Share

Bab 227

Ekspresi Hayden tegas saat ia berkata, "Nenek nggak akan biarin kita pergi cari ibu kalau kita kasih tahu soal ini."

Layla menggembungkan pipinya dan terlihat sedikit muram saat ia berkata, "Oke ... ayo kita cari ibu, kalau gitu! Gimana kalau ayah jahat itu memerahi ibu?"

Hayden mengerucutkan bibirnya, lalu mengambil keputusan setelah mempertimbangkan dengan cepat.

"Aku pergi sendiri. Kamu tunggu di rumah. Cari alasan kalau nenek pulang." Katanya, lalu meninggalkan rumah sendirian.

Saat Layla melihat pintu kamar tertutup di belakang Hayden, bulu matanya yang panjang basah, diikuti oleh air mata panas yang mengalir di pipinya.

Bagaimana ia bisa membiarkan Hayden mengejar ayah jahat sendirian?

Bagaimana jika dia tertangkap?

Dia tidak bisa kehilangan kakak laki-lakinya!

Memikirkan hal itu, Layla berlari ke kamar Mike sambil menangis.

Dia membuka pintu, bergegas ke tempat tidur yang acak-acakan, lalu menarik tangan Mike dan meratap, "Bangun, Paman Mike! Hayden udah pergi! Dia ning
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nina Hadana
Cerita yang menarik tapi tak suka watak Hayden yang kurang ajar seolah ibunya tak pernah mendidik nya menjadi anak yang baik. Ianya tak logik anak sekecil Hayden sangat tidak bersopan dengan orang dewasa.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status