Home / Fantasi / Sang KAISAR PRODEO / Bab 228. BANG MADI KESAL

Share

Bab 228. BANG MADI KESAL

Author: BayS
last update Last Updated: 2024-12-20 06:53:56

"Baik Dewi. Aku percaya padamu, tapi untuk apa mereka mengawasi rumahku ya..?" tanya Dimas seolah pada diri sendiri.

"Dewi mana tahu Mas Dimas. Hihihi," sahut Dewi tertawa geli, mendengar nada bingung Dimas.

"Ohh..! Baik Dewi terimakasih infonya ya."

Klik.!

Dimas seperti tersadar dan buru-buru menutup panggilan.

"Paman Drajat, sebaiknya Dimas bersiap pulang dulu sekarang," pamit Dimas pada Drajat, yang masih mengawasi latihan pasukannya.

"Baik Dimas, terimakasih atas pelatihannya selama seminggu ini ya," ujar Drajat tersenyum gembira.

Dimas beranjak menuju ke teras vila, di mana dilihatnya para sahabat sedang berkumpul di sana.

"Apakah aku ketinggalan sesuatu..?" tanya Dimas tersenyum.

"Mas Dimas, sudah selesaikah latihan khusus darimu buat pasukan kita..?" tanya Bara tersenyum.

"Baru saja selesai subuh tadi Mas Bara. Tapi sepertinya aku harus pulang dulu siang ini ke Depok," sahut Dimas, seraya memberitahu rencana kepulangannya.

Wah kebetulan Mas Dimas..! Kami juga hendak
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 229. PENGINTAI BERAKTING

    "Baik Pak ... eh Mas David," Dewi berkata gugup dan tersenyum jengah, lalu keluar dari ruangan David. "Cantik juga bawaan Mas Dimas itu ya David," celetuk Gatot. "Hushh..! Dia sepertinya ada hati sama Dimas, Gatot," sergah David. "Semoga saja mereka jadian. Kasihan Mas Dimas ..." ujar Gatot, tak meneruskan ucapannya. "Semoga saja Gatot," sahut David cepat. Dia memaklumi ucapan Gatot. Karena dia juga sudah tahu tentang kisah Dimas dan Marsha. "Gatot, sebaiknya kita keluar saja dari kantor sekarang. Karena tentunya pengintai itu akan mengikuti kita. Nanti kita akan berhenti di tempat agak sepi, dan membereskan mereka. Karena cafe itu terlalu ramai dan mencolok mata," ujar David mengungkapkan rencananya. "Benar David! kita akan kejutkan mereka nanti..!" sambut Gatot setuju. "Gan. Sepertinya target kita sudah berada di dalam kantornya saat ini," ucap seorang pengunjung Cafe Tosca siang itu. "Benar Do, sekarang kita tinggal menunggu dia keluar dan mengikutinya," sahut temannya.

    Last Updated : 2024-12-20
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 230. FIRASAT SANG IBU

    "Ahh, Dimas. Akhirnya kau pulang Nak," sambut sang ibu, seraya memeluk Dimas. Retno terlihat kangen dengan putranya, yang telah seminggu berada di vila itu. Sesungguhnya Retno sangat cemas melihat kondisi tubuh Dimas, yang terlihat bertambah kurus belakangan ini. Dia juga pernah memergoki putranya itu kembali merokok di kamarnya. Hal yang semakin menguatkan dugaannya, bahwa ada sebuah masalah dan keresahan dalam jiwa putra tersayangnya itu. "Dimas baik-baik saja Ibu," ucap Dimas. Dan memang selalu kata itu yang kerap diucapkan Dimas pada ibunya. Karena Dimas juga tahu, jika sang ibu mencemaskan perubahan dirinya saat ini. "Salam Ibu," sapa Brian, seraya mencium tangan Retno. "Nah, kebetulan ada Brian. Langsung saja kalian makan bersama ya. Ibu sudah masakkan sop iga sapi kesukaanmu. Tadi Dewi mengabarkan pada ibu soal kepulanganmu Dimas," ujar sang ibu setengah memaksa. 'Ahh, pantas saja', bathin Dimas. Rupanya Dewi telah bertindak cepat, mengabarkan hal ini pada ibunya. Dan

    Last Updated : 2024-12-20
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 231. INTEROGASI DIMULAI

    "Tak perlu Dewi. Andai kau tak berjodoh dengan Dimas, maka simpan saja cincin itu untuk kenangan. Namun ibu yakin kalian berjodoh, jika kamu sabar dan yakin Dewi. Ibu akui saat ini Dimas sepertinya sedang tidak stabil dan down. Setengah dari semangat hidupnya seperti hilang Dewi. Ibu minta tolong padamu untuk menemaninya dengan sabar. Semoga bersamamu semangat hidupnya akan kembali utuh," ucap Retno lembut, penuh harapan. "Baik Bu, Dewi akan mencobanya," ucap Dewi berjanji. Tok .. tokk..! "Ibu, Dimas berangkat dulu ke rumah Mas Bara ya," ucap Dimas, seraya mengetuk pintu kamar ibunya. "Dimas..! Sebentar Nak," seru sang ibu dari dalam kamarnya. "Ya Bu," sahut Dimas, otomatis dia menanti di depan kamar sang ibu. Klek.! "Dimas biarkan Dewi ikut bersamamu. Ayo Dewi, kamu ikut Dimas bertemu dengan sahabat-sahabatnya," ucap sang ibu dengan tegas, dan terkesan tak boleh dibantah oleh Dimas. "Tapi Bu, motor Dewi..?" tanya Dewi bingung. "Dewi, motormu biar di antar Dimas besok pagi

    Last Updated : 2024-12-20
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 232. DI UJUNG SUMBU

    "Resti, Revina, apakah semua sahabat Mas Dimas memiliki kemampuan seperti itu..?" tanya Dewi takjub. Resti dan Revina saling pandang sejenak, mereka juga bingung hendak menjawab bagaimana. Namun karena memandang Dewi adalah sahabat Dimas, akhirnya Resti pun berkata, "Mbak Dewi, semua sahabat Mas Dimas adalah putra-putra para petinggi militer di jamannya. Dan juga tak terkecuali David, mereka semua memang memiliki kemampuan di atas rata-rata Mbak," sahut Resti jujur. "Ohhh..! Luar biasa. Kukira hanya Mas Dimas dan Mas Bara saja yang memiliki kemampuan seperti itu," sahut Dewi merasa kagum, dengan lingkaran para sahabat Bara dan Dimas. Dewi sendiri juga memiliki kemampuan bela diri Karate dan Taekwondo. Namun setelah melihat rekannya Hari dan Dewo, yang notabene kemampuannya berada di atas dirinya saja tumbang. Hanya dengan sekali 'tamparan dahsyat' dari Dimas. Maka dirinya merasa kemampuannya bagaikan 'ikan Teri', di antara para 'ikan Paus'. 'Sungguh lingkaran para pria utama'

    Last Updated : 2024-12-21
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 233. ADU SIASAT

    "Denta! Mulai sekarang kau berjaga langsung di gedung arena pertarungan untuk nanti malam. Misimu adalah mencari celah, untuk menghabisi Bara sebelum atau sesudah pertarungan berlangsung..! Pakailah cara halus Denta, jangan sampai membuat pengunjung merasa tidak nyaman atau ikut menjadi korban..! Mereka adalah aset kita di masa depan..! Ingat itu..!" sentak Graito mengingatkan. "Baik Jendral..!" seru Denta siap. "Sekarang kalian pergilah ke posisi masing-masing. Pandu bawa beberapa anggota Pasukan Harimau Besi, dan ikutlah bersama Denta menjaga gedung arena pertarungan. Bekerjasamalah kalian untuk menghabisi Bara, jika rencana peledakkan helikopter nanti malam gagal..!" seru sang Jendral tegas. "Baik Jendral..!" sahut mereka serentak. Mereka segera keluar dari ruang pribadi sang Jendral, untuk melaksanakan misi mereka. *** Pagi-pagi sekali Dimas telah menaiki scoppy milik Dewi, untuk mengantarkannya ke ke kontrakkan Dewi. Semalam mereka memang pulang agak larut, usai urusa

    Last Updated : 2024-12-21
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 234. IDENTITAS TERBONGKAR

    Tiin.. Tinn..! Nampak Jeep Cherokee putih milik Dimas masuk ke dalam vila markas.Dimas pun turun diikuti oleh Dewi di belakangnya. Sontak mata para sahabat pun tercengang, saat melihat sosok Dewi di belakang Dimas. Sepertinya pikiran dan pertanyaan serupa melintas di benak mereka, 'Sepercaya itukah Dimas membawa Dewi ke markas mereka..?' pikir mereka semua bingung. Sebaliknya, Dimas sudah membaca dan menduga kebingungan hati para sahabatnya itu. Karena Dimas melihat dari cara mereka memandang dirinya dan Dewi, saat mendekati mereka semua. "Dewi. Di depan para sahabatku. Kau katakanlah jati dirimu yang sebenarnya. Kau seorang polisi yang sedang menyamar bukan..?" bisik Dimas tajam, seraya terus berjalan ke arah para sahabatnya. "A-apa maksudmu Mas Dimas..?!" bisik Dewi terkejut bukan kepalang, saat mengetahui penyamarannya telah terbongkar oleh Dimas. "Sudahlah Dewi, mengaku sajalah agar semuanya menjadi mudah. Aku yakin tujuan misimu tak jauh dari misi kami. Kau ditugaskan u

    Last Updated : 2024-12-21
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 235. SALING SIAGA TEMPUR

    "Bagus Bara! Memang sebaiknya begitu, agar mereka berpikir segala sesuatunya berjalan seperti biasanya. Sesuai jadwal dan rencana mereka, jika memang mereka merencanakan sesuatu terhadap kita. Namun pada akhirnya, akan kita buat mereka terkejut nantinya! Hehe," ujar Drajat terkekeh. Dan setelah Bara cs usai makan siang di markas. Maka sesuai rencana Drajat, Dimas, Brian, dan Gatot, bersama dengan 2 orang anggota Pasukan Super Level segera berangkat, menuju ke wilayah kepulauan seribu. Mereka berniat menyewa speed boat dan mempersiapkan 'misi' mereka nanti malam. Dua buah mobil melaju keluar membawa mereka ke lokasi, mobil milik Dimas dan juga sedan milik Bara. Dewi akan ikut naik helikopter, dan akan masuk ke dalam gedung arena kompetisi bersama David. Untuk menyaksikan pertarungan sekaligus mengawasi kondisi di dalam gedung arena. Sementara Sandi dan dua anggota Pasukan Super Level, akan berjaga di sekitar helikopter mereka. Hal yang bertujuan berjaga dari segala kemungkinan

    Last Updated : 2024-12-21
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 236. PUNCAK KETEGANGAN

    "Kalian rakit dan arahkan sniper ke gedung arena pertarungan itu. Backing kami dan habisi saja siapapun yang membahayakan orang-orang kita..!" seru Drajat. "Siap Jendral..!" sahut keduanya mengerti. Mereka pun langsung mengambil posisi ternyaman dan tersembunyi, dari lokasi itu mengarah ke gedung arena. Sedangkan Drajat sendiri mengarahkan teropong Night Visionnya, ke arah gedung arena kompetisi itu. Nampak olehnya masih banyak orang lalu lalang, di sekitar pintu utama gedung arena. Drajat terus menyisir area sekitar gedung dengan teropongnya itu, dan saat teropong di arahkan ke atas gedung ... "Brengsek..! Denta, Pandu dan Freedy, berada di atas gedung arena itu..! Ada sekitar 7 orang Pasukan Harimau Besi juga bersama mereka di sana," seru Drajat mengkonfirmasi pada para sahabat. Dia memberikan teropongnya, agar Dimas, Brian, dan Gatot, juga bisa melihat situasi itu. Maka bergantian para sahabat meneropong kondisi gedung arena, untuk sekaligus merekam posisi musuh dalam memor

    Last Updated : 2024-12-22

Latest chapter

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 368. PESTA AKBAR

    Taph..! Tak salah memang Bara menjuluki Brian sebagai sahabat tercepat setelah dirinya, dalam hal ilmu meringankan tubuh. Bara pun terselamatkan dan langsung di bawa oleh Brian, ke tempat agak jauh dari arena pertarungan. Para sahabat pun berlesatan cepat menghampiri Brian, untuk melihat kondisi Bara yang masih tak sadarkan diri. Gatot langsung menotok beberapa titik di tubuh Bara. Untuk mempercepat dan memperlancar sirkulasi darah dan energi di tubuh Bara. Akhirnya, para sahabat memutuskan untuk meninggalkan area pertarungan final malam itu. Mereka pun berniat kembali ke kediaman Joseph, yang saat itu masih setia menanti mereka. Tampak wajah Joseph pucat pasi dilanda ketakutan, akibat merasakan kondisi alam yang tadi bagaikan hendak kiamat. Namun rasa cemasnya atas keselamatan Bara cs, membuatnya tetap bertahan menanti di posisinya. Sungguh orang yang tabah dan setia kawan si Joseph ini. Dimas dan Leonard memutuskan ikut ke rumah Joseph, setelah mereka melihat kond

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 367. SAVANA BERGUNCANG

    Lengkap sudah tiga elemen langit, es, dan bumi menyatu..! Dalam satu badai gelombang power raksasa di sekitar Bara.Semua orang yang berada di sekitar arena pertarungan itu, mereka langsung bergerak secepat mungkin. Untuk menjauh dari lokasi pertarungan, yang bagaikan sedang dilanda kiamat itu. Bahkan dua helikopter yang tersisa di udara, mereka hanya bisa mengambil gambar itu dari jarak yang sangat jauh. Tentu saja mereka bergidik ngeri, setelah melihat dua helikopter rekan mereka yang sudah menjadi bangkai. Tanpa ada satu pun penumpangnya yang bisa selamat. Dengan saling menguatkan tekat. Keempat sosok lawan Bara secara bersamaan bergerak, menyerang dan menerjang..! "Hiyaahh...!! Haaurmmsh.!! Hiyaathh..!! Huuppsh..!!" Keempat sosok itu serentak melesatkan pukulan andalan mereka ke arah Bara. BLANNGGGKSHHZTT...!!!! Sebuah gelombang besar bak bola energi raksasa pun melesat deras ke arah Bara. Gelombang energi yang tercipta dari 4 serangan lawannya tersebut, terdiri atas berb

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 366. TIGA ELEMEN MENYATU

    "Tembak..!" seru Dimas, saat dia melihat para sniper penyelenggara mulai menarget ke arah Bara. Splazth..! Splatsh..! ... Splatzh..! Dengan serentak para sniper Pasukan Super Level segera melesatkan pelurunya. Clakh..! Clakhs..! Clapsh..! Claksh..! ... Clakgssh..! Dan seluruh sniper pihak penyelenggara pun terhentak tewas, dengan kepala berlubang.! Karena memang mereka sudah dalam target para sniper Pasukan Super Level sejak tadi. Seth..! Sethh..! Sethh..! Sang Jendral, Freedy, dan Pandu, yang melihat Hong Chen sudah bergerak menyerang Bara. Akhirnya mereka semua pun ikut melesat, hendak menyerang Bara. Para sahabat yang melesat juga telah bersiap dengan ilmu pamungkas mereka masing-masing. Ajian 'Sayap Pembelah Langit' disiapkan oleh Brian, ajian 'Tendangan Halilintar Semesta' disiapkan Sandi, Gatot siagakan 'Jari Singa Neraka'nya, dan David juga telah menyiapkan ilmu 'Tapak Budha Mengguncang Langit' miliknya. Seth..! Sett..! Dimas dan Leonard juga tak mau ketinggalan, mere

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 365. AMBYAR PAMUNGKAS

    Langit bagai terbelah, saat menyambar sebuah kilatan halilintar bercahaya keemasan ke arah tangan Chen Sang yang teracung. Dan nampaklah kini, betapa tangan kanan Chen Sang di selimuti cahaya keemasan yang berkeredepan menyilaukan. Sebuah cambuk dengan 3 lidah petir berkilat-kilat, dengan mengeluarkan bunyi tegangan listrik yang mengerikkan di udara. Krrtzzh...! Krttzzkh..!! Krrttzzsk..!!Bara melirik ke arah timer, yang menunjukkan pertarungan sudah berada di menit ke 21. 'Hmm. Apa boleh buat, ini terpaksa', bathin Bara resah. "KALIAN SEMUA YANG DI BAWAH..! MENYINGKIRLAH LEBIH JAUH..!!" seru Bara memperingatkan, dengan lambaran tenaga dalamnya, pada semua orang yang berada di sekitar arena. Seketika semua orang di bawah pun bergerak menjauhi garis batas arena. Hati mereka semua sama berdebar. Ya, mereka semua sangat sadar, kiranya puncak pertarungan final telah tiba. Dan 'Pukulan Dua Naga' pamungkas Bara pun di siapkan tanpa ragu lagi. "Hyaarrghks...!!" Blaatzhs..!! Blaatzks

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 364. DUEL DUA NAGA

    "Terimalah ini bedebah.!" Byaarshk..!! Chen Sang berseru keras, seraya kembali meledakkan energi dalam dirinya. Kini nampak sosoknya berubah di selubungi cahaya hitam pekat kemerahan. Inilah ilmu gabungan, antara power Naga Bumi dan ilmu 'Badai Bumi Neraka'..! Byaarshk..!!Bara juga meledakkan 'power' dalam dirinya. Seketika sosoknya berubah menjadi dua warna yang berbeda. Nampak sebagian sisik tubuhnya berwarna emas di kanannya, dan sisik putih cemerlang kebiruan di sebelah kirinya. Kedua matanya mencorong, dengan warna merah menyala dan biru berkilau. 'Ahh..! Penyelarasan dua Mustika Naga..!' seru bathin Chen Sang terkejut. Walau dia sudah mendengar dari gurunya, soal pemuda yang sanggup menyelaraskan dua power Mustika Naga ini. Namun tetap saja hatinya merasa tergetar. Melihat keindahan sekaligus kengerian 'power', di balik sosok Bara itu. Namun tentu saja Chen Sang juga sangat yakin, dengan 'power'nya sendiri. Segera Chen Sang menerapkan ilmu 'Badai Neraka Naga Bumi'nya.

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 363. L E N Y A P

    Slaph..! Slaph..! Hampir bersamaan dan dengan kecepatan yang setara, Bara dan Chen Sang kini telah saling berhadapan di tengah arena pertarungan yang luas itu. Keduanya masih dalam posisi melayang tak menyentuh tanah. Keduanya nampak saling tatap dengan pandangan tajam, dalam jarak sekitar 15 meter. "Apakah kau yang membunuh kedua adik seperguruanku..?!" seru tajam Chen Sang. "Maaf, adik seperguruanmu yang mana..?" Bara balik bertanya tenang. Karena dia memang tak tahu, jika Cin Hai dan Han Jian adalah adik seperguruan dari Chen Sang. "Si Kipas Neraka dan si Naga Terbang..!" seru Chen sang geram bukan main, melihat ketenangan Bara. 'Seolah tak bersalah saja kau bangsat..!' seru hati Chen Sang murka. Nampak 4 buah helikopter dari pihak channel khusus telah terbang mengudara, di empat titik mereka dalam bentuk 'plus' di empat sisi arena. "Ohh..! Si Tukang Kipas dan si Pendek Kekar itu. Iya aku membunuhnya, karena mereka berbuat onar di negeriku," sahut Bara tersen

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 362. SEMUA BERGERAK DAN BERDOA

    "Hmm. Sepertinya ini akan memakan waktu agak lama. David, konfirmasikan saja waktu pasang pertaruhan khusus pada menit ke 25 pada para rekanan kita. Pada menit tersebut akan bisa ditentukan, aku atau Chen Sang yang akan tewas," ucap Bara. Sepasang mata Bara pun langsung terpejam, bathinnya berusaha membaca alur pertarungan yang akan terjadi nanti malam. "Baraa..! Kau harus memenangkan pertarungan nanti malam, sobatku!" seru Sandi terkejut waswas, mendengar ucapan terakhir Bara. "Kau pasti menang Bara..! Jangan ragu untuk menghabisi lawanmu nanti malam!" seru Gatot yakin. 'Andai sampai kau kalah, maka aku juga akan turun arena dan menghabisi Graito..! Dialah biang kerok dari semuanya ini!' bathin Gatot bertekad."Mas Bara.! Kau harus memenangkan pertarungan nanti..!" seru Brian serak, dia sangat terkejut mendengar ucapan terakhir Bara yang sangat dikaguminya itu."Baik akan ku infokan waktu pasang taruhan itu pada seluruh rekan kita. Aku percaya padamu Bara..!" seru David mantap.

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 361. MUSUH TELAH TIBA

    "Bara! Sebentar lagi aku landing di bandara A.A. Bere Tallo." "Ahh..! Kau merepotkan diri untuk datang Leonard. Kali ini sepertinya akan berbahaya Leonard. Apakah Marsha kau bawa serta..?" "Tidak ada alasan bagiku untuk tak berada di sisimu, saat kalian menghadapi bahaya. Tidak Bara, Marsha tak kuijinkan ikut, walaupun dia memaksa," sahut Leonard mantap. "Syukurlah Marsha tak ikut serta. Baiklah Leonard. Kau sudah datang, maka Brian akan menemuimu. Brian akan menunjukkan hotel, di mana Mas Dimas dan Pasukkan Super Level akan menginap. Untuk sementara kau bisa menempatinya, sambil menunggu Mas Dimas datang tak lama lagi," ujar Bara lega, mendengar Marsha tak ikut serta. Bara pun memberi arahan pada Leonard. "Baik Bara, aku mengerti." Klik.! "Brian kau berangkatlah sekarang juga ke pintu keluar Bandara. Untuk menyambut Leonard. Antarkan dia ke hotel tempat Mas Dimas dan Pasukkan Super Level akan bermalam. Dan temani dia hingga Mas Dimas datang, lalu kau kembalilah ke sini," uj

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 360. MENGGEBRAK PERTARUHAN TERAKHIR

    "Wah..! Mantap Norman..! Kau memang pandai menangkap angin surga rupanya! Hahaa..!" David merasa senang atas pasrtisipasi Norman, dalam rencana Bara cs menghabisi 'bisnis' sang Jendral. "Hahaaa..! Baik David, sementara itu dulu yang bisa kupertaruhkan saat ini. Jika ada rejeki mendadak, maka pasti akan kutambahkan taruhanku." Klik.!"Semuanya. Norman telah menyiapkan dana 9 triliun untuk bertaruh besok," ujar David, dengan wajah berseri. "Wah..! Sepertinya Graito akan nangis darah bila mengetahui hal ini. Hehe," Dimas menimpali. "Bukan hanya nangis darah Mas Dimas. Tapi nangis sambil bugil dia, kayak ODGJ baru..! Hahaha..!" timpal Gatot tergelak. "Mantap David..! Hehehe..!" seru Bara senang, seraya terkekeh mendengar celotehan para sahabatnya. Tuttt ... Tuttt ... Tuttt.! Ponsel Bara kembali berdering. Klik.! "Ya Andrei." "Bara, aku mendengar dari Tuan Winston, kalau dia ikut bertaruh atas kemenanganmu di kompetisi internasional itu. Apakah aku boleh ikut bertaruh atas keme

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status