya akan pergi. Cepatlah makan di dalam.” Matias menggeleng. Ia ingin berbincang dengan nyonya kesayangannya sebelum beliau pergi. “Saya sudah makan, ini …” “Ini investor di proyek terbaru perusahaan,” jawab Mira memperkenalkan mereka berdua. Matias dan Rendi dengan enggan mengulurkan tangan dan menyebutkan nama mereka masing-masing. Mira mengamati keanehan yang sangat terasa di depannya ini. Kenapa mereka begini? tanya Mira dengan heran dalam hati. “Apa Nyonya sudah selesai? Saya akan mengantar anda pulang seperti biasanya.” Rendi mendehem dan segera maju untuk menghalangi Matias mendekati Mira. “Dia bersamaku,

  • Satu Malam Bersama Calon Besan   Bab 18 Rendi meradang

    Bab 18Rendi tidak menyangka kalau Mira ternyata sangat donatur sekali! Dia bukan hanya sekedar menyumbang ke yayasan panti asuhan yang dimiliki suster Margareta tapi dia juga rela memberikan ladang emas kepada yayasan yang dikelola oleh para suster yang sedang menyambut kedatangan Mira dengan wajah penuh antusias. “Kau membangun sekolah. Berinvestasi?” tanya Rendi merasa Mira telah dimanfaatkan secara tidak sadar!Suster Margareta segera menggeleng dan mewakili Mira menjawab pertanyaan rekan bisnisnya ini. “Seharusnya seperti itu tapi Nyonya Mira tidak pernah mau menerimanya dan meminta kami terus mengelolahnya hingga menjadi besar seperti ini.”Well hal ini sangat tidak biasa dilakukan seorang pengusaha kepada sebuah yayasan panti asuhan! Bisa dikatakan, mereka sangat beruntung bisa bertemu donatur yang jenius seperti Mira! rendi merasa ada sesuatu yang salah di sini tapi ia belum tahu apa itu!Ia mengira mereka akan meminta sumbangan lagi kepada Mira tapi nyatanya tidak demikian.

  • Satu Malam Bersama Calon Besan   bab 17 mengatur kencan?

    Bab 17“Apa ini pertemuan bisnis?” sindir Rendi sambil menatap dingin ke arah Mira dan Aldo.Mira berpura-pura polos dan menanggapi sindiran Rendi saat ini. “Tentu, kenapa bertanya?” sahutnya dengan sikap yang profesional.“Kau membawa …”“Aldo di sini sebagai direktur marketing. Tentu dia harus hadir dalam pertemuan ini, bukan? Dia yang akan menjadi ujung tombak usaha ini, Pak Rendi.”Rendi kembali menanggapi dengan tatapan sinis dan mengangguk-angguk seakan bisa menerima penjelasan Mira dan sudah bisa menebak apa yang dilakukan Mira saat ini! Ia berbisnis tapi tidak mau meninggalkan kesenangannya apalagi dia mungkin tahu kalau putranya tidak menyetujui hubungannya dengan kekasih mudanya ini.“Direktur marketing, well oke. Kalau begitu silahkan dimulai!”Stevanus buru-buru memberi isyarat kepada sekretarisnya untuk menghidupkan layar sentuh dan memulai presentasinya.Sepanjang presentasi Rendi lebih banyak memperhatikan Mira dan Aldo dibanding penjelasan yang diberikan Stevanus kepad

  • Satu Malam Bersama Calon Besan   Bab 16 Tameng

    Bab 16 Hati Mira resah menantikan pertemuannya dengan Rendi besok pagi. Ia bingung dan menjadi gugup ketika sampai di rumahnya. Sendiri tanpa Bastian yang sudah kembali ke dalam apartemennya. Ia merenung merasa tidak nyaman dengan perasaan asing yang menguasai jiwanya saat ini. Kenapa dia bisa merasakan ketertarikan yang luar biasa terhadap Rendi? tanya Mira sambil menuangkan cairan sampanye dalam gelas kristalnya.“Ada apa dengannya?!” pekik Mira merasa tidak mengerti apa yang terjadi padanya saat ini. Ia menyesap sampanyenya dan berharap minuman itu bisa menenangkan syaraf-syarafnya yang tegang. Entah kenapa perasaan bersalah menderanya saat teringat tatapan Rendi saat tangan Aldo secara tiba-tiba merangkul pinggangnya! Mira menggeram seraya meremas wajahnya. “Anak Nakal itu! Kenapa dia melakukannya!” erang Mira malah menyayangkan hal itu!“Perasaan apa ini?” tanya Mira merasa tidak mengerti dengan perasaan yang sedang menderanya saat ini. Sebenarnya ta

  • Satu Malam Bersama Calon Besan   Bab 15 judul Percikan terjadi

    Bab 15 judul Percikan terjadi“Hai!” sapa Rendi setelah sekian lama mengamati Mira yang sedang menikmati kesendiriannya. Ia bisa melihat payudara Mira menyembul saat mengapung di atas air.Mira kaget mendengar suara seorang pria dan langsung membuka mata. Ia terkejut mendapati Rendi bisa masuk ke dalam ruang VIP wanita! Ia langsung berbalik dan memunggungi Rendi. Dia hanya mengenakan celana dalamnya saja! Mira mengumpat kehadiran Rendi saat ini.“Ap-apa, kau tidak salah masuk?” tanya Mira dengan gugup dan sengaja merendam tubuhnya lebih dalam lagi agar Rendi tidak bisa melihat tubuhnya. “Ini pemandian air panas khusus perempuan!” seru Mira berusaha mengingatkan dengan gusar. Apa yang salah dengannya! seru Mira merasa sangat kesal saat ini.“Aku tidak salah masuk. Aku memang mencarimu dengan sebuah berita gembira,” sahut Rendi dengan penuh percaya diri mengamati Mira yang kini sedang bersembunyi darinya. Bayang Mira seolah menari di

  • Satu Malam Bersama Calon Besan   Bab 14 judul Rendi sudah bertekad! 

    Bab 14 judul Rendi sudah bertekad! “Pak?” tegur Stevanus merasa bingung melayani calon investor yang telah ditolak oleh atasannya begitu saja menyisakan situasi yang janggal untuk ia bereskan saat ini, keluh Stevanus dalam hati.Rendi langsung menatap Stevanus dengan tatapan tajam.Stevanus langsung tegang dan dengan susah payah menelan air ludahnya. “Hmm, …, Itu …, anu …,” kata Stevanus dengan gugup lalu mencoba menenangkan dirinya. “Apa Bapak mau langsung pulang atau mau keliling dulu?” tanya Stevanus dengan sedikit cemas.Rendi masih berusaha untuk menenangkan amarahnya.Ini gila! pekik Stevanus dalam hati. “Bagaimana kalau saya perlihatkan berbagai fasilitas yang ada di gedung ini?” tanyanya dengan suara mencicit. Kenapa dia jadi ketakutan begini?! seru Stevanus dalam hati.Rendi menghela napasnya dalam-dalam kemudian menatap Stevanus yang tampak ketakutan saat ini. Tenang, Ren, kau harus tenang! katanya berusaha menenangkan dirilah agar tidak membu

  • Satu Malam Bersama Calon Besan   Bab 13 Menolak Tawaran Kerjasama

    Bab 13 Menolak Tawaran KerjasamaRendi mencoba berpikir jernih. Ia mengenang malam yang indah itu, kemudian memutuskan untuk menahan diri dan bersikap seprofesional mungkin menghadapi Mira yang tampaknya secara terang-terangan mengakui kalau dia memang memiliki hubungan yang sangat spesial dengan kekasih mudanya itu. Itu artinya hubungan mereka cukup serius dan bukan hanya sekedar main-main saja.Rendi berpikir lagi. Untuk menarik perhatian Mira, ia hanya bisa menggunakan jalur bisnis. Anehnya kenapa putranya tidak menentang hubungan antara Mira dan kekasih mudanya itu! Apa mungkin dia membiarkannya demi kebahagiaan Mira? Atau mungkin, mereka melakukan hubungan tanpa sepengetahuan anaknya? Dia masih perlu mengamati lagi! Semua ini masih abu-abu! keluh Rendi dalam hati.Ia menghela napas dalam-dalam seraya memperhatikan Mira yang sedang membaca ulang proposal proyek yang akan dijalankan oleh perusahaan Mira.Rendi menelan air ludahnya dengan susah payah saat matanya menangkap bentuk tu

DMCA.com Protection Status