Sekian lama Riski dan Maira chattingan, mereka berdua sudah sama-sama mengantuk dan akhirnya memilih untuk langsung tidur. Riski yang sudah tertidur dengan nyenyak, tiba-tiba dia pun terbangun kembali akibat tangannya yang bekas tertusuk sangat sakit. “Haduh sakit banget tangan gua kenapa ya padahal tadi ngga sakit.” Riski ingin tidur kembali tetapi tetap tidak bisa karena tangannya malah nyut-nyutan. Akhirnya Riski pun bergadang sampai beberapa jam.
Tepat pukul 1 malam, Riski mencoba tidur kembali dan Riski pun berhasil tertidur dengan nyenyak sampai pagi. Di pagi hari di kota Yogyakarta, Maira terbangun dari tidurnya dan dia langsung mengambil handphonenya untuk menchatting pacarnya itu sebelum merapikan rumahnya.
Maira : selamat pagi sayangku, gimana sayang kamu udah membaik belum ? Aku beres-beres rumah dulu ya sayang
Setelah menchatting Riski Maira keluar dari kamarnya dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya agar segar.
Tidak terasa waktu mata kuliah pertama Maira sudah habis dan sekarang waktunya beristirahat. Maira pun langsung mengajak temannya itu yang bernama Vania untuk pergi ke kantin berdua karena mereka berdua pun cukup dekat.“Van kantin sekolah yu,” ajak Maira sambil menghampiri Vania.“Ayo Mai kita ke kantin gua juga laper banget nih.”Mereka berdua yang sudah sangat lapar langsung pergi ke kantin dan memesan makanannya yaitu mie ayam. Setelah mie ayamnya sudah jadi, Maira bersama Vania mencari tempat duduk yang kosong untuk memakan mie ayam yang dia beli. Vania melihat Riski tidak masuk dia pun kebingungan dan menanyakannya kepada Maira.“Maira Riski ke mana gua ngga lihat dia deh dari kemarin ?”“Lagi sakit Van,” jawab Maira sambil memakan mie ayamnya.“Memangnya sakit apa Mai ?” tanya Vania kembali.“Dia ketusuk tangannya gara-gara kena rampok terus beberapa hari dirawat
Roni sangat senang sekali bertemu dengan orang tua Riski karena orang tua Riski sangat ramah dan mereka berempat mengobrol-ngobrol sambil diselingi dengan tertawa.Sementara itu Maira baru saja selesai mata kuliah keduanya. Dia pun langsung keluar dari gerbang kampusnya dan ingin pergi ke tempat kost Riski bertemu dengan orang tua Riski, kebetulan mata kuliah hari ini pun hanya ada dua saja. Maira pergi ke tempat kost Riski menggunakan ojek pangkalan dan dia langsung pergi ke tempat kost Riski.Tanpa perlu lama Maira sudah sampai di tempat kost Riski. Maira pun tidak lupa membayar ojek tersebut dan berjalan ke tempat kost Riski. Maira mendengar dari kejauhan kalau tempat kost Riski itu sedang ramai, tanpa basa-basi Maira berjalan dengan cepat dan mengetuk pintu kost Riski yang tertutup.“Assalamualaikum Riski.”Riski, Roni, dan orang tuanya langsung terdiam setelah mendengar ketukan pintu kost Riski.“Riski itu diluar ada orang co
Riski bangun dari duduknya dan pergi ke kantin untuk membeli air putih. Farel tidak sengaja melihat Maira sedang sendirian di taman, dia pun langsung menyuruh dua orang temannya menggoda Maira karena kalau dirinya sendiri sudah dijauhi oleh Maira malah nomer teleponnya pun sudah diblokir.“Eh bro gua minta tolong dong godain cewe yang ada disitu dia lagi duduk sendirian, ini uang buat kalian berdua.”“Oke bro.”Dua orang suruhan Farel mendatangi Maira yang sedang di taman. Sedangkan Farel dia mengumpat dibalik pohon yang tidak jauh dari Maira.“Hallo neng sendirian aja nih sini mas temenin,” kata suruhan Farel yang menggoda Maira.“Iya boleh kita temenin ngga manis ?” ucapnya sambil menyolek-nyolek tangan Maira.“Ih apaan sih kalian ganggu-ganggu saya aja, saya teriak nih mumpung lagi ramai,” Maira merasa terganggu dengan 2 cowo suruhan Farel.“Jangan galak-galak dong c
Riski yang diteror terus menerus dia tidak tinggal diam dan harus mencari orang yang meneror dirinya beserta hubungannya apalagi hubungan Riski bersama Maira sudah cukup lama dia tidak ingin hubungannya hancur begitu saja cuman karena ada pengganggu dihubungannya. Riski yang ingin mencari orangnya sangat bingung bagaimana caranya, dia pun berpikir terus-menerus tetapi dia tidak menemukan caranya karena dia merasa perutnya sangat lapar.“Gua cari makan dulu aja deh nanti lagi mikirnya yang penting sekarang gua ngga usah bales SMS itu orang.” Riski langsung keluar dari tempat kostnya dan mencari makan malam. Riski sudah merasa bosan dengan makanan yang berada di dekat kostnya, dia pun memilih untuk mencari makan di tempat lainnya. Di saat Riski sedang mencari tempat makan yang lainnya, dia melihat nenek-nenek ingin menyebrang. Riski pun langsung meminggirkan motornya dan menolong nenek-nenek itu yang sedang kesusahan.“Nenek, nenek mau ke ma
Sehabis Riski selesai mandi, dia menchatting pacarnya itu untuk mengucapkan selamat pagi kepadanya.Riski : selamat pagi kesayangan aku, aku abis olahraga dong. Kamu lagi apa sayang ?Riski menunggu balasan dari Maira tetapi Maira tidak membalasnya. Riski pun pergi keluar terlebih dahulu untuk mencari sarapan karena perut dia sudah lapar sekaligus dia ingin melaundry pakaiannya juga. Namun di saat Riski ingin pergi keluar kostnya, dia masih melihat Ari yang belum selesai berolahraga.“Bro masih olahraga nih ?” tanya Riski kepada Ari.“Iya nih bro biar ngga kaku, lu mau ke mana Ris ?”“Gua mau cari sarapan dulu sama ini mau ngelaundry di depan, kenapa memangnya ?”“Ngga apa-apa sih cuman gua nitip dong sarapannya nanti uangnya gua ganti sekalian sama hutang itu kan belum gua bayar.”“Oke bro mau pake lauknya apa bro ?”“Memangnya lu mau beli apa dulu ?”
Sekian lama Riski dan Maira di taman, mereka berdua memilih untuk masuk ke dalam ruangannya dan meninggalkan tamannya karena sebentar lagi mata kuliah pertama akan dimulai. Sesampainya di dalam ruangan mereka menunggu dosennya masuk ke dalam ruangannya dan tidak lama kemudian yang ditunggu-tunggu oleh Maira sudah datang. Dosen pun langsung memulai mata kuliahnya. Mata kuliah hari ini adalah bahasa Indonesia dengan materi pilihan kata atau praktik berbicara.Riski dan Maira mendengarkan dosennya sangat serius sekali dan dosen itu memberi tugas kepada mahasiswanya untuk mewawancarai tukang jualan siapa pun itu. Tugas dikumpulkan pada hari Jumat dan dikerjakan secara berkelompok setiap kelompok hanya berisi 2 orang saja. Dua jam kemudian mata kuliah pertama sudah selesai, Maira langsung menghampiri Riski dan mereka berdua mengobrol-ngobrol dengan tugas yang diberikan oleh dosennya.“Sayang nanti kamu yang rekam ya aku yang wawancara penjualnya,” kata Maira yan
Riski langsung menaruh bukunya itu ketempat semula dan keluar dari perpustakaannya untuk menghampiri Maira yang masih berada di ruangan mata kuliah kedua. Setelah Riski sampai di ruangan tersebut, Riski langsung ditanya-tanya oleh pacarnya.“Kamu mikirin apa tadi sayang ? Kok bisa sampai dikeluarin gitu dari ruangan.”“Aku tiba-tiba keinget yang teror aku kemaren sayang kaya ada hubungan sama ini semua yang terjadi di kampus.”“Semoga aja ngga ada hubungannya sayang udah jangan dipikirin lagi aku yakin hubungan kita tetep baik-baik aja.”“Iya aku juga yakin kalau hubungan kita baik-baik aja cuman itu kaya ada hubungannya sayang.”“Udah nanti kita pikirin lagi mending sekarang ke kantin aja yuu sayang kamu pasti laper kan,” Maira memilih untuk mengajak Riski pergi ke kantin saja agar Riski tidak memikirkan itu terus-menerus.“Iya sayang laper banget aku yu ke kantin.”
“Kamu mau ikut ngga sayang touringnya ?” tanya Riski kepada pacarnya.“Ngga tau sayang aku bingung nih kamu mau ikut ngga ?”“Kalau kamu ikut aku juga pasti ikut dong sayang.”Setelah selesai mendapatkan Informasi dari temannya, Riski dan Maira melanjutkan jalannya menuju parkiran. Sementara Farel sejak tadi sedang berada di parkiran, dia mencoba mengempeskan ban motor Riski agar Riski dan Maira kesulitan pulangnya. “Haha gua kempesin nih ban motornya,” Farel tertawa puas dan dia langsung cepat-cepat meninggalkan parkiran sebelum orang lain melihatnya. Riski dan Maira baru saja sampai di tempat parkiran, Riski terkejut melihat ban motornya benar-benar kempes.“Sayang kok ini ban motor aku kempes banget ya.”“Ngga tau aku juga sayang siapa tuh yang kempesin motor kamu ?”“Nah aku bingung sayang soalnya tadi berangkat ngga kenapa-napa kenapa sekarang jadi kempes gini