Share

Menguak Luka Lama

Seperti biasa, minggu ini di hari sabtu sore, Menik mengantar Indira menemui Mina. Ketika melihat Indira yang semakin terlihat bingung, Mina meminta waktu untuk berbicara pada Menik.

“Ada kabar di mana Alden, Bu?” tanya Mina. Menik menggelengkan kepalanya dengan lemah.

“Ada saudara terdekat yang bisa mendampingi Indira setelah ini?”

Menik kembali menggelengkan kepala.

“Dia yatim piatu,” jawab Menik. Mina menghela napas berat.

“Terima kasih, saya akan teruskan sesi hari ini. Untuk pertemuan minggu depan, tolong bawa Indira tiga kali seminggu. Kondisinya sudah tidak terlalu baik. Ditilik dari fisiknya, Indira menderita depresi yang cukup parah dan akut.”

Menik mengangguk dengan cepat sementara menahan diri untuk tidak tersedu. Mina menepuk pundak Menik dengan lembut.

Indira duduk di sofa panjang dengan tegang. Mina memintanya untuk tenang dan bersantai.

“Kamu kehilangan berat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
abdustore25
berarti Indi bukan org yg ikhlas menjalani ujian hidupnya , di termasuk org yg pendendam, terlihat baik di depan org tp menyimpan dendam , Andai dia ikhlas dgn takdir yg dia alami dia tidak akan merasakan yg namanya tertekan dan seberat apapun ujian hidupnya dia bisa legowo menerima semuanya .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status