Suara gemuruh hujan deras masih turun terus menerus, dan langit seperti murka terhadap dunia. Dengan bantuan Fachri dan sekelompok orang-orang itu, Faruq pergi meninggalkan tempat itu menaiki sebuah mobil."Fugaku, aku ingin dia mati ..." Tatapan mata Faruq sangat tajam.Begitu dia masuk ke dalam mobil, seluruh tubuhnya pun gemetar, wajahnya terlihat sangat pucat, tangannya mengepal dengan erat, seolah berusaha menekan rasa takut dan marah di dalam hatinya.Melihat tatapan Faruq yang mengerikan, Fachri juga berkata dengan raut wajah yang suram, "Masalah ini tidak bisa dibiarkan begini saja, karena mereka tidak takut sama sekali, maka tunjukkan sedikit kehebatan pada mereka!"Setelah berpisah dengan Vior, Fugaku Meteor kembali ke ruangan itu.Fugaku Meteor menatap Aprilia yang sedari tadi sedang menunggunya. "Ayo kita makan, makanan di sini sangat enak."Mendengar itu, Aprilia menggelengkan kepalanya. "Apa yang dia katakan padamu?Fugaku Meteor terdiam, mempertimbangkan sejenak di dala
"Benarkah?" Tatapan pria itu sedikit terkejut. "Kalau begitu, ingatanku salah," ucapnya yang kemudian memutar balikkan mobil ke arah sebelumnya.Saat sedang memutarkan mobil itu, tiba-tiba dari arah depan mereka muncul mobil dengan lampu depannya yang menyilaukan mereka.CIIIT!Pria itu tiba-tiba menginjak rem dan membanting stir dengan kuat."Apa yang terjadi?!" Aprilia langsung menatap ke arah depannya."Hati-Hati!" Fugaku Meteor berteriak dengan kuat.Lampu depan mobil yang menyilaukan itu semakin lama semakin mendekat, dan sebuah truk besar terus melaju ke arah mereka.Kilatan petir menutupi langit, menerangi langit malam yang gelap dan juga menerangi semua yang ada di depan mereka. Fugaku Meteor juga melihat kaca spion pengemudi dan melihat sebuah senyuman aneh menyungging dari mulut sopir itu.Tiba-tiba mobil yang ditumpangi oleh Fugaku Meteor dan juga Aprilia bergerak dengan liar, mereka menabrak pembatas jalan dan mobil berguling-guling beberapa meter.Sebelum Fugaku Meteor se
Aprilia belum pernah melihat semua ini, dia hanya merasakan sebuah dada yang lebar dan kuat menempel erat di pipinya. Bahkan, jika di luar berangin kencang dan hujan lebat, ada kilat dan guntur, dia tidak merasakan bahaya sedikit pun.Seolah pelukan Fugaku Meteor adalah pelabuhan terhangat baginya.Aprilia menatap Fugaku Meteor yang bersimbah darah, matanya memerah. "Bertahanlah, kita akan segera pergi ke rumah sakit!"Fugaku Meteor memandang Aprilia dengan tatapan lembut, dan dengan lembut mengusap kepalanya dan berkata, "Tenang saja, hal kecil ini tidak masalah.""Ini bukanlah luka kecil ini, kamu saja telah menumpahkan begitu banyak darah …"Fugaku Meteor hanya tersenyum masam. Cedera semacam ini mungkin bagi orang biasa akan sangat fatal. Tapi, baginya ini bagaikan sebuah goresan, dia pernah mengalami hal yang lebih mengerikan di dadanya kala itu.Fugaku Meteor tiba-tiba mengerutkan keningnya, dia merasakan seseorang yang datang menghampirinya. "Berdiri di belakangku," ucapnya den
'Sebuah bom?' Fugaku Meteor mengerutkan keningnya dengan kuat. 'Ternyata mereka lebih memilih mati daripada memberikan informasi.' "Siapa sebenarnya ..." Raut wajah Fugaku Meteor terlihat mengerikan. Banyak wajah orang-orang yang muncul di benaknya, termasuk Vior Diningrat. Kring~ Kring~ Kring~ Saat Fugaku Meteor sedang memikirkan beberapa orang yang mungkin terlibat, tiba-tiba teleponnya berdering. Fugaku Meteor mengeluarkan ponselnya dari saki dan melihat, itu adalah panggilan dari Nova. "Kakak ipar, maafkan aku, Nurul hilang!" Suara yang begitu putus asa dapat terdengar dari ujung telepon. Di ujung telepon yang lain, Nova yang sedang menangis terlihat sangat panik, dia sangat menyalahkan dirinya sendiri. Namun, Fugaku Meteor sudah tidak bisa mendengar jelas kata-katanya. Karena ketika Nova memberitahu bahwa Nurul hilang, pupil mata Fugaku Meteor memerah, tatapan yang mengerikan terpancar jelas dari kelopak matanya. Hujan deras melanda Kota Northern, kilatan petir terus me
Setelah terdiam untuk waktu yang cukup lama, Aprilia memandang Fugaku Meteor dengan mata merah. "Nurul akan baik-baik saja, kan?" Suaranya terdengar begitu serak, seluruh tubuhnya sangat lemas. "Nurul …" "Dia akan baik-baik saja, aku bersumpah dengan nyawaku," tatapan mata Fugaku Meteor sangat tenang, dan niat membunuh di hatinya membumbung dengan dahsyat. Dia tidak peduli siapapun yang berani menculik Nurul, baik itu keluarga kelas atas di Northern, atau orang-orang dari Keluarga Shrine. Jika sesuatu benar-benar terjadi pada putrinya, dia akan membuat mereka membalasnya! Tidak lama kemudian, sebuah BMW hitam melaju perlahan menghampiri mereka. Shilpy keluar dari mobil dengan memakai jaket kulit hitam, dia terkejut ketika dia melihat tempat itu. 'Apa yang terjadi?' Terutama ketika melihat pakaian Fugaku Meteor yang penuh warna merah berlumuran darah, pupil matanya bahkan langsung menyusut. Dia mendekat dengan cepat, bahkan tidak berani bernafas dengan kuat, berlutut dengan satu lut
Suara yang datar dan mengintimidasi menggema, disertai dengan niat membunuh yang mengerikan, tubuh Shilpy bergetar hebat, pupil matanya tiba-tiba menyusut, dan dia memandang Fugaku Meteor dengan tidak percaya. "Mengerahkan sepuluh ribu tentara?! I-Ini …" Namun, begitu teringat Nurul dibawa pergi, pupil mata Shilpy berubah merah darah. Nurul hanyalah seorang anak berusia lima tahun yang imut, polos, baik hati dan lucu. Dan sekarang, ternyata ada yang menculiknya, bahkan dia saja merasakan penuh dengan kemarahan. Terpikir bahwa Tuan mudanya berdarah dan terluka di perbatasan, melindungi keluarganya dan membela negara. Fugaku Meteor mengerahkan segala kekuatannya untuk menjaga tanah suci Central Azure. Seorang diri datang dari jarak jauh untuk bertarung sendiri, bahkan Pasukan Fushi berniat untuk membunuh sang dewa perang. Tetapi istri dan putrinya berturut-turut dihina dan disakiti, yang merupakan membalas kebaikan dengan permusuhan. Mereka sama sekali tidak layak menjadi manusia! T
Mendengar ucapan Fugaku Meteor, para tentara itu berdiri serempak, dan berteriak dengan keras."Bunuh!""Bunuh tanpa ampun!""Bunuh tanpa ampun!"Cari mereka!"Semua tentara-tentara itu juga memuat peluru satu demi satu, berteriak dengan aura membunuh yang menggetarkan langit.Aprilia akhirnya kembali ke akal sehatnya dan menatap Fugaku Meteor dengan tidak percaya. "Semua ini …. Mereka semua bawahanmu?"Fugaku Meteor sedikit mengangguk, dan kemudian dengan tatapan lembut berkata. "Karena sudah melihat kekuatanku yang sebenarnya, maka kamu jangan khawatir," tatapannya sangat lembut berbeda dengan tatapan kepada para tentara. "Pulanglah dengan tenang bersama Nova, aku akan membawa Nurul kembali."Aprilia menatapnya dalam-dalam, tidak banyak bicara apa, hanya berkata dengan suara yang bergetar. "Hati-hati …"Dia bukan tipe orang yang tanpa akal, dia dengan jelas mengetahui bahwa jika dia dan Nova ada di sini hanya akan menjadi beban.Setelah Aprilia dan Nova pergi, mata Fugaku Meteor jug
Di sisi lain, tebing pegunungan Falindri.Seorang pria yang mengenakan masker dan sebuah topi sedang menggendong Nurul dengan satu tangan, dan satu tangannya memegang sebuah pistol. Dengan tatapan mata yang dingin, pria itu menodongkan pistol itu ke kepala Nurul. Mereka tepat berada di tepi tebing, dan hanya melangkah mundur selangkah saja, mereka akan jatuh dari tebing.Sementara Nurul, dia terkulai dengan lemas karena diberi obat tidur oleh pria itu, dia tertidur dengan tenang dan tidak merasakan bahaya sama sekali.Martin membawa pasukannya dan mengepung seluruh area tersebut, dan karena pihak lawan memiliki pistol, pasukan Martin juga tidak berani gegabah. Setiap orang mengenakan pelindung anti peluru yang tebal, dan dengan memegang pistol mengarahkannya ke arah pria itu.Pria itu menatap tajam ke arah Martin. "Hahaha … hanya untuk menangkapku kamu mengerahkan begitu banyak orang?" ucapnya dengan dingin. "Bahkan, jika aku mati, tidak akan ada penyesalan sedikitpun."Pria itu sudah
Revi yang melihat Amanda dibawa seperti itu, sekujur tubuhnya menjadi lemas dan terjatuh ke lantai, dia menoleh melihat Anna. "Anna, aku adalah istri ayahmu, kamu ingin melihatku mati seperti ini?""Kamu pikir aku akan melepaskanmu atas nama Dave? Mimpi!"Dengan aura dingin yang menyelimuti tubuhnya, Anna berjalan menghampiri Revi. Tangannya menjulur ke arah wajah Revi dan mencengkram lehernya dengan kuat, Revi yang merasakan itu kesakitan dan berontak. “An-Anna ….”Plak! Dugh!Anna menampar wajah Revi, wajah cantiknya penuh dengan aura dingin membunuh. Wanita itu terpental beberapa meter dan menabrak dinding, lukisan telapak tangan Anna dapat terlihat dengan jelas.Uhuk!Revi terbatuk dan menyemburkan darah segar dari mulutnya, dia terkulai lemas tak berdaya."Denganmu seperti ini, hanya akan mempercepat kematianmu, ibuku hanya ada satu, dia sudah meninggal, dan dibunuh oleh Dave! Kamu adalah selingkuhannya!" suaranya terdengar sangat dingin dan tajam."Kamu juga, Herry!" Anna tiba-t
Akhirnya, dikelilingi oleh orang-orang elite yang mengenakan setelan jas, Marc berjalan dengan santai. Awalnya dia melihat semua orang, lalu berjalan ke depan Fugaku Meteor, dan menundukkan kepalanya."Tuan Fugaku Meteor, tolong maafkan keterlambatan saya!"Fugaku Meteor tersenyum sambilmelambaikan tangannya, kemudian menatap Malki dengan penuh sindiran. "Tuan Syailendra, apakah kamu puas dengan orang-orang ini?"Malki langsung ketakutan, dia gagap beberapa saat baru bisa berkata-kata. "K-kalian …. Kalian datang untuk dia?""Tentu saja!"Dean, Anna, Master, dan Marc memiliki tatapan yang sama, dingin dan penuh hormat."Keluarga Charter sungguh cari mati, kalian hari ini jangan berpikir bisa lari!"Kekuatan empat keluarga besar, dengan seratus orang lebih, berperang demi Fugaku Meteor, cukup untuk membuat keluarga Charter ketakutan, mereka pun sadar mereka dalam masalah. Seiring berjalannya waktu, tidak ada yang berubah, Fugaku Meteor memandang mereka sebagai semut, sekarang juga sepe
Risma dan Ivone yang kebetulan melihat itu terkejut. "Sebenarnya apa yang terjadi di Northern malam ini, mobil mewah dari mana ini?""Nona Risma! L-lihat itu!" Tiba-tiba, terdengar suara Ivone.Risma menoleh untuk melihatnya, mendapati Ivone sedang melamun melihat ke satu arah. Dia mengikuti arah penglihatannya, matanya pun langsung terbelalak.Whoosh! Whoosh!Mobil-mobil mewah itu melintas melewatinya dengan cepat, menghasilkan angin yang kencang, meniup rambut panjang mereka hingga berantakan, dan juga mengangkat rok mereka."Astaga, plat nomor ini ….” Ivone tercengang melihat plat nomor mobil-mobil mewah itu. “B-bukankah itu, North01 …. mobil kepala keluarga Douglas?""Itu juga, North02, putri sulung keluarga Ramsey, mobil kesayangan Anna!""Dan North03, mobil ber plat merah, presiden Incredible Blood, Shin Hye!""Mobil ini lebih keren lagi, tidak ada pelat nomor, mobil dari Los Pecados!"Brak!Tiba-tiba seorang pengawal keluarga Charter berlari dengan terengah-engah. “T-tuan! Gawa
"Aku ingin menggunakan kesempatan ini untuk menguji kesetiaanmu,” saat Fugaku Meteor mengatakan itu, pandangannya tertuju kepada Malki, dia tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. "Kamu juga tidak mengecewakanku."Bruk!Malki langsung terjatuh dari bangkunya, punggungnya penuh dengan keringat dingin. Di situasi yang terburuk ini, apakah dia akan mengkhianati Fugaku Meteor, hanya berdiam dan tidak melakukan apa-apa?Baginya, berdiam dan tidak melakukan apa-apa melihat Risma dan Ivone dihina banyak orang merupakan sebuah bentuk pengkhianatan. Untung saja, dia berhasil melewati tes Fugaku Meteor."Sudahlah, karena semuanya sudah berkumpul, kalau begitu, aku akan membuat kalian merasakan nikmatnya kematian," mata dingin Fugaku Meteor menyapu semua orang, dia bangkit berdiri dengan perlahan, lalu melangkah menghampiri mereka.Melihat Fugaku Meteor yang berdiri, mereka semua tanpa sadar melangkahkan kakinya ke belakang. Aura membunuh yang kuat menguar dari dalam tubuh Fugaku Meteor. Meras
"Miguel, apa maksudmu?" Setelah Malki selesai bertanya, tatapan semua orang yang ada di sana pun langsung tertuju kepada Miguel yang sedari tadi duduk.Tidak hanya mereka, bahkan Risma dan Ivone menatap Miguel dengan terkejut, tidak menduga yang menyelamatkan mereka di saat genting itu adalah dia. Saat ini, wajah Miguel sangat suram, menerima tatapan sinis semua orang, dengan perlahan dia bangkit berdiri."Bos Malki, untukku, lepaskan mereka, ya?"Terlintas rasa ingin membunuh di mata Malki, tapi tidak terlihat marah, hanya memandangi mereka sambil menyipitkan matanya. "Miguel, aku selalu menganggapmu sebagai saudara, aku tahu jelas siapa yang kamu sukai. Kamu sudah sejak lama menyukai Ivone, aku berencana untuk memberikan dia kepadamu malam ini kenapa kamu tiba-tiba mengucapkan omong kosong seperti ini?"Orang-orang yang berada disana juga menatap dia dengan dingin, menunggu penjelasannya.Miguel terdiam untuk beberapa saat, lalu berkata dengan tenang. "Orang pasti akan berubah, mema
"M-maaf …" Ivone gemetaran hebat, dia menutupi wajahnya untuk meminta maaf berkali-kali."Nona Ling, ini tidak ada hubungannya denganmu, ini hanya kekejaman mereka," Risma melindungi Fugaku Meteor dengan tegang, setelah mengatakan beberapa kata dia merasa lega, tiba-tiba dia menggertakkan giginya lalu memandang Malki dan Lauren. "Kalian melakukan ini, apakah kamu tidak takut akan mendapatkan pembalasan?""Pembalasan? Hahaha ..." Lauren kelihatan sepertinya telah mendengar lelucon lucu, dan dia tertawa lebih sombong. "Jangan konyol!"Pada detik berikutnya, tawanya tiba-tiba berhenti, dan ekspresi Lauren menjadi dingin. "Maaf, aku tidak pernah percaya pada hal ini. Lagipula, apakah kamu mengira hanya aku dan Ayahku yang ingin dia mati?"Begitu kata-kata ini di lontarkan, Risma dan Ivone sepertinya teringat sesuatu, mereka tiba-tiba mengangkat kepala dan menatap Lauren."Lauren, waktunya sudah tiba, saatnyamembiarkan 'tamu' bermain," Malki meminum segelas bir anggur dalam satu tegukan d
"Tuan Fugaku, Nona Risma, kenapa kalian baru datang sekarang? Kalian telah membuatku menunggu lama." Malki segera berhenti berbicara dengan Ivone, dan dia segera menyapa mereka. "Ayo duduklah.""Tuan Malki terlalu sungkan." Fugaku Meteor tersenyum tipis, kemudian dia dan Risma langsung duduk."Berkat Tuan Fugaku, perusahaan kita bisa bekerja sama dengan sempurna! Ayo, Tuan Fugaku, aku bersulang untukmu." Malki mengangkat gelas birnya dan tersenyum, kemudian dia bersulang dengan Fugaku Meteor.Fugaku Meteor tidak segera menerimanya, dan dia tersenyum enggan. "Boss Malki, bir ini tidak beracun, kan?"Glek! Dug! Dug!Begitu dia mengatakan ini, jantungMalki berdetak kencang, dan dia menatap Fugaku Meteor dengan heran. Dia bergumam di dalam hati, 'Apakah dia mengetahui sesuatu?'Miguel juga pura-pura terkejut dan dia melirik Malki. "Bagaimana mungkin, Tuan Fugaku benar-benar pandai bercanda."Malki segera kembali ke akal sehatnya, dan dia berkata sambil tersenyum. "Sejak terakhir kali be
"Aku tahu kamu melakukan ini demi kebaikkanku, namun …. pernahkah kamu memikirkannya, mendaftarkan penerbitan saham secara publik memang dapat memberikan pembiayaan yang lebih baik, di era dominasi modal ini, daya saingnya akan lebih baik, tetapi ada juga kerugiannya," Aprilia tampak serius. "Mendaftarkan penerbitan saham secara publik berarti akan ada modal yang masuk dan menipiskan ekuitas yang ada di tanganku, kedudukanku tidak terlalu stabil dan itu tidak baik untukku."Fugaku Meteor memandang Aprilia dengan terkejut, dia tidak pernah memikirkan hal ini."Satu hal lagi, aku ingin kamu menjadi wakil presiden YNetwork." Aprilia tiba-tiba berkata hal ini kepada Fugaku Meteor.Fugaku Meteor berpikir sejenak, dan kemudian dia mengangguk menyetujuinya, dirinya memang harus lebih peduli terhadap perusahaan istrinya."Aku khawatir beberapa orang yang berada di perusahaanmu itu akan keberatan," kata Fugaku Meteor sambil tersenyum."Beranikah mereka?" Kilatan dingin melintas di mata Aprilia
Di bawah seprai, Aprilia juga mengatakan hal tentang Keluarga Martyr Shrine kepada Fugaku Meteor."Keluarga kerajaan dinamai berdasarkan nama keluarga mereka, Vegas Company hanyalah salah satu perusahaan kerajaan di Kota Megalith, selain satu ini, ada sembilan perusahaannya lagi."Sepuluh perusahaan kerajaan yang memiliki kekuatan yang luar biasa, ini juga berarti bahwa begitu memasuki Kota Megalith, Fugaku Meteor tidak bisa menyelesaikan masalah seperti yang di lakukan di Kota Northern, dan dia harus lebih berhati-hati.Kekuatan di Kota Megalith juga lebih kuat daripada di Kota Northern, kekuatan kelas dua dan tiga sudah cukup untuk membuat empat keluarga terhormat di Kota Northern menundukkan kepala mereka. Dan kekuatan kelas satu, bahkan di Keluarga Martyr Shrine yang terkenal ini, memiliki kekuatan yang tak terbayangkan.'Sepertinya sebelum pergi ke Kota Megalith, aku harus menstabilkan Kota Northern.' Fugaku Meteor bergumam pada dirinya sendiri.Keesokan harinya, Fachri mendatang