Share

Bab 16

Author: Pena_kinan
last update Last Updated: 2023-02-02 23:26:11

Bab 16

"Motor kamu baru, Mam? Bukannya kamu habis kena musibah? Kok sudah bisa beli motor?" tanya Pakde Hamdani.

"Memang kenapa, Pakde. Toh, aku juga beli motor pake uang sendiri, gak minta sama Pakde. Ngapain situ sewot?!"

"Pakde gak sewot. Pakde cuma nanya. Kamu kok udah beli motor baru? Padahal baru aja kena musibah kecelakaan. Syukur deh, berarti punya duit banyak! Terus Bela istri kamu, kamu kasih nafkah enggak?"

"Bela? He, Pakde. Dia itu minta cerai terus sekarang juga sudah diproses di pengadilan dia yang mengurus semuanya jadi buat apa aku ngasih dia nafkah? Toh sebentar lagi kita resmi bercerai. Buang-buang duit aja. Buat sesuatu yang gak penting!"

"Astagfirullahaladzim, kamu kok bicaranya seperti itu sih, Mam? Kamu ngerti agama tapi kok kelakuan begitu?! Heran, Pakde sama kamu!"

"Dah ah, Imam pergi dulu! Pusing dengerin omongan Pakde yang gak jelas itu!" Aku sengaja pergi untuk menghindari Omelan Pakde yang pasti akan menuju satu nama yakni Bela. Jika itu mengenai dia aku a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
jd penasaran sm rumah tangga Arya dan arumi
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
jgn2 lia hanya pura-pura hml buat nguras hartanya imam.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 17

    BAB 17[Memangnya Mbak Arumi dimana?] Balasku berbohong. Seakan tadi aku tidak melihat mereka, mustahil.[Apakah kau berniat menghindari Mas Arya juga?] Membaca pesan dari Mbak Arumi keningku mengkerut. Sejenak berfikir apa yang harus aku jawab? Apakah permintaan menikah dengan Mas Arya itu juga keinginan dari lelaki itu? Padahal mereka sudah dikarunia seorang putra. Aku kembali memasukan ponsel ke dalam tas. Pikiranku sudah tidak bisa merangkai kata untuk menjawab pertanyaan Mbak Arumi.Aku membiarkan Mbak Arumi menerka-nerka sendiri jawabanku. Sebagai seorang wanita dia pasti paham. Aku yang masih status istri orang. Sedangkan putusan pengadilan juga belum diumumkan. Apakah pantas sudah merencanakan suatu pernikahan? Ah, memikirkan masalah keluarga ku saja menyita banyak waktu. Apalagi harus mengurusi suatu hal yang menurutku diluar nalar. Tak aku hiraukan lagi Mbak Arumi, mungkin itu hanya sebuah lelucon baginya.****Seperti biasa Emak dan juga Bapak pergi ke ladang selepas subu

    Last Updated : 2023-02-04
  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 18

    Bab 18"Apakabar, Bel?" sapa Mbak Arumi yang langsung menghamburkan pelukannya. Akupun dengan reaksi spontan menerima pelukan Mbak Arumi dengan mengeratkan pelukan."Baik, Mbak. Alhamdulilah." Pikiranku tidak sinkron hingga menanyakan kabar sebaliknya pun enggan ku lakukan. Berbagai pertanyaan hinggap di ot*kku kenapa mereka bisa kemari?"Sidang putusan sebentar lagi turun, Bel.""Terus?""Kok terus sih, Nduk? Ya, berterima kasih no sama Nak Arya. Yang sudah bersedia membantu selama ini! Kamu kok jadi kayak orang bingung gitu tho?""Ow, Iya. Mak, maaf!" Aku menggaruk tengkuk leher yang sebenarnya tidak gatal. Meskipun sudah tertutupi jilbab instan.*****POV Ibu RatnaAku berjalan tergopoh-gopoh menuju warung. Hari ini Imam memberiku uang dua ratus ribu. Dia menyuruhku membeli pulsa listrik sisanya digunakan untuk membeli sayur dan kebutuhan lain. Perut Lia semakin hari semakin membesar alasan yang selalu digunakan jika aku menyuruhnya membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Awalnya si

    Last Updated : 2023-02-04
  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 19

    Bab 19Wah …." Aku membelalak, melihat isi dalam kardus yang lumayan besar itu. Ada pakaian bayi lengkap dari sepatu hingga topi untuk si baby."Baik banget, Bela." Sengaja aku menekankan kata baik. Agar Lia tahu dia tak sebaik Bela. Lia langsung mengalihkan pandangannya ke arahku. Tatapannya tajam. Imam pun tak kalah heran. Mengapa Bela mau memberi mereka hadiah, padahal Imam tau betul bahwa Bela sangat marah mengenai Lia. "Ini apa?" Imam menarik sesuatu yang berada paling bawah. Seperti lembaran foto. Dibaliknya dengan perlahan hingga semua orang yang ada di tempat itu terkejut melihat sosok yang berada di dalam foto, sedang bergandengan tangan dengan seorang pria yang terlihat sangat mesra. "Ini apa maksudnya?!" Imam murka. Tangannya seketika mengepal. Rahangnya mengeras. Ketika menatap lembaran demi lembaran foto yang ia bawa."Lia gak tahu, Mas. Sumpah!""Kalau kamu gak tahu terus ini apa?" Dibuangnya foto itu langsung didepan wajah Lia. Lia memalingkan wajahnya lalu memungut l

    Last Updated : 2023-02-04
  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 20

    BAB 20"Lho kok gitu, Om? Bukannya kita sudah sepakat ya. Kalau hutang itu dibayar perbulan." Aku terheran-heran mendengar permintaan lelaki ini. "Eh, Bela. Kamu ini dikasih keringanan malah ngelunjak. Dulu aku sudah peringatkan kamu ya! Hutang bapakmu itu akan lunas jika kamu rujuk dengan Imam. Eh, malah kamu tetep ingin cerai. Sekarang mana uangnya?""Belum ada, Om. Besok kalau Bela sudah gajian pasti Bela lunasi!""Om gak mau tahu. Pokoknya kembalikan uang Om sekarang!""Sabar, Pak sabar. Semua bisa diselesaikan baik-baik! Berapa hutang Bela yang belum terbayar?" tanya Mbak Arumi dengan nada biasa saja."Empat juta! Kenapa? Kamu mau bayar?"Mbak Arumi menghela napas panjang lalu meraih dompet yang tersimpan dalam tas."Mbak." Aku menggeleng tanda menolak pertolongan Mbak Arumi. Mbak Arumi pun berhenti dari aktivitasnya lalu menatapku."Eh, Bela. Gak usah sombong kamu! Gak mau dibantu segala. Memangnya kamu punya uang?!""Tu dengar, memangnya jika kamu tidak mau aku bantu, kamu ada

    Last Updated : 2023-02-04
  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 21

    Bab 21LegaAku masih termangu duduk di kursi menatap langit-langit rumah. Dadaku sedikit lega. Mengungkap semua rahasia yang dulu kututup rapat-rapat. Mbak Arumi pun sudah pergi. Dijemput mobil entah berwarna apa? Sudah tak diperhatikan lagi."Nduk, kamu gak papa?" Emak berjalan tergopoh-gopoh menghampiriku. Bajunya yang kotor sudah berganti baju bersih. Sepertinya juga sudah mandi. Aku tak melihat kedatangannya tadi."Baik, Mak." Aku tersenyum menutupi semuanya. "Emak sudah tahu, gak perlu lagi kamu tutupi! Wahyuni tadi panggil Emak. Saat mantan suami dan juga mertuamu kemari. Maaf, Emak gak langsung menemui mereka. Emak mandi dulu. Setelah keluar malah sudah bubar. Mereka kesini ngapain? Gak bikin ulah kan?""Gak papa, Mak. Mereka gak bikin ulah kok.""Terus baju yang ada di depan itu baju siapa?"Aku menghela napas panjang. Jika aku tidak menceritakan pada Emak, lantas bagaimana aku bisa menjelaskannya?"Iya, Mak itu baju Mas Imam. Tadi dia kesini marah-marah. Mereka pikir Bela y

    Last Updated : 2023-02-06
  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 22

    Bab 2230 hari merebut hati BelaAku menatap jauh keluar dari balik kaca mobil. Ada banyak kenangan saat bersama Bela berseliweran di pelupuk mata. Masa-masa indah itu berubah setelah aku mendengar bahwa Bela mandul. Ah, rasanya egoku terlalu tinggi saat itu. Aku percaya begitu saja. Hingga awalnya aku begitu mencintainya, begitu mengasihinya langsung berubah seratus delapan puluh derajat. Bod"hnya aku, membiarkan Bela menertawakan aku dalam hatinya.Kini setelah aku tahu bahwa akulah yang tidak bisa memberikannya keturunan. Rasanya duniaku runtuh seketika. Aku terus merutuki diriku sendiri. Hingga mungkin akan aku bawa penyesalanku ini hingga ke dalam jeruji besi.Pov BelaPagi ini aku bangun setelah mendengar adzan Subuh berkumandang. Bergegas ke kamar mandi mengambil air wudhu. Untuk menunaikan kewajiban ku sebagai umat muslim. Setiap air yang mengalir dalam basuhan ku mampu menghilangkan sedikit kekhawatiran dalam hati. Ah, aku akan kembali sibuk seperti biasa. Mencari uang dan ua

    Last Updated : 2023-02-11
  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 23

    Tetangga baru"Adit berantem sama adiknya Mas Pandu!""He, Pandu? Pandu siapa?""Pendatang baru, dia baru tiga bulan disini. Kamu belum tahu?"Aku menggeleng lalu meninggalkan Mbak Yuni yang masih memberi penjelasan. Segera aku masuk kedalam rumah. Alangkah terkejutnya aku. Di ruang tamu sudah ada banyak orang yang berkumpul. Aku duduk disamping Emak. Lalu bertanya padanya setengah berbisik. "Ada apa ini, Mak?"Emak hanya menggeleng, tapi sekilas aku melihat ada jejak air mata di pipinya."Maaf, Pak RT. Ini ada apa ya? Kok semua berkumpul disini?" Aku memperhatikan setiap orang satu persatu. Pasti ada sesuatu hal yang baru saja terjadi."Adit, Nduk." Hanya itu yang diucapkan bapak. Dia kembali mengalihkan pandangannya ke lantai. Sesekali aku mendengar lelaki paruh baya itu menghela napas panjang."Begini, Mbak Bela. Adit itu berkelahi, sama adiknya Mas Pandu ini." Pak RT mulai menjelaskan sembari menyentuh pundak orang yang bernama Pandu itu. "Berkelahi? Masalahnya apa ya, Pak?" Aku

    Last Updated : 2023-02-11
  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 24

    BAB 24POV AditAku berjalan pulang dari sekolah seorang diri. Bukan karena tidak memiliki sahabat maupun teman karib. Tapi memang hari ini hanya beberapa siswa yang masuk. Belum keseluruhan.Langkahku sengaja melambat. Menikmati udara yang tidak lagi hangat namun sudah terik. Aku melihat jam yang melingkar di pergelangan. Menunjukan jam satu tepat. Dari kejauhan tampak seorang anak berusia mungkin seumuran denganku. Berjalan penuh dengan keangkuhan. Aku masih biasa, berjalan tanpa memperhatikan dia yang tengah memanggilku."Sombongnya!" Terdengar dari kejauhan. Aku menoleh ke samping kanan maupun kiri lalu ke belakang. Mencari siapa yang dia maksud?"Bukan siapa-siapa! Tapi Lo yang Gua maksud!""Gua?!" Aku terkejut bukan kepalang. Ini adalah anak pendatang yang kira-kira belum lama ini tinggal di kampung ini. "Ada apa ya, Mas? Saya belum kenal situ, kenapa situ marah sama saya?""Wuist, belagu ini anak! Bukannya Lo selama ini anak yang paling disegani sama anak-anak sini?!" Ya, mu

    Last Updated : 2023-02-11

Latest chapter

  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 71

    Happy endingPandu pergi meninggalkan Bela. Pergi meninggalkan wanita itu yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di rumah baru itu. Pandu benar-benar marah, dia tidak percaya jika Bela akan mendorongnya cukup kuat. Dan berpikir dia meminta haknya. Dengan teriakan yang cukup memekikkan telinga.Bela menangis tergugu. Tubuhnya lemas hingga terjatuh di lantai. Bersimpuh dengan air mata yang tidak mau berhenti.Bela menyesali perlakuannya pada Pandu. Padahal dia melihat kesungguhan laki-laki itu dalam membimbingnya kembali mengingat.Bela menyesal. Tapi sesak tiada guna, Pandu sudah pergi entah kemana dia? Seharusnya dia tidak pernah meninggalkan Bela dalam kondisi Semarah apapun. Apakah dia tidak ingat dengan janjinya? Tidak akan meninggalkan Bela dalam kondisi apapun?Tiba-tiba ingatan Bela satu demi satu kembali. Membuat kepalanya terasa berat, semakin lama hanya sakit yang ia rasakan. Sejalan dengan ingatan yang kembali dalam pikirannya.Hingga Bela tidak bisa lagi menahan sakit.

  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 70

    Pandu kecewa"Kenapa mesti pindah rumah sih?" tanya Bela kepada Pandu. Dengan bibir mengerucut. Sedangkan Pandu masih sibuk memasukan pakaiannya satu persatu ke dalam koper. Dia nampak ragu menjawab. Tapi lagi-lagi Bela bertingkah."Eh, ditanya malah diem bae." Bela kembali berteriak. Kini tidak hanya berteriak, dia melempar sesuatu dengan asal. Astaga, dan apa kamu tahu apa yang dia lempar? Celana dalam dengan motif bunga renda. Sungguh menggemaskan, eh salah sexy. Dia salah, salah ambil. Membuat Pandu menoleh ke arah Bela. Dia benar-benar merindukan istrinya. Menatap wajah Bela dengan senyum yang sulit diartikan.Pandu langsung bergegas menghampiri Bela. Tingkahnya seperti singa yang siap akan menerkam mangsanya."Mau apa Lo?" Bela mencoba melempar apapun yang berada didekatnya. Namun sayang Pandu masih bisa menepisnya."Aku mau kamu, Sayang." ucap Pandu dengan wajah menggoda.Bela kembali berteriak hingga membuat Pandu panik. Ketika tubuh Pandu semakin ia dekatkan pada wanita itu.

  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 69

    Pandu sadarBela semakin hari semakin membaik. Beberapa perban yang menutup lukanya dibuka. Lastri dan Sukino sedang dirumah Pandu. Beristirahat, dan berganti Tari dan Anton."Sayang, mamah ada disini. Kamu mau apa?" tanya Tari. Bela menggeleng. Wanita itu berubah. Dia menjadi wanita yang lebih pendiam, dia bingung dengan apa yang sudah menimpanya. Memiliki keluarga dan juga mertua. Sungguh sulit dibayangkan olehnya."Siapa suamiku, Mah?" tanya Bela terbata. Dia penasaran bagaimana keadaan suaminya jika dia memang sudah menikah. "Pandu?" Bela tersenyum. Meskipun dia tidak ingat wajah sang suami, tapi setidaknya dia bertanya. Meskipun sebenarnya dalam hatinya tak ada rasa khawatir sedikitpun."Dia masih koma, dia belum sadar. Doakan ya, semoga dia lekas sadar. Nanti kalau kamu sudah bisa berdiri, kita lihat suamimu di ruangannya. Dia disana sedang berjuang juga sepertimu. Mamah harap, kamu juga ikut berjuang ya!" Bela hanya tersenyum tak ada anggukan atau jawaban. Dia mungkin bingun

  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 68

    Bela hilang ingatanMobil yang dikendarai Pandu keluar kawasan komplek. Baru saja memasuki jalan raya mobil hitam tersebut ditabrak truk bermuatan yang kehilangan kontrol.Kepala Bela terbentur. Pandu pun terluka, Oma yang ada di kursi penumpang bagian belakang juga merasakan guncangan cukup hebat. Arya langsung menghentikan laju kendaraannya. Beristighfar, mengharap Tuhan melindungi Bela dan juga Pandu."Astagfirullahaladzim, Bela. Ya Allah, Mas itu kan mobil Bela sama keluarganya.""Iya, Nia. Kamu yang tenang ya, aku akan segera menghubungi ambulans." Arya dengan cepat menghubungi pihak rumah sakit. Segera meminta pertolongan untuk kecelakaan yang baru saja terjadi.Arya dan Kania turun dari mobil. Sedangkan Cleo dia langsung menghamburkan pelukannya pada Kania. Calon ibu sambungnya. Pikiran Kania tak karuan dia khawatir dengan keadaan sahabatnya. Karena Arya melarang Kania mendekat. Hanya Arya yang mendekat. Memastikan Bela dan keluarga baik-baik saja. Tapi bagaimana bisa baik-

  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 67

    Pertemuan Arumi dan BelaSeperti rencana semula. Bela pergi ke acara pernikahan Rumi. Anak Anton dengan istri terdahulu. Kebetulan Bela, Oma dan juga Pandu satu mobil. Sedangkan Anton sama Tari mengendarai mobil sendiri. Sengaja, karena kepulangan mereka berbeda waktu.Bela tidak tahu jika Rumi saudara Pandu beda Ibu itu ternyata Arumi. Wanita yang pernah dekat dengannya. Wanita yang pernah memintanya menikah dengan suaminya sendiri. Rela dimadu demi bakti kepada suami itu alibinya. Meskipun pada kenyataannya tidak demikian. Entah apa yang terjadi jika Bela bertemu dengan Arumi? Apakah mereka akan baik-baik saja? Setelah dulu pernah terdengar kabar bahwa Arya akan bercerai dengan Arumi. Tak lama Bela kehilangan komunikasi dengan wanita itu. Tiba-tiba saja dia hilang seperti ditelan bumi.Untuk kali ini Bela akan bertemu dengan Arumi sebagai adik ipar. Terkejutkah Bela jika melihat Arumi? Apakah Arya juga akan hadir dalam acara tersebut?Bela dengan senyum sumringah terlihat anggun m

  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 66

    *****"Lepaskan saya, Pak. Saya ini lagi hamil. Apa kalian tidak punya hati nurani?!" teriak Maura ketika dia ditangkap polisi. Berharap tindakannya itu memberikan rasa empati kepadanya. Namun, bukan mendapatkan empati justru petugas bersikap tegas."Silahkan, Ibu menjelaskan semuanya di kantor. Saya hanya menjalankan tugas. Saya juga sudah membawa surat penangkapan. Ibu juga berhak membawa pengacara!" Dengan jelas dan tegas petugas itu menjawab.Maura terlihat marah, sangat marah. Tidak mungkin jika Pandu tega menjebloskan dirinya ke penjara. Benar-benar diluar dugaannya. Secepat ini keluarga Pandu bergerak. Padahal dia belum melakukan apa-apa. Baru menghilangkan janin Bela, semua orang menyerangnya dengan bersamaan. Umpatan demi umpatan dalam hati yang bisa dilakukan Maura saat ini. Keluarganya sudah tidak mau berurusan dengannya lagi. Setelah kasus hutang piutang yang dilakukan Maura. Kini dia sendirian. Dalam keadaan hamil dan kemungkinan dia dipenjara dalam waktu yang tidak sebe

  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 65

    Maura bertingkah Oma bertindak"Makan dulu, Sayang. Kamu harus tetap makan. Biar nggak sakit, semua merasa kehilangan kok. Sama sepertimu tapi Mamah harap kamu bisa lebih ikhlas." Tari memeluk Bela. Bela hanya tersenyum. Lagi-lagi dia pandai menyembunyikan luka."Ya sudah, kalau begitu Mamah keluar dulu. Nanti kalau kamu pengen sesuatu kamu bisa panggil Bik Tum.""Iya, Mah. Terima Kasih," ucap Bela dengan mata yang sedikit berembun. Tari mengusap lembut pucuk kepala Bela. Lalu menciumnya cukup lama, sesama wanita dia tahu betul apa yang dirasakan menantunya itu.Pandu terlihat masuk kedalam kamar, ketika melihat wanita yang sudah melahirkannya keluar. Pandu mendekat lalu dia mengusap lembut bahu Bela, ikut duduk disisi ranjang."Ada sesuatu yang ingin aku ceritakan, Sayang. Maaf, seharusnya ini sudah aku ceritakan sejak dulu."Bela mengangguk tak ada banyak kata yang keluar dari mulutnya. Dia begitu diam, sangat diam."Gladis sedang hamil." Pandu tertunduk menceritakan wanita itu, ber

  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 64

    Rahasia PanduPyar ….Gelas yang ingin Lastri raih dari atas meja mendadak jatuh. Entah itu karena Lastri menyentuhnya atau karena memang pertanda buruk."Ada apa, Mak?" Adit keluar dari kamar. Mencari sumber suara. Dia melihat Lastri membersihkan pecahan gelas di bawah meja. "Perasaan Emak nggak enak, Dit. Coba kamu telpon Mbakmu. Semoga dia sehat-sehat saja." Lastri menerawang jauh. Entah mengapa hatinya gelisah. Rasanya tidak tenang jika belum mendengar kabar dari putrinya. Putri yang kini jauh dari pandangannya."Iya, Mak. Ni aku telpon Mbak Bela." Adit sibuk memainkan benda pipih di tangannya. Sedangkan Lastri kini duduk bersandar."Nggak diangkat Mak," ucap Adit sembari melihatkan layar ponselnya yang sedang menghubungi Bela. Sekali, dua kali hingga tiga kali tanpa ada jawaban sama sekali. Membuat Lastri semakin gusar dan kepikiran. "Mak," panggil Sukino dari kamar. Sukino kini tengah sakit. Hanya sakit biasa, namun entah mengapa sudah seminggu tidak kunjung sembuh. Tenggoroka

  • SYUKURAN PERNIKAHAN SUAMIKU   Bab 63

    Keguguran POV Bela Setelah kurasa badan ini terasa pegal. Kuputuskan pergi ke kamar. Melangkah dengan hati-hati berjalan menuju kamar. Melewati ruang tamu hingga ruang makan pun nampak biasa saja. Tak ada Irt saat ini, mereka tengah sibuk di belakang. Satu demi satu anak tangga aku lalui. Sembari tangan menyentuh lembut perut yang mulai menyembul. Indah dan juga sangat bahagia. Tapi ketika aku menjatuhkan kaki kanan, alangkah terkejutnya aku. Di anak tangga tersebut seakan licin penuh minyak. Seketika aku beristighfar lalu menyebut nama Allah. "Allahuakbar," ucapku spontan. Tanganku langsung mencari pegangan. Namun sayang lantai yang teramat licin membuat tubuhku tak sanggup menopang beban. Hingga tergelincir. Berguling ke bawah melalui anak tangga. Aku meringis kesakitan. Dibawah sana ada sesuatu yang terasa hangat keluar. "Oma," ucapku pelan. Karena aku sibuk memegangi perut yang terasa sakit luar biasa. "Bela, Bela. Astagfirullahaladzim, ini kamu kenapa? Bela, istighfar. B

DMCA.com Protection Status