Satrio Wirang, Alikusuma, dan Arum Sari berhasil keluar dari dalam penginapan yang telah di kepung oleh Aryo Guntur. Satrio Wirang menggunakan kekuatan Pusaka Jubah Naga Hitam untuk membuat mereka bertiga menghilang. Mereka bertiga sengaja menunggu Aryo Guntur untuk mendobrak pintu. Lalu saat Aryo Guntur dan pasukannya masuk ke dalam penginapan. Mereka diam-diam keluar dari sana.
Mereka bertiga langsung menuju kandang kuda untuk mengambil kuda mereka. Mereka bertiga langsung pergi dari sana dengan menunggangi kuda. Mereka bertiga memacu kuda mereka sekencang mungkin agar bisa secepatnya meninggalkan tempat itu.
Sedangkan Aryo Guntur yang mendengar suara kuda langsung berlari keluar. Aryo Guntur melihat Satrio Wirang, Alikusuma, dan Arum Sari sedang memacu kuda mereka. Dia langsung menunggangi kudanya dan menyuruh padukannya untuk mengejar mereka bertiga.
Kemampuan berkuda dari pasukan Kerajaan Salakanegara memang tidak bisa di remehkan. Mereka begitu cepat dan l
Satrio Wirang, Alikusuma, dan Arum Sari telah sampai di padepokan Naga Putih. Padepokan Naga Putih memiliki banyak sekali murid. Padepokan itu juga memilik tempat yang sangat luas untuk berlatih. Hal ini sangat berbeda dengan padepokan Ki Naga Baruna yang dulu. Padepokan Naga Putih adalah sebuah padepokan terbesar saat ini. Nama padepokan ini sudah terkenal di seluruh negeri.Arum Sari sudah lama sekali tidak pulang ke sini. Dia sudah lama sekali tidak bertemu dengan ayahnya semenjak kepergiannya untuk membalaskan dendam kakeknya. Ketika Arum Sari memasuki padepokan. Semua murid di sana memberikan hormat pada Arum Sari. Arum Sari begitu di hormati oleh murid-murid di padepokan ini karena dia adalah anak dari pendiri Padepokan Naga Putih. Arum Sari yang sudah lama tidak bertemu dengan ayahnya. Langsung berlari memeluk ayahnya ketika melihat ayahnya.Ayah Arum Sari juga membalas pelukan anaknya karena dia juga begitu merindukan putrinya."Bagaimana Kabarmu putriku
Sudah beberapa hari Satrio Wirang tinggal di Padepokan Naga Putih. Dia tinggal di Padepokan Naga Putih sembari menunggu informasi tentang keberadaan Wisang Geni dan Elangga dari orang kepercayaan Naga Barong. Naga Barong membantu mencari tahu informasi tentang Wisang Geni dan Elangga dengan mengutus beberapa orang kepercayaannya. Satrio Wirang, Alikusuma, dan Arum Sari lebih memilih tinggal di Padepokan Naga Putih dari pada harus melanjutkan perjalanan yang tidak tahu ke tujuannya.Satrio Wirang juga ikut berlatih bersama murid-murid Naga Barong lainnya. Ini dia lakukan karena saat menjadi murid Ki Naga Baruna. Satrio Wirang tidak pernah serius dalam latihan dan demi menebus kesalahannya dia mengikuti latihan ini dengan sungguh-sungguh. Meski kelak jurus-jurus yang Satrio Wirang dapatkan dari latihan ini tidak dapat dia gunakan. Tetapi dia masih tetap berlatih dengan sungguh-sungguh.Ketika Satrio Wirang sedang serius berlatih terdengar suara ribut-ribut dari area lati
Tiga hari ini Satrio Wirang cukup berlatih dengan keras untuk menghadapi pertarungan melawan Baya Naka putra tertua dari Macan Kumbang pemilik Padepokan Harimau. Meski sudah memiliki ilmu kanuragan yang sudah cukup tinggi namun Satrio Wirang tidak ingin meremehkan musuhnya. Dia tidak ingin kalah dari Baya Naka Karana Satrio Wirang kali ini akan bertarung dengan membawa nama Padepokan Naga Putih. Satrio Wirang juga ingin menebus kesalahannya karena telah menghajar Baya Niki sehingga menyebabkan kekacauan ini.Akhirnya hari yang telah di tentukan pun tiba. Hari ini Satrio Wirang akan bertarung melawan Baya Naka. Satrio Wirang dan Naga Barong bersiap untuk menuju ke Padepokan Harimau di mana akan di laksanakannya pertarungan antara Satrio Wirang dengan Baya Naka. Kali ini Satrio Wirang hanya akan pergi berdua bersama Naga Barong. Sedangkan Alikusuma dan Arum Sari di tugaskan untuk menjaga Padepokan Naga Putih."Apa Ayah yakin akan pergi ke Padepokan Harimau hanya be
Satrio Wirang dan Naga Barong sedang terkepung oleh Macan Kumbang dan para muridnya. Mereka berdua tidak dapat melarikan diri dari Padepokan Harimau. Satrio Wirang dan Naga Barong terpaksa bertarung melawan Macan Kumbang berserta para muridnya.Pertarungan pun di mulai. Satrio Wirang dan Naga Barong dapat mengalahkan para murid Padepokan Harimau. Para murid dari Padepokan Harimau memang bukan lah tanding Satrio Wirang dan Naga Barong. Namun jumlah mereka yang sangat banyak membuat mereka berdua cukup kerepotan. Di tambah Macan Kumbang dan kedua anaknya yang sering membokong mereka berdua. Membuat Satrio Wirang dan Naga Barong cukup mendapatkan beberapa luka dalam. Saat Naga Barong sedang fokus menghadapi murid Macan Kumbang yang sangat banyak. Dengan cepat Macam Kumbang menyerang Naga Barong menggunakan pukulan tenaga dalam dari arah belakang. Naga Barong yang tidak sadar Macan Kumbang menyerang dari belakangnya terkena pukulan tenaga dalam itu. Pukulan tenaga dalam itu membu
Padepokan Naga Putih sudah kembali aman seperti sediakala. Semenjak Satrio Wirang dan yang lainnya mengalahkan Macan Kumbang dan semua murid dari Padepokan Harimau sudah tidak ada lagi padepokan yang berani mengusik Padepokan Naga Putih. Kejadian perang besar melawan Padepokan Harimau benar-benar menjadi pelajaran bagi padepokan lain agar tidak macam-macam dengan Padepokan Naga Putih. Kekuatan Padepokan Naga Putih pun semakin diakui dalam dunia persilatan.Satrio Wirang sedang berbincang berdua dengan Naga Barong. Mereka sedang membahas tentang keberadaan Wisang Geni dan Elangga yang belum juga di temukan oleh orang-orang suruhan Naga Barong."Orang suruhanku belum juga mendapatkan informasi tentang keberadaan Wisang Geni dan Elangga." ungkap Naga Barong."Apa tidak ada petunjuk sama sekali tentang keberadaan mereka berdua" tanya Satrio Wirang."Orang suruhanku benar-benar tidak menemukan sedikit pun petunjuk keberadaan mereka berdua" ucap Na
Kerajaan Segoro Pitu sedang menyiapkan pasukan mereka untuk menghadapi serangan dari Kerajaan Salakanegara. Kerajaan Segoro Pitu mengadakan perekrutan besar-besar untuk menambah jumlah pasukan mereka. Mereka juga menambah pasokan senjata mereka untuk melengkapi persenjataan pasukan mereka. Satrio Wirang yang berjanji untuk membantu Wisang Geni untuk mempertahankan Kerajaannya dengan imbalan Pusaka Pedang Naga Api. Satrio Wirang memberikan usul agar dirinya di ijin kan untuk meminjam seratus prajurit dari Kerajaan Wesi Kuning.Dan hari ini Satrio Wirang dan Arum Sari akan pergi ke Kerajaan Wesi Kuning demi meminjam seratus pasukan dari Kerajaan Wesi Kuning. Sedangkan Alikusuma akan tetap tinggal di Kerajaan Segoro Pitu untuk membantu Wisang Geni mempersiapkan semuanya untuk peperangan menghadapi Kerajaan Salakanegara. Saat Satrio Wirang dan Arum Sari sudah menunggangi kuda mereka dan bersiap untuk memulai perjalanan mereka ke Kerajaan Wesi Kuning. Mereka berdua di hentikan ole
Hari ini akan menjadi hari besar yang mungkin akan di catat dalam sejarah. Perang terbesar antara Kerajaan Salakanegara melawan Kerajaan Segoro Pitu. Seratus lima puluh ribu pasukan Kerajaan Salakanegara yang di pimpin oleh Panglima Aryo Guntur melawan seratus ribu pasukan Kerajaan Segoro Pitu yang dipimpin langsung oleh Raja Wisang Geni.Kedua Pasukan itu sudah saling berhadapan di wilayah perbatasan antara Kerajaan Salakanegara dan Kerajaan Segoro Pitu. Di pihak Kerajaan Salakanegara ada Aryo Guntur dan Kebo Ijo yang kini telah menjadi Senopati Kerajaan Salakanegara. Sedangkan di pihak Kerajaan Segoro Pitu ada Wisang Geni, Satrio Wirang, Alikusuma dan Arum Sari. Ini seperti perang saudara antar tujuh murid naga Ki Naga Baruna.Sebagai sesama pemimpin pasukan dalam peperangan ini Wisang Geni dan Aryo Guntur saling maju ke depan mewakili semua pasukan untuk melakukan negosiasi terakhir sebelum di mulainya peperangan."Mengapa Kamu tidak menyerah saja
Malam itu. Satrio Wirang mengumpulkan seratus prajurit yang dia pinjam dari Kerajaan Wesi Kuning. Semua pasukan itu menggunakan jubah warna hitam untuk menyamarkan mereka dalam kegelapan. Satrio Wirang sengaja tidak mengikut sertakan pasukan yang dia pinjam dari Kerajaan Wesi Kuning dalam pertempuran tadi siang agar dapat melakukan penyerangan malam hari ini. Ini adalah rencananya untuk membuat seratus pasukan dari Kerajaan Wesi Kuning menjadi senjata rahasia yang tidak ketahuan oleh musuh mereka. Apalagi jika sampai Aryo Guntur tahu. Dia pasti akan langsung mengambil sebuah tindakan untuk menghentikannya.Satrio Wirang dan seratus pasukan Kerajaan Wesi Kuning mengendap-endap di dekat area perkemahan pasukan Salakanegara."Sekarang kalian berpencar serang mereka dari berbagai titik agar mereka mengira jumlah kita banyak. Ingat setiap dari Kita hanya boleh membunuh sepuluh orang. Setelah itu tinggalkan tempat ini dan jangan sampai tertangkap" perintah Satrio Wirang.
Satrio Wirang perlahan membuka matanya. Dia mendapati dirinya telah berada di tempat tidurnya. Tubuhnya penuh dengan perban. Dia mencoba untuk duduk meski semua tubuhnya terasa sakit. Luka yang dia terima akibat pertarungannya melawan Aryo Guntur dan Ular Sanca Ireng cukup parah.Alikusuma dan Arum Sari datang ke kamar Satrio Wirang dengan membawa beberapa ramuan obat dan makanan. Alikusuma memeriksa keadaan Satrio Wirang yang baru tersadar."Ternyata Kamu sudah tersadar. Bagaimana keadaanmu saat ini?" tanya Alikusuma."Tubuhku masih terasa nyeri untuk bergerak" jawab Satrio Wirang.Alikusuma memberikan pengobatan pada Satrio Wirang. Semua luka Satrio Wirang di beri ramuan obat oleh Alikusuma. Alikusuma juga mengganti perban Satrio Wirang. Semua perawatan terbaik Alikusuma berikan untuk Satrio Wirang. Satrio Wirang merasa lebih baik setelah mendapat perawatan dari Alikusuma."Perawatannya sudah selesai. Sekarang Kamu makanlah untuk memulihkan tenag
Raja Jaya Singa Warman, Elangga, dan Alikusuma telah tiba di tempat pertarungan Naga Antaboga dan Ular Sanca Ireng. Terlihat pemukiman warga yang menjadi tempat mereka bertarung telah porak-poranda dan sudah menjadi lautan api.Sedangkan Naga Antaboga dan Ular Sanca Ireng dengan menyemburkan api mereka tanpa memperhatikan dengan kondisi warga dan rumah warga yang telah habis terbakar karena ulah mereka. Belum lagi cambukkan dari ekor mereka yang menerbangkan semua barang dan menghancurkan semua bangunan yang ada. Yang jelas pemukiman itu telah hancur karena pertarungan dua raja ular ini.Raja Jaya Singa Warman dan yang lain tidak dapat berbuat banyak. Mengingat ukuran Naga Antaboga dan Ular Sanca Ireng yang sangat besar. Belum lagi semburan api mereka berdua yang dapat membakar seluruh rumah hanya dengan sekali sembur. Mereka hanya bisa menunggu adanya celah di antara pertarungan Naga Antaboga dab Ular Sanca Ireng. Begitu ada kesempatan baru mereka bertiga menyer
Pertarungan Satrio Wirang dan Aryo Guntur telah usai dengan hasil kemenangan untuk Satrio Wirang. Tapi saat semua mengira bahwa ini telah usai. Muncullah kabut hitam yang menyelimuti tubuh Aryo Guntur. Tiba-tiba mata Aryo Guntur menjadi merah dan dia dapat bangkit kembali. Satrio Wirang yang sudah tidak punya tenaga lagi mencoba kembali berdiri sebisa mungkin. Sebenarnya Satrio Wirang cukup heran dengan Aryo Guntur yang masih bisa bangkit meski Satrio Wirang sudah sangat yakin kalo dia tadi telah mengalahkannya."Dasar manusia tidak berguna" ujar Ular Sanca Ireng.Ternyata tubuh Aryo Guntur telah di ambil Ular Sanca Ireng. Itu yang membuat Aryo Guntur masih bisa bangkit lagi setelah menerima serangan telak dari Satrio Wirang."Siapa Kamu?" tanya Satrio Wirang."Dia adalah Ular Sanca Ireng raja dari segala ular" jelas Naga Antaboga."Hahahaa..., Kali ini Aku akan mengalahkanmu Antaboga" tawa Ular Sanca Ireng.Ular Sanca Ireng dengan menggunak
Sudah seharian penuh Satrio Wirang dan Aryo Guntur bertarung mati-matian. Karena pertarungan mereka berdua pula seluruh wilayah Kerajaan Tarumanegara menjadi gelap seharian. Semua warga tindak ada yang berani keluar rumah dan semua aktivitas warga di hentikan. Semua orang takut jika ada hal buruk yang menimpa mereka. Raja Jaya Singa Warman semakin khawatir karena pertarungan mereka belum juga usai. Meski sudah seharian penuh mereka bertarung.Arum Sari yang tidak yang tidak melihat Satrio Wirang seharian berniat untuk mencarinya tapi di tahan oleh Alikusuma. Karena Alikusuma tahu bahwa Satrio Wirang sedang bertarung melawa musuh yang sangat kuat. Dan jika sampai Arum Sari sampai menyusul Satrio Wirang maka itu akan menghambat Satrio Wirang dan mengancam nyawa Arum Sari."Langit sangat gelap. Tapi kenapa Kanda belum juga pulang. Aku khawatir pada Kanda. Aku harus mencarinya" kata Arum Sari."Tunggu. Kamu tidak perlu mencari Wirang dia sedang di istana bersama Raj
Pertemuan Aryo Guntur dan Satrio Wirang menimbulkan suasana mencengkam semua orang di Kerajaan Tarumanegara menjadi merinding tanpa tahu apa yang membuat mereka menjadi merinding ketakutan. Sepertinya dalam alam bawah sadar mereka menyadari bahwa ada bahaya besar yang terjadi.Aura yang keluar dari mereka berdua sangat lah kuat. Orang biasa pasti akan pingsan karena tidak mampu menahan tekanan aura mereka berdua. Untung saja mereka bertemu di tempat yang sepi dan tidak ada orang.Raja Jaya Singa Warman, Alikusuma, Elangga dan para pendekar dengan ilmu tinggi juga bisa merasakan bahwa ada dua orang dengan kekuatan yang sangat hebat sedang bertemu dan akan bertarung. Hal ini membuat Raja Jaya Singa Warman khawatir karena jika sampai kedua orang itu benar-benar bertarung di kerajaannya maka seluruh Kerajaan Tarumanegara bisa rata dengan tanah.Satrio Wirang juga sadar bahwa kekuatan Aryo Guntur sudah sangat besar jika sampai dirinya dan Aryo Guntur bertarung di pem
Di sebuah hutan belantara terlihat Aryo Guntur yang terbaring tidak sadarkan diri. Terlihat bahwa tubuhnya penuh luka akibat terkena jurus ledakan sukma dari Raja Jaya Singa Warman. Ledakan itu ternyata melemparkannya ke tempat yang sangat jauh. Walaupun terkena jurus sehebat itu tapi dengan ajaibnya detak jantung Aryo Guntur masih belum juga hilang. Sepertinya kekuatan yang dia serap dari orang lain telah menjadikannya sangat kuat sehingga masih bisa selamat dari jurus sedahsyat itu. Tapi sampai saat ini Aryo Guntur masih belum membuka matanya.Di dalam alam bawah sadarnya Aryo Guntur seperti sedang di dalam kawah gunung berapi sekelilingnya penuh dengan lava panas yang mendidih. Dia berusaha mencari jalan keluar dari tempat itu tapi ujung-ujungnya dia kembali ke tempat yang sama. Saat dia kebingungan mencari jalan keluar dari tempat itu muncullah sesosok ulah hitam besar dengan mata merah. Sebelum sempat Aryo Guntur memikirkan dari mana datangnya ular besar itu. Ular itu su
Setelah kekacauan besar yang terjadi akibat serangan Aryo Guntur ke Istana Kerajaan Tarumanegara. Kini Kerajaan Tarumanegara telah tenang kembali. Sudah tidak ada teror lagi dari Aryo Guntur. Karena dalam beberapa hari ini Aryo Guntur sama sekali tidak muncul dan sudah tidak ada lagi orang yang mati akibat Aryo Guntur. Pengorbanan Raja Jaya Singa Warman yang merelakan seluruh kesaktiannya untuk mengalahkan Aryo Guntur telah menyelamatkan rakyat Kerajaan Tarumanegara dari kegilaan Aryo Guntur.Tapi setelah melakukan jurus ledakan sukma yang berhasil mengalahkan Aryo Guntur. Sampai hari ini Raja Jaya Singa Warman masih tidak sadarkan diri. Sepertinya jurus ledakan sukma tidak hanya mengambil kesaktian Raja Jaya Singa Warman tapi juga merusak organ dalam dari Raja Jaya Singa Warman. Berbagai tabib telah di undang untuk menyembuhkan Raja Jaya Singa Warman tapi tidak ada satu pun dari mereka yang bisa menyembuhkan Raja Jaya Singa Warman. Alikusuma yang ahli dalam pengobatan
Satrio Wirang dan Naga Antaboga yang sudah bersahabat. Membuat Satrio Wirang dapat mengembangkan jurus baru yang lebih kuat dari jurus Terakhir Naga Hitam Antaboga yang telah berhasil mengalahkan Raja Dewa Warman sebelumnya. Tentu saja Satrio Wirang harus berlatih keras agar dapat mengusai jurus itu dan dapat mengalahkan Aryo Guntur yang sekarang telah menjadi sangat kuat. Bahkan Raja Jaya Singa Warman yang memiliki ilmu tinggi sekarang bukan tandingan dari Aryo Guntur. Kemampuan Aryo Guntur yang dapat menyerap kekuatan orang lain. Membuat Aryo Guntur bertambah kuat setiap harinya. Untuk itu di perlukan kekuatan yang sangat besar untuk mengalahkan Aryo Guntur.Setelah berlatih dalam waktu yang cukup lama. Satrio Wirang kini menjadi sangat kuat di tambah dengan dia yang dapat menggunakan kekuatan Naga Antaboga dalam tubuhnya membuatnya semakin tidak terkalahkan. Meski begitu karena waktu telah berlalu cukup lama tentunya Aryo Guntur juga bertambah semakin kuat. Agar tida
Satrio Wirang dan Elangga yang menyusul Raja Jaya Singa Warman dan Ki Naga Barong. Mereka terlambat sampai di tempat pertempuran. Ketika mereka sampai terlihat Ki Naga Barong yang sudah mati mengenaskan dan Raja Jaya Singa Warman yang terduduk tidak berdaya. Satrio Wirang mencoba periksa Ki Naga Barong tapi sudah ada dekat jantung dalam tubuh Ki Naga Barong.Elangga berusaha menenangkan Raja Jaya Singa Warman yang terkena metal akibat pertarungannya dengan Aryo Guntur. Setelah cukup lama menenangkan Raja Jaya Singa Warman akhirnya Raja Jaya Singa Warman sudah tenang kembali.Raja Jaya Singa Warman yang berhutang nyawa kepada Ki Naga Barong. Kemudian dia mengangkat mayat Ki Naga Barong dan membawanya pulang.Ketika hendak meninggalkan tempat itu. Satrio Wirang melihat Pusaka Tombak Naga Petir yang ditinggalkan oleh Aryo Guntur. Satrio Wirang mengambil Pusaka Tombak Naga Petir itu lalu mengayunkannya. Ternyata Pusaka Tombak Naga Petir sangat kuat dan sangat mudah