Share

Bab 2 Traktiran

Penulis: Saudara Kuat 9527
Jangankan orang terkaya di Dubai, jika dia bahkan hanyalah orang terkaya di sebuah kota kecil, itupun sudah membuat Leighton Peltz tidak dapat mempercayainya.

Setelah terdengar bunyi bip dua kali dari ujung telepon, panggilan terputus. Ketika Leighton mencoba menelepon kembali, telepon di pihak sana tidak aktif.

Kenapa tidak aktif? Leighton Peltz bergumam beberapa patah kata, lalu meletakkan ponsel ke sakunya.

Dia kemudian menarik 5000 dolar dari mesin ATM, Leighton menatap uang itu, tidak dapat menahan perasaannya kemudian menangis.

Dia teringat tentang semua penderitaannya selama tiga tahun ini. ‘Masa itu dilalui dengan penuh kemiskinan, sekarang aku sudah punya uang, hidup ini memang harus tahan penderitaan.’

Leighton Peltz sudah berdiri di depan mesin ATM cukup lama...

Seketika memiliki begitu banyak uang, Leighton Peltz bertanya pada dirinya sendiri apa yang harus dia lakukan sekarang?

Jika bukan karena kejadian tadi malam, Leighton Peltz pasti akan bergegas untuk menemui Alisson Pierce untuk memberitahunya bahwa dia menyukainya, dan mengatakan identitasnya sebagai generasi ketiga dari keluarga yang kaya, tapi sekarang dirinya hanya dapat melupakannya.

‘Tidak, aku sekarang adalah orang kaya, cara seperti itu sangat menggelikan.’

Setelah berpikir sejenak, dia teringat bahwa sekarang sudah waktunya untuk masuk kelas, Leighton pun bergegas menuju kelas.

“Leighton Peltz, apa yang terjadi padamu barusan? Aku melihatmu berlari dengan cemas, apa semua baik-baik saja?” ​​tanya Harold Burch cemas melihat mata Leighton Peltz memerah.

"Tidak apa-apa, aku membeli tiket lotre tadi malam dan menang." Leighton Peltz berkata sambil tersenyum.

Dalam perjalanan kembali ke sekolah, Leighton Peltz memikirkan kejadian yang sangat mengagetkan ini. Jika tiba-tiba dirinya memiliki banyak uang, orang lain pasti akan bertanya-tanya. Karena saat ini orang tuanya masih belum kembali, Leighton Peltz berfikir lebih baik tidak perlu mengungkapkan identitasnya sebagai generasi ketiga dari orang kaya, maka lebih baik menggunakan siasat baru saja memenangkan lotre.

Suara Leighton Peltz sangat keras sehingga banyak orang di kelas mendengarnya.

"Leighton Peltz, kau benar-benar memenangkan lotre?"

"Cepat katakan berapa banyak uang yang kau menangkan."

Beberapa teman sekelas berkumpul, tetapi Harvey Gantner hanya menghela nafas lalu dengan jijik berkata, "Aduh, paling banyak juga pasti hanya beberapa ratus dolar."

Seorang gadis di kelas itu berkata, "belum tentu, kalau ternyata Leighton sungguh beruntung mungkin dia dapat memenangkan berapa belas ribu dolar."

Harvey Gantner mengejek, "Apa kau pernah mendengar kata mimpi? Ya ampun, bocah malang seperti Leighton Peltz, jangankan beberapa belas ribu dolar, jika dia mendapatkan beberapa ribu dolar saja kurasa dia pun akan langsung menjadi gila."

"Bagaimana jika Leighton Peltz benar-benar memenangkan beberapa ribu atau belasan ribu dolar?" Seseorang bertanya.

“Kalau begitu aku akan membawakannya air untuk mencuci kakinya.” Ekspresi percaya diri Harvey Gantner yakin bahwa Leighton Peltz tidak mungkin mendapatkan jackpot.

Pada saat ini seorang guru masuk ke kelas, semua orang bergegas kembali ke tempat duduk mereka. Beberapa siswa yang suka bergosip masih berbicara tentang berapa banyak uang yang mungkin dimenangkan Leighton Peltz.

Namun Leighton Peltz saat ini sedang memikirkan apa yang harus dilakukan, dia terus berfikir sehingga tidak mendengarkan sepatah kata pun yang dikatakan guru di kelas.

"Sepertinya Leighton Peltz benar-benar tidak mendapatkan jackpot. Jika dia memenangkan jackpot, dia akan berdiri dan menampar wajah Harvey Gantner."

"Ya benar, jika dia benar mendapatkan jackpot, bagaimana mungkin dia bisa begitu tenang saat ini."

"Beli baju baru sana kalau memang kau memenangkan jackpot.”

"Lihat celananya, warnanya sudah sangat pudar." Elliot Cotton pun mencibir.

"Mungkin dia hanya memenangkan beberapa puluh dolar."

"Beberapa puluh dolar juga sudah cukup baginya untuk bahagia, itu sepantaran dengan uang imbalan mencuci seragam sekolah kita selama beberapa hari."

Perlahan, teman-teman sekelas berhenti berbicara tentang Leighton Peltz yang memenangkan lotre.

Satu hari ini sikap Leighton Peltz terlalu tenang seperti tidak ada tanda-tanda telah memenangkan lotre.

Sampai kelas selesai, Leighton Peltz berkata, "Harold, aku ingin mentraktirmu makan."

Sejak awal masuk sekolah, Harold Burch telah banyak membantu Leighton Peltz, jadi saat dia sudah punya uang, orang pertama yang ingin dia balas budinya adalah Harold Burch.

Sebelum Harold Burch menjawab, Harvey Gantner berdiri lebih dulu, "Hei Leighton Peltz, sepertinya kau benar-benar memenangkan lotre ya."

"Kau tidak boleh seperti kacang lupa kulitnya. Kita tinggal di asrama yang sama. Karena kau mentraktir Harold, maka kau harus mentraktirku dan Elliot juga." Harvey Gantner tersenyum menyeringai.

“Betul, aku dan Harvey Gantner juga sudah banyak membantumu.” Elliot Cotton dengan cepat setuju.

Leighton Peltz mencibir dalam hati, Elliot Cotton dan Harvey Gantner selama ini hanya peduli pada diri mereka sendiri, mereka sama sekali tidak pernah membantunya, melainkan hanya terus menghina dirinya.

Tetapi jika dirinya menolak, pasti malah akan membuat suasana semakin parah.

Setelah ragu-ragu, Leighton Peltz berkata dengan sangat terpaksa, "Kalau begitu mari kita pergi bersama."

Harvey Gantner berkata, "Kau tidak mentraktir kami di kantin sekolah kan."

"Tentu saja tidak, kau yang pilih tempatnya, aku tidak tahu restoran mana yang enak di Westville, aku hanya pernah mendengar restoran Imperial Lotus, tampaknya cukup terkenal, haruskah kita pergi ke sana?" Leighton Peltz bertanya ragu-ragu.

“Apa? Imperial Lotus, restoran itu berada di hotel bintang lima.” Harvey Gantner terkejut.

"Leighton Peltz, jika kau tidak ingin mentraktir kami lebih baik katakan saja langsung, jangan mempermainkan kami." Elliot mengutuk.

"Leighton Peltz, berapa banyak uang yang kau menangkan?" Haydee Lampson menghampiri. Dia adalah gadis paling cantik di kelas, tetapi dia juga seorang gadis yang sangat menyukai uang.

Haydee Lampson dulu suka berada di sekitar Dickson McClain setiap hari, tapi sekarang Dickson McClain sudah berpacaran dengan Alisson Pierce, jadi saat ini Haydee Lampson berencana mencari teman laki-laki baru.

Dengan sikap pura-pura acuh tak acuh, tampak Haydee Lampson sedikit tertarik pada Leighton Peltz.

“Tidak banyak, hanya berapa ribu.” Leighton Peltz mengeluarkan uang yang ditariknya tadi pagi.

Setelah melihat setumpuk uang kertas itu, semua orang di kelas tidak bisa duduk diam.

"Leighton Peltz, kau benar-benar memenangkan jackpot!"

“Harvey Gantner, apa kau ingat apa yang kau katakan?” Leighton Peltz menatap Harvey Gantner.

Raut wajah Harvey Gantner berubah, dia menggertakkan giginya, "Apa yang aku katakan?"

"Kau mengatakan bahwa jika aku benar-benar memenangkan hadiah berapa ribu dolar, kau akan membawakan air untuk mencuci kakiku." Kata Leighton Peltz.

"Semua orang mendengarnya pada saat itu, kau tidak akan curang, kan?"

“Kau!” Harvey Gantner memandang Leighton Peltz dengan dingin, dia tidak dapat berbicara sepatah kata pun.

Harvey Gantner tidak percaya, Leighton Peltz, orang yang selalu di suruh-suruh olehnya berani menantang dirinya?

Elliot Cotton yang memiliki hubungan baik dengan Harvey Gantner mencoba mengubah topik pembicaraan ini, "Mari kita kembali tentukan tempat makan kita."

"Leighton Peltz, kau telah memenangkan begitu banyak uang, mengapa kau tidak mentraktir semua teman sekelas saja." Elliot Cotton menyeringai.

"Tidak masalah." Leighton Peltz setuju tanpa memikirkannya.

Seisi kelas langsung bersorak, meneriaki Leighton Peltz luar biasa, Leighton Peltz memang paling baik dan berbagai macam pujian.

Harold Burch dengan penuh semangat mencoba menasihatinya, "Leighton Peltz, apa kau gila, begitu banyak orang di kelas kita, jika kau mengundang mereka semua, berapa biaya yang akan kau habiskan?"

"Harold Burch, kalau cuma makan memang berapa banyak uang yang bisa dihabiskan? Selain itu, ini juga bukan uangmu. Kenapa kau yang khawatir." Seseorang langsung tidak senang.

Haydee Lampson yang berada di samping Leighton juga merasa sedikit tidak senang, dia baru saja menganggap Leighton Peltz sebagai mangsanya, tetapi dia tidak menyangka Leighton Peltz begitu bodoh.Jika semua siswa di kelas pergi, dia khawatir tidak akan banyak yang tersisa lagi.Kalau seperti itu, apa lagi yang diharapkan dari Leighton.

“Haha, karena Leighton Peltz sudah setuju, mari kita pergi.” Elliot Cotton sangat bersemangat dan mulai menarik beberapa orang untuk segera berangkat. Beberapa dari mereka yang tidak berencana untuk ikut pun juga dibujuk olehnya untuk pergi.

Dickson McClain yang melihat adegan ini menggelengkan kepalanya dengan jijik, "Dasar orang miskin sok kaya."

Dickson McClain tidak terlalu tertarik dengan traktiran ini, ketika dia hendak meninggalkan kelas, Elliot Cotton mengejarnya, " Dickson, kenapa kau pergi, Leighton Peltz mau mentraktir kita semua."

“Aku tidak ikut, aku punya janji dengan Alisson.” Begitu Dickson selesai berbicara, Alisson Pierce berjalan mendekat.

“Janji apa sih, sekalian saja ajak pacarmu untuk pergi bersama.” Setelah Elliot selesai berbicara, dia mengundang Alisson Pierce yang sedang menghampirinya, “Kelas kita akan pergi ke Imperial Lotus malam ini, apa kau mau ikut?"

“Mau, kenapa tidak mau.” Alisson Pierce dengan senang hati setuju.

"Bayar masing-masing atau?" Tanya Alisson Pierce.

Elliot Cotton menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tugasmu cukup makan saja di sana."

Alisson mengira bahwa Elliot yang akan mentraktirnya, mengingat dialah yang mengajaknya barusan.

Alisson setuju, sementara Dickson tidak mengatakan apa-apa.

“Lihat saja, aku akan membalasnya malam ini, akan kuhabiskan semua uangnya nanti.” Harvey Gantner teringat adegan di mana Leighton Peltz membuatnya merasa malu barusan, dia seketika menyimpan dendam di dalam hatinya.

"Tujuan kita pokoknya adalah memesan sebanyak banyaknya, saat tagihannya datang, pastikan dia tidak mampu untuk membayarnya. Pada saat itu, mari kita lihat si bodoh miskin ini memohon bantuan." Elliot Cotton berkata dengan dingin.

Walaupun Leighton Peltz tidak menyinggung Elliot, alasan mengapa Elliot juga membenci Leighton tidak lain adalah karena rasa iri.

Ibarat seseorang yang biasa dipandang sebelah mata tiba-tiba mendapat rejeki, pasti ada rasa iri tumbuh dalam hatinya.

"Ya, ketika kita tiba di restoran nanti, mari kita makan sampai mati," kata Harvey Gantner.

Dickson memberi Harvey Gantner tatapan datar, "Kita bukan sedang mengikuti lomba makan, bahkan jika kau makan terus, memangnya berapa banyak yang bisa kau habiskan?"

“Jadi apa yang harus kulakukan?” Harvey Gantner mengerutkan kening, ekspresinya sedikit khawatir.

"Kalau sudah tidak sanggup makan, kita tinggal pesan minuman. Imperial Lotus adalah hotel bintang lima, ada banyak anggur enak di sana, asal pesan saja sebotol minuman yang mahal, bukannya itu sudah berapa ratus dolar lebih? "Mata Dickson berkilat kejam, "Malam ini, kita buat Leighton Peltz seperti berada di neraka."
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Neneng N Hartini
bener ...... menurutku emang sama, cuma sedikit dirubah
goodnovel comment avatar
Ayu Tyasti
menarik Alurnya gebrak jg
goodnovel comment avatar
MR_x
cerita nya serupa dengan Gerald crawford
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sang Pewaris Terkuat   Bab 3 Membantu wanita cantik

    "Leighton, apa lebih baik kita tidak pergi ke Imperial Lotus, cari saja restoran di dekat gerbang sekolah." Harold Burch membujuk.“Ya, tidak perlu pergi ke tempat yang begitu bagus, cari saja restoran dekat sini, itu bisa menghemat banyak uang, lebih baik kau gunakan sisa uangmu untuk disimpan atau membelikanku pakaian.” Haydee Lampson berkata sambil menggandeng lengan Leighton.Sangat lembut dan nyaman.Leighton sedikit tersipu malu.Dalam tiga tahun terakhir, Leighton Peltz hidup dengan sangat biasa dan menyedihkan. Semua gadis tahu bahwa Leighton Peltz sangat miskin, dia mencari uang dengan mencuci seragam sekolah orang lain dan membawa air cuci kaki untuk temannya. Gadis-gadis di sekolah telah lama menghindari Leighton.Tak disangka ketika punya uang, banyak wanita yang mau berada dekat dengannya.Tapi Leighton tidak terbuai dengan kecantikan Haydee. Dia berkata kepada Haydee, "Bahkan jika aku menghemat uangku, tidak ada alasan bagiku untuk membelikan kamu pakaian. Kau bukan pacar

  • Sang Pewaris Terkuat   Bab 4 Ruangan VVIP, Benar-Benar Orang Kaya

    "Dia tidak mungkin melarikan diri kan?""Kalau dia pergi, apa yang harus kita lakukan? Bukankah sia-sia kita kesini?"Leighton Peltz dan Joan Peloquin hanya berbicara sebentar, tetapi sepertinya para siswa lain tidak sabar menunggu, mereka mengira Leighton Peltz telah melarikan diri.Joan Peloquin juga mendengar teriakan itu, dia mengerutkan kening dan bertanya, "Apakah seseorang baru saja memarahimu?""Itu teman sekelasku, mereka hanya bercanda." Leighton Peltz berkata dengan acuh tak acuh."Baiklah jika begitu, jika teman sekelasmu menyusahkanmu, panggil saja aku dan lihat bagaimana aku akan membereskannya." Joan Peloquin mengepalkan tinjunya dan berkata dengan keras.Leighton Peltz tidak menganggap serius kata-kata Joan saat ini, dia hanya ingin menghabiskan uang sambil melakukan perbuatan baik.Elliot Cotton bergegas menghampiri ketika dia melihat Leighton Peltz, meraih kerahnya, dan berkata dengan marah, "Kau pergi kemana, kami mencarimu kemana mana.""Kenapa kau panik sekali, aku

  • Sang Pewaris Terkuat   Bab 5 Tidak Kekurangan Uang

    Leighton Peltz terkekeh dan berkata, "Baiklah, kita patungan kalau begitu.""Karena kita patungan, apa boleh aku memesan dua lobster Australia? Aku dengar bahwa Imperial Lotus baru saja mengimpor lobster Australia yang sangat segar." Kata Dickson McClain."Boleh saja, tapi jumlah kita cukup banyak, apa dua cukup? Bagaimana kalau sepuluh?" Leighton Peltz berbicara dengan bangga.Raut wajah Dickson McClain berubah, dia tidak merespon untuk waktu yang lama.“Kenapa, tidak sanggup?” Leighton Peltz memandang Dickson McClain dengan ekspresi mengejek."Leighton, jangan berlagak kaya, apakah kau tahu berapa harga lobster Australia?" Dickson McClain menjawab.Sekarang Leighton Peltz benar-benar terlalu malas untuk menanyakan harganya. Sebagai cucu orang terkaya di Dubai, apa yang ingin ia makan tinggal dibeli saja bukan? Namun karena dia sekarang sedang bersama dengan Dickson McClain, maka dia bertanya, "Berapa harganya?""200 dolar satu ekor," kata Dickson McClain.“Kalau begitu sepuluh ekor

  • Sang Pewaris Terkuat   Bab 6 Dickson McClain Yang Malang

    Setelah Leighton Peltz selesai berbicara, seluruh ruangan VVIP hening.Orang-orang di ruangan itu semua menatap Leighton Peltz.“Leighton Peltz, apa kau gila?” Elliot Cotton membuka mulut untuk memecah kesunyian."Leighton Peltz pasti gila. Menurut apa yang dia katakan, semua makanan ini mungkin berharga lebih dari 15.000 dolar. Bahkan jika dia membayarnya berdua, dia harus menanggung lebih dari 7500 dolar.""Tapi bukankah dia hanya mempunyai 5000 dolar?"Dalam perjalanan ke restoran, Dickson McClain dan kelompoknya berpikir tentang cara membantai Leighton Peltz, tetapi sekarang merekalah yang malah dibantai, mereka sangat ketakutan saat ini.Wajah Dickson McClain sangat pucat, dia hanya memiliki sekitar dari 3000 dolar di kantongnya. Jika dia benar-benar memesan empat botol anggur merah, Leighton Peltz tidak hanya akan ditahan karena tidak bisa bayar, tetapi dia juga akan mendapatkan masalah besar.Tapi saat ini pelayan berkata dengan tepat, "Bos muda, Anda memang orang yang humoris,

  • Sang Pewaris Terkuat   Bab 7 Alisson Pierce Dan Yang Lainnya Meminta Bantuan

    Setelah itu Candice Waber juga segera berkata, "Betul, mari kita minta bantuan Leighton Peltz, dia pasti bisa membayarnya."“Aku tidak akan menelponnya. Jika bukan karena dia, apa kita akan ditahan seperti ini?” Alisson Pierce menghela nafas dan berkata dengan marah."Semua ini salahnya, demi menyombongkan diri malah menyeret kita juga."Mendengar ini, Candice Waber dan Loraine sedikit terdiam. Dickson McClain jelas harus disalahkan untuk ini. Bagaimana bisa Leighton Peltz yang disalahkan?Meskipun Leighton Peltz berniat menyombongkan dirinya, dia setidaknya memiliki kemampuan itu, tetapi Dickson McClain? Pada akhirnya dia tidak mampu membayarnya dan hanya melarikan diri meninggalkan pacarnya."Ponsel Dickson McClain tidak bisa dihubungi, apa kau sudah mencoba menghubungi Elliot Cotton dan Harvey Gantner?" Loraine sangat cemas seperti semut yang berada di panci panas.“Akan kucoba.” Alisson Pierce dengan cepat mengeluarkan ponselnya dan menelepon Elliot Cotton dan Harvey Gantner.“Pons

  • Sang Pewaris Terkuat   Bab 8 Presidential Suite

    "Leighton Peltz tidak akan datang, lupakan saja." Kata Alisson Pierce sambil mengeluarkan ponselnya untuk menelepon ke rumah."Gawat, sudah terlalu larut, keluargaku pasti sudah tidur semua, apa yang harus aku lakukan?" Loraine tidak berhasil menelpon orang tuanya, dia sangat panik sekarang.Meskipun Alisson Pierce berhasil menghubungi orang tuanya, dia dimarahi habis-habisan di telepon. Faktanya, keluarga Alisson Pierce tidak terlalu kaya. Walaupun kebutuhan sehari-hari tidak masalah, tetapi untuk mengeluarkan 2500 dolar untuk sekali makan juga sangat keterlaluan. "Alisson Pierce, bisakah kau meminta paman untuk memberiku 2500 dolar juga? Aku akan mengembalikannya kepadamu ketika berhasil menghubungi orang tuaku." Loraine memandang Alisson Pierce dengan memohon.Alisson Pierce menggelengkan kepalanya, dan menjawab tanpa daya, "Jangan banyak berharap, ayahku saja mengatakan bahwa dia akan membunuhku.""Ngomong-ngomong Candice, kapan Leighton menjadi pacarmu, kapan kalian berdua dekat,

  • Sang Pewaris Terkuat   Bab 9 Ditipu Saat Membeli Mobil

    Telapak tangan Candice Waber basah karena gugup, dia hanya menundukkan kepalanya karena sangat malu.Setelah terjadi pergulatan di hatinya, Candice Waber akhirnya dengan enggan mulai membuka pakaiannya.Candice Waber menggigit bibirnya dan menatap Leighton Peltz untuk waktu yang lama. Tiba-tiba dia berteriak dan berlari menerobos ke kamar tidur dan sembunyi di dalam selimut.Wajah Candice Waber memerah.“Baiklah, aku akan mandi.” Leighton Peltz berdiri dan menghilang dari pandangan Candice Waber.Setengah jam berlalu, Candice Waber menunggu dengan sangat cemas, dia berpikir dalam hati, kenapa lama sekali mandinya?Setelah menunggu setengah jam lagi, Candice Waber berjingkat-jingkat mengenakan piyamanya dan berjalan untuk mencari Leighton Peltz yang ternyata sedang tidur di kamar lain.Dia tidak dapat berkata apa-apa.Candice Waber masih sedikit marah, dia sudah berbaring menunggunya di tempat tidur sangat lama, sedangkan Leighton Peltz malah sudah tertidur?"Aku tidak tahu berapa banya

  • Sang Pewaris Terkuat   Bab 10 Pemerasan

    Ini bukan pertama kalinya Leighton Peltz mengemudi, tetapi ini adalah pertama kalinya dia mengendarai mobil yang begitu bagus.Ayah Leighton Peltz bernama Jorah Peltz. Dia dulunya adalah seorang sopir taksi. Di usia yang sangat muda, Leighton Peltz sudah belajar mengemudi.Saat di lampu merah, Leighton Peltz berusaha untuk menginjak rem, tetapi dia menyadari suatu masalah, rem mobil ini tidak berfungsi. "Apa yang terjadi!?"Hanya terdengar suara hantaman ketika BMW Leighton Peltz menabrak sebuah mobil merek Jepang, lampu belakang mobil itu pun hancur."Siapa yang menabrak mobilku?"Seorang pria dan wanita kemudian keluar dari mobil itu, pria itu kemudian berteriak kepadanya, "Apa kau tidak bisa mengemudi? Keluar kau!""Dasar bocah kecil bodoh, kau pikir hebat bisa mengendarai BMW." Pria itu mengutuk dan menunjuk ke Leighton Peltz.Leighton Peltz ketakutan. Mobil bekas ini benar-benar tidak bisa diandalkan. Remnya rusak semua. Untung saja dia belum membelinya.Leighton Peltz meminta m

Bab terbaru

  • Sang Pewaris Terkuat   Bab 1366 Cerita Tambahan, Joan Palequin

    Di stasiun kereta dengan tujuan ke Kota Basilisk, Ryan Bailey dan Joan Palequin duduk berhadap-hadapan, kereta terasa datang begitu lama, namun keduanya tetap diam sampai kereta tiba di stasiun."Kamu mendingan pulang aja."Joan Palequin memandang Ryan Bailey dan berkata, "Jangan khawatir, nggak akan terjadi apa-apa padaku.""Terlebih lagi, dia masih membutuhkanmu."Sudut mulut Ryan Bailey bergerak dan dia berkata perlahan, "Aku juga nggak bisa banyak membantunya ketika aku kembali.""Terlebih lagi, Bos Palequin juga sudah meninggal. Aku pasti nggak lagi berguna bagi Mark Collin. Dia sudah memiliki asisten yang lebih cakap di sisinya. Jika aku kembali, aku pasti akan dikurung atau dimanfaatkan oleh Mark Collin untuk menjadi bidak caturnya, jadi apa gunanya aku kembali?"Setelah selesai berbicara, Ryan Bailey ragu sejenak, menunjukkan senyum masam."Aku selalu berpikir bahwa kamu akan salah paham dengan Leighton. Aku bersyukur, kamu sepertinya tidak menjadi gelap mata karena kematian ay

  • Sang Pewaris Terkuat   Bab 1365 Akhir

    Dukun Agung tidak menjawab kata-kata Lori dan hanya menunggu dengan tenang di samping. Leighton di bak mandi obat masih meronta-ronta, meskipun dia sangat kesakitan saat ini, dia juga bisa merasakan aura yang tak terhitung jumlahnya mengalir ke tubuhnya dari sekelilingnya.Dia tahu bahwa Dukun Agung membantunya, jadi dia segera mencoba untuk menstabilkan keadaannya. Dia bermeditasi di bak mandi obat, mengarahkan kekuatan spiritual yang hampir kabur di tubuhnya untuk bersirkulasi di pembuluh darah.Satu aliran, dua aliran, Leighton tanpa sadar mengedarkan ini sebanyak 7749 aliran di tubuhnya. Rasa sakit di sekujur tubuh perlahan berkurang dan proses ini memakan waktu total hampir dua jam hingga akhirnya dia kembali tenang."Dukun Agung, mengapa aku merasa seperti Leighton akan menerobos lagi?"Lori dan yang lainnya berdiri di samping dan memandang Leighton yang sedang duduk diam di bak obat, merasa begitu iri namun bahagia.Kecepatan kemajuan Leighton terlalu membuat iri dan dia akan na

  • Sang Pewaris Terkuat   Bab 1364 Langkah Terakhir

    Leighton mengikuti Coldya ke Gua Abadi. Setelah mandi, dia datang ke gunung belakang seperti yang dikatakan Dukun Agung."Dukun Agung, dapatkah Anda memberitahuku sesuatu tentang dunia luar lainnya? Aku ingin tahu lebih banyak tentang hal itu."Leighton memandang Dukun Agung yang menambahkan berbagai bahan obat ke bak mandi dan berinisiatif untuk mengobrol dengannya. Dukun Agung melirik Leighton, langsung memahami pikirannya dan berkata dengan tenang."Leighton, kamu memang berbakat, tapi ada beberapa hal yang tidak bisa kamu lawan sendiri. Nasib ayahmu sudah ditentukan, jadi jangan coba-coba mengubahnya. Kamu punya cara sendiri untuk pergi dan jangan biarkan itu terjadi hanya karena keinginan sesaat."Dukun Agung sudah tahu apa yang terjadi bulan ini dan dia juga tahu tentang Jorah yang dibawa pergi. Jadi hanya dengan satu pandangan, dia bisa melihat melalui pikiran kecil Leighton.Tapi hal semacam penyelamatan hanya bisa menjadi fantasi, tidak mungkin dilakukan sama sekali. Aturan su

  • Sang Pewaris Terkuat   Bab 1363 Datang ke Gunung Abadi Lagi

    Melihat ekspresi bisu Tyson, Leighton terdiam beberapa saat. Tyson ini jelas memiliki perasaan terhadap Paula, namun pada akhirnya dia bersikeras untuk membuat hubungan keduanya seperti ini. Sekarang setelah sang anak lahir, saatnya mereka membuka lembaran hidup yang baru."Tyson, carilah hari untuk mengurus sertifikat kelahiran dengan Paula, karena anak itu lahir, kamu harus memberinya nama."Sekarang Leighton sebenarnya sedikit kasihan terhadap Paula di dalam hatinya dan dia masih berharap Tyson bisa hidup baik dengan Paula."Baiklah." Sebelum ini, Tyson sebenarnya menghindari Paula sepanjang waktu, tidak mau menghadapinya dan anak dalam kandungannya. Saat dia mendengar perawat muda itu mengatakan bahwa Paula mengeluarkan banyak darah, dia tiba-tiba merasa sangat takut.Sebagai laki-laki, jika anak itu benar-benar miliknya, maka dia harus bertanggung jawab."Proses persalinan selesai, ibu dan anaknya selamat."Sekitar satu jam kemudian, kabar baik akhirnya datang dari ruang gawat dar

  • Sang Pewaris Terkuat   Bab 1362 Melepas Masa Lajang

    Dalam beberapa hari berikutnya, Reagen dan Lori kembali satu demi satu. Sekarang kecuali darah Rusa Spiritual yang belum ditemukan, bahan obat langkah lainnya telah dikumpulkan.Namun, Beryna dan Yavu tidak kembali bersama Lori, ketika Leighton bertanya tentang keberadaan mereka berdua, ekspresi Lori dan Suzaku menjadi sedikit tidak wajar.Ini membuat Leighton samar-samar menebak sesuatu, diam-diam dia menarik Lion ke samping dan bertanya dengan suara rendah."Apakah ada masalah dengan Lori dan Beryna?"Lion diam-diam melirik Lori dengan matanya, lalu pindah ke telinga Leighton dan berbisik."Jangan sebut-sebut hal itu, Beryna berkelahi dengan Suzaku dan mereka langsung saling menyerang. Kemudian Yavu ingin memberi pelajaran pada Suzaku, tetapi Bos Lori menghentikannya. Beryna mengatakan bahwa Bos Lori pilih kasih dan melindungi Suzaku, lalu membuat keributan besar.”"Kemudian Bos Lori juga kehilangan kesabaran, jadi dia mengatakan sesuatu yang sengit kepada Beryna, mengatakan bahwa di

  • Sang Pewaris Terkuat   Bab 1361 Pilar Keluarga

    Pada saat ini, Evelyn juga melihat bahwa Erick memiliki motif tersembunyi untuknya, dia tidak mengharapkan hal-hal menjadi seperti ini. Bagaimanapun, Erick merawatnya dengan baik selama ini, tetapi Evelyn selalu memperlakukan Erick sebagai teman. Jika begini, sekarang dia harus bagaimana?"Hei, Erick, izinkan aku mengatakan yang sebenarnya. Quenzie dan aku memang kekasih Leighton dan kami berdua menerima keberadaan satu sama lain. Kami berdua sama-sama mencintai Leighton.""Aku tidak memberitahumu bahwa aku punya pacar sebelumnya. Itu memang salahku. Aku minta maaf telah mengecewakan kebaikanmu. Kamu adalah orang yang baik dan kamu akan bertemu dengan gadis yang pantas mendapatkan cintamu."Karena sudah salah paham, dia tidak bisa membiarkannya terus melakukan kesalahan. Erick memiliki hati yang baik dan Evelyn tidak ingin menyakitinya."Kamu ... kamu …." Setelah mendengar kata-kata Evelyn dengan telinganya sendiri, Erick seperti tersambar guntur.Citra Evelyn tentang dewi yang sempurn

  • Sang Pewaris Terkuat   Bab 1360 Disalahpahami

    Tidak peduli bagaimana dia mengatakannya, Lylod hampir setengah usia lebih muda dari Penatua Agung, jadi dia secara alami tahu bagaimana mengatakannya untuk menenangkan Evelyn dan Quenzie.Setelah mengetahui keseluruhan cerita dari Lylod, ekspresi Evelyn dan Quenzie sedikit membaik. Namun, mereka masih belum tenang dan wajahnya masih kusut."Jika ini masalahnya, kamu seharusnya tidak menyembunyikannya dari kami. Mungkinkah di mata Leighton, Quenzie dan aku adalah tipe orang yang membuat masalah tanpa alasan?"Evelyn sangat marah kali ini, lagi pula, dia telah menanggung semua jenis masalah dari Leighton sejak awal. Semula sebenarnya, tidak ada alasan untuk menerima kehadiran Quenzie.Namun Evelyn akhirnya menerima semua hal tersebut dan tidak ada lagi yang tidak bisa dia terima. Dirinya benar-benar tidak mengerti mengapa Leighton lebih suka menghabiskan banyak masalah dengan menyembunyikannya dari mereka berdua daripada mengatakan yang sebenarnya."Itu benar, Kakak Leighton sudah berti

  • Sang Pewaris Terkuat   Bab 1359 Kembali

    Dengan gerakan yang tiba-tiba, dia muncul di depan Jose. Sebelum Jose bisa bereaksi, dia sudah merebut pengontrol dari tangannya.“Kembalikan padaku!” Jose panik saat pengontrol ada di tangan Leighton. Dia berusaha menjangkau untuk meraihnya, Leighton menampar dadanya dan membuatnya terlempar.“Jose!” Mata ayah Jose hampir melompat keluar dari rongganya, dia berteriak dan terbang untuk menangkapnya.Tapi dia hanyalah petarung level biasa, bagaimana dia bisa menanggung telapak tangan Leighton. Saat melihat Jose bersandar di lengan ayahnya sambil memuntahkan seteguk darah, kulitnya sangat pucat.Kecemerlangan di matanya perlahan memudar dan Jose sudah merasakan ketakutan akan kematian. Dia memegang erat lengan baju ayahnya dengan kedua tangan dan berkata dengan suara bergetar."Ayah, aku, aku tidak ingin mati …."Setiap kali dia mengucapkan sepatah kata, banyak darah menyembur keluar dari mulut Jose dan tampak beberapa organ dalamnya terluka parah.Ayahnya berusaha mati-matian menutup mu

  • Sang Pewaris Terkuat   Bab 1358 Monster Level Dewa

    “Terima kasih, Carrol.” Jenderal Wanita itu dengan lembut memeluk Carrol, membuat keputusan di dalam hatinya.Balas dendam telah terbalas dan dia sudah bisa menjadi dirinya sendiri. Karena itu, dia ingin memperjuangkan cintanya dengan segenap hati sekali lagi.Jenderal anita menyeka darah dari wajahnya, lalu berlari menuju Leighton. Melihat punggung Jenderal Wanita itu tanpa menoleh, Carrol hanya bisa mengepalkan tangannya.Dia benar-benar ingin memegang tangan Jenderal Wanita itu dan menjaganya tetap di sisinya. Tapi dia juga tahu bahwa tak satu pun dari mereka akan senang, jika dia memaksa Jenderal Wanita itu untuk tetap tinggal.Daripada mereka berdua terikat begitu saja tanpa emosi, lebih baik membiarkan dia pergi dan melakukan apa yang diinginkannya.Di pihak Leighton, dia telah tiba di Paviliun Harta Karun di rumah perdana menteri. Orang-orang di rumah perdana menteri telah menjadi gaduh dan banyak pelayan berlomba-lomba untuk mendapatkan barang-barang berharga di sana.Empat mas

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status