Ketiga pejabat desa terlihat ketakutan saat Bai Lihai menghampirinya. Biar bagaimanapun, perkataan Tuan Meng sebelumnya sama sekali tidak berpengaruh pada Bai Lihai. Pemuda itu tidak ada hubungannya dengan Desa Awan, sehingga ia tidak mendapat keuntungan dari bisnis ilegal yang mereka jalani.
Sekarang, mereka memikirkan cara bagaimana menghindari Bai Lihai. Saling pandang terjadi di antara mereka, tidak satu pun yang mendapat ide.Kini, para pejabat desa dengan harapan yang tinggi menatap ke arah keempat Kultivator yang telah mereka sewa, berharap bahwa mereka akan menemukan solusi untuk menghadapi situasi ini. Namun, harapan mereka terhenti ketika keempat Kultivator tersebut juga mempertanyakan bisnis yang dijalankan oleh para pejabat desa."Apa manusia biasa tidak pernah tau, bahwa Ginseng Api bisa digunakan untuk membuat ramuan yang bisa membangkitkan Huyao! Seribu tahun lalu, para Kultivator memusnahkan seluruh Ginseng Api untuk menjaga agar tidak adaDengan langlah yang tegas, Bai Lihai segera bergerak menuju arah puncak bukit yang ditunjuk oleh Tuan Meng. Ia meninggalkan ketiga pejabat serta para penduduk yang masih berurusan dengan Hantu. Si pemuda tidak lagi mengurusi masalah Hantu itu, lebih penting sekarang adalah mengurus Ginseng Api.Langkah Bai Lihai begitu lancar karena pandangannya lebih luas sekarang. Matahari sudah menampakkan diri, memberikan sinarnya mengiring langkah si pemuda. Bai Lihai tidak berjalan sendiri. Nyatanya, Lu Jiwen dan empat Kultivator mengikuti langkah kakinya. "Kenapa kalian mengikutiku?" tanya Bai Lihai."Aku mengikuti Lihai-ge karena ingin tau apa yang akan Lihai-ge lakukan!" jawab Lu Jiwen. "Pertanyaan yang koyol. Sebagai seorang wanita sudah seharusnya mengikuti ke mana prianya pergi!" jawab Jiang Fangling sambil tertawa. Wanita itu masih saja menganggap Bai Lihai sebagai prianya. Jawaban yang lebih serius diberikan oleh Yao Yikai. "Mas
"Bagaimana mungkin Senior ingin membangkitkan Huyao kembali? Huyao adalah makhluk yang jahat dan bisa membawa malapetaka bagi Benua Timur. Kami tidak akan pernah bergabung dengan rencana ini!" Yao Yikai menyampaikan penolakan. Jiang Durong tertawa dengan cemoohan. "Apa yang kalian ketahui tentang Huyao? Kalian hanya mengerti sebagian kecil dari sejarah sejati. Huyao bukanlah monster yang begitu buruk seperti yang kalian bayangkan. Dia adalah kekuatan yang akan membawa perubahan besar bagi Benua Tengah.""Apa maksud Senior?" tanya Jiang Fangzhou dengan nada skeptis."Kalian semua Kultivator yang kuat, tetapi masih terbatas dalam pemahaman kalian," ucap Jiang Durong dengan suara bergetar. "Huyao bukanlah ancaman seperti yang kalian bayangkan. Dia adalah kekuatan yang akan membawa keseimbangan baru di Benua Tengah. Dengan mengendalikan kekuatannya, kita dapat memperbaiki ketidakseimbangan yang ada dan membawa perdamaian sejati."Keempat Kultivator t
Bai Lihai terhempas dengan keras. Sekujur tubuhnya terasa sakit. Darah mengalir di tepi bibirnya. Qi si pemuda terkuras banyak oleh serangan itu.Di sisi lain, Jiang Durong tidak mengentikan serangannya sampai di situ. Di tangannya, muncul sebuah Senjata Elemental berbentuk pedang. Dengan gerak cepat, wanita itu melakukan sebuah tebasan ke arah Bai Lihai. Bai Lihai hanya diam. Ia tau bahwa tebasan itu tidak akan melukainya karena ia menggunakan Jubah Siluman. Tebasan Jiang Durong sama sekali tidak berarti apa-apa. Yang ada justru Bai Lihai mendapat celah untuk menyerang Jiang Durong. Dengan Pedang Matahari, ia melakukan tebasan pada wanita itu. Hanya saja, wanita itu berhasil menghindar. "Berani sekali kau menghancurkan ladangku! Kau harus membayar semua ini!"Tanpa buang waktu, Jiang Durong kembali melakukan serangan pada Bai Lihai. Senjata Elemental dialiri Qi serta Elemen Api yang lebih besar dari sebelumnya. Ini menambah kekuatan s
Upaya Jiang Durong melakukan semburan api pada Bai Lihai tidak terlaksana. Ia lebih dahulu menerima serangan. Bola-bola Qi datang menghantam tubuhnya. Wanita yang sebelumnya dalam posisi melayang itu dibuat jatuh olehnya.Dengan cepat, Jiang Durong membangkitkan badan. Ia menatap tajam pada Kultivator yang melepaskan Bola Qi."Kalian... kenapa kalian menyerangku? Apa kalian berpihak padanya?" teriak Jiang Durong. Kultivator yang melancarkan Bola Qi pada Jiang Durong tidak lain adalah Jiang Fangzhou, Jiang Fangling dan Yao Yikai. Mereka lebih memilih berpihak pada Bai Lihai. "Ini bukan tentang kepada siapa kami berpihak, tapi kami tidak bisa membiarkan ada yang berniat membangkitkan Huyao kembali!" balas Jiang Fangzhou. Jiang Durong merasa terkejut oleh tindakan mereka. Ia tidak menyangka bahwa Jiang Fangzhou, Jiang Fangling, dan Yao Yikai akan memihak Bai Lihai. Namun, ia tidak menunjukkan ketakutan atau keraguan. Senyuman sinis teruki
Teknik Racun Udara milik Jian Durong sangat berbeda dengan teknik milik Jiang Fangzhou dan Jiang Fangling. Teknik milik si kembar hanya membuat racun menyerang dari satu arah, sehingga masih bisa dihindari. Namun, teknik dari Jiang Durong ini menyerang dari segala arah. Kubah yang terbuat dari serbuk racun ini memiliki kerapatan yang jarang. Tiap butir serbuk memiliki jarak antara satu dengan yang lain. Meski begitu, celah yang ada itu tidak cukup besar untuk dilewati oleh tubuh manusia. Bai Lihai mencoba menggunakan Mata Kosmik-nya untuk mendeteksi racun jenis apa ini, apakah mematikan atau tidak? Namun, ia tidak bisa membacanya. Mata Kosmik si pemuda terlihat lemah dalam membaca racun. "Racun jenis apa ini? Apa ini mematikan?" tanya Bai Lihai."Tidak ada racun mematikan yang bisa digunakan menggunakan Teknik Racun Udara. Aku tidak tau pasti, tapi dari aromanya ini adalah racun yang bisa mengganggu sistem pernafasan. Kita akan mengalami sesak
"Kita tidak sempat memberitahu mereka!" Fokus Jiang Fangzhou, Jiang Fangling, Yao Yikai dan Yao Yining teralihkan pada Bai Lihai dan Lu Jiwen. Serangan itu begitu cepat, sehingga keempat Kultivator tidak sempat memperingatkan keduanya bagaimana sistem kerja bola racun tersebut. Mereka pun menghampiri kedua pemuda itu. Pertolongan pertama mereka berikan dengan memberikan sebuah pil. Bai Lihai dan Lu Jiwen kehilangan kesadaran setelah mengkonsumsi pil tersebut. "Pil ini hanya mampu memberikan bantuan sementara. Kita harus segera mencari obat yang lebih kuat untuk menyelamatkan mereka," ucap Yao Yikai dengan nada khawatir.Keempat Kultivator tau bahwa racun yang menyerang Bai Lihai dan Lu Jiwen termasuk racun yang mematikan. Pil yang mereka berikan mungkin bisa membuat keduanya bertahan hidup selama beberapa hari. Namun, setelah khasiat Pil itu habis, racun bisa kembali menyerang keduanya. "Kita harus segera meninggalkan tempat ini dan m
Hari ini adalah hari yang penuh harap bagi Sekte Gerbang Naga, terutama bagi Tetua Agung mereka, Gao Huo. Pengobatan Gao Lin akan segera dilakukan. Han Xun yang telah bekerja keras telah berhasil membuat ramuan yang bisa memulihkan kembali cucu Tetua Agung itu dari kelumpuhan.Satu ruangan di Sekte Gerbang Naga kini menjadi fokus perhatian. Ruang ini adalah tempat di mana Gao Lin terbaring kaku di atas ranjang selama lebih dari satu tahun. Ruangan itu tidak hanya diisi oleh Gao Lin seorang. Kakeknya, Gao Huo serta Han Xun yang akan mengobatinya ada di ruang tersebut. Tidak hanya mereka, Han Xuelian dan Bai Liwei juga ikut ada di sana melihat bagaimana Gao Lin akan diobati. Satu hal yang sangat disayangkan adalah kedua orang tua Gao Lin tidak ada di sana karena mereka telah meninggalkan Sekte Gerbang Naga untuk alasan yang tidak jelas. "Tuan Muda Gao, mohon izinkan saya mengobati anda!" Han Xun neminta izin terlebih dahulu sebelum memberi pemgob
Bai Lihai mulai tersadar. Saat ia membuka mata, pandangannya langsung dihadapkan pada sosok wanita yang menggunakan cadar. Sontak, ia langsung membangkitkan badan. Ia terkejut dengan keberadaan wanita bermarga Zhu itu. "Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Bai Lihai. "Plak...!"Bukan sebuah jawaban yang didapatkan oleh Bai Lihai, melainkan sebuah tamparan. Pipi si pemuda jadi memerah akibat tamparan yang cukup keras itu. "Apa yang kamu lakukan? Apa alasanmu menamparku?" Bai Lihai mempertanyakan alasan wanita bermarga Zhu itu menamparnya. "Kau menghilangkan Manual Mata Angin. Aku sudah memeriksa isi Cincin Ruang-mu dan Manual itu tidak ada di sana. Ke mana buku itu perginya?" Wanita bermarga Zhu mengungkapkan apa yang membuat ia menapar Bai Lihai. Bai Lihai dibuat terdiam. Ini sesuatu yang terlupakan oleh Bai Lihai. Ia baru teringat sekarang bahwa ia meminjamkan Manual Mata Angin pada Xiao Qiumei. Bai Lihai memijat
"Itu karena keluarga Wen tidak sanggup lagi memberi energi pada Kubus Pengetahuan, sedangkan keluarga Jiang bisa melakukannya, bahkan memberikan energi yang lebih baik!"Kata-kata itu tidak diucapkan oleh penjaga gerbang, melainkan orang yang datang dari dalam. Orang ini tidak lain adalah Jiang Durong. Jiang Fangzhou dan Jiang Fangling terkejut dengan kedatangan Jiang Durong. Mereka merasa gugup bertemu kembali dengan wanita itu. "Berani sekali kalian datang ke sini setelah apa yang kalian lakukan padaku. Apa kalian sudah siap menerima pembalasan dariku!" lanjut Jiang Durong sambil membuat Senjata Elemental. Jiang Fangzhou dan Jiang Fangling langsung bersujud pada Jiang Durong. Mereka berusaha meredakan amarah wanita itu sembari meyakinkannya untuk membawa mereka masuk."Ampuni kami, Senior Durong, kami Khilaf. Kami rela melakulan apa pun yang Senior lakukan agar Senior memaafkan kami!" ucap keduanya serentak. Jiang Durong me
Bai Lihai dan empat Kultivator dengan penuh tekad meninggalkan Kota Dongyun dan memulai perjalanan menuju Sekte Lembah Bambu. Mereka menyadari bahwa penting untuk segera mencari bukti yang mengaitkan fraksi keluarga Jiang dengan rencana membangkitkan Huyao. Misi ini terbilang berbahaya, tapi mereka bersedia melakukannya. Keselamatan Benua Tengah dipertaruhkan dalam hal ini. "Ada dua masalah yang kita hadapi sekarang. Pertama, bagaimana cara kalian bertemu dengan Jiang Durong. Kedua, bagaimana kalian menyakinkan Jiang Durong untuk menerima kalian!" ucap Bai Lihai. Ini tidak terpikirkan oleh mereka sebelumnya. Masalah seperti ini tidak sempat mereka diskusikan. Empat Kultivator telah meninggalkan Sekte Lembah Bambu secara sepihak, sehingga sulit bagi mereka masuk kembali ke sana. Artinya mereka juga akan kesulitan untuk menemukan Jiang Durong. Jikapun berhasil bertemu Jiang Durong, belum tentu dia menerima keempat Kultivator dalam renc
Han Xuelian menatap Bai Lihai dengan tatapan heran dan sedikit cemburu. Meskipun dia tahu bahwa mereka tidak punya hubungan yang istimewa, tapi ada perasaan aneh yang muncul di dalam dirinya. Dia merasa seperti kehilangan sesuatu yang seharusnya ada di sisinya."Jangan dengarkan dia! Otaknya sedikit tidak beres!" bisik Bai Lihai pada Han Xuelian. Entah kenapa Bai Lihai merasa perlu mengatakan itu pada Han Xuelian. Ia seperti merasa punya kewajiban untuk menjelaskan bahwa ia tidak punya hubungan apa-apa dengan wanita itu. Setidaknya, kata-kata Bai Lihai itu membuat Han Xuelian menjadi sedikit lega. Lagi pula, si gadis tidak sepenuhnya percaya perkataan wanita itu. Ia terlihat seperti wanita penggoda yang menjijikan bagi si gadis. Ia yakin, Bai Lihai tidak akan tertarik wanita itu. Tiba-tiba saja, Han Xun menepuk pundak Bai Lihai. "Kenapa kamu justru memberi penjelasan pada cucuku, padahal wanita ini mengatakannya padaku!"Meski Bai Liha
"Lihai...! Apa yang sedang kamu lakukan di sini?" tanya Han Xuelian keheranan. "Xuelian...! Apa kamu Grandmaster Alkemis itu?" Bai Lihai justru balik bertanya. Jelas saja Bai Lihai merasa terkejut. Bukan hanya karena tidak menyangka orang yang ia temui adalah Han Xuelian, tapi juga karena berita sebelumnya mengatakan bahwa yang akan mengobati Lu Jiwen adalah seorang Grandmaster Alkemis. Meski Bai Lihai tau bahwa Han Xuelian tau mempelajari ilmu Alkemis, tapi ia tidak menyangka bahwa gadis itu sudah mendapatkan gelar Grandmaster Alkemis. Han Xuelian tersenyum simpul mendengar pertanyaan Bai Lihai. Pemuda itu sepertinya salah paham dengan apa yang terjadi. "Bukan, Lihai. Aku masih jauh dari gelar Grandmaster Alkemis. Aku masih dalam tahap belajar dan mencari pengalaman," jelas Han Xuelian dengan rendah hati. "Grandmaster Alkemis yang dimaksud adalah kakekku. Aku datang bersamanya!" lanjut Han Xuelian. "Tetua Han juga datang!"
Han Xun memeriksa kondisi Lu Jiwen dengan cermat. Dia mengalirkan Qi ke tubuh pemuda itu untuk mengetahui seberapa kuat racun yang telah menyerangnya."Racun ini terbilang cukup kuat. Kultivator Nascent Soul pun akan kesulitan menahan racun ini!" ucap Han Xun memberitahu sedikit tentang racun yang diterima Lu Jiwen. "Lian'er, ambil beberapa tetes darah pemuda ini dan cari tau, terbuat dari apa racun ini!" lanjut Hun Xun sambil memberri perintah pada Han Xuelian. Han Xuelian melakukan apa yang diperintahkan oleh kakeknya. Dia mengambil beberapa tetes darah dan menempatkannya dalam sebuah wadah.Kemudian, Han Xuelian mulai bekerja untuk mengidentifikasi bahan apa yang digunakan dalam racun tersebut dan bagaimana cara kerjanya. Jika mereka berhasil menemukan jawabannya, mereka akan dapat membuat obat penawar yang sesuai.Han Xuelian mengalirkan Qi ke jari telunjuknya dan mendekatkannya ke tetesan darah di dalam wadah. Ini adalah teknik khusus yang d
Beberapa waktu berlalu, Bai Lihai dan empat Kultivator menyelesaikan makan mereka. Namun, mereka belum meninggalkan restoran tersebut. Ada hal yang tengah mereka bicarakan. "Aku tau kita tidak punya hubungan yang dekat, tapi kita perlu membicarakan ini. Bagaimana cara kita membuat laporan tentang upaya Jiang Durong yang ingin membangkitkan Huyao ini?" ucap Yao Yikai. "Laporkan saja, apa susahnya! Kalian bisa melapor ke Dewan Kehidupan atau ke sekte kalian. Bukankah, rencana itu disusun oleh salah satu fraksi di sekte kalian!" jawab Bai Lihai. Keempat Kuktivator saling berpandangan. Mereka merasa Bai Lihai tidak mengerti dengan permasalahan yang sedang dihadapi. "Permasalahannya, kita tidak punya bukti. Kita tidak bisa menggunakan ladang Ginseng Api yang kita temui sebelumnya karena itu sudah kamu hancurkan. Tidak mungkin laporan kita diterima jika tidak ada bukti. Yang ada justru kita yang dianggap melakukan fitnah!" Yao Yikai kembali menjelas
Bai Lihai keluar dari ruangan tersebut. Ia meninggalkan Lu Jiwen yang tengah terbaring. Meski kondisi pemuda itu belum cukup baik, tapi ia sudah mendapat penanganan yang tepat. Bai Lihai tidak perlu mengkhawatirkannya. Secara diam-diam, Bai Lihai meninggalkan rumah pengobatan. Ia merasa suntuk terus berada di tempat itu, sehingga memutuskan mencari udara segar. Si pemuda melangkah dengan berhati-hati, menghindari setiap petugas rumah pengobatan yang ada. Jika ada yang tau ia sembuh secara tiba-tiba, maka akan bisa terjadi kehebohan. Akan ada banyak pertanyaan yang datang padanya, yang sulit untuk ia jawab. Tidak ada kesulitan berarti yang ia alami, Bai Lihai berhasil keluar dari rumah pengobatan dengan mulus. Saat itu juga, ia langsung dihadapkan suasana kota Dongyun yang gemerlap. Malam hari di kota Dongyun begitu indah. Cahaya lampu-lampu kota menyinari jalanan yang ramai dengan aktivitas warga dan pengunjung.Saat ia berjalan di se
Bai Lihai mulai tersadar. Saat ia membuka mata, pandangannya langsung dihadapkan pada sosok wanita yang menggunakan cadar. Sontak, ia langsung membangkitkan badan. Ia terkejut dengan keberadaan wanita bermarga Zhu itu. "Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Bai Lihai. "Plak...!"Bukan sebuah jawaban yang didapatkan oleh Bai Lihai, melainkan sebuah tamparan. Pipi si pemuda jadi memerah akibat tamparan yang cukup keras itu. "Apa yang kamu lakukan? Apa alasanmu menamparku?" Bai Lihai mempertanyakan alasan wanita bermarga Zhu itu menamparnya. "Kau menghilangkan Manual Mata Angin. Aku sudah memeriksa isi Cincin Ruang-mu dan Manual itu tidak ada di sana. Ke mana buku itu perginya?" Wanita bermarga Zhu mengungkapkan apa yang membuat ia menapar Bai Lihai. Bai Lihai dibuat terdiam. Ini sesuatu yang terlupakan oleh Bai Lihai. Ia baru teringat sekarang bahwa ia meminjamkan Manual Mata Angin pada Xiao Qiumei. Bai Lihai memijat
Hari ini adalah hari yang penuh harap bagi Sekte Gerbang Naga, terutama bagi Tetua Agung mereka, Gao Huo. Pengobatan Gao Lin akan segera dilakukan. Han Xun yang telah bekerja keras telah berhasil membuat ramuan yang bisa memulihkan kembali cucu Tetua Agung itu dari kelumpuhan.Satu ruangan di Sekte Gerbang Naga kini menjadi fokus perhatian. Ruang ini adalah tempat di mana Gao Lin terbaring kaku di atas ranjang selama lebih dari satu tahun. Ruangan itu tidak hanya diisi oleh Gao Lin seorang. Kakeknya, Gao Huo serta Han Xun yang akan mengobatinya ada di ruang tersebut. Tidak hanya mereka, Han Xuelian dan Bai Liwei juga ikut ada di sana melihat bagaimana Gao Lin akan diobati. Satu hal yang sangat disayangkan adalah kedua orang tua Gao Lin tidak ada di sana karena mereka telah meninggalkan Sekte Gerbang Naga untuk alasan yang tidak jelas. "Tuan Muda Gao, mohon izinkan saya mengobati anda!" Han Xun neminta izin terlebih dahulu sebelum memberi pemgob