Tahun telah berganti. Kehidupan Andrew dengan keluarganya sudah semakin nyaman dan bahagia. Bukan tanpa alasan, kondisi pemerintahan yang semakin stabil membuat Andrew bisa bernafas lega karena sekarang dia bisa menjadi lebih fokus kepada keluarganya. "Drew, telepon dari asrama Adrian." Celline d
Dengan mata berkaca-kaca, Celline berdiri di depan jendela sambil memandangi langit yang sedang gelap gulita. Tiba-tiba, suara bising dari helikopter yang familiar menghantam telinganya. Hatinya berdegup kencang karena dia tahu suaminya, Andrew, sedang berada di dalamnya. Celline ketakutan dan sang
Selama sepekan terakhir, ibukota Muloz telah diguncang oleh rentetan teror yang mengejutkan seluruh masyarakat. Kejahatan brutal dengan modus operandi yang serupa telah meninggalkan jejak yang menakutkan, karena setiap aksi teror menyisakan tanda berupa huruf S yang terukir di lokasi kejadian. Husuf
Andrew yang sudah mengantongi identitas Shah, merasa sangat terpanggil untuk melawan Husuf S dan menghadapi ancaman ini secara langsung. Di markasnya yang kokoh, ia berkoordinasi dengan tim intelijen dan pasukan perangnya untuk menemukan jejak Husuf S. Namun, Husuf S tampak seperti hantu, selalu men
Andrew mengerahkan sangat banyak anggotanya untuk bisa menemukan Mathia. Dan tak butuh lama untuk sang dewa perang bisa kembali membawa pulang ibu mertuanya. "Drew, kau jangan bercanda!" Celline mengatakannya dengan sedikit marah ketika sang suami mengatakan Mathia sudah ditemukan. "Aku tidak boho
Malam yang semakin larut, kemudian menyisakan hasrat dan juga birahi yang semakin membara. "Sebaiknya kita tidur lebih awal Drew," ucap Celine sesaat setelah penyatuan mereka mencapai puncaknya. "Benarkah kau ingin segera mengakhirinya?" Andrew memutar tubuhnya kembali menghadap Celline. Jarak yan
Di dalam kawasan perbukitan yang megah, terletak sebuah mansion mewah yang menjadi tempat tinggal Sang Dewa Perang. Andrew, seorang pria muda dengan rambut cokelat dan mata tajam, merasa tegang namun penuh semangat. Ia telah mendengar banyak cerita tentang model cantik dan seksi bernama Seora, yang
"Sudah delapan bulan, Kenapa Seora tak juga menikah dengan Carlos?" suara nyaring Celine menghiasi meja makan pagi ini. "Mom? Apakah Tante Seora memang akan menikah dengan Om Carlos?" Kali ini Audrey langsung menyela. "Audrey sayang, jangan banyak bertanya! Cepat habiskan makananmu dan berangkatla
Allicia, dengan semangatnya yang berani dan tekad untuk mengikuti impian, menjadi seorang wirausaha sukses. Dia mendirikan perusahaan teknologi yang inovatif dan berkontribusi pada kemajuan teknologi di dunia. Keberaniannya dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian membuatnya menjadi panutan bag
Pada suatu pagi yang cerah di Negara Muloz, Adrian, Abella, Audrey, dan Allicia, yang dikenal sebagai quadruplet yang sangat istimewa, berkumpul di ruang keluarga. Mereka duduk bersama di sekitar meja makan yang besar, dengan senyum bahagia di wajah mereka. Hari itu adalah hari yang sangat spesial,
Andrew dan Odez juga membangun hubungan diplomatik yang kuat antara kedua negara, dengan harapan dapat menghindari konflik dan bekerja sama dalam menjawab tantangan global. Mereka mengundang pemimpin-pemimpin negara lain untuk berpartisipasi dalam dialog dan inisiatif bersama yang bertujuan untuk pe
Setelah bertahun-tahun konflik yang sengit dan berdarah, Andrew dan Odez, dua pemimpin negara yang pernah berseteru, akhirnya duduk bersama untuk mencari jalan keluar dari situasi tersebut. Mereka telah melihat terlalu banyak penderitaan, terlalu banyak nyawa yang hilang, dan terlalu banyak puing-pu
Andrew memulai percakapan dengan hati-hati, "Odez, saya tahu kita punya perbedaan yang dalam, tapi saat ini kita harus bersatu. Wabah ini mengancam kedua negara kita, dan kita harus mengambil alih kendali untuk mengatasi masalah ini."Odez mengangguk setuju, ekspresinya serius. "Saya juga merasa beg
Matahari terbenam dengan gemilang, menyisakan langit senja yang memancarkan warna oranye dan ungu di balik pepohonan yang menghiasi kota Muloz. Andrew duduk di bangku taman yang sepi, merenung dalam-dalam. Hatinya berdebar-debar karena kejutan tak terduga yang baru saja terjadi. Dia, yang selama ini
Andrew mendengarkan dengan serius dan kemudian berkata, "Saya menghargai perhatian dan keprihatinan Anda semua. Ini adalah keputusan sulit bagi saya juga. Namun, kita harus ingat bahwa Phoenix selalu berpegang pada nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. Ini adalah yang membedakan kita dari musuh kita
Ruangan Sang Dewa Perang (Andrew) terasa tegang, seolah-olah udara di dalamnya telah terkompresi oleh ketegangan yang begitu kuat. Para prajurit Phoenix yang setia telah menjaga ruangan ini dengan ketat, senjata-senjata mereka siap sedia dalam genggaman mereka. Markas utama Phoenix di ibukota Muloz
Andrew memutuskan untuk pulang. Dia merasa bahwa semua kejanggalan di Kabhie harus segera dihentikan, meskipun dia tahu bahwa option terakhir yang dimiliki bisa menghanguskan seluruh isi kota."Dokter Sarah, aku tidak tahan lagi dengan semua yang terjadi di Kabhie. Semua kejanggalan itu harus berakh