Share

BAB 37

Author: Vyra Fame
last update Last Updated: 2022-07-01 17:26:07

Sungguh kalian manusia tidak tahu diri, seharusnya kalian bersyukur di beri kepercayaan oleh Allah harta berlimpah, tapi kalian lupa diri, kalian angkuh, kalian merasa setelah kalian kaya lantas kalian berhak menghina sesamanya."

Rita dan Raka terdiam tanpa bisa membalas ucapan Aliyah, karena memang apa yang Aliyah katakan benar adanya.

"Gini saja, aku memang tidak bisa meminjamkan uang sebanyak itu pada kalian, tapi kalau kalian mau, kalian bisa pakai rumahku untuk tempat tinggal kalian, dan untuk Kak Raka bisa berjualan mi ayam memakai gerobak, nanti bahan-bahannya akan aku suplai, jadi kalian hanya tinggal menjualnya saja dengan berkeliling menggunakan gerobak,jika dengan yang lain aku memberi hasil 60 40, nanti hasilnya khusus untuk kalian aku beri 50 50 , gimana?"

"Jadi kamu menyuruh aku menjadi tukang mi ayam keliling?" ucap Raka tak percaya.

"Iya, gimana?"

"Enggak ah, bisa turun kastaku kalau jadi tukang mi ayam, enak saja."

"Ya itu terserah kalian mau apa enggak, aku hanya nga
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 38

    Rita dan Raka sudah mendapatkan hidayahnya, mereka sadar jika selama ini mereka telah salah, mereka silau dengan kemewahan, harta membuat hati mereka menjadi batu.Tapi mereka masih beruntung, Allah membuka hati mereka hingga mereka cepat sadar."Bang beli!" ucap seseorang memanggil Raka.Raka mendorong gerobaknya menuju suara itu, Raka tahu siapa pemilik suara itu, dia Mika, sebetulnya Raka tahu jika Mika tidak ada niatan ingin membeli dagangan Raka, melainkam hanya ingin menghinanya, tapi bagi Raka pantang menolak rezeki, baginya siapapun akan di layaninya dengan baik."Hai si orang miskin baru, gimana hidupmu hari ini? Pasti sangat menyedihkan dong ya, secara dari kaya menjadi miskin hahaha, ups." ejek Mika."Kamu mau beli apa?""Kamu, kamu! Yang sopan dong! Kamu kira aku temanmu di panggil kamu, aku ini pembeli, dan pembeli adalah raja, jadi layanilah raja dengan sebaik mungkin, hahahaha.""Baiklah, maaf, Mbak mau beli mi ayam?" Raka mencoba bersabar menghadapi Mika meskipun sesun

    Last Updated : 2022-07-01
  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 39

    "Hahaahha, seperti inikah wanita pilihanmu Mas? Sungguh tak selevel denganku," ucap Anggun pada suaminya, sedangkan Ardi sedari tadi tak berkutik, hanya menundukkan kepala."Dasar wanita sialan, berani kau permalukanku di rumahku sendiri, lihat saja setelah ini kau akan di usir oleh Mas Ardi!" hardik Mika."Hahahaha, apa aku gak salah dengar? Rumah Laki-laki bejat ini? Hai gundik sayang, asal kau tau rumah beserta isinya dan semua harta yang di akui milik laki-laki durjana di sampingmu ini adalah punyaku, warisan dari orangtuaku, sepeserpun laki-laki itu tak ada sumbang sih di dalamnya.""Tidak! Kau pasti bohong!""Untuk apa aku berbohong padamu, tak da gunanya, yang kau ucapkan itu benar adanya.""Huuu, dasar pelakor murahan, emang enak kena tipu, hahahaha.""Rasain tuh, makan tuh laki kere banyak gaya, hahaha."Para warga yang kebanyakan ibu-ibu mengejek Mika."Udah pak Rt, arak aja mereka keliling kampung, biar tau rasa." ucap salah satu Ibu."Lekaslah kalian berpakaian, setelahnya

    Last Updated : 2022-07-01
  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 40

    "Ya, aku gak sudi menjadi istrimu, sana kau pergi yang jauh, karena aku sudah gak sudi lagi berhubungan denganmu, jangan lagi pernah kembali kesini, karena aku sudah mendapatkan penggantimu!""Kalau begitu kembalikan semua yang pernah aku berikan sama kamu, uang, perhiasan, balikin semuanya!""Enak aja, emangnya kamu bisa balikin kenikmatan yang sudah aku berikan juga padamu? Udah sana jangan ganggu aku lagi, sebentar lagi calonku yang baru mau datang!"Ardi merasa sangat marah, dirinya merasa sangat terhina dengan ucapan yang di lontarkan Mika, Ardi mengepalkan tangannya, giginya bergemeletuk tanda jika dirinya tengah emosi, dan dengan secepat kilat, Ardi mengambil batu bata yang ada di pinggir pagar rumah Mika, tanpa aba-aba, Ardi memukulkan batu bata itu ke kepala Mika beberapa kali, Mika yang tidak siap dengan serangan yang di berikan Ardi pun tumbang tanpa sempat berteriak minta tolong.Ardi yang melihat Mika tergeletak tak berdaya bukannya menolong tapi malah meninggalkan Mika.

    Last Updated : 2022-07-01
  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 41

    Setelah mobil ambulance berhenti tepat di depan rumah Mika, para warga pun membantu petugas membawa jenazah Mika untuk di baringkan di dalam rumahnya.Karena biasanya di rumah sakit sudah di mandikan, jadilah para warga hanya tinggal mensholati jenazahnya saja.Setelah selesai di sholati jenazah Mika pun di gotong para warga menggunakan keranda untuk segera di makamkan, kesedihan mendalam sangat nampak dari wajah keluarga Pak Darto, terlebih lagi Pak Darto, dirinya tak menyangka nasib anak bungsunya akan seperti ini, tiada henti Pak Darto menyesali apa yang sudah terjadi, karena menurutnya ini semua adalah kesalahannya, kesalahan yang tidak bisa mendidik anaknya hingga menjadi seperti ini.Saat sampak di tpu, para warga yang menolong membantu proses pemakaman cukup di buat terkejut lantaran tanah yang akan di gunakan untuk menguburkan Mika di penuhi dengan air."Astaghfirullahaladzim, gimana ini Pak ustadz," tanya seseorang pada ustadz Soleh, salah satu orang yang disegani di kampung

    Last Updated : 2022-07-01
  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 42

    "Sudah Bu, sabar ya, kita ikuti saja aturannya, insyaallah laki-laki itu akan mendapatkan hukumannya," ucap Rita sembari mengelus bahu Bu Sri, berusaha meredakan tangisnya."Iya, Aliyah tau, makanya kita serahkan kasus ini pada polisi yang bertugas, Aliyah yakin dia akan mendapatkan hukuman yang setimpal dari perbuatannya."Akhirnya emosi Pak Darto mereda, sementara Bu Sri hanya bisa menangis, baginya melihat Ardi seperti melihat Mika yang tengah di azab oleh Allah, termata pedih jika mengingat itu semua, Bu Sri yang melahirkan ketiga anaknya, jadi bisa di bayangkan bagaimana sakitnya seorang Ibu kala melihat putri yang susah payah di lahirkannya harus menerima nasib setragis itu."Sudah Bu, sabar ya, kita ikuti saja aturannya, insyaallah laki-laki itu akan mendapatkan hukumannya," ucap Rita sembari mengelus bahu Bu Sri, berusaha meredakan tangisnya.Akhirnya hakim memutuskan untuk memberikan hukuman 12 tahun penjara dari tuntutan yang di layangkan jpu selama 15 tahun penjara, memangl

    Last Updated : 2022-07-01
  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 43

    "Tidak usah Kak, karena memang itu Aliyah dan Mas Amar sengaja berikan pada Kak Rita dan Kak Raka.""Ya Allah Aliyah, sampe segininya kamu mikirin Kakak, apa karena kamu gak mau nampung Kakak lagi ya di rumah kamu?""Bukan gitu Kak, aku hanya gak bisa melihat ada penindasan di sekitarku, apalagi yang mengalami itu Kakak ku sendiri, kalau soal rumahku, mau sampai kapanpun Kakak mau tinggal disana juga aku gak masalah, justru aku seneng karena rumah ada yang jaga.""Terimakasih Aliyah, Kakak merasa tak enak denganmu juga dengan Amar.""O iya satu lagi, jadi rencana kami, satu cabang mi ayam yang baru kami buka ini rencananya kami mau minta tolong Kak Raka untuk mengelolanya, sedangkan kami juga berencana membukakan kedai mi ayam di halaman rumah Kak Rita, dan nanti Kak Rita yang menjaganya, karena di kampung kita kan belum ada kedai mi ayam seperti punyaku itu, nanti Kakak boleh ambil satu pegawaiku untuk membantu Kakak berjualan di rumah, gimana?""Terimakasih Aliyah, terimakasih Amar

    Last Updated : 2022-07-02
  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 44

    "Alhamdulillah ya Allah, akhirnya aku bertemu dengan anakku juga, Amar ini aku Papa kamu dan ini Kartika adik kamu, tolong buka pintu gerbangnya, Papa kangen banget sama kamu," ucap pria yang bernama Bowo itu. "Papa? Maaf maksud anda apa ya? Saya ini yatim piatu sejak kecil," ucap Amar sembari menatap Bowo dan Kartika."Aku tidak bohong, Amar, aku benar Papa kamu," ucap Bowo meyakinkan Amar."Apa buktinya kalau benar kau adalah Papaku?" "Ini lihatlah, aku punya fotokopi akta kelahiranmu dan ini kartu keluarga kecil kita dulu," ucap Bowo sembari menyodorkan dua lembar kertas.Yakni, fotokopi akta kelahiran Amar dan juga kartu keluarga yang jelas terselip nama Amar di sana. Memang dulu saat Amar di tinggal di depan panti, dalam kain yang menyelimutinya terdapat beberapa berkas seperti akta kelahiran, hingga nama Amar dengan akta kelahiran itu pun sama."Untuk apa Papa datang ke sini menemuiku?" desis Amar pada Bowo. Terlihat jelas jika Amar sangat terpukul atas kejadian ini. Setelah

    Last Updated : 2022-07-02
  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 45

    Akhirnya saat itu juga aku keluar dari panti. Awal niatku keluar dari panti adalah untuk menemui orang tua kandungku. Entah dari mana ibu panti mendapatkan alamat orang tua kandungku yang pasti saat itu aku sudah mendapatkan alamat tinggal mereka. Tapi sayang, saat aku sampai di alamat yang ibu panti berikan padaku ternyata rumah itu hanyalah rumah kontrakan dan sudah berganti pengontrak. Aku pun pergi dengan lesu karena uang yang aku bawa ternyata sudah habis untuk naik angkutan saat menuju alamat orang tua kandungku. Hingga saat aku tengah beristirahat di pos ronda yang ada di desa dekat dengan alamat kontrakan orang tuaku. Aku dikejutkan oleh suara teriakan maling. Aku menoleh ke arah sumber suara tersebut dan benar saja ternyata ada seorang yang diteriaki maling oleh warga yang tengah berlari ke arahku. Entah angin darimana aku yang pendiam dan sedikit penakut tiba-tiba saja mempunyai nyali lebih. Seketika ide terlintas dalam benakku untuk menghentikan pelarian maling tersebut.

    Last Updated : 2022-07-02

Latest chapter

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 96

    Rita berbicara dengan berapi-api. Emosi yang sudah lama ia pendam pada Vivi keluar sudah. Perasaan Vivi yang ia jaga bertahun-tahun lama nya kini terpaksa ia lontarkan. Habis sudah kesabarannya menghadapi anak dari almarhumah adiknya itu. Meskipun Rita tidak menampik jika dahulu memang Rita sempat berbuat jahat pada Aliyah dan Amar juga kedua anaknya. Akan tetapi, setidaknya Rita sudah benar-benar sadar juga kedua anak Rita ia didik dengan benar dan kini kedua anaknya menjadi anak yang penurut. Lalu, apa kurangnya kasih sayang yang Aliyah dan Amar berikan pada Vivi? Tidak! Tidak ada kurangnya mereka memberikan itu semua. Rita sebenarnya juga sadar jika semua ini terjadi juga karena adanya hasutan dari Aldo. Tapi, apakah sebagai seorang yang sudah beranjak dewasa Vivi tidak bisa berpikir jernih? Orang yang sudah memberinya air susu justru ia balas dengan memberinya air tuba. Sungguh ironis memang. "Vivi harus bagaimana agar mendapatkan maaf dari kalian semua. Vivi iri setiap kali

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 95

    Begitu juga dengan Amar. Belasan tahun Amar mengarungi biduk rumah tangga bersama Aliyah menjadikan dirinya sosok suami dan Ayah yang cukup tegas. Jika dahulu saat disakiti maka Amar hanya bisa diam dan berpasrah tapi, tidak dengan kali ini. Amar akan melawan siapa pun yang berusaha menyakiti keluarganya. Maka diputuskan meskipun dengan berat hati bahwa mereka akan melaporkan Vivi pada lembaga hukum. Vivi harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dan sekarang Rita lah yang akan menyeret sang keponakan ke kantor polisi sebab jika Aliyah dan Amar yang datang ditakutkan jika mereka berdua tidak akan tega saat melihat derai air mata Vivi. Beruntung Aliyah dan Amar mau mendengarkan usulan dari sang kakak. "Selamat siang, Bu. Maaf dengan siapa?" tanya pak Cokro pada Rita saat dirinya baru mendaratkan bokongnya di kursi. Rita yang baru saja memaki-maki Vivi pun napasnya masih tersengal-sengal karena terlampau emosi menghadapi anak tak tahu diri itu. "Saya Rita, Pak. Kebetulan saya juga

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 94

    Ketakutan jelas terpancar dari sorot matanya yang seolah-olah berbicara untuk meminta Reno berhenti dan tidak melaporkan masalah itu ke dekan kampus. Namun, Reno tidak menghiraukan itu. Reno terus menyeret gadis dengan kulit eksotis itu menuju ruang dosen agar Vivi diberi hukuman yang setimpal. "Reno, please jangan laporin aku ke polisi. Aku minta maaf aku khilaf," hiba Vivi pada Reno tapi, pria itu bergeming. Ia sama sekali tidak menjawab kalimat yang dilontarkan Vivi hingga membuat Vivi bertambah ketakutan. Terlebih lagi mereka kini sudah berdiri di depan pintu ruangan dekan. "Reno, Reno tolong jangan laporin aku. Aku janji setelah ini gal akan lagi mengganggu atau pun menyakiti Rani.""Tutup mulutmu! Perbuatanmu harus kamu pertanggungjawabkan. Seenaknya saja mau lepas tangan!" hardik Reno yang membuat bibir gadis manis itu tertutup rapat. Hanya isak tangisnya yang masih terdengar meski lirih.Akhirnya kini baik Vivi maupun Reno sudah berada di ruangan rektor. Wajah Vivi terlihat

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 93

    "Wah, cucu baru Nenek sudah pulang. Siapa ini namanya?" ujar bu Sri sembari mengambil alih anak bayi Aliyah dari gendongan Aliyah. "Oh iya siapa nama anak kamu ini, Al?" timpal Rita. "Narendra Akbar Amrani. Panggilannya Akbar.""Wah bagus sekali namanya cucu Nenek. Semoga jadi anak yang sholeh dan mampu melindungi keluarga ya le," ujar bu Sri mendoakan Akbar yang juga diamini oleh Aliyah dan Rita. "Kak, tadi lagi masak? Ini bau gosong." Aliyah menghembus-hembus bau yang menyeruak hidungnya. Begitu pun yang Rita lakukan hingga akhirnya Rita terpekik dan berlari kilat ke arah dapur. Semua yang ada di ruang keluarga kecuali Amar pun mengikuti Rita dari belakang hingga akhirnya mereka sampai di dapur mereka pun tertawa terbahak sebab melihat penampakan ayam panggang yang Rita buat yang seharusnya berwarna coklat justru menjadi warna hitam legam."Yah, gosong deh." Sontak semua yang ada di sana pun tergelak melihat ayam yang sudah tidak berbentuk lagi. ***"Reno!" Reno yang sedang berb

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 92

    Uang yang Vivi serahkan pada Aldo dan katanya akan digunakan untuk berjualan sembako justru malah aldo gunakan untuk berjudi. Apakah Aldo menang? Oh tentu tidak. Tentu saja bandar tidak mau rugi. Permainan dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat natural dan memang murni tidak kepiawaian pemain dalam memainkannya padahal sudah jelas bandar sudah mengatur sedemikian rupa dari misalnya dua puluh kali taruhan maka akan diberi kesempatan menang bagi pemain hanya sekali dan itu pun pemain hanya memenangkan uang yang tidak seberapa jika ditotal dalam dua puluh kali bermain dan satu kali menang uangnya jauh lebih besar yang dikeluarkan daripada yang dimenangkan. Itulah dahsyatnya bisikan dan godaan syetan. Bagi manusia yang lemah imannya seperti Aldo akan diberi kesempatan untuk satu kali menang setelah itu dia akan ketagihan dan terus menerus untuk kembali melakukan judi. Sudah banyak buktinya orang yang hobi berjudi tidak akan pernah ada manfaat dalam hidupnya. Justru yang ada hanyalah ke

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 91

    "Sudah aku usir." ucap Rita yang membuat Aliyah juga Amar tersentak dan langsung menatap Rita seolah-olah meminta penjelasan. Sedangkan bu Sri dan pak Darto sudah Rita ceritakan sebelumnya hingga mereka sudah tidak terkejut lagi. "Kakak usir? Kenapa?""Ya Kakak gak suka aja lihat kamu di sini karena dia eh dianya di sana ketawa ketiwi sambil main ponsel. Keponakan macam apa itu. Lagian biarkan saja dia pergi dan menyusul si cunguk Aldo itu biar dia tahu betapa gak enaknya hidup gak punya uang. Sudah bagus dikasih tumpangan dan disekolahin tinggi eh malah berulah dan gak tahu terima kasih," gerutu Rita. "Ya tapi masa diusir, Kak. Kan kasihan, kalau Aldo ternyata gak bertanggung jawab gimana. Kita semua tahu gimana perangai Aldo yang asli.""Ya biarkan saja, biar tahu rasa. Dia kira dia hebat bisa hidup tanpa kamu. Kita lihat sja tph kalau dia sudah tidak kuat dia akan kembali lagi ke rumah kamu.""Apa yang Kak Rita katakan ada benarnya juga, Dek. Anggap saja itu sebagai pelajaran ba

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 90

    "Kemana?""Lha katanya mau jatah yaudah ke kamar lah kemana lagi.""Yess, terima kasih sayangku.""Eh, tunggu, Dek. Si Aliyah lagi berjuang di rumah sakit kok kita malah skidi pap di rumahnya apa gak kurang ajar ya?" tanya Raka yang membuat langkah Rita terhenti. "Kamu belum tahu? Aliyah dan bayinya selamat. Keduanya sehat walafiat hanya tinggal pemulihannya saja.""Kamu tahu dari mana?" "Barusan tadi Amar kasih kabar kalau anaknya sudah lahir jenis kelaminnya laki-laki. Dan sekarang Aliyah sudah dipindahkan ke ruang perawatan sedangkan bayinya masih harus di inkubator dulu sebab prematur.""Wah, baby boy. Kalau kita kapan lagi, Dek?" Raka menaik turunkan alisnya sembari tersenyum jahil pada Rita. "Apaan sih. 'Kan kita udah punya sepasang. Bella sama Rayhan." "Yah nambah satu lagi 'kan gak ada salahnya, Dek.""Maunya. Aku yang capek urus anak. Kamu mah enak bikinnya doang.""Yee aku juga ikut bantu kali, Dek. Ayo kalau gitu gak perlu sungkan lagi mari kita produksi adik buat Bella

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 89

    Amar pun hanya bisa pasrah. Yang terpenting adalah keselamatan Aliyah dan juga anak yang dikandungnya. Selagi Dokter dan perawat menangani Aliyah. Amar segera menghubungi Rita untuk mengabarkan jika Aliyah berada di rumah sakit. Ia ingin minta tolong pada Rita untuk menjaga kedua anaknya di rumah terutama Rani. Sebab Amar takut jika terjadi hal yang tidak diinginkan saat dirinya tidak ada di rumah. ***"Kamu itu ya, dulu mamamu yang nyusahin, sekarang gantian kamu yang nyusahin!" hardik Rita pada Vivi. Saat ini Rita memang sudah berada di rumah Aliyah. Tentunya ia bersama Raka tanpa anaknya. Awalnya Rita terkejut saat Amar memberi kabar jika Aliyah akan melahirkan sebab yang Rita tahu Aliyah masih lama waktu untuk melahirkan. Setelah Amar menceritakan apa yang sudah terjadi. Akhirnya Rita dan Raka pun bergegas menuju rumah Aliyah dengan perasaan yang tidak bisa digambarkan. Sesampainya di rumah Aliyah tentu saja Rita menuju kamar Vivi di man Vivi tengah asik tertawa saat melihat m

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 88

    "Kenapa kau lakukan itu pada Rani? Dia saudaramu Vivi!" "Di sudah merebut pacarku!" "Pacar? Pacar yang mana? Setau Bude Rani hanya dekat dengan satu orang pria yakni Reno.""Ya itu pacar aku!" "Reno? Pacar kamu? Sejak kapan? Baru kemarin malam Reno mengantar Rani pulang dan mengaku pada Bude dan Pakde kalau dia adalah pacar Rani bukan pacar kamu.""Ya tapi aku suka sama Reno Bude!""Suka? Terus Reno nya suka sama kamu enggak? Kalau enggak itu namanya bukan pacar kamu, lalu apa hak kamu menyakiti Rani?""Ya karena Rani enggak mau dengerin aku buat menjauh dari Reno.""Kenapa enggak kamu suruh saja si Reno yang menjauhi Rani? Kenapa kamu malah nyerang Rani?""Bude kenapa sih selalu saja membela Rani. Apa karena Rani anak Bude sedangkan aku hanya keponakan makanya Bude membedakan kami?""Dengar ya Vivi, mau itu anak Bude atau keponakan, Bude berada di pihak yang benar. Sedangkan di sini kamu salah! Kalian itu masih sekolah masih waktunya belajar kenapa harus berebut cowok seperti ini!

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status