Arthur dan Edna kembali ke ruang tunggu, semangat mereka meningkat saat acara hampir dimulai. Suara tepuk tangan dan teriakan antusias penonton yang memenuhi stadion terdengar menggetarkan."Mereka sangat berantusias dengan acara ini," gumam Edna pelan.Arthur tersenyum pada Edna, "Ya, tidak ada yang meragukan popularitas Claudina, jadi sudah pasti mereka akan seheboh ini."Edna mengangguk setuju, lalu menarik napas dalam-dalam, pikirannya membayangkan apa yang akan terjadi dalam beberapa menit ke depan, mengingat cerita Arthur sebelumnya.Tiba-tiba, terdengar ketukan di pintu, dan Sylvia masuk dengan senyum di wajahnya. "Bos," katanya, "biarkan aku mengambil alih perusahaan sampai kamu menemukan CEO yang tepat, oke?"Sylvia baru saja mendengar kabar bahwa Arthur baru saja membeli Showtime Entertainment, dan dia melihatnya sebagai kesempatan untuk berbuat lebih banyak untuknya. Dia hanya tidur enam jam sehari, lalu menyisakan delapan belas jam untuk bekerja. Dia tersenyum lebar ketika
"Kalian semua pasti sudah menantikan kedatangan Putri Claudina," Arthur berkata dengan suara tegang saat menjelaskan, "tetapi ada masalah yang tak terduga.""Kami tidak membutuhkan alasan. Kami butuh Claudina!" beberapa orang berseru, mengekspresikan frustrasi mereka."Kami akan sangat marah jika konser ini gagal, harga tiket yang kami beli sangat mahal!" yang lain berseru, suara mereka semakin keras saat penonton semakin bersemangat.Mereka bangkit dan berdiri, jelas sudah kehabisan kesabaran. Mereka merasakan ada sesuatu yang salah sejak awal, tetapi ketika seseorang naik ke atas panggung dan menjelaskannya barulah mereka mengetahui kebenarannya."Kita semua tentu tidak ingin ini terjadi," Arthur berkata dengan tegas, "begitu juga denganku. Itulah mengapa kami melakukan yang terbaik untuk memuaskan semua orang."Para kru di belakang panggung tampak terguncang, wajah mereka pucat karena khawatir. Tidak satu pun dari mereka pernah mengalami situasi ini: bintang utama gagal tampil tepa
“Heartstrings Harmony,” bisik Arthur, judul lagu yang akan dimainkannya.Ketukan jari-jarinya mulai bergerak anggun, seolah-olah sedang menari di atas tuts piano. Dia merasakan ketenangan dan kedamaian saat not lagu dan lirik yang dia ingin nyanyikan tampak jelas di benaknya. Pikirannya seolah mampu memproses data dan informasi dengan cepat, seperti komputer.♫•*¨*•.¸¸♪"Aku telah mencari perasaan yang begitu murni."“Sesuatu yang jujur dan pasti benar.”"Tapi di dunia ini, sulit ditemukan."“Seseorang yang akan selalu ada di sisimu.”Begitu Arthur membuka mulutnya dan menyanyikan bait pertama, seluruh penonton terpesona. Suaranya yang lembut dan nada merdunya memikat hati mereka. Semua orang di tempat itu dan yang menonton di TV ataupun streaming online tak bisa berkata apa-apa."Apa ini!" seru mereka, kaget. "Ini di luar dugaan siapa pun?""Kupikir dia seorang amatir?""Ini seperti lagu dari surga!" mereka menambahkan dengan kagum."Ini luar biasa!"♫•*¨*•.¸¸♪"Aku sudah lama berjal
Puluhan mobil mewah bernilai jutaan dolar melaju kencang di jalan Southlake di tengah malam. Mereka bergerak dengan cepat, menyalip mobil di sekitarnya, yang menyebabkan beberapa harus menepi dan bahkan beberapa kehilangan keseimbangan lalu menabrak pembatas jalan.Di mobil terdepan, Aston, sang pemimpin, duduk di kursinya dan menatap jalan dengan senyum tipis saat adrenalinnya terpacu kencang. Dia jelas menikmati sensasi malam itu."Mr. Glitzy…” bergumam Aston, Sang Iblis, dengan suara rendah namun nyaring. Kemudian dia tertawa terbahak-bahak selama beberapa detik sebelum terdiam lagi."Ini pasti malam paling membosankan yang pernah aku alami dalam hidupku," kata Aston, dengan ekspresi yang menunjukkan ketidaksenangannya. "Memikirkan bahwa seorang pecundang bisa membuatku melakukan hal seperti ini hanya untuk membuktikan superioritasnya - sungguh sulit dipercaya.""Hei, kamu pengendara bodoh, apa yang kamu lakukan ?!" teriak pengemudi mobil lain yang marah, diganggu oleh sekelompok m
Orang-orang di konser tunggal Claudina masih berdiri dan bertepuk tangan dengan antusias ketika layar lebar di atas panggung tiba-tiba berubah menjadi adegan di mana Aston menyandera mobil Claudina.Semua orang menganga kaget setelah mendengar apa yang terjadi, dan mereka langsung panik, merasa harus melakukan sesuatu karena seseorang yang mereka nantikan dengan penuh semangat berada dalam bahaya."Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Salah satu dari mereka bertanya, ketakutan membuat suara mereka tertahan.Arthur kembali ke piano, mengetuk tuts perlahan dan menarik perhatian semua orang kembali ke panggung."Putri kita dalam bahaya," gumamnya, menyebabkan semua orang memikirkan hal yang sama. "Namun, mari kita tetap tenang," lanjutnya. "Kalau kita panik, kita akan menderita kerugian yang lebih besar. Dan di sini terlalu ramai bagi siapa pun untuk membuat keributan. Kita butuh polisi untuk bertindak cepat."Tokoh yang memimpin penyerangan itu memperkenalkan dirinya sebagai Sang Ibli
Di jalanan kota malam itu, orang-orang di sekitar menyaksikan mobil-mobil yang bersaing yang memakan banyak korban berjatuhan. Pasukan Mr. Glitzy dan Sang Iblis berkejaran seolah-olah seorang pahlawan dan penjahat sedang bertarung di depan mata mereka.Sang Iblis memerintahkan selusin anak buahnya untuk mengakibatkan kekacauan di jalanan, menembaki para pengguna jalan lain, menabrak mereka, dan membuat banyak luka. Lebih buruk lagi, mereka juga menyandera Claudina yang merupakan orang terakhir yang mereka inginkan untuk menjadi bagian dari insiden ini."Tolong, seseorang harus segera menyelamatkan Claudina!" seru salah satu penonton, "Aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya.""Polisi! Pemerintah! Tolong lakukan sesuatu!" tambah yang lain."Tidak, tidak, tidak, ini tidak mungkin terjadi," tambah yang lain. "Ini seperti mimpi buruk. Kota kita tidak lagi aman. Sekelompok penjahat berani melakukan tindakan kriminal seperti ini. Ini sangat buruk!"Insiden ini juga disiarkan seca
Reporter yang menyiarkan langsung dari helikopter berkata, "Kami terus melaporkan peristiwa yang terjadi di bawah. Kami telah menangkap beberapa insiden, termasuk sejumlah kecelakaan dan banyak kekacauan. Jelas bahwa situasinya semakin tidak terkendali.""Tampaknya ada lima orang yang terlibat, termasuk seorang pengemudi yang terlempar dari mobil, yang ditugaskan untuk membawa Nona Claudina. Kami masih berusaha mengumpulkan peristiwa apa yang terjadi, tetapi tampaknya seseorang berhasil mengalahkan mereka dan mengusir mereka. Mari berharap bantuan segera datang untuk menyelesaikan situasi ini. Kami berharap Nona Claudina juga aman dan baik-baik saja," dia melanjutkan.Penonton konser Claudina di stadion besar malam itu dipenuhi oleh kecemasan; mereka merasa tidak berdaya. Seperti yang dikatakan Arthur sebelumnya, terburu-buru untuk pergi bisa mengakibatkan tragedi. Yang bisa mereka lakukan hanyalah menunggu dan berharap pihak berwenang akan mengambil tindakan cepat dan tegas.Sementar
Arthur tetap duduk di depan piano, nampak menikmati musik yang dimainkannya. Sementara itu, ribuan orang di stadion dan mereka yang menonton dari rumah dikejutkan oleh kejadian tak terduga.Mobil Aston tiba-tiba keluar dari jalur dan menabrak pembatas jalan, menyebabkan ledakan keras. Hal ini selalu terjadi setiap kali Arthur mencapai nada crescendo di pianonya, seolah-olah peristiwa bencana ini disebabkan oleh permainannya.Arthur mengintensifkan permainan pianonya. Saat jari-jarinya melayang di atas tuts, dia seperti memberikan iringan musik untuk para penjahat. Konsentrasinya tak tergoyahkan, dan kemampuan mentalnya yang tinggi membuatnya bermain dengan ketepatan luar biasa."Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah itu ulah dari Mr. Glitzy?" tanya salah satu orang."Sepertinya ban mobil-mobil itu pecah, menyebabkan mereka kehilangan keseimbangan dan jatuh," jawab yang lain.“Mungkinkah ada penembak jitu yang menembaki mobil? Apakah ini tugas polisi?”"Aku yakin ini ulah Mr. Glitzy," ja