Bab 3. Benua Longwu
Delapan tahun yang lalu di Kota Shuimiao.“Sejak awal dunia ada, telah terdapat lima benua di dalamnya.” Pria itu menjelaskan dengan serius.“Sayangnya keberadaan masing-masing benua terpisahkan dengan jarak yang sangat jauh, tak mungkin dilintasi orang biasa. Dan kemampuan melintas antar benua, hanya dimiliki golongan elit saja.” Tutur Li Tan sambil di menatap anak kecil di hadapannya.Li Wei kecil, duduk sambil terpaku mendengar kisah yang diceritakan ayahnya Li Tan. Ketika ia berusia enam tahun. Li ei sangat senang mendengar kisah-kisah kepahlawanan, apalagi tentang hero seperti kaum Sage.Li Tan melanjutkan cerita. “Tersebutlah lima benua besar di dunia itu, namanya Benua Xianjing, Benua Longwu, Benua Zhuoguo, Benua Tianming, dan Benua Hengcheng. Lima benua iniDunia berada pada Universe yang disebut Nebula.”Dan inti kisah Li Tan sehingga membuat Li Wei kecil tertarik, adalah tentang para Sage, manusia setengah dewa. Mereka adalah ahli pengelola Energi Mingzhu – untuk pertempuran fisik, dan juga Energi Nebula, untuk melakukan aksi tempur secara sihir.“Mereka disebut Kaum Sage. Manusia setengah dewa, yang dapat terbang!” kata Li Tan dengan dramatis.Li Wei membuka mulutnya, melongo terkagum-kagum. “Benarkah? Adakah kehidupan semacam itu? Manusia yang dapat terbang?” tanyanya, tidak percaya.“Tentu saja ada saying.” Jawab Li Tan pada Li Wei, anaknya.“Lanjutkan ayah!. Li Wei ingin mendengar kelanjutan cerita itu!” seru si anak kecil.“Baiklah kalau kamu masih tertarik. Litan Tersenyum dan melanjutkan kisahnya.“Benua Longwu tempat tinggal kita, adalah benua yang kaya aliran Energi Mingzhu, juga Energi Nebula. Tak kalah kuat dibanding benua lainnya di dunia ini.”“Itu sebabnya. Untuk menjadi penguasa, raja atau yang terhebat di Benua Longwu, seseorang haruslah kuat. Mampu mengolah energi Mingzhu menjadi kekuatan, lebih bagus lagi jika ia adalah pengelola Nebula.Sayang nya bakat pengolah energi Nebula sudah mulai jarang untuk saat ini.” Pungkas Li Tan sambil di perhatikan tak berkedip mata dari sang putra.++++++Ada lima Kekaisaran di Benua Longwu, dimana semua penguasa adalah ahli dalam mengolah energi Nebula.Pertama Kekaisaran Drakonia di Barat, Negara asing yang diperintah keluarga kerajaan yang erat dengan makhluk legendaris, Naga. Konon mereka adalah keturunan ras naga.Dua. Kekaisaran Solary di Timur, dimana sekte penyihir pengendali elemen api yang berkuasa disana. Kaisar Solary tak lebih dari boneka dan kaum penyihir lah yang mengendalikan negri ini.Tiga. Kekaisaran Glacius di Utara. Penguasanya seorang Kaisar penyihir gelap ; seorang Warlock yang ahli sihir hitam.Empat, Kekaisaran Venturia di dataran Tengah. Sekte rahasia pengendali angin yang berkuasa di sana. Konon Kaisar Venturia merupakan bagian dari kelompok rahasia itu.Lima - Kekaisaran bernama Terra. Di Kekaisaran Terra dipimpin ratu yang mengendalikan elemen tanah. Itu sebabnya di Terra, tanaman subur dan sumber daya melimpah. Pengaruh sihir sang Ratu lah yang menopang energi di Terra selalu berputar dan menghasilkan tanaman yang melimpah, membuat rakyat sejahtera.Li Tan tinggal di Kekaisaran Terra, tepatnya di Kota Shuimiao – salah satu provinsi di antara sepuluh provinsi di Terra.Kota Shuimiao ada di tepi Samudra Longwan – menyebabkan Kota Shuimiao menjadi tempat persinggahan para pedagang antar pulau kecil di sekitar Benua Longwu.++++++Li Tan mengakhiri kisahnya, Ketika ia melihat mata Li Wei hampir tertutup.“Ceritakan lagi tentang mahluk-mahluk legenda laut,seperti Longxu dan lain-lain,” pinta Li Wei merengek.Li Tan mengelus rambut Wei kecil. Katanya membujuk, “hari telah larut. Besok ayah akan melanjutkan cerita tentang makhluk legendaris dari Samudra Longwu.” Li Wei kecil menutup mata dan tertidur.Sesekali dalam tidurnya. Li Wei mengigau. “Ayah. Aku akan menjadi Sage satu hari nanti.” Li Tan hanya tersenyum , sesudahnya membelai kepala anak kesayangannya dan ikut tertidur. Mei Ling istrinya tersenyum Bahagia di suatu ruang. Ia menyulam dengan hati Bahagia. Anak dan ayah itu saling menyayang.+++Li Wei berlari dengan nafas memburu. Ia sangat takut sampai-sampai dia lupa menutup pintu rumah."Itu adalah, makhluk laut yang separuh naga juga separuh ikan itu." Li Wei tersengal-sengal.Longxu adalah makhluk sakral, disembah para nelayan yang asalnya dari lautan. Sosoknya terlihat seperti naga, namun badannya bersisik kecil mirip seperti ikan."Bagaimana dengan nasibku? Apakah makhluk akan memakan ku?"Bunyi Langkah di arah belakang membuat Li wei sadar. Ia belum menutup pintu itu. Dan Tiba-tiba sosok bertudung itu muncul dari kehampaan.Mula-mula hanya asap putih tipis. Dan dengan cepat membentuk figure yang selalu membayangi Li Wei.“Tolong. Jangan santap aku.” Li wei melolong. Tapi tak ada orang lain di dalam rumahnya. Ia berlari ke sudut, dan sosok Longxu itu seperti angin, selalu menempel mengikutinya.“Pergi!. Kumohon.” Tak sedikitpun ada dipikiran Li Wei bahwa Longxu adalah makhluk sacral yang sering menolong kaum nelayan.Ketika Li Wei terdesak di sudut dan Longxu mendekatnya, "tolong... Jangan santap aku. Aku masih ingin hidup."Dan lagi dagingku tak enak. Aku manusia fana belaka. Tak menguasai energi Mingzhu seperti yang anda duga.” Li Wei mulai meratap, berharap Longxu itu iba.Mendadak Longxu itu berbicara dalam Bahasa manusia. Katanya terdengar kesal. "Bodoh sekali! Apakah kamu sedemikian tololnya? Tak pernah mendengar cerita Longxu adalah sahabat manusia?” Sosok bertudung itu terkekeh sesudahnya. Li Wei dianggapnya lucu.Dengar anak bodoh. Kaum nelayan memuja kami. Aku kecewa jika kau menganggap kami adalah monster penyantap manusia." Suaranya melemah. Mungkin karena luka pedang yang ditembak perempuan berjubah putih, menjelang kematiannya.Li Wei melihat darah, menetes basah di lantai. “Ah ia lemah. Aku tak perlu takut.” Seketika dia menjadi lebih berani.Tanya Li Wei rileks sesudahnya. "Lantas apa maksud Tuan sebenarnya? Aku tahu anda telah membuntuti aku sejak dari rumah hiburan itu. Kemudian muncul di jalan sepi dan bertempur melawan dua jubah putih. Bukankah anda mengincar untuk menyantap ku?”Longwu itu tertawa. “Kamu sungguh pandai membuat lelucon, anak kecil. Longwu sekarat ini, hampir kehabisan nafas, tak tahan dengan kepolosanmu.” Longxu itu terbatuk.Sesudah batuknya reda, ia melanjutkan riwayatnya. "Pertempuran di jalan sepi tadi bukan yang pertama kali. Semua praktisi itu bekerja sama, beramai-ramai mereka mengeroyokku demi Mutiara Energi yang aku miliki." Pungkasnya. Ia memerhatikan perubahan di wajah Li Wei. Tapi tak ada yang berubah. “Anak bodoh ini bahkan tak tahu apa itu Mutiara energi. Bagus kalau begitu!”"Mutiara Energi? Maafkan aku tuan. Aku tak mengerti maksud anda!" tanya Li Wei jujur.Longxu sekali lagi tertawa keras. Ia sangat senang. "Ternyata pilihanku tidak salah. Kamu adalah masih polos dan tidak serakah.” Batuk-batuk lagi. Darah keluar basah di lantai.“Tuan, istirahatlah di kamar Li Wei.” Kata Li Wei khawatir.Longxu menepis. Ia melanjutkan ceramahnya. “Tahukah kamu? Aku secara acak menemukanmu di rumah hiburan itu, ketika terdesak mencoba bersembunyi dari kejaran ahli pedang dan ahli sihir kelompok berjubah putih itu.”Saat melihatmu pertama kali, aku sudah merasa, kamu adalah pewaris Mutiara energiku yang paling cocok. Aku tak ingin mati sia-sia. Aku juga tak ingin Mutiara Energiku jatuh ke tangan manusia-manusia serakah!" Longxu itu sekali lagi batuk dan memuntahkan seteguk darah.Ia menatap Li Wei lekat. “Kemarilah anak muda. Ada yang ingin ku berikan padamu.”Meski tak ingin terlibat masalah, tapi Li Wei iba dengan sosok itu. “Ia sudah akan mati. Alangkah baiknya aku mengikuti keinginan orang yang tak lama lagi hidup di dunia ini.”Li Wei mendekat. Longxu meminta ia menelengkan kepalanya. Dan benda itu tahu-tahu telah di suap Longxu, masuk ke dalam perutnya. Glek - glekLi Wei tak kuasa, Ketika benda bulat, asin dan anyir itu lolos begitu saja ke dalam lambungnya. Li Wei melompat mundur. I marah. "Demi apapun. Apa yang anda lakukan?” anyir itu tak jua hilang, penuh di mulutnya“Tolong! Aku kepingin muntah" Li Wei berusaha muntah tapi tak bisa.Longxu menjepit dua jari, dan ia menotok Li Wei agar tak memuntahkan benda bulat dan anyir, yang sekarang membuat lambung hangat. Pandangannya mengabur. Li Wei merasa seperti oleng terombang-ambing diatas kapal di lautan.“Mengapa anda meracuniku? Padahal aku bersikap baik pada anda.” Li Wei terkulai di lantai. Samar-samar ia mendengar berkata.“Jutaan orang di Benua Longxu rela mati, hanya demi Mutiara Energi yang kau anggap menjijikan tadi anak bodoh. Ingatlah aku, Ketika kelak kamu merasakan manfaat Mutiara energiku!” semua memudar."Mutiara Energi apa itu? Jika itu adalah benda yang sakti, mengapa sekarang aku akan mati?" Li Wei tak sadarkan sesudahnya.Apakah Li Wei akan mati, ataukah memperoleh satu berkah dari Longxu itu?BERSAMBUNG.Li Wei terbangun keesokan harinya ketika waktu menunjukkan periode Wu Shi yaitu jam di antara 11.00 - 13.00. Ini cukup siang untuk terbangun dari tidur malam yang panjang. Bibi Wei Fang belum juga pulang ke rumah.Biasanya jika bibinya menginap di luar - karena alasan pekerjaan, Bibi Wei Fang akan pulang ke rumah paling cepat ketika matahari telah senja, pada hari berikutnya.Siang itu Li Wei merasa seluruh tubuhnya penuh rasa nyaman yang aneh.“Fenomena apakah ini? Seumur hidupku belum pernah aku merasakan hal luar biasa seperti sekarang.”Li Wei mencoba melakukan Gerakan beladiri yang ia lihat pada malam pertarungan Longxu.Tap – tap - tap. Semua gerakannya sangat ringan.Ia mencoba lagi, tak percaya akan hasil percobaan itu.Hap! Langkah kakinya terasa tegap dan bertenaga. "Apakah ini karena aku telah menelan Mutiara Energi milik Longxu itu?” sepercik harapan tumbuh di hatinya.“Apakah ini berarti, aku akan dapat mengolah energi Mingzhu dan dapat berlatih beladiri?" Li Wei bertanya-
Seo Feng Jie dan Jian Hua, dua anak muda angkuh itu menatap Li Wei penuh selidik. Dari gerak mata saja, Li Wei sudah menduga. Dua anak muda itu sedang mencari celah, mencari kekurangan yang ia miliki, lalu dengan berapi-api pasti akan menyerangnya secara verbal."Kamu siapa dan mau apa ke tempat ini?" Jian Hua bersuara keras. Dia menggertak Li Wei, ingin menunjukkan kuasanya sebagai senior.Li Wei menatap Jian Hua ramah. Ia tak takut gertakan itu. Jika itu adalah sosok Li Wei dua tahun yang lalu, mungkin dia sudah ciut. Tapi, hari ini berbeda. Li Wei kini merasa percaya diri. Setelah kejadian semalam, proses transplantasi Mutiara Energi dari sosok Longxu - mutiara energi yang diburu banyak ahli, Li Wei tidak takut lagi.Li Wei tersenyum tipis. Katanya. “Meskipun aku belum tahu bagaimana mengendalikan, apalagi menggunakan energi dari Mutiara Longxu, tapi aku tak takut dengan tindasanmu. Sewaktu-waktu bahkan tidak mungkin aku dapat mengalahkanmu!” batin Li Wei menenangkan diri.“Sekarang
Suara tertawa keras mengandung Energi Mingzhu bergaung di seantero halaman depan sekolah beladiri itu. JIang Hong dan Feng Jie terhuyung, tapi Li wei tidak bergeming, meski kakinya bergetar.Master Seo Park muncul dari dalam aula dengan dramatis.Rambutnya disisir licin ke atas membentuk gelungan rapi. Di pangkal gelungan itu, rambutnya di kunci dengan jepitan perak berukir abstrak, indah yang berguna memperkuat tatanan rambut dan memperkuat karakter wajah. Wajahnya terlihat keras. Juga berwibawa. Kumis dan jenggot tipis adalah hiasan di wajah garang itu. Siapapun yang memandang wajah Master Seo, mereka pasti akan merasa hormat dengan penampilannya.“Master Seo?” Li Wei mendesis. Ia membungkuk rendah, memberi hormat.Dua pasangan muda mudi itu pun ikut membungkuk, memberi hormat.Master Seo mengenakan baju panjang yang dilapisi dengan mantel dari sutra. Sabuk dari kain satin berwarna mencolok dibanding warna jubah dan tuniknya. Sulaman dan bordir berkarakter merpati, terlihat Indah men
Huo Zhi maju memenuhi panggilan sebagai peserta audisi itu. Dengan langkah yang mantap, dia berlagak seperti seorang pria flamboyan. Rambut ke perak-perakan, berkilau terpantul cahaya matahari. Pendopo itu tak berdinding, sehingga sinar matahari bebas menerobos masuk, beberapa mampir ke rambut peraknya.Sejak awal kedatangan Huo Zhi, putri master sekolah beladiri - Seo Feng Jie, telah terpikat akan penampilannya. Dengan wajahnya yang tampan, ditambah dengan gaya dingin dan sedikit angkuh - belum lagi busana berbahan mahal itu. Gadis putri tunggal Master Seo Park seketika telah jatuh hati pada pandangan pertama.Feng Jie mengompori Huo Zhin. "Ayo yang semangat!" ini adalah tanda semangat 'Jia you' - semacam slogan atau kata kata pemberi semangat menurut kebiasaan di benua itu.Huo Zhi mengerling nakal, bibirnya membentuk lengkungan ke atas. Dia meladeni gadis itu dengan tatapan genit. Suo Feng Jie hampir pingsan karena bahagia. Rupanya gayung bersambut.Sementara itu, Jian Hua, ka
Di Jembatan YunxiuKota Shuimiao menjelang senja terlihat muram. Langit mulai mendung, kilat sebentar-sebentar bercahaya menakutkan. Suara guntur terdengar mengaum, lebih keras dari auman Singa. Tak ada yang berniat keluar rumah, ketika temaram mirip tengah malam melukis kota.Di bangunan kokoh yang terbuat dari bahan-bahan istimewa itu, Sekolah Beladiri Jalur merpati berdiri. Papan nama sekolah itu tertulis besar-besar dalam huruf emas, latar belakangnya hitam, tampak kontras menarik perhatian.Lima sosok manusia di Sekolah Jalur Merpati ketika itu dalam keadaan terkejut. Mereka semua terpaku akan pertunjukan audisi di aula, ketika seorang anak muda berpenampilan sederhana itu, tampak menggenggam sebuah pena yang terbuat dari kristal.Warna pena kristal itu merah menyala - cemerlang seperti warna kain kesumba. Lima sosok yang mengerumuni si anak muda, tampak terkesima. Seumur hidupnya, ketika Master Seo Park selalu mengadakan audisi calon murid baru, belum pernah seorang pun yang me
Jembatan Yunxiu, Kota Shuimiao.Langit gelap. Matahari tertutup kabut dan kumpulan awan hitam. Air hujan menampar wajah Li Wei. Pedih terasa ketika memasuki sela-sela mata.Yang Shao dan Wang Yan, tahu-tahu telah berada di depan mata. Jaraknya hanya sekitar satu tombak. Wajah kedua remaja itu bukan lagi garang. Jahat!Di antara gemericik air hujan, Li Wei mendengar Wang Yang berbicara dengan suara dingin. Lebih dingin dari hujan."Keponakan pramuria! Aku mendengar kabar. Kamu sekarang murid di Sekolah Jalur Merpati. Dan mereka bilang, Kamu menantang aku dengan duel. Sombong!" Wajah Wang Yan terlihat buruk. Ia masih menyimpan dendam - kejadian lama. Chen Xin, gadis itu memutus hubungan sama sekali dengannya. Seseorang memberi berita. Wang Yan dengan Yang Shao, mereka menyiksa Li Wei, setelah malam pertunjukan pada waktu lalu. Konon, Li Wei hampir mati.Wang Yan marah."Kamu keturunan hina dina. Berani-beraninya mencampuri urusan asmara diriku dengan Nona Chen Xin." Ia kesetanan."Jang
"A-aku bisa menjelaskan semuanya..Tolong jangan bunuh aku. Ini adalah akal muslihat Wang Yan." Yang Shao pucat, tangannya menuding sosok yang kaku itu.Yang Shao menambah kesan sedih. Ia menangis tersedu-sedu. Padahal, kelakuannya sebelum ini seperti orang dewasa. Keji dan jahat. Tapi kini ia terlihat seorang anak remaja usia 14 tahun. Kesombongan dan kekejaman sirna.Petir menggelegar, kilat menyambar. Air hujan semakin deras, suara gemericiknya tak menghalangi niat membunuh di hati Li Wei. Entah mengapa, ada sesuatu energi gelap di melingkup dibenaknya, itu membuat dia berubah kejam.Li Wei maju, melangkah dua tindak. Makin dekat ke arah Yang Shao. Anak itu semakin melolong. Takut kejadian serupa Wang Yan, menimpa dirinya. Tapi suaranya terendam gemericik air hujan, memantul-mantul di atas jembatan Yunxiu Qiao.Li Wei berbisik lirih. Nyaris tak terdengar sama sekali."Semoga di kehidupanmu yang akan datang, bereinkarnasi menjadi sosok yang lebih baik."Yang Shao melotot. Sandiwar
Li Wei berjalan masuk ke halaman Sekolah Beladiri Jalur Merpati, diam-diam. Ia menyusup, melewati murid-murid lainnya yang tengah berlatih beladiri tangan kosong.“Aku tak melihat Huo Zhi dan Ling Feng diantara murid yang berlatih tangan kosong itu.” Dia mengedarkan pandangan dari balik tembok aula sekolah. Tujuan utamanya adalah perpustakaan, bukkan untuk berlatih bela diri pada hari ini.“Misteri, mengapa aku sampai memiliki kekuatan membakar hangus dua anak yang selalu membully ku, harus terpecahkan harini.Aku ingin tahu. Apakah aku adalah seseorang dengan bakat Pengendali Api, kemampuan langka miliki para Sage masa lampau?” Li Wei sangat penasaran.Tak lama kemudian. Li Wei tengah menatap papan nama di atas bangunan yang tertulis ‘Perpustakaan’"Beruntung sekali. Pintu perpustakaan terbuka lebar." Li Wei membuka pintu perpustakaan dengan hati-hati. Meski tak banyak pengunjung, ada tak kurang sepuluh anak muda tekun membaca di sana."Serahkan token siswa anda, biarkan aku mencata
Malam terasa dingin. Suara gemerisik dedaunan datang dari arah Utara dan Selatan Peaceful Forest, membawa kegelisahan. Hutan Mulberry di Utara, ataukah Hutan Cemara di Selatan. Berhadapan dengan fighter dari Ordo No Fear, atau melawan Ordo All Star. Monster Curse, ataukah monster Envy.Gaduh dan riuh suara-suara teriakan para petarung terdengar dari kejauhan, ketika mereka para hunter dan fighter mulai menghajar monster tantangan di acara Perang Sumber Daya. Suara dentingan pedang yang samar-samar terdengar membuat linu di hati.“Aku harus memutuskan cepat. Curse, atau Envy?” Li Wei berpikir cepat karena waktu telah berlalu satu menit sejak pertempuran melawan monster di mulai. Ia berpikir ingin memperoleh High Damage dalam event membunuh monster di perang ini.“Jarak terdekat!” Li Wei langsung berkelebat cepat dan menghilang di kegelapan malam. Hutan Mulberry adalah yang terdekat. Itu berarti “Curse!”Dengan atribut ketangkasan yang mempengaruhi Agility atau kelincahan gerak senilai
Spot di Peaceful Forest, area hutan tempat Li Wei dan Zeng Dai sebenarnya sangat sepi. Hanya terdapat pohon-pohon Mulberri dengan suara desau angin yang terdengar pada malam sepi itu. Jumlah reward yang dilepaskan sistem per lima belas menit tidak sebanyak di spot-spot yang ramai dengan kerumunan para fighter dan hunter yang standby disana.Namun, karena spot itu sepi di tempat yang menyeramkan dengan suara-suara aneh. Karenanya hanya Li Wei yang berminat disana. Alhasil jumlah reward dari sistem yang diterimanya jauh lebih besar dibandingkan di spot berlimpah, meskipun juga dipenuhi dengan fighter.Belum lagi risiko penjarahan dan serangan diam-diam dari belakang yang dapat berujung pada kematian, yang selalu mengintai di spot-spot ramai tersebut.Hal ini menimbulkan rasa iri di hati Zeng Dai, Warrior berpedang panjang dari Ordo No Fear.Di lantai satu ini, terdapat lima fighter yang terkenal dan masuk lima besar No Fear. Zeng Dai adalah salah satu pemegang lima combat power tertingg
Malam itu, suasana tampak sangat tegang. Semua fighter dan hunter di Lantai Satu Forsaken Fortress berkumpul di Alun-alun Lantai Satu. Halaman yang luas dengan rerumputan tiruan tidak mengundang obrolan. Ini adalah malam bersejarah; setelah sekian lama, Perang Sumber Daya akan digelar. Perang ini melibatkan masalah ketersediaan sumber daya yang terbatas sebagai hadiah.Hari ini adalah hari bersejarah lainnya, karena manajemen Forsaken Fortress telah mengumumkan bahwa Pengelola Peaceful Forest telah menyiapkan sumber daya yang cukup untuk menjadi hadiah bagi para hunter dan fighter yang berhasil dalam perang ini.Ketegangan semakin terasa saat tepat pukul 19.00, suara bot terdengar menggema di Alun-alun."Semua Fighter, silakan masuk ke Gerbang Portal!"Tiba-tiba, ribuan fighter dan hunter menyemut, berdesakan untuk masuk ke dalam gerbang portal yang tampak kelam seperti lubang hitam. Portal ini muncul secara ajaib berkat kekuatan sistem dan array di dalam Fortress. Li Wei dan empat te
Salah satu acara yang sangat dinantikan oleh para Fighter dan Hunter di Forsaken Fortress adalah Perang Sumber Daya.Perbedaannya dengan acara Boss Dunia sangatlah signifikan.Saat acara Boss Dunia berlangsung, semua Hunter dan Fighter bekerja sama dan tidak saling menyerang. Sebaliknya, dalam Perang Sumber Daya, ini adalah perang antara Ordo. Semua Fighter berkumpul di tengah-tengah area aman dan menunggu pintu ke area aman dibuka. Ketika pintu dibuka, perang sesungguhnya akan dimulai.Pertempuran brutal diizinkan.Saat itu, Hutan Buatan akan menyediakan banyak sumber daya yang tersebar tanpa memiliki pemilik. Buah, tanaman obat-obatan, bahan herbal, dan bahan spiritual melimpah sepanjang jalur hutan. Tugas seorang Fighter atau Hunter adalah membuka kotak dengan menggunakan sihir atau dengan kekuatan serangan. Di dalam kotak tersebut terdapat berbagai macam hadiah seperti yang telah disebutkan sebelumnya.Penjarahan akan terjadi di mana-mana.Meskipun sumber daya berlimpah, ini tidak
Bau udara pagi yang lembut memenuhi paru-paru mereka sepanjang Iron Road. Bau tanah basah akibat embun dan dedaunan layu, serta bunga-bunga cherry blossom yang berguguran, meningkatkan semangat semua individu di lantai pertama Benteng Forsaken.Li Wei berdiri di depan bangunan workshop dengan papan nama yang bertuliskan 'Bengkel Penempa Aifuyu!' besar-besar. Ia baru saja akan mendorong pintu gerbang ketika tiba-tiba pintu itu bergeser dan terbuka dari arah dalam.NGIIIK!Suara besi yang bergesekan terdengar memekakkan telinga. Seseorang muncul dari dalam, seperti seorang anak kecil yang terkejut melihat adanya pelanggan di pagi seperti ini.“Tuan Li? Anda benar-benar datang pagi-pagi sekali," kata Aifuyu sambil melempar senyum, seolah-olah ia bisa membaca rasa tak sabar Li Wei untuk melihat hasil tempaan dan reparasi sepatu Grade Hijau itu.Li Wei berbohong dan menjawab sekenanya. “Sebenarnya, aku hendak pergi ke Arena. Namun di persimpangan jalan, aku berpikir, mengapa tidak aku mamp
Ruang Kuil Kejatuhan Malaikat masih penuh dengan debu yang beterbangan, sisa-sisa pertempuran antara Li Wei dan Hollowscar. Cahaya rembulan dan bintang akhirnya masuk melalui sela-sela jendela di dalam kuil, menciptakan pemandangan yang menakjubkan yang menahan Li Wei untuk pergi. Sesuatu yang mencolok adalah sejumput hijau daun lembut yang berpendar-pendar di kaki Hollowscar.“Sepatu Boot kelas hijau?” mata Li Wei terbelalak. “Dan ini adalah item sihir, sesuatu yang sesuai dengan bakat saya sebagai pengendali energi Nebula!”Tanpa menunggu lebih lama, ia langsung mencopot sepatu spiritual dari kaki Hollowscar.“Meski terlihat agak besar, jika manfaatnya signifikan, mengapa tidak mencobanya?”Yang ada dalam pikiran Li Wei adalah Penempa Aifuyu.“Aku yakin Penempa Aifuyu dapat mengubah ukurannya agar pas di kakiku!”Li Wei menatap sepatu yang dua nomor lebih besar dari ukuran kakinya.WUSH!Sosoknya lenyap dalam sekejap, ketika Li Wei mempraktikkan Teknik Berlari. “Sepatu ini sangat co
Malam baru saja menjelang. Rembulan dan bintang-bintang menggantung di langit timur Forsaken Fortress. Ini adalah malam yang sempurna untuk merayakan berkah yang diperoleh setelah berhasil mengalahkan Monster Dunia.Li Wei merencanakan untuk merayakan kemenangannya sendirian."Duduk santai, menikmati anggur dari wilayah barat, atau mungkin mencicipi arak ketan hitam buatan negeri timur, itu pasti pilihan yang tepat!" pikir Li Wei.Dalam bayangannya, ia duduk di rumah arak Blue Hawk, menikmati anggur berkualitas di bawah cahaya rembulan, merasa seakan dia adalah seorang legenda seperti kaum Sage."Ah, betapa nikmatnya bisa membayangkan sesuatu dan kemudian mewujudkannya menjadi nyata," gumamnya. Ini adalah kebahagiaan tersendiri.Dengan hati yang ringan, Li Wei melangkah lebih cepat. Meskipun hanya berjalan, tambahan poin atribut ketangkasannya memberinya rasa percaya diri yang lebih besar.Saat ini, jalanan kota kecil di lantai dasar Forsaken Fortress tampak sepi. Tidak banyak orang m
Yama melangkah dengan sangat hati-hati di tengah keramaian pasar gelap. Ia tidak memerdulikan para pedagang yang mencoba menjual barang-barang seperti artefak kelas rendah, amulet, atau alat sihir. Tujuannya ada disana bukan untuk berbelanja."Hm, inilah tempat yang saya cari," gumam Yama, ketika ia melihat sebuah papan nama bertuliskan 'Kedai Daging Bakar - Gorgon' yang menjulang di antara kerumunan.Dengan langkah cepat, Yama masuk ke dalam kedai tersebut, memastikan bahwa tidak ada orang yang mengamatinya dengan curiga. Seakan-akan dia mencari sesuatu yang lain."Aman!" pikirnya.Kedai Daging Bakar - Gorgon dikenal sebagai salah satu kedai terburuk di Kawasan Perdagangan Black Market, terutama di lantai dasar atau tingkat tanah di Fortress. Bukan hanya hidangannya yang terkenal tidak enak karena bumbunya yang aneh dan asing, tetapi pelayan-pelayan di sana terkenal berperilaku kasar layaknya preman.Mereka lebih terlihat seperti tukang pukul daripada pelayan restoran yang ramah dan
Li Wei – Pengendali Api.Sejak kedatangannya bersama empat temannya dari Guild Monster Slayer, Li Wei sudah merasakan hawa permusuhan yang dilemparkan oleh sekelompok anak muda, terutama kelompok Yama dan kawan-kawannya dari Guild The Hunter."Tak usah aku memusingkan perkataan mereka. Lebih baik aku fokus pada Boss dunia yang akan muncul nanti!" Li Wei mencoba menghibur hatinya di tengah gelombang panas permusuhan saat itu.Namun, secara tiba-tiba, seseorang berteriak keras-keras."Bersiap-siap, Boss telah muncul!""Hati-hati, Vampling adalah Monster yang dapat menyemburkan uap beracun. Siapkan damage terbaik kalian!"Li Wei berkelebat cepat bersama dengan ratusan Fighter lainnya. Ia mencoba untuk berada di barisan terdepan, sayangnya nilai ketangkasannya dalam status perang hanya bernilai 'satu!'Kendati kakinya telah berlari pesat dengan Teknik Meringankan Tubuh, Li Wei merasa tidak percaya diri. Masih ada banyak anak muda dari guild lain yang terlihat berlari beriringan dengannya,