Malam ini juga, Andrew berangkat menuju perbatasan Muloz dan Quadz. Tepatnya di kota bernama Kabhie. Perjalanan yang cukup jauh ditempuh lebih cepat dengan menggunakan pesawat khusus pasukan Phoenix.Dalam perjalanan menuju Kabhie, Andrew duduk di dalam kabin pesawat yang nyaman. Lampu-lampu redup d
Kota Kabhie telah mengalami dua bulan yang sulit, dan warga sipil telah berjuang untuk bertahan hidup di tengah ancaman semi-zombie yang mengerikan. Andrew berjalan melewati jalan-jalan yang kosong, mendengar bisikan angin yang berhembus lembut melalui reruntuhan bangunan yang terlantar. Di sepanjan
Andrew duduk dengan tenang di tepi meja kecil di ruangan berpendingin di dalam menara kontrol. Sejenak, ia menikmati setiap tegukan kopi panasnya yang menghangatkan tubuhnya. Pagi ini, suasana Kabhie sangat berbeda dari yang biasanya. Ketenangan yang biasa melanda wilayah ini digantikan oleh ketegan
Ketika semua orang mulai merasa lega dan beristirahat, suasana mendadak berubah. Suara raungan yang mengerikan, seperti jeritan dari dalam mimpi buruk, menggema di kejauhan. Suara itu menusuk telinga, menyebabkan jantung mereka berdegup lebih cepat dan menyiratkan ancaman yang mengerikan.Andrew, ya
Di saat pasukan militer bersiap menghadapi raksasa zombie di jalan utama, para warga sipil yang mengungsi di benteng utama Kabhie merasakan goncangan hebat saat makhluk mengerikan itu semakin mendekat. Mereka yang telah mengalami peristiwa yang menakutkan ini berkerumun di dalam benteng, mencoba men
Bob, asisten pribadi Andrew yang juga bertugas menjaga keluarga mereka, bergumam dalam kebingungan, "Saya tidak mengerti, Nyonya Celline. Biasanya, Andrew selalu memberi kabar, bahkan dalam situasi yang genting."Bob juga merasa khawatir karena dia telah kehilangan kontak dengan pasukan Phoenix yang
Andrew merasa napasnya terengah-engah saat dia masih berada di Benteng Kabhie yang saat ini semakin kacau. Dari semua perjalanan yang pernah dia alami, ini adalah situasi yang paling menegangkan. Pintu gerbang benteng sudah rusak parah, dan dia bisa mendengar suara gemuruh dari luar.Di tengah kegel
Setelah berhari-hari berdiskusi dan merumuskan rencana yang matang, Andrew akhirnya mengambil keputusan sulit yang telah ditunggu-tunggu. Bersama sejumlah tim ahli yang terdiri dari ilmuwan, dokter, dan personil militer, mereka berkumpul di ruang pertemuan yang penuh dengan peta strategis dan grafik
Allicia, dengan semangatnya yang berani dan tekad untuk mengikuti impian, menjadi seorang wirausaha sukses. Dia mendirikan perusahaan teknologi yang inovatif dan berkontribusi pada kemajuan teknologi di dunia. Keberaniannya dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian membuatnya menjadi panutan bag
Pada suatu pagi yang cerah di Negara Muloz, Adrian, Abella, Audrey, dan Allicia, yang dikenal sebagai quadruplet yang sangat istimewa, berkumpul di ruang keluarga. Mereka duduk bersama di sekitar meja makan yang besar, dengan senyum bahagia di wajah mereka. Hari itu adalah hari yang sangat spesial,
Andrew dan Odez juga membangun hubungan diplomatik yang kuat antara kedua negara, dengan harapan dapat menghindari konflik dan bekerja sama dalam menjawab tantangan global. Mereka mengundang pemimpin-pemimpin negara lain untuk berpartisipasi dalam dialog dan inisiatif bersama yang bertujuan untuk pe
Setelah bertahun-tahun konflik yang sengit dan berdarah, Andrew dan Odez, dua pemimpin negara yang pernah berseteru, akhirnya duduk bersama untuk mencari jalan keluar dari situasi tersebut. Mereka telah melihat terlalu banyak penderitaan, terlalu banyak nyawa yang hilang, dan terlalu banyak puing-pu
Andrew memulai percakapan dengan hati-hati, "Odez, saya tahu kita punya perbedaan yang dalam, tapi saat ini kita harus bersatu. Wabah ini mengancam kedua negara kita, dan kita harus mengambil alih kendali untuk mengatasi masalah ini."Odez mengangguk setuju, ekspresinya serius. "Saya juga merasa beg
Matahari terbenam dengan gemilang, menyisakan langit senja yang memancarkan warna oranye dan ungu di balik pepohonan yang menghiasi kota Muloz. Andrew duduk di bangku taman yang sepi, merenung dalam-dalam. Hatinya berdebar-debar karena kejutan tak terduga yang baru saja terjadi. Dia, yang selama ini
Andrew mendengarkan dengan serius dan kemudian berkata, "Saya menghargai perhatian dan keprihatinan Anda semua. Ini adalah keputusan sulit bagi saya juga. Namun, kita harus ingat bahwa Phoenix selalu berpegang pada nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. Ini adalah yang membedakan kita dari musuh kita
Ruangan Sang Dewa Perang (Andrew) terasa tegang, seolah-olah udara di dalamnya telah terkompresi oleh ketegangan yang begitu kuat. Para prajurit Phoenix yang setia telah menjaga ruangan ini dengan ketat, senjata-senjata mereka siap sedia dalam genggaman mereka. Markas utama Phoenix di ibukota Muloz
Andrew memutuskan untuk pulang. Dia merasa bahwa semua kejanggalan di Kabhie harus segera dihentikan, meskipun dia tahu bahwa option terakhir yang dimiliki bisa menghanguskan seluruh isi kota."Dokter Sarah, aku tidak tahan lagi dengan semua yang terjadi di Kabhie. Semua kejanggalan itu harus berakh