Beranda / Fantasi / Sang Kultivator Terbuang / 99. Membahas Bai Lihai

Share

99. Membahas Bai Lihai

Penulis: Adnosekai
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-10 13:00:57
"Raut wajah Kakek berubah setelah mengetahui nama gadis itu. Ada apa dengannya? Kenapa Kakek justru terlihat sangat ingin dia bergabung dengan Sekte Gerbang Naga?" Han Xuelian bertanya pada Han Xun setelag Xiao Qiumei dan Wang Lina meninggalkan tempat itu.

"Hei... aku menahanmu di sini karena ingin menanyakan sesuatu. Kenapa malah kamu yang bertanya!" Bukannya menjawab, Han Xun justru sewot pada Han Xuelian.

Han Xuelian tidak bisa berkata-kata. Ia tidak menyangka bahwa kakeknya akan berraksi seperti ini.

Han Xun tidak ingin menjawab pertanyaan Han Xuelian. Masalah keluarga Xiao dan Sekte Bulan Perak cukup rumit, cukup sulit untuk dijelaskan. Oleh karena itu, Han Xun menghindari pertanyaan tersebut.

Meski begitu, perkataan Han Xun bukanlah sebuah kebohongan. Ia menahan si cucu di sini karena memang ada yang ingin dia ketahui.

"Lian'er... Kakek sudah mendengarnya dari Wang Hong. Kalian bertemu dengan Bai Lihai di Tanah Mutiara Putih. Dia mencuri Jamur Pagoda yang kalian dapatkan. Kam
Adnosekai

Follow Instagrm author @adnosekai10

| 4
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sang Kultivator Terbuang   100. Tugas Dari Tetua Agung

    Hawa mencekam terasa menyelimuti seluruh ruangan yang terlihat megah. Hawa ini tidak berasal dari luar, melainkan tumbuh dari dalam diri masing-masing Kultivator yang ada di dalam ruangan tersebut. Masing-masing mereka tidak memiliki suasana hati yang baik. Ruangan itu berukuran besar. Sirkulasi udara begitu lancar di ruangan tersebut. Namun, tetap saja setiap mereka merasa kepanasan. Tempat itu adalah aula utama Sekte Bulan Perak. Hari ini, mereka menyambut kedatangan kembali rombongan yang mereka kirim ke Tanah Mutiara Putih. Sambutan itu jelas tidak berbentuk sebuah pesta, mengingat rombongan tersebut baru saja selamat dari bencana yang terjadi di Tanah Mutiara Putih. Kehancuran Tanah Mutiara Putih memang memberi kejutan bagi mereka yang tidak pergi. Namun, ada satu berita lagi yang membuat mereka lebih terkejut. Berita yang membuat Tetua Agung Sekte Bulan Perak menjadi terpukul. Berita yang membuat perasaannya campur aduk antara sedih dan marah. Chen Kun, begitulah nama Tetua A

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-11
  • Sang Kultivator Terbuang   101. Kehidupan Aneh

    "Aaww...!"Rasa sakit di kepala langsung dirasakan oleh Bai Lihai saat ia terbangun. Secara perlahan rasa sakit itu berangsur menghilang setelah ia mengalirkan Qi pada bagian yang sakit. Si pemuda mendudukkan badan di atas ranjang. Bola matanya menangkap pemandangan yang belum pernah ia lihat. Ia berada di tempat yang tidak ia kenal. "Di mana aku! Bukankah seharusnya aku sudah mati! Atau sekarang aku ada di akhirat! Tapi tidak mungkin! Tempat ini tidak seburuk neraka, tapi terlalu buruk untuk dianggap surga," gumam Bai Lihai. Sekilas, Bai Lihai menyadari bahwa ia sedang berada di sebuah gubuk tua yang sebenarnya tidak layah huni lagi. Dinding-dindingnya sudah mulai lapuk. Tinggal menunggu waktu saja untuk roboh. "Apa artinya aku masih hidup, tapi bagaimana bisa." Si pemuda kembali bergumam. Tanpa buang waktu, Bai Lihai turun dari ranjang dan memeriksa tempat itu. Mungkin saja ia bisa menemukan jawaban atas apa yang telah ter

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-12
  • Sang Kultivator Terbuang   102. Kerasukan Hantu

    Terjadi kerumunan di halaman bangunan yang paling besar di desa itu. Hampir seluruh penduduk desa menyaksikan kejadian yang telah terjadi beberapa kali di desa mereka. Dengan Mata Kosmik-nya, Bai Lihai bisa merasakan kekuatan asing di depan kerumunan orang-orang itu. Namun, si pemuda tidak bisa mengetahui apa yang terjadi karena pandangannya terhalang oleh kerumunan. Untuk menjawab rasa penasarannya, Bai Lihai menerobos kerumunan. Sebagai seorang Kultivator, Bai Lihai punya tenaga lebih yang membuat ia bisa menyingkirkan orang-orang yang menghalanginya. Jelas saja, orang-orang itu merasa kesal dengan apa yang dilakukan Bai Lihai. Mereka mengumpat pada si pemuda yang membuka jalan dengan cara yang agak keras. Tidak butuh waktu lama bagi Bai Lihai untuk sampai di depan. Kini, ia bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi. Seorang wanita terlihat sedang mencekik seorang pria paruh baya. Wanita itu tampak kusut. Rambutnya acak-acakan ser

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-13
  • Sang Kultivator Terbuang   103. Rencana Lu Jiwen

    "Kau pikir apa yang bisa dilakukan penduduk desa ketika mereka tau ada Kultivator tanpa izin masuk ke desa ini!"Bai Lihai tidak mempedulikan ancaman Lu Jiwen. Penduduk desa bukanlah ancaman bagi Bai Lihai. Yang ia khawatirkan sebenarnya adalah Dewan Kehidupan. Dewan Kehidupan adalah sebuah organisasi yang menjadi penengah hubungan antara Kultivator dan manusia biasa. Mereka bertugas untuk memastikan bahwa Kultivator dan manusia biasa mematuhi kesepakatan yang telah dibuat. Mereka juga memiliki wewenang untuk menghukum siapapun yang melakukan pelanggaran. Selagi tidak ada yang melapor, Dewan Kehidupan tidak akan tau bahwa Bai Lihai memasuki desa manusia biasa tanpa izin. Mungkin Lu Jiwen bisa saja memberi laporan, tapi sebelum ia membuat laporan, Bai Lihai sudah akan meninggalkan desa ini. Laporannya akan sulit diterima karena tidak memiliki bukti yang kuat. Apalagi, Bai Lihai sama sekali tidak menunjukkan kemampuan Kultivator-nya. Tidak ada penduduk desa selain Lu Jiwen yang menget

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-14
  • Sang Kultivator Terbuang   104. Berbicara Dengan Hantu

    "Sebelumnya, aku ingin menjelaskan sesuatu padamu. Praktik Kultivasi-ku masih rendah. Jika Hantu ini lemah, maka aku bisa melenyapkannya, tapi jika Hantu ini kuat, maka aku hanya bisa membuatnya tertidur untuk beberapa tahun. Suatu hari dia akan bangkit lagi." Bai Lihai menjelaskan sejauh mana ia dapat menanggulangi Hantu itu. Lu Jiwen garuk-garuk kepala mendengar penjelasan Bai Lihai. "Sebenarnya, aku ingin Lihai-ge berbicara dengannya. Apa Lihai-ge bisa melakukan itu?"Bai Lihai menatap tajam pada pemuda itu. "Apa kau tidak bisa membaca tingkat Kultivasi-ku? Apa kau tidak tau, dengan praktikku sekarang belum memungkinkan untuk berkomunikasi dengan Hantu?"Bai Lihai tidak perlu menanyakan hal itu karena ia sudah tau jawaban apa yang akan ia dapatkan. Seorang Kultivator baru bisa membaca tingkat Kultivasi Kuktivator lain saat ia sudah mencapai ranah Qi Refining 5. Itu pun dengan syarat Kultivator lain itu tidak menyembunyikan atau memalsukan praktiknya. S

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-15
  • Sang Kultivator Terbuang   105. Terlalu Mahal

    "Kita tidak bisa diam saja. Kita tidak bisa terus-menerus membiarkan Hantu itu meneror kita," ucap Kepala Desa pada salah satu petinggi desa. Kepala Desa yang memiliki nama keluarga Meng itu jelas merasa tidak nyaman dengan teror Hantu yang menyerang desa mereka. Terlebih lagi, teror itu lebih ditujukan pada dirinya.Tiap kali ada warga yang kerasukan Hantu, selalu saja Tuan Meng atau orang-orang kepercayaannya yang diserang. Mungkin mereka tidak bisa memastikan, tapi mereka bisa menduga-duga kira-kira roh siapa Hantu ini. Dugaan mereka tertuju pada seorang pegawai desa yang mati tidak lama sebelum kemunculan Hantu. Itu sangat beralasan mengingat kematian pegawai itu berhubungan dengan mereka. "Satu-satunya cara kita menangani Hantu ini adalah dengan menyewa seorang Kultivator. Tapi, ini juga beresiko. Rahasia kita bisa terbongkar," lanjut Kepala Desa. Kultivator dari aliran putih biasanya memiliki aturan tersendiri dalam menangani Ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-16
  • Sang Kultivator Terbuang   106. Membuat Dua Jimat

    "Apa Lihai-ge tidak mempercayaiku! Aku tidak akan mengambil keuntungan dalam situasi ini." Lu Jiwen terus meminta Bai Lihai mengeluarkan uang membeli Jimat Suara Hantu. Bai Lihai sama sekali tidak menanggapi perkataan pemuda itu. Ia duduk bersila di satu sisi ruangan sambil membaca sebuah Manual yang ia keluarkan dari dalam Cincin Ruang. Ini membuat Lu Jiwen merasa Bai Lihai tidak mempercayainya. Bisa saja Bai Lihai curiga Lu Jiwen akan memalsukan harga Jimat Suara Hantu untuk mendapatkan keuntungan. Padahal, ia sama sekali tidak bermaksud demikian. "Kalau Lihai-ge tidak mempercayaiku, Lihai-ge sendiri yang pergi membelinya, bagaimana!" lanjut Lu Jiwen. "Ide bagus! Tapi aku perlu Plakat Putih untuk keluar dari desa ini. Berikan benda itu padaku sekarang!" ucap Bai Lihai sambil menutup kembali Manual yang ia baca. Lu Jiwen dibuat terdiam. Ia salah memberi ide. Untuk membeli Jimat Sura Hantu, Bai Lihai perlu pergi ke kota khusus. Untuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-17
  • Sang Kultivator Terbuang   107. Perdebatan Dua Pemuda

    "Bawa aku ke makam pegawai yang menjadi Hantu itu!"Setelah menyelesaikan membuat Jimat Suara Hantu dan Jimat Penggerak Hantu, Bai Lihai segera menemui Lu Jiwen. Ia ingin pemuda itu membawanya menuju makam pegawai yang menjadi Hantu. "Untuk apa Lihai-ge ingin pergi ke tempat itu?" tanya Lu Jiwen penasaran. "Kau masih bertanya untuk apa. Sudah jelas ini untuk menyelesaikan masalah Hantu ini. Aku ingin menyelesaikannya hari ini juga agar aku bisa langsung pergi esok hari," jawab Bai Lihai. Lu Jiwen garuk-garuk kepala. Pemuda itu tidak tau bahwa Bai Lihai saat ini sudah memiliki Jimat Suara Hantu, sehingga Lu Jiwen dibuat bingung, dengan apa Bai Lihai akan menyelesaikan masalah Hantu ini. "Kenapa kau diam saja? Cepat tunjukkan tempatnya!" Bai Lihai kembali memperjelas perintahnya setelah ia melihat Lu Jiwen yang hanya diam saja. "Baiklah!"Meski dilanda kebingungan, Lu Jiwen tetap mengikuti apa yang dikatakan Bai Lihai

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-18

Bab terbaru

  • Sang Kultivator Terbuang   127. Meyakinkan Jiang Durong

    "Itu karena keluarga Wen tidak sanggup lagi memberi energi pada Kubus Pengetahuan, sedangkan keluarga Jiang bisa melakukannya, bahkan memberikan energi yang lebih baik!"Kata-kata itu tidak diucapkan oleh penjaga gerbang, melainkan orang yang datang dari dalam. Orang ini tidak lain adalah Jiang Durong. Jiang Fangzhou dan Jiang Fangling terkejut dengan kedatangan Jiang Durong. Mereka merasa gugup bertemu kembali dengan wanita itu. "Berani sekali kalian datang ke sini setelah apa yang kalian lakukan padaku. Apa kalian sudah siap menerima pembalasan dariku!" lanjut Jiang Durong sambil membuat Senjata Elemental. Jiang Fangzhou dan Jiang Fangling langsung bersujud pada Jiang Durong. Mereka berusaha meredakan amarah wanita itu sembari meyakinkannya untuk membawa mereka masuk."Ampuni kami, Senior Durong, kami Khilaf. Kami rela melakulan apa pun yang Senior lakukan agar Senior memaafkan kami!" ucap keduanya serentak. Jiang Durong me

  • Sang Kultivator Terbuang   126. Munuju Sekte Lembah Bambu

    Bai Lihai dan empat Kultivator dengan penuh tekad meninggalkan Kota Dongyun dan memulai perjalanan menuju Sekte Lembah Bambu. Mereka menyadari bahwa penting untuk segera mencari bukti yang mengaitkan fraksi keluarga Jiang dengan rencana membangkitkan Huyao. Misi ini terbilang berbahaya, tapi mereka bersedia melakukannya. Keselamatan Benua Tengah dipertaruhkan dalam hal ini. "Ada dua masalah yang kita hadapi sekarang. Pertama, bagaimana cara kalian bertemu dengan Jiang Durong. Kedua, bagaimana kalian menyakinkan Jiang Durong untuk menerima kalian!" ucap Bai Lihai. Ini tidak terpikirkan oleh mereka sebelumnya. Masalah seperti ini tidak sempat mereka diskusikan. Empat Kultivator telah meninggalkan Sekte Lembah Bambu secara sepihak, sehingga sulit bagi mereka masuk kembali ke sana. Artinya mereka juga akan kesulitan untuk menemukan Jiang Durong. Jikapun berhasil bertemu Jiang Durong, belum tentu dia menerima keempat Kultivator dalam renc

  • Sang Kultivator Terbuang   125. Mencari Ide

    Han Xuelian menatap Bai Lihai dengan tatapan heran dan sedikit cemburu. Meskipun dia tahu bahwa mereka tidak punya hubungan yang istimewa, tapi ada perasaan aneh yang muncul di dalam dirinya. Dia merasa seperti kehilangan sesuatu yang seharusnya ada di sisinya."Jangan dengarkan dia! Otaknya sedikit tidak beres!" bisik Bai Lihai pada Han Xuelian. Entah kenapa Bai Lihai merasa perlu mengatakan itu pada Han Xuelian. Ia seperti merasa punya kewajiban untuk menjelaskan bahwa ia tidak punya hubungan apa-apa dengan wanita itu. Setidaknya, kata-kata Bai Lihai itu membuat Han Xuelian menjadi sedikit lega. Lagi pula, si gadis tidak sepenuhnya percaya perkataan wanita itu. Ia terlihat seperti wanita penggoda yang menjijikan bagi si gadis. Ia yakin, Bai Lihai tidak akan tertarik wanita itu. Tiba-tiba saja, Han Xun menepuk pundak Bai Lihai. "Kenapa kamu justru memberi penjelasan pada cucuku, padahal wanita ini mengatakannya padaku!"Meski Bai Liha

  • Sang Kultivator Terbuang   124. Kesepakatan

    "Lihai...! Apa yang sedang kamu lakukan di sini?" tanya Han Xuelian keheranan. "Xuelian...! Apa kamu Grandmaster Alkemis itu?" Bai Lihai justru balik bertanya. Jelas saja Bai Lihai merasa terkejut. Bukan hanya karena tidak menyangka orang yang ia temui adalah Han Xuelian, tapi juga karena berita sebelumnya mengatakan bahwa yang akan mengobati Lu Jiwen adalah seorang Grandmaster Alkemis. Meski Bai Lihai tau bahwa Han Xuelian tau mempelajari ilmu Alkemis, tapi ia tidak menyangka bahwa gadis itu sudah mendapatkan gelar Grandmaster Alkemis. Han Xuelian tersenyum simpul mendengar pertanyaan Bai Lihai. Pemuda itu sepertinya salah paham dengan apa yang terjadi. "Bukan, Lihai. Aku masih jauh dari gelar Grandmaster Alkemis. Aku masih dalam tahap belajar dan mencari pengalaman," jelas Han Xuelian dengan rendah hati. "Grandmaster Alkemis yang dimaksud adalah kakekku. Aku datang bersamanya!" lanjut Han Xuelian. "Tetua Han juga datang!"

  • Sang Kultivator Terbuang   123. Mengidentifikasi Racun

    Han Xun memeriksa kondisi Lu Jiwen dengan cermat. Dia mengalirkan Qi ke tubuh pemuda itu untuk mengetahui seberapa kuat racun yang telah menyerangnya."Racun ini terbilang cukup kuat. Kultivator Nascent Soul pun akan kesulitan menahan racun ini!" ucap Han Xun memberitahu sedikit tentang racun yang diterima Lu Jiwen. "Lian'er, ambil beberapa tetes darah pemuda ini dan cari tau, terbuat dari apa racun ini!" lanjut Hun Xun sambil memberri perintah pada Han Xuelian. Han Xuelian melakukan apa yang diperintahkan oleh kakeknya. Dia mengambil beberapa tetes darah dan menempatkannya dalam sebuah wadah.Kemudian, Han Xuelian mulai bekerja untuk mengidentifikasi bahan apa yang digunakan dalam racun tersebut dan bagaimana cara kerjanya. Jika mereka berhasil menemukan jawabannya, mereka akan dapat membuat obat penawar yang sesuai.Han Xuelian mengalirkan Qi ke jari telunjuknya dan mendekatkannya ke tetesan darah di dalam wadah. Ini adalah teknik khusus yang d

  • Sang Kultivator Terbuang   122. Mununggu Lu Jiwen

    Beberapa waktu berlalu, Bai Lihai dan empat Kultivator menyelesaikan makan mereka. Namun, mereka belum meninggalkan restoran tersebut. Ada hal yang tengah mereka bicarakan. "Aku tau kita tidak punya hubungan yang dekat, tapi kita perlu membicarakan ini. Bagaimana cara kita membuat laporan tentang upaya Jiang Durong yang ingin membangkitkan Huyao ini?" ucap Yao Yikai. "Laporkan saja, apa susahnya! Kalian bisa melapor ke Dewan Kehidupan atau ke sekte kalian. Bukankah, rencana itu disusun oleh salah satu fraksi di sekte kalian!" jawab Bai Lihai. Keempat Kuktivator saling berpandangan. Mereka merasa Bai Lihai tidak mengerti dengan permasalahan yang sedang dihadapi. "Permasalahannya, kita tidak punya bukti. Kita tidak bisa menggunakan ladang Ginseng Api yang kita temui sebelumnya karena itu sudah kamu hancurkan. Tidak mungkin laporan kita diterima jika tidak ada bukti. Yang ada justru kita yang dianggap melakukan fitnah!" Yao Yikai kembali menjelas

  • Sang Kultivator Terbuang   121. Perdebatan Di Restoran

    Bai Lihai keluar dari ruangan tersebut. Ia meninggalkan Lu Jiwen yang tengah terbaring. Meski kondisi pemuda itu belum cukup baik, tapi ia sudah mendapat penanganan yang tepat. Bai Lihai tidak perlu mengkhawatirkannya. Secara diam-diam, Bai Lihai meninggalkan rumah pengobatan. Ia merasa suntuk terus berada di tempat itu, sehingga memutuskan mencari udara segar. Si pemuda melangkah dengan berhati-hati, menghindari setiap petugas rumah pengobatan yang ada. Jika ada yang tau ia sembuh secara tiba-tiba, maka akan bisa terjadi kehebohan. Akan ada banyak pertanyaan yang datang padanya, yang sulit untuk ia jawab. Tidak ada kesulitan berarti yang ia alami, Bai Lihai berhasil keluar dari rumah pengobatan dengan mulus. Saat itu juga, ia langsung dihadapkan suasana kota Dongyun yang gemerlap. Malam hari di kota Dongyun begitu indah. Cahaya lampu-lampu kota menyinari jalanan yang ramai dengan aktivitas warga dan pengunjung.Saat ia berjalan di se

  • Sang Kultivator Terbuang   120. Misi Berikutnya

    Bai Lihai mulai tersadar. Saat ia membuka mata, pandangannya langsung dihadapkan pada sosok wanita yang menggunakan cadar. Sontak, ia langsung membangkitkan badan. Ia terkejut dengan keberadaan wanita bermarga Zhu itu. "Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Bai Lihai. "Plak...!"Bukan sebuah jawaban yang didapatkan oleh Bai Lihai, melainkan sebuah tamparan. Pipi si pemuda jadi memerah akibat tamparan yang cukup keras itu. "Apa yang kamu lakukan? Apa alasanmu menamparku?" Bai Lihai mempertanyakan alasan wanita bermarga Zhu itu menamparnya. "Kau menghilangkan Manual Mata Angin. Aku sudah memeriksa isi Cincin Ruang-mu dan Manual itu tidak ada di sana. Ke mana buku itu perginya?" Wanita bermarga Zhu mengungkapkan apa yang membuat ia menapar Bai Lihai. Bai Lihai dibuat terdiam. Ini sesuatu yang terlupakan oleh Bai Lihai. Ia baru teringat sekarang bahwa ia meminjamkan Manual Mata Angin pada Xiao Qiumei. Bai Lihai memijat

  • Sang Kultivator Terbuang   119. Kesembuhan Gao Lin

    Hari ini adalah hari yang penuh harap bagi Sekte Gerbang Naga, terutama bagi Tetua Agung mereka, Gao Huo. Pengobatan Gao Lin akan segera dilakukan. Han Xun yang telah bekerja keras telah berhasil membuat ramuan yang bisa memulihkan kembali cucu Tetua Agung itu dari kelumpuhan.Satu ruangan di Sekte Gerbang Naga kini menjadi fokus perhatian. Ruang ini adalah tempat di mana Gao Lin terbaring kaku di atas ranjang selama lebih dari satu tahun. Ruangan itu tidak hanya diisi oleh Gao Lin seorang. Kakeknya, Gao Huo serta Han Xun yang akan mengobatinya ada di ruang tersebut. Tidak hanya mereka, Han Xuelian dan Bai Liwei juga ikut ada di sana melihat bagaimana Gao Lin akan diobati. Satu hal yang sangat disayangkan adalah kedua orang tua Gao Lin tidak ada di sana karena mereka telah meninggalkan Sekte Gerbang Naga untuk alasan yang tidak jelas. "Tuan Muda Gao, mohon izinkan saya mengobati anda!" Han Xun neminta izin terlebih dahulu sebelum memberi pemgob

DMCA.com Protection Status