"Jangan lari dariku!"
Xiao Qiumei terus mengejar Ma Liqian, Ren Delun dan Luo Yigang. Si gadis masih merasa kesal dengan apa yang dilakukan teman-temannya di hari itu. Ia ingin meminta pertanggung-jawaban mereka.Dengan praktik Kultivasi mereka sekarang, Ma Liqian, Ren Delun dan Luo Yigang bisa dengan mudah menghadapi Xiao Qiumei. Namun, mereka lebih memilih untuk menghindari gadis itu.Mereka merasa bersalah dengan apa yang telah mereka lakukan. Biar bagaimanapun, Xiao Qiumei adalah teman yang sudah bersama mereka sejak kecil. Mereka masih belum siap bertemu si gadis.Saat ini, mereka sudah kembali berada di Benua Tengah. Baru beberapa waktu lalu berada di Tanah Mutiara Putih, tapi Xiao Qiumei sudah melupakan apa yang terjadi di sana. Ia bahkan melupakan Bai Lihai yang masih berada di Dimensi Saku yang sebentar lagi akan hancur itu. Itu semua karena ia terlalu fokus pada mantan teman-temannya.Xiao Qiumei kalah cepat, ia kehilangan"Sial! Energiku juga ikut terkuras gara-gara runtuhnya Tanah Mutiara Putih ini!"Makhluk penjaga sedikit menggerutu, kekuatannya ikut terkuras akibat bencana yang terjadi. Sudah sejak lama ia menghubungkan diri dengen Tanah Mutiara Putih. Ketika Dimensi Saku ini mulai mengalami keruntuhan, energinya juga mulai berkurang. Saat ini, makhluk penjaga itu tidak lagi dalam wujud tak terlihat, ia berada dalam wujud seperti manusia. Energi yang berkurang membuat ia tidak bisa berteleportasi dengan sempurna. Pria itu gagal sampai ke tempat tujuannya. Ia terdampar di satu lokasi sedikit di luar area terlarang. Makhuk penjaga berniat meninggalkan Tanah Mutiara Putih, tapi ia tidak bisa menggunakan portal-portal yang muncul. Portal-portal itu hanya bisa dilalui oleh manusia atau Hewan Roh. Sementara dirinya adalah makhluk yang berbeda dari keduanya. Ada portal khusus yang dapat ia lalui. Tempat itulah yang ingin ia tuju. Namun, kenyataannya ia tidak berhas
Bai Lihai menutup mata sembari melindungi kepalanya dengan tangan. Si pemuda mengaliri tulang dan ototnya dengan Qi agar bisa meminimalisir efek dari terjangan batu-batu tersebut.Dalam situasi seperti ini, Jubah Siluman tidak bisa diandalkan. Benda itu hanya bisa menahan serangan dari senjata tajam. Hantaman batu-batu ini sama sekali tidak bisa ditanggulangi. Suara tubuh terkena hantaman batu terdengar dengan jelas. Namun, Bai Lihai sama sekali tidak merasa kesakitan. Ia membuka mata untuk melihat apa yang terjadi. "Huf... aku melupakanmu!" Bai Lihai bergumam sendiri. Bai Lihai sedikit melupakan keberadaan Elang Es. Hewan Roh itu kini tengah mendekap si pemuda untuk melindunginya dari hantaman batu-batu. Dengan tingkat Kultivasi Elang Es yang telah mencapai Core Formation 2, tubuhnya jelas lebih sanggup menahan batu-batu itu dibandingkan Bai Lihai. Walaupun demikian, Elang Es tetap saja mengalami kesakitan, mengingat jumlah batu yang
"Hampir seribu tahun aku berada di sini, tapi tidak pernah menemukan makhluk ini. Sekarang, di saat situasi yang buruk dia menampakkan diri," gumam makhluk penjaga. Makhkuk penjaga dapat dengan jelas melihat keberadaan makhluk berukuran besar itu. Bisa dikatakan bahwa tujuan ia sebenarnya datang ke Tanah Mutiara Putih adalah untuk mencari makhluk ini. Namun, ia tidak pernah menemukannya. Makhluk penjaga ini bukanlah pemilik atau pencipta Tanah Mutiara Putih. Dia datang sekitar seribu tahun yang lalu dan merebut tempat ini dari pemilik aslinya. Alasan ia melakukan itu tidak lain adalah untuk bisa menemukan keberadaan makhluk bertubuh besar itu. Sejak ia tiba, tidak sekalipun ia menjumpai makhkuk ini. Berbagai siasat telah ia lakukan, tapi tidak pernah berhasil. Sekali 12 tahun ia membuka portal Tanah Mutiara Putih dan menyebar banyak Item Sihir agar para Kultivator berdatangan ke Tanah Mutiara Putih. Ini ia lakukan agar makhluk itu terganggu, s
Si makhluk melancarkan sebuah pukulan. Jaraknya dengan Bai Lihai terbilang dekat, sehingga pukulan itu tidak bisa dihindari oleh si pemuda. Bai Lihai terlempar jauh dan terhempas dengan keras. Satu serangan ini saja cukup membuat Bai Lihai kehilangan banyak Qi. Setidaknya, separuh dari jumlah Qi-nya langsung terkuras. "Sepertinya aku tidak akan selamat kali ini," gumam Bai Lihai yang kesulitan untuk berdiri. Di sisi lain, Elang Es berusaha untuk menahan si makhluk agar tidak menyerang Bai Lihai lebih banyak lagi. Akan tetapi, Hewan Roh itu bukan tandingannya. Elang Es pun dengan mudah dikalahkan. Si makhluk kembali bergeral ke arah Bai Lihai. Ia sudah mengambil ancang-ancang untuk melakukan pukulan berikutnya. Bai Lihai masih punya tenaga untuk menghindar, ia selamat dari pukulan itu. Hanya saja, si pemuda tidak mungkin terus-terusan menghindar. Tempat ia berdiri sekarang sudah semakin menyempit. Tanah-tanah mulai runtuh se
Halo teman-teman pembaca, Author Adnosekai disini. Sebelumnya, Author mau mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah meluangkan waktu dan menyisihkan koin untuk membaca karya Author yang receh ini. Semoga teman-teman merasa terhibur dengan karya Author yang jauh dari kata sempurna ini. Pada kesempatan kali ini, Author akan menjelaskan beberapa hal penting yang bisa membantu teman-teman dalam mengikuti cerita novel ini. Tingkat Kultivasi:- Qi Refining (1-9)- Initial Foundation (1-9)- Core Formation (1-9)- Gold Core (dasar, tengah, puncak) - Nascent Soul (dasar, tengah, puncak) - Spirit TransformationDi sini Author tidak tidak akan menjelaskan secara rinci masing-masing tingkat tersebut. Semuanya akan dijelaskan dalam cerita. Jenis Kultivator berdasarkan ilmu yang dipelajari:- Kultivator Murni - Kultivator Beladiri- Kultivatot Array- Kultivator Alkemis- Kultivator Racun- Kultivator Gembala- Kultivator Voodoo- Kultivator Suara- Kultivator IlusiSeorang Kult
"Lian'er... kenapa kamu malah ikut membawanya bersama kita?" bisik Wang Lina pada Han Xuelian. Nyatanya, Han Xuelian memang mengajak Xiao Qiumei pergi bersama mereka. Bahkan, ia menjanjikan gadis itu untuk bergabung dengan Sekte Gerbang Naga. Memang, si gadis tidak memiliki pengaruh dalam memutuskan siapa yang bisa bergabung dengan sekte. Namun, kakeknya memiliki pengaruh yang besar dan ia adalah cucu kesayangan si kakek. Han Xuelian yakin, jika ia merayu si kakek, maka keinginannya bisa dikabulkan. Ada alasan tersendiri kenapa Han Xuelian mengajak Xiao Qiumei ke Sekte Gerbang Naga. Hanya saja, ia tidak mengatakannya pada Wang Lina, sehingga wanita yang ia anggap kakak itu bingung dengan keputusan si gadis. "Lina-jiejie... tidakkah kamu melihat dia punya potensi. Kultivator tanpa sekte yang mencapai ranah Qi Refining 6 di usia ini adalah sesuatu yang hebat. Dengan bantuan sekte dia bisa berkembang lebih pesat lagi. Sekte Gerbang Naga akan mendapat keuntungan jika dia bergabung. Kit
"Kakek...! Apa yang Kakek lakukan di sini?" Han Xuelian memanggil seorang pria tua tua yang seperti sedang mencari sesuatu. Pria tua bernama Han Xun itu. langsung menoleh ke arah suara yang memanggilnya. "Lian'er...! Akhirnya kamu kembali juga, kamu membuat Kakek khawatir!" Han Xun langsung menghentikan aktifitasnya. Pria tua itu langsung mendekati Han Xuelian. Ia tidak bisa menyembunyikan kebahagian mengetahui cucunya selamat dari bahaya. Sebagai seorang kakek, sudah sewajarnya ia merasa khawatir mendengar tempat yang dikunjungi cucunya mengalami bencana yang tidak diduga. Apalagi, gadis itu terpisah dari rombongan yang pergi bersamanya. Han Xun terlihat seperti ingin memeluk Han Xuelian, tapi ia justru merubah gerakannya dengan menjewer telinga si gadis. "Kenapa kamu memisahkan diri dari rombongan. Kakek sudah katakan sebelumnya, kalian harus terus bersama! Jangan mentang-mentang kamu cucuku kamu bisa bertindak seenaknya. Kakek akan menghukummu agar tidak ada yang berpikir Kakek m
"Raut wajah Kakek berubah setelah mengetahui nama gadis itu. Ada apa dengannya? Kenapa Kakek justru terlihat sangat ingin dia bergabung dengan Sekte Gerbang Naga?" Han Xuelian bertanya pada Han Xun setelag Xiao Qiumei dan Wang Lina meninggalkan tempat itu."Hei... aku menahanmu di sini karena ingin menanyakan sesuatu. Kenapa malah kamu yang bertanya!" Bukannya menjawab, Han Xun justru sewot pada Han Xuelian. Han Xuelian tidak bisa berkata-kata. Ia tidak menyangka bahwa kakeknya akan berraksi seperti ini. Han Xun tidak ingin menjawab pertanyaan Han Xuelian. Masalah keluarga Xiao dan Sekte Bulan Perak cukup rumit, cukup sulit untuk dijelaskan. Oleh karena itu, Han Xun menghindari pertanyaan tersebut. Meski begitu, perkataan Han Xun bukanlah sebuah kebohongan. Ia menahan si cucu di sini karena memang ada yang ingin dia ketahui. "Lian'er... Kakek sudah mendengarnya dari Wang Hong. Kalian bertemu dengan Bai Lihai di Tanah Mutiara Putih. Dia mencuri Jamur Pagoda yang kalian dapatkan. Kam
"Itu karena keluarga Wen tidak sanggup lagi memberi energi pada Kubus Pengetahuan, sedangkan keluarga Jiang bisa melakukannya, bahkan memberikan energi yang lebih baik!"Kata-kata itu tidak diucapkan oleh penjaga gerbang, melainkan orang yang datang dari dalam. Orang ini tidak lain adalah Jiang Durong. Jiang Fangzhou dan Jiang Fangling terkejut dengan kedatangan Jiang Durong. Mereka merasa gugup bertemu kembali dengan wanita itu. "Berani sekali kalian datang ke sini setelah apa yang kalian lakukan padaku. Apa kalian sudah siap menerima pembalasan dariku!" lanjut Jiang Durong sambil membuat Senjata Elemental. Jiang Fangzhou dan Jiang Fangling langsung bersujud pada Jiang Durong. Mereka berusaha meredakan amarah wanita itu sembari meyakinkannya untuk membawa mereka masuk."Ampuni kami, Senior Durong, kami Khilaf. Kami rela melakulan apa pun yang Senior lakukan agar Senior memaafkan kami!" ucap keduanya serentak. Jiang Durong me
Bai Lihai dan empat Kultivator dengan penuh tekad meninggalkan Kota Dongyun dan memulai perjalanan menuju Sekte Lembah Bambu. Mereka menyadari bahwa penting untuk segera mencari bukti yang mengaitkan fraksi keluarga Jiang dengan rencana membangkitkan Huyao. Misi ini terbilang berbahaya, tapi mereka bersedia melakukannya. Keselamatan Benua Tengah dipertaruhkan dalam hal ini. "Ada dua masalah yang kita hadapi sekarang. Pertama, bagaimana cara kalian bertemu dengan Jiang Durong. Kedua, bagaimana kalian menyakinkan Jiang Durong untuk menerima kalian!" ucap Bai Lihai. Ini tidak terpikirkan oleh mereka sebelumnya. Masalah seperti ini tidak sempat mereka diskusikan. Empat Kultivator telah meninggalkan Sekte Lembah Bambu secara sepihak, sehingga sulit bagi mereka masuk kembali ke sana. Artinya mereka juga akan kesulitan untuk menemukan Jiang Durong. Jikapun berhasil bertemu Jiang Durong, belum tentu dia menerima keempat Kultivator dalam renc
Han Xuelian menatap Bai Lihai dengan tatapan heran dan sedikit cemburu. Meskipun dia tahu bahwa mereka tidak punya hubungan yang istimewa, tapi ada perasaan aneh yang muncul di dalam dirinya. Dia merasa seperti kehilangan sesuatu yang seharusnya ada di sisinya."Jangan dengarkan dia! Otaknya sedikit tidak beres!" bisik Bai Lihai pada Han Xuelian. Entah kenapa Bai Lihai merasa perlu mengatakan itu pada Han Xuelian. Ia seperti merasa punya kewajiban untuk menjelaskan bahwa ia tidak punya hubungan apa-apa dengan wanita itu. Setidaknya, kata-kata Bai Lihai itu membuat Han Xuelian menjadi sedikit lega. Lagi pula, si gadis tidak sepenuhnya percaya perkataan wanita itu. Ia terlihat seperti wanita penggoda yang menjijikan bagi si gadis. Ia yakin, Bai Lihai tidak akan tertarik wanita itu. Tiba-tiba saja, Han Xun menepuk pundak Bai Lihai. "Kenapa kamu justru memberi penjelasan pada cucuku, padahal wanita ini mengatakannya padaku!"Meski Bai Liha
"Lihai...! Apa yang sedang kamu lakukan di sini?" tanya Han Xuelian keheranan. "Xuelian...! Apa kamu Grandmaster Alkemis itu?" Bai Lihai justru balik bertanya. Jelas saja Bai Lihai merasa terkejut. Bukan hanya karena tidak menyangka orang yang ia temui adalah Han Xuelian, tapi juga karena berita sebelumnya mengatakan bahwa yang akan mengobati Lu Jiwen adalah seorang Grandmaster Alkemis. Meski Bai Lihai tau bahwa Han Xuelian tau mempelajari ilmu Alkemis, tapi ia tidak menyangka bahwa gadis itu sudah mendapatkan gelar Grandmaster Alkemis. Han Xuelian tersenyum simpul mendengar pertanyaan Bai Lihai. Pemuda itu sepertinya salah paham dengan apa yang terjadi. "Bukan, Lihai. Aku masih jauh dari gelar Grandmaster Alkemis. Aku masih dalam tahap belajar dan mencari pengalaman," jelas Han Xuelian dengan rendah hati. "Grandmaster Alkemis yang dimaksud adalah kakekku. Aku datang bersamanya!" lanjut Han Xuelian. "Tetua Han juga datang!"
Han Xun memeriksa kondisi Lu Jiwen dengan cermat. Dia mengalirkan Qi ke tubuh pemuda itu untuk mengetahui seberapa kuat racun yang telah menyerangnya."Racun ini terbilang cukup kuat. Kultivator Nascent Soul pun akan kesulitan menahan racun ini!" ucap Han Xun memberitahu sedikit tentang racun yang diterima Lu Jiwen. "Lian'er, ambil beberapa tetes darah pemuda ini dan cari tau, terbuat dari apa racun ini!" lanjut Hun Xun sambil memberri perintah pada Han Xuelian. Han Xuelian melakukan apa yang diperintahkan oleh kakeknya. Dia mengambil beberapa tetes darah dan menempatkannya dalam sebuah wadah.Kemudian, Han Xuelian mulai bekerja untuk mengidentifikasi bahan apa yang digunakan dalam racun tersebut dan bagaimana cara kerjanya. Jika mereka berhasil menemukan jawabannya, mereka akan dapat membuat obat penawar yang sesuai.Han Xuelian mengalirkan Qi ke jari telunjuknya dan mendekatkannya ke tetesan darah di dalam wadah. Ini adalah teknik khusus yang d
Beberapa waktu berlalu, Bai Lihai dan empat Kultivator menyelesaikan makan mereka. Namun, mereka belum meninggalkan restoran tersebut. Ada hal yang tengah mereka bicarakan. "Aku tau kita tidak punya hubungan yang dekat, tapi kita perlu membicarakan ini. Bagaimana cara kita membuat laporan tentang upaya Jiang Durong yang ingin membangkitkan Huyao ini?" ucap Yao Yikai. "Laporkan saja, apa susahnya! Kalian bisa melapor ke Dewan Kehidupan atau ke sekte kalian. Bukankah, rencana itu disusun oleh salah satu fraksi di sekte kalian!" jawab Bai Lihai. Keempat Kuktivator saling berpandangan. Mereka merasa Bai Lihai tidak mengerti dengan permasalahan yang sedang dihadapi. "Permasalahannya, kita tidak punya bukti. Kita tidak bisa menggunakan ladang Ginseng Api yang kita temui sebelumnya karena itu sudah kamu hancurkan. Tidak mungkin laporan kita diterima jika tidak ada bukti. Yang ada justru kita yang dianggap melakukan fitnah!" Yao Yikai kembali menjelas
Bai Lihai keluar dari ruangan tersebut. Ia meninggalkan Lu Jiwen yang tengah terbaring. Meski kondisi pemuda itu belum cukup baik, tapi ia sudah mendapat penanganan yang tepat. Bai Lihai tidak perlu mengkhawatirkannya. Secara diam-diam, Bai Lihai meninggalkan rumah pengobatan. Ia merasa suntuk terus berada di tempat itu, sehingga memutuskan mencari udara segar. Si pemuda melangkah dengan berhati-hati, menghindari setiap petugas rumah pengobatan yang ada. Jika ada yang tau ia sembuh secara tiba-tiba, maka akan bisa terjadi kehebohan. Akan ada banyak pertanyaan yang datang padanya, yang sulit untuk ia jawab. Tidak ada kesulitan berarti yang ia alami, Bai Lihai berhasil keluar dari rumah pengobatan dengan mulus. Saat itu juga, ia langsung dihadapkan suasana kota Dongyun yang gemerlap. Malam hari di kota Dongyun begitu indah. Cahaya lampu-lampu kota menyinari jalanan yang ramai dengan aktivitas warga dan pengunjung.Saat ia berjalan di se
Bai Lihai mulai tersadar. Saat ia membuka mata, pandangannya langsung dihadapkan pada sosok wanita yang menggunakan cadar. Sontak, ia langsung membangkitkan badan. Ia terkejut dengan keberadaan wanita bermarga Zhu itu. "Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Bai Lihai. "Plak...!"Bukan sebuah jawaban yang didapatkan oleh Bai Lihai, melainkan sebuah tamparan. Pipi si pemuda jadi memerah akibat tamparan yang cukup keras itu. "Apa yang kamu lakukan? Apa alasanmu menamparku?" Bai Lihai mempertanyakan alasan wanita bermarga Zhu itu menamparnya. "Kau menghilangkan Manual Mata Angin. Aku sudah memeriksa isi Cincin Ruang-mu dan Manual itu tidak ada di sana. Ke mana buku itu perginya?" Wanita bermarga Zhu mengungkapkan apa yang membuat ia menapar Bai Lihai. Bai Lihai dibuat terdiam. Ini sesuatu yang terlupakan oleh Bai Lihai. Ia baru teringat sekarang bahwa ia meminjamkan Manual Mata Angin pada Xiao Qiumei. Bai Lihai memijat
Hari ini adalah hari yang penuh harap bagi Sekte Gerbang Naga, terutama bagi Tetua Agung mereka, Gao Huo. Pengobatan Gao Lin akan segera dilakukan. Han Xun yang telah bekerja keras telah berhasil membuat ramuan yang bisa memulihkan kembali cucu Tetua Agung itu dari kelumpuhan.Satu ruangan di Sekte Gerbang Naga kini menjadi fokus perhatian. Ruang ini adalah tempat di mana Gao Lin terbaring kaku di atas ranjang selama lebih dari satu tahun. Ruangan itu tidak hanya diisi oleh Gao Lin seorang. Kakeknya, Gao Huo serta Han Xun yang akan mengobatinya ada di ruang tersebut. Tidak hanya mereka, Han Xuelian dan Bai Liwei juga ikut ada di sana melihat bagaimana Gao Lin akan diobati. Satu hal yang sangat disayangkan adalah kedua orang tua Gao Lin tidak ada di sana karena mereka telah meninggalkan Sekte Gerbang Naga untuk alasan yang tidak jelas. "Tuan Muda Gao, mohon izinkan saya mengobati anda!" Han Xun neminta izin terlebih dahulu sebelum memberi pemgob