Home / Fantasi / Sang KAISAR PRODEO / Bab 332. BERTEMU MUSUH LAMA

Share

Bab 332. BERTEMU MUSUH LAMA

Author: BayS
last update Last Updated: 2025-01-16 15:13:07

"Bara memang brengsek..! Dia berkata dia adalah orang bebas..! Cuih..! Jangan harap..!" seru Freedy, mengungkapkan kekesalan hatinya.

"Freedy, apakah benar Bara berkata begitu..?!" seru sang Jendral, yang mendengar seruan marah Freedy.

"Benar Jendral."

"Hmm. Pemuda licik itu benar-benar tahu posisinya saat ini Freedy..!" seru Graito.

"Maksud Jendral..?!" seru Freedy kaget. Setelah mendengar sang Jendral seolah membenarkan ucapan Bara yang telah bebas.

"Freedy, buka nalarmu..! Saat ini posisi kita dalam pengintaian pihak kepolisian.

Dan aku mencurigai ada kerjasama antara pihak Bara cs dengan kepolisian, untuk menyelidiki serta membekuk kita.

Karenanya kita tak mungkin mengajukan laporan pencabutan jaminan kita atas dirinya.

Karena telah terjadi pergantian pejabat tinggi di kepolisian saat ini. Jika kita nekat melaporkan juga.

Maka kemungkinan pihak kepolisian malah akan memeriksa kita, sehubungan dengan penjaminan yang kita lakukan. Benar-benar 'culas' si Bara ini..!" seru sa
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 333. HARIMAU BETINA

    "Resti..!" Seth..! Tiba-tiba saja sosok Revina melesat masuk, dan memalang di antara tubuh Resti yang tertarik maju. Plakh.! ... Plakh..!!Dan Revina langsung menampar keras pipi Evan bolak-balik 3 kali. "Arrkksgh...!! Kurang ajar kau Rrevina..! Kau selalu menghalangiku..!" Evan berteriak keras kesakitan. Pipinya terasa panas berdenyar, dengan kuping berdenging, dan mulutnya terasa asin berdarah. Warna merah lebam segera menghias kedua pipi Evan, yang nampak mulai membengkak. "Kau yang Bajingan Evan..! Rupanya tempo hari aku kurang keras menghajarmu..!" seru Revina dengan mata membelalak marah, seraya menunjuk ke wajah Evan. "Hei.hei..hei..! Rupanya buruanmu galak juga Evan. Aku jadi ingin mencicipi keganasannya di ranjang..! Hahaaa..!" seru tergelak salah seorang dari teman Evan. Dan serentak kedua teman Evan itu berjalan mendekat ke arah Revina. "Resti..! Kau masuklah ke mobil. Biar kuhajar tiga pecundang ini..!" bisik tajam Revina pada Resti. "Hati-hati Vina..!" bisik Re

    Last Updated : 2025-01-16
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 334. SERANGAN DI PAGI HARI

    "Teh manis opo..? Gundulmu kuwi..! Bikin sendiri sana..!" seru bi Tarni sewot. "Ya Bibi, Gatot kan mau pulang nanti Bi. Bikinin ya, teh bikinan Bibi kan yang paling pas di lidah. Hehe," celetuk Gatot terkekeh. "Huhh..! Gombiall..!" sungut bi Tarni, seraya beranjak kembali ke dapur. Bara cs melanjutkan obrolannya, sambil makan gorengan buatan bi Tarni. Sungguh suasana yang menyenangkan di pagi itu. Namun...Wrrngg..! Wrŕenngg..!! Secara tiba-tiba dari ketinggian, turun dengan cepat 5 buah helikopter ke arah markas Bara. Kumpulan helikopter itu terbang dalam keadaan melintang berbaris. Pada ketinggian sekitar 80 meter di atas tanah, dengan sisi-sisi pintu nya telah terbuka menghadap ke depan vila. Nampak RPG-32 telah disiapkan pada posisi siap meluncur. "Tembak..!!" Pandu yang memimpin langsung penyerangan, langaung memberikan perintah tembak. Swassh..! Swaassh ..! ... Swaassh..!! Enam buah roket langsung melesat cepat ke titik target di markas Bara. "Awass..! Semuanya..!! Han

    Last Updated : 2025-01-16
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 335. LUKA PARAH DAN MUSTIKA

    "Bangsat kau Bara..!" Slaph..! Byaarshk..! Pandu melesat keluar dari helikopter yang hilang kendali tersebut. Bara melihat sosok merah keemasan melesat keluar, dari helikopter yang hendak hancur masuk ke lembah itu. 'Pandu..!' gumam bathin Bara. Namun saat dia hendak melesat mengejarnya, "Gatott..!!" samar-samar terdengar teriakkan keras para sahabatnya, menyeru nama Gatot di bawah sana. Bara pun urung mengejar Pandu, dan melesat kembali ke markasnya dengan secepat mungkin. Slaphh..! Taph..! Bara mendarat tepat di sisi para sahabatnya, yang telah berkerumun cemas pada kondisi Gatot. Nampak jelas kini oleh Bara, sosok Gatot yang tengah terkapar tak sadarkan diri. Dada Gatot nampak membiru, dengan darah mengalir dari mulutnya. 'Luka dalam yang teramat parah..!' bathin Bara sesak dan sedih sekali. "B-bara..! A-apa yang harus kita lakukan..?!" seru gugup bergetar Sandi. Dan semua sahabat pun kini menatap Bara, seolah menanti keputusan cepat dari Bara. Karena mereka semua tak a

    Last Updated : 2025-01-18
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 336. GERBANG NERAKA

    "Lapor Jendral..! Misi sudah dilaksanakan. Enam buah roket telah ditembakkan. Dan satu orang di antara mereka sepertinya sudah tewas Jendral..!" "Bara..?!" seru Graito bertanya."Maaf, bukan Jendral..!" sahut pelapor. "Lalu empat helikopter yang lainnya..?!" tanya sang Jendral, seraya menatap tajam sang pelapor. "Empat helikopter kita meledak hancur oleh pukulan Bara, Jendral..!" "Wesh..!" Praaghk..!! Sang pelapor pun langsung tewas di tempat, dengan kepala pecah. Di hantam pukulan bertenaga dalam sang Jendral. Dua orang lain di samping pelapor otomatis melangkah mundur seketika. Sadis..! "Keparat Bara..!! Kau selalu membuatku rugi..!" teriak kalap sang Jendral. "Mana Pandu..?!" seru sang Jendral, pada dua orang lainnya. Sepasang matanya mendelik berkilat kemerahan. "He-he-helikopternya juga jatuh Jendral." sahut seorang di antara mereka. "Dari sisi mana kalian menyerang..?!" "Da-dari arah depan markas Jendral."Braaghk..!! Kini meja teras yang lagi-lagi hancur oleh sepaka

    Last Updated : 2025-01-18
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 337. KEMUNCULAN PUSAKA LANGIT

    "Benar Guru. Sesuatu yang berharga pastilah banyak yang mengincarnya," sahut Chen Sang pelan. "Chen Sang, kita bermeditasi disini hingga 'pusaka' itu turun. Apapun yang akan terjadi nanti tetaplah bermeditasi, gunakan perisai tenaga dalammu saat badai datang. Hilangkan ambisi mendapatkan 'pusaka' itu, namun tetaplah berharap pada kemurahan-NYA," ujar sang Guru Tiga Aliran memberikan arahan terakhirnya pada Chen Sang. "Baik Guru..!" sahut Chen Sang patuh. "Dan ingat Chen Sang..! Saat badai mulai mereda, kita harus mengakhiri meditasi kita. Lalu berusahalah menggapai 'Pusaka Langit', yang telah melayang di atas pusat cekungan melingkar ini," sang Guru berbisik dengan suara pelan namun tajam. "Chen Sang paham Guru." Sosok guru dan murid itu akhirnya duduk bersila, lalu bermeditasi dengan posisi teratai. Selama 2 jam lebih sudah ke tiga sosok di tepian cekungan, yang berada di lembah pegunungan Kunlun itu bermeditasi. Hingga ... Scraattzz..! Jlegaarhhss..!! Sebuah kilatan besar

    Last Updated : 2025-01-18
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 338. PEMILIK PUSAKA LANGIT

    "Mulai ..!" Seth..! Seiring aba-aba yang diserukannya, Hong Chen melesat dengan tangan menyambar ke arah pusaka langit tersebut. Staaghs.! "Akhhs..!" Seth..! Tangan Hong Chen terasa bergetar dan tersetrum tegangan tinggi. Saat gagang cambuk berkilau keemasan itu terbentur oleh tangannya. Tangkapannya kurang tepat, cambuk terus berputar cepat sekali. Dia pun kembali melesat ke tepi cekungan, untuk mengatur tangkapannya kembali. "Hiahh..!" Swaappsh..!! Biksu Kian Long menghentakkan kedua tangannya, ke arah cambuk pusaka yang tengah berputar cepat itu. Seketika arus putaran cambuk pusaka bagai tertahan, oleh sebuah tenaga luar biasa yang tak kasat mata. Putaran cambuk pusaka itu menjadi lebih lambat, dan jelas sekali terlihat gagangnya. Dan saat sang biksu hendak melesat meraihnya, Seth..! Cepat sekali Chen Sang melesat ke arah cambuk yang nampak jelas itu. Melihat hal itu, biksu Kian Long melepaskan kembali energi penahan lesatan cambuk itu. Wrrrrrhhss...! Krrtz..! Krrtzzs

    Last Updated : 2025-01-18
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 339. DENDAM DAN RENCANA

    "Mas Bara. Janganlah terus menyalahkan dirimu sendiri. Kita semua melihat, itu adalah kejadian yang memang diluar kuasa kita untuk mencegahnya," ucap Dimas saat dia melihat Bara, yang termenung di teras seorang diri malam itu. "Kita harus membalas semua ini Mas Dimas..! Meluap emosiku dan tak tega rasanya. Setiap aku melihat Gatot, yang masih tak sadarkan diri sampai sekarang. Aku ingin membalas, tapi aku tak mau melibatkan kalian," ucap Bara, dengan mata mencorong penuh amarah. Ya, Gatot memang masih terkapar tak sadarkan diri hingga saat itu. Ibu dan adiknya Rani pun telah datang, dengan dijemput helikopter oleh Bara. Mereka memilih tinggal sementara waktu di markas, untuk merawat Gatot. Bi Tarni juga sangat telaten membantu mereka merawat Gatot. Sementara seorang Dokter juga selalu rutin datang dua hari sekali. Untuk memeriksa kondisi Gatot. Ya, Gatot memang bisa dikatakan dalam kondisi koma. Sementara secara perlahan, proses penyelarasan energi Mustika Taring Singa dalam di

    Last Updated : 2025-01-18
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 340. GERILYA DAN PEMBELOT

    "Bagus Pandu..! Kita tinggal tunggu saja, macam apa serangan mereka nanti. Hahaaa..!" sang Jendral terbahak puas, dengan sistem pertahanan di markasnya. Tentu saja dia mengenal kedahsyatan senapan mesin NSV, karena dia yang membelinya. Dia sekarang malah berharap Bara cs menyerang markasnya secepat mungkin. "Paman Jendral. Jika boleh, Pandu ingin memperdalam kemampuan dan berlatih di kediaman Freedy, hingga waktu kompetisi internasional tiba," ucap Pandu meminta ijin. "Hmm. Silahkan saja Pandu, aku tak keberatan," sahut sang Jendral. Dia memang merasakan butuh orang-orang berkemampuan di pihaknya. Karena setelah kematian Angga, otomatis orang kepercayaannya yang bisa diandalkan hanya Pandu dan Freedy. Namun diam-diam sang Jendral juga hendak menarik seseorang, yang telah menghubunginya beberapa hari yang lalu. Seorang pembelot yang kecewa dengan Tuannya. *** Sementara pagi harinya di markas Bara cs. Rembukkan siasat penyerangan balasan masih belum fix. Hingga rembukkan itu kr

    Last Updated : 2025-01-19

Latest chapter

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 368. PESTA AKBAR

    Taph..! Tak salah memang Bara menjuluki Brian sebagai sahabat tercepat setelah dirinya, dalam hal ilmu meringankan tubuh. Bara pun terselamatkan dan langsung di bawa oleh Brian, ke tempat agak jauh dari arena pertarungan. Para sahabat pun berlesatan cepat menghampiri Brian, untuk melihat kondisi Bara yang masih tak sadarkan diri. Gatot langsung menotok beberapa titik di tubuh Bara. Untuk mempercepat dan memperlancar sirkulasi darah dan energi di tubuh Bara. Akhirnya, para sahabat memutuskan untuk meninggalkan area pertarungan final malam itu. Mereka pun berniat kembali ke kediaman Joseph, yang saat itu masih setia menanti mereka. Tampak wajah Joseph pucat pasi dilanda ketakutan, akibat merasakan kondisi alam yang tadi bagaikan hendak kiamat. Namun rasa cemasnya atas keselamatan Bara cs, membuatnya tetap bertahan menanti di posisinya. Sungguh orang yang tabah dan setia kawan si Joseph ini. Dimas dan Leonard memutuskan ikut ke rumah Joseph, setelah mereka melihat kond

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 367. SAVANA BERGUNCANG

    Lengkap sudah tiga elemen langit, es, dan bumi menyatu..! Dalam satu badai gelombang power raksasa di sekitar Bara.Semua orang yang berada di sekitar arena pertarungan itu, mereka langsung bergerak secepat mungkin. Untuk menjauh dari lokasi pertarungan, yang bagaikan sedang dilanda kiamat itu. Bahkan dua helikopter yang tersisa di udara, mereka hanya bisa mengambil gambar itu dari jarak yang sangat jauh. Tentu saja mereka bergidik ngeri, setelah melihat dua helikopter rekan mereka yang sudah menjadi bangkai. Tanpa ada satu pun penumpangnya yang bisa selamat. Dengan saling menguatkan tekat. Keempat sosok lawan Bara secara bersamaan bergerak, menyerang dan menerjang..! "Hiyaahh...!! Haaurmmsh.!! Hiyaathh..!! Huuppsh..!!" Keempat sosok itu serentak melesatkan pukulan andalan mereka ke arah Bara. BLANNGGGKSHHZTT...!!!! Sebuah gelombang besar bak bola energi raksasa pun melesat deras ke arah Bara. Gelombang energi yang tercipta dari 4 serangan lawannya tersebut, terdiri atas berb

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 366. TIGA ELEMEN MENYATU

    "Tembak..!" seru Dimas, saat dia melihat para sniper penyelenggara mulai menarget ke arah Bara. Splazth..! Splatsh..! ... Splatzh..! Dengan serentak para sniper Pasukan Super Level segera melesatkan pelurunya. Clakh..! Clakhs..! Clapsh..! Claksh..! ... Clakgssh..! Dan seluruh sniper pihak penyelenggara pun terhentak tewas, dengan kepala berlubang.! Karena memang mereka sudah dalam target para sniper Pasukan Super Level sejak tadi. Seth..! Sethh..! Sethh..! Sang Jendral, Freedy, dan Pandu, yang melihat Hong Chen sudah bergerak menyerang Bara. Akhirnya mereka semua pun ikut melesat, hendak menyerang Bara. Para sahabat yang melesat juga telah bersiap dengan ilmu pamungkas mereka masing-masing. Ajian 'Sayap Pembelah Langit' disiapkan oleh Brian, ajian 'Tendangan Halilintar Semesta' disiapkan Sandi, Gatot siagakan 'Jari Singa Neraka'nya, dan David juga telah menyiapkan ilmu 'Tapak Budha Mengguncang Langit' miliknya. Seth..! Sett..! Dimas dan Leonard juga tak mau ketinggalan, mere

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 365. AMBYAR PAMUNGKAS

    Langit bagai terbelah, saat menyambar sebuah kilatan halilintar bercahaya keemasan ke arah tangan Chen Sang yang teracung. Dan nampaklah kini, betapa tangan kanan Chen Sang di selimuti cahaya keemasan yang berkeredepan menyilaukan. Sebuah cambuk dengan 3 lidah petir berkilat-kilat, dengan mengeluarkan bunyi tegangan listrik yang mengerikkan di udara. Krrtzzh...! Krttzzkh..!! Krrttzzsk..!!Bara melirik ke arah timer, yang menunjukkan pertarungan sudah berada di menit ke 21. 'Hmm. Apa boleh buat, ini terpaksa', bathin Bara resah. "KALIAN SEMUA YANG DI BAWAH..! MENYINGKIRLAH LEBIH JAUH..!!" seru Bara memperingatkan, dengan lambaran tenaga dalamnya, pada semua orang yang berada di sekitar arena. Seketika semua orang di bawah pun bergerak menjauhi garis batas arena. Hati mereka semua sama berdebar. Ya, mereka semua sangat sadar, kiranya puncak pertarungan final telah tiba. Dan 'Pukulan Dua Naga' pamungkas Bara pun di siapkan tanpa ragu lagi. "Hyaarrghks...!!" Blaatzhs..!! Blaatzks

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 364. DUEL DUA NAGA

    "Terimalah ini bedebah.!" Byaarshk..!! Chen Sang berseru keras, seraya kembali meledakkan energi dalam dirinya. Kini nampak sosoknya berubah di selubungi cahaya hitam pekat kemerahan. Inilah ilmu gabungan, antara power Naga Bumi dan ilmu 'Badai Bumi Neraka'..! Byaarshk..!!Bara juga meledakkan 'power' dalam dirinya. Seketika sosoknya berubah menjadi dua warna yang berbeda. Nampak sebagian sisik tubuhnya berwarna emas di kanannya, dan sisik putih cemerlang kebiruan di sebelah kirinya. Kedua matanya mencorong, dengan warna merah menyala dan biru berkilau. 'Ahh..! Penyelarasan dua Mustika Naga..!' seru bathin Chen Sang terkejut. Walau dia sudah mendengar dari gurunya, soal pemuda yang sanggup menyelaraskan dua power Mustika Naga ini. Namun tetap saja hatinya merasa tergetar. Melihat keindahan sekaligus kengerian 'power', di balik sosok Bara itu. Namun tentu saja Chen Sang juga sangat yakin, dengan 'power'nya sendiri. Segera Chen Sang menerapkan ilmu 'Badai Neraka Naga Bumi'nya.

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 363. L E N Y A P

    Slaph..! Slaph..! Hampir bersamaan dan dengan kecepatan yang setara, Bara dan Chen Sang kini telah saling berhadapan di tengah arena pertarungan yang luas itu. Keduanya masih dalam posisi melayang tak menyentuh tanah. Keduanya nampak saling tatap dengan pandangan tajam, dalam jarak sekitar 15 meter. "Apakah kau yang membunuh kedua adik seperguruanku..?!" seru tajam Chen Sang. "Maaf, adik seperguruanmu yang mana..?" Bara balik bertanya tenang. Karena dia memang tak tahu, jika Cin Hai dan Han Jian adalah adik seperguruan dari Chen Sang. "Si Kipas Neraka dan si Naga Terbang..!" seru Chen sang geram bukan main, melihat ketenangan Bara. 'Seolah tak bersalah saja kau bangsat..!' seru hati Chen Sang murka. Nampak 4 buah helikopter dari pihak channel khusus telah terbang mengudara, di empat titik mereka dalam bentuk 'plus' di empat sisi arena. "Ohh..! Si Tukang Kipas dan si Pendek Kekar itu. Iya aku membunuhnya, karena mereka berbuat onar di negeriku," sahut Bara tersen

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 362. SEMUA BERGERAK DAN BERDOA

    "Hmm. Sepertinya ini akan memakan waktu agak lama. David, konfirmasikan saja waktu pasang pertaruhan khusus pada menit ke 25 pada para rekanan kita. Pada menit tersebut akan bisa ditentukan, aku atau Chen Sang yang akan tewas," ucap Bara. Sepasang mata Bara pun langsung terpejam, bathinnya berusaha membaca alur pertarungan yang akan terjadi nanti malam. "Baraa..! Kau harus memenangkan pertarungan nanti malam, sobatku!" seru Sandi terkejut waswas, mendengar ucapan terakhir Bara. "Kau pasti menang Bara..! Jangan ragu untuk menghabisi lawanmu nanti malam!" seru Gatot yakin. 'Andai sampai kau kalah, maka aku juga akan turun arena dan menghabisi Graito..! Dialah biang kerok dari semuanya ini!' bathin Gatot bertekad."Mas Bara.! Kau harus memenangkan pertarungan nanti..!" seru Brian serak, dia sangat terkejut mendengar ucapan terakhir Bara yang sangat dikaguminya itu."Baik akan ku infokan waktu pasang taruhan itu pada seluruh rekan kita. Aku percaya padamu Bara..!" seru David mantap.

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 361. MUSUH TELAH TIBA

    "Bara! Sebentar lagi aku landing di bandara A.A. Bere Tallo." "Ahh..! Kau merepotkan diri untuk datang Leonard. Kali ini sepertinya akan berbahaya Leonard. Apakah Marsha kau bawa serta..?" "Tidak ada alasan bagiku untuk tak berada di sisimu, saat kalian menghadapi bahaya. Tidak Bara, Marsha tak kuijinkan ikut, walaupun dia memaksa," sahut Leonard mantap. "Syukurlah Marsha tak ikut serta. Baiklah Leonard. Kau sudah datang, maka Brian akan menemuimu. Brian akan menunjukkan hotel, di mana Mas Dimas dan Pasukkan Super Level akan menginap. Untuk sementara kau bisa menempatinya, sambil menunggu Mas Dimas datang tak lama lagi," ujar Bara lega, mendengar Marsha tak ikut serta. Bara pun memberi arahan pada Leonard. "Baik Bara, aku mengerti." Klik.! "Brian kau berangkatlah sekarang juga ke pintu keluar Bandara. Untuk menyambut Leonard. Antarkan dia ke hotel tempat Mas Dimas dan Pasukkan Super Level akan bermalam. Dan temani dia hingga Mas Dimas datang, lalu kau kembalilah ke sini," uj

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 360. MENGGEBRAK PERTARUHAN TERAKHIR

    "Wah..! Mantap Norman..! Kau memang pandai menangkap angin surga rupanya! Hahaa..!" David merasa senang atas pasrtisipasi Norman, dalam rencana Bara cs menghabisi 'bisnis' sang Jendral. "Hahaaa..! Baik David, sementara itu dulu yang bisa kupertaruhkan saat ini. Jika ada rejeki mendadak, maka pasti akan kutambahkan taruhanku." Klik.!"Semuanya. Norman telah menyiapkan dana 9 triliun untuk bertaruh besok," ujar David, dengan wajah berseri. "Wah..! Sepertinya Graito akan nangis darah bila mengetahui hal ini. Hehe," Dimas menimpali. "Bukan hanya nangis darah Mas Dimas. Tapi nangis sambil bugil dia, kayak ODGJ baru..! Hahaha..!" timpal Gatot tergelak. "Mantap David..! Hehehe..!" seru Bara senang, seraya terkekeh mendengar celotehan para sahabatnya. Tuttt ... Tuttt ... Tuttt.! Ponsel Bara kembali berdering. Klik.! "Ya Andrei." "Bara, aku mendengar dari Tuan Winston, kalau dia ikut bertaruh atas kemenanganmu di kompetisi internasional itu. Apakah aku boleh ikut bertaruh atas keme

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status