Di sisi lain, Dong Shuo dan Guan Zhong sedang berdiskusi tentang rencana mereka selanjutnya. Terlihat jelas di wajah mereka berdua ekspresi kepuasan karena telah berhasil menjebak Zhang Yuan.
“Penasihat Dong, sebenarnya kasihan juga kau mengorbankan Tuan Zhao Pu. Kenapa tidak menggunakan rencana lain untuk menjebak Zhang Yuan?”
“Heh! Kaisar bodoh itu pikir dia bisa menggunakan Zhao Pu untuk menjebakku? Cepat atau lambat Zhao Pu harus disingkirkan!” Dong Shuo memasang senyum misterius. Dia telah menebak alasan Qin Huang menetapkan Zhao Pu ke wilayah Guang hanya untuk mengumpulkan bukti transaksi rahasia dengan pedagang Barat. Jadi mau tak mau Dong Shuo harus menyingkirkan Zhao Pu untuk memutuskan bukti yang selama ini dicari Qin Huang. Apalagi sekarang semua tujuannya telah tercapai, dan tak memerlukan lagi transaksi rahasia itu.
Guan Zhong tertawa, dia memuj
“Diizinkan!” Mendapat persetetujuan dari Qin Huang, Zhang Yuan mengajukan pertanyaan pertama kepada ketiga orang yang menjadi saksi Dong Shuo. “Aku ingin bertanya. Kapan aku bertemu dengan kalian dan menugaskan kalian untuk menyekap Nyonya Zhao dan anaknya. Lalu kapan mereka menyekapmu, Nyonya Zhao?” Mendengar pertanyaan Zhang Yuan, kedua saksi lelaki mulai gugup. Mereka berdua saling memandang lalu mengalihkan pandangan ke arah Dong Shuo seolah mencari jawaban apa yang harus diucapkan. “Kira-kira dua minggu lebih, panglima Zhang meminta kami untuk menyekap Istri dan anak Tuan Zhao Pu,” jawab salah satu saksi lelaki diikuti lelaki lainnya untuk mendukung kebenaran dari perkataan itu. “Mereka menculikku saat sedang keluar rumah menemani anakku berbelanja, kira-kira tiga hari sebelum Tuan Zhao Pu
Lamunan pikiran Yongsheng membuyar, dia keluar dari barisan para menteri lalu berjalan ke tengah aula istana dan berhenti tepat berhadapan dengan Qin Huang. “Yang mulia, menurutku ... terlepas dari semua bukti yang ada, bisa dikatakan kalau tindakan panglima Zhang yang pergi ke wilayah Guang sebelum masa hukuman berakhir, adalah sebuah pelanggaran. Dan pelanggaran ini bukan hanya sekali dilanggar, tapi sudah beberapa kali.” “Jika menggunakan bukti yang ada, saya rasa masih ada kejanggalan di sini. Namun keputusan penasihat Dong sudah benar, hanya saja....” Yongsheng menghentikan perkataannya seolah merasa berat untuk mengatakan kalimat selanjutnya. “Katakan!” desak Qin Huang menaikan nada bicaranya. “Kedua lelaki yang menjadi saksi, tidak bisa dibenarkan sebab mereka memberikan saksi palsu. Jadi, masalah ini masih perlu diselidiki lebih dalam lagi.”
“Kakek Wang? Kenapa kau ada di sini?” Kehadiran Wang Yi bukan hanya membuat Zhang Yuan terkejut, tapi kebingungan sebab hal yang dilakukan Wang Yi bukanlah bagian dari rencananya. “Tidak! Istriku!” teriak Zhao Pu menghampiri tubuh sang istri yang terbaring kaku di lantai. Zhang Yuan mendekati Kakek Wang Yi dan berbisik mempertanyakan kebingungannya. Namun Wang Yi justru memandang dia kesal dan menyalahkan kebodohannya. “Aku datang untuk menolongmu, Anak Bodoh!” bisik Wang Yi masih memandangnya dengan kedua alis kening yang mengerut. Zhang Yuan menganga, tak menyangka kalau kakek Wang Yi punya keberanian dan kemampuan untuk berada di istana. Memikirkan hal ini, Zhang Yuan teringat akan istri Zhao Pu yang telah meninggal. Apa yang membuat kakek Wang Yi membunuhnya, rencana apa yang dia pikirkan? Terlebi
Qin Huang melirik kasim Ma Jun, memerintahkannya untuk mengambil lembar pesan di tangan Zhao Pu. Tak menyangka begitu melihatnya, memang benar ada stempel penasihat kerajaan yang tertera di atas kertas dan pesan untuk mengizinkan transaksi rahasia dari Zhao Pu. “Penasihat Dong, jelaskan apa yang sebenarnya kau lakukan?!” bentak Qin Huang melempar kasar selembar pesan ke depan. Dong Shuo panik, lalu menjura dan melaporkan kalau stempel miliknya telah menghilang sebulan yang lalu. Dia bahkan memberitahukan kalau sudah lama mengganti stempel miliknya dan melaporkan hal ini ke istana. “Aku sengaja tidak membeberkan hilangnya stempel milikku sebab ingin mencari tahu siapa pelaku yang mencurinya dan untuk apa dia melakukan hal itu,” tambah Dong Shuo dengan penuh keyakinan. Sejak awal Dong Shuo memang sudah berencana untuk menghabisi Zhao Pu, ja
Semua orang masih menunggu dengan rasa penasaran tentang identitas dari lelaki tua yang mengaku sebagai guru Zhang Yuan. Begitu barang yang diberikan Wang Yi sampai ke tangan Qin Huang, matanya memaku saat melihat token jenderal dan pesan titah yang ditulis oleh kaisar sebelumnya. “Jenderal Chao Yun?” Semua orang yang mendengar nama yang disebut Qin Huang terkejut, bahkan mereka membantah kalau lelaki tua yang berdiri di tengah aula istana bukanlah jenderal Chao Yun sebab dirinya telah meninggal di medan perang saat menaklukan dua kerajaan bersama dengan kaisar sebelumnya—ayah Qin Huang. “Yang mulia, semua orang juga tahu kalau jenderal Chao Yun saat itu telah meninggal di medan perang. Meski ada token jenderal dan pesan titah yang ditulis kaisar, ini tidak bisa membuktikan kalau dia adalah jenderal Chao Yun!” tutur Dong Shuo meyakinkan semua orang yang di d
Permintaan Chao Yun telah selesai disiapkan. Semua orang yang tadinya di dalam istana segera menuju ke lapangan istana, termasuk Qin Huang. Sekitar sepuluh orang prajurit telah berdiri di tengah-tengah lapangan untuk menunggu apa alasan mereka diperintahkan seperti itu. Ada pun Zhang Yuan yang sejak tadi terkejut dengan semua pengungkapan identitas Wang Yi yang ternyata adalah jenderal Chao Yun, masih terdiam memaku punggung lelaki tua yang menjadi penyelamat hidupnya. Wang Yi menoleh ke belakang, melihat Zhang Yuan yang memasang wajah keheranan. Dia mendekat dan menepuk bahu Zhang Yuan, “tenang saja. Aku tidak akan membiarkan kau di hukum, Anak Bodoh!” “Kakek Wang, eh, maksudku, meski kau benar adalah jenderal Chao Yun, bagiku kau tetap Kakek Wang,” ucap Zhang Yuan dengan terbata-bata. “Bagaimana kalau biarkan aku membantumu.&rdquo
Pertempuran dilanjutkan kembali. Salah satu dari prajurit menyerang terlebih dahulu dengan layangan kepalan tangannya. Sedangkan Chao Yun hanya diam di tempat, membiarkan indera pendengar mengetahui posisi seseorang yang akan menyerangnya.BUUGHHH!.... Semua orang terkesima melihat prajurit yang menyerang Chao Yun justru telah terlempar ke tanah. Dalam hitungan detik, pukulan yang ditujukan untuknya berhasil dihindari bersamaan dengan satu hantaman kuat yang diberikan oleh sikut Chao Yun ke bidang datar sang prajurit. Kesembilan prajurit yang tadinya percaya diri kini mulai ragu untuk menyerang lelaki tua yang dianggap bukanlah tandingan mereka. Namun tentu saja mereka tak mau mengaku kalah secepat itu, jadi kesembilan prajurit itu saling menatap dan memberikan isyarat agar bisa menyerang bersama dan menjatuhkan lelaki tua yang berdiri di depan. Dalam serangan per
“Tentu saja ada hubungannya! Zhang Yuan adalah muridku, jadi tidak ada salahnya jika seorang guru menyelamatkan muridnya,” sosor Chao Yun dengan tegas. Semua orang yang hadir juga menyetujui pernyataan Chao Yun, tapi berbeda dengan Zhang Yuan yang sejak awal menggunakan masalah ini agar membiarkan dia di dalam penjara untuk membuat Dong Shuo menunjukan niatnya. Sekarang karena kemunculan Wang Yi yang ternyata adalah jenderal Chao Yun telah menghancurkan semua rencananya dan membuat pengorbanan menjadi sia-sia. Saat ini yang merasa paling frustasi adalah Qin Huang. Mau tak mau tentu saja dia harus membebaskan Zhang Yuan sesuai dengan permintaan Chao Yun. Adanya titah rahasia mengharuskan dia untuk mewakili ayahandanya mengabulkan apa yang diinginkan Chao Yun. Ditambah lagi sorot mata semua menteri dan pejabat mendesaknya menentukan keputusan bagi Zhang Yuan. “Baik! Akan