Share

Perjodohan

Author: Reira.97
last update Last Updated: 2021-10-24 09:00:00

“Maaf.. kakek memanggilmu.” lirih Orihime. Ia tak pernah melihat Altair melayangkan pandangan sedingin itu sebelumnya. Dan pandangan yang Altair berikan sekarang membuat nyalinya menciut.

“Hei.. Altair, pergilah.” ucap Aquila pelan.

“Aku akan memanggil mama untuk membantumu.” balas Altair lembut. Aquila mengangguk mengerti.

“Sejak awal dia adalah milikku dan aku akan mengambilnya darimu!” gumam Orihime setelah Altair pergi.

Altair berjalan ke taman yang sudah disulap menjadi tempat pesta outdoor yang terasa begitu hangat itu. Banyak lampu-lampu yang menyala dengan cahaya putih hangat

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • SUMMER TRIANGLE   Maaf Aquila

    Ryota memapah Aquila kembali menuju tempat pesta berlangsung, ia menyerahkan kekasih sahabatnya itu pada Emilia. Tanpa bertanya, Emilia tahu jika baru saja terjadi masalah hanya dengan melihat tatapan Ryota dan kondisi Aquila. Gadis manis itu terlihat begitu terpukul.Selang beberapa menit Altair kembali dengan masih diikuti Orihime di belakangnya, “di mana Aquila?” tanya Altair pada Ryota dan Naoki yang tengah berbincang, Ryota tidak menjawab, ia melemparkan pandangan nya ke tempat Aquila berada.“Altair, aku pergi dulu.. kita bicara lagi nanti.” ucap Orihime lembut yang tidak dijawab oleh Altair.“Aku akan meninggalkan semua wanitaku untuk bisa bersama Aquila,” gumam Ryota. Altair dan Naoki langsung menatapnya curiga, “bukank

    Last Updated : 2021-10-26
  • SUMMER TRIANGLE   Ryokan

    Pertengahan bulan November tiba, sesuai dengan rencana yang sudah mereka susun dari jauh-jauh hari kini keduanya sedang menuju Hokkaido tepatnya Sapporo. Kali ini Altair benar-benar menepati janjinya untuk melakukan reservasi awal jadi mereka bisa pergi berlibur bersama. Altair bilang ini adalah permintaan maafnya karena dulu mereka tidak jadi berangkat ke Hiroshima.Setelah memakan waktu sekitar satu setengah jam dari Bandara Haneda kini mereka sampai di Bandara New Chitose atau Bandara Sapporo. Udara di bawah minus nol derajat langsung menyapa tubuh mereka. Beruntung keduanya sudah menyiapkan diri dengan benar, mereka menggunakan mantel tebal, syal dan tak lupa juga sarung tangan, Aquila juga menggunakan topi musim dingin dengan warna baby blue kesukaan nya.“Selanjutnya kita ke mana?” tanya Aquila begitu mereka sudah sampai di pintu keluar bandara tersebut.“Kita makan dulu lalu ke hotel.” Alta

    Last Updated : 2021-10-27
  • SUMMER TRIANGLE   Pesan

    Altair dan Aquila berjalan-jalan di sekitar penginapan tradisional itu, pria tinggi itu melambatkan langkahnya untuk mengimbangi langkah Aquila yang pelan karena saat ini gadis cantik itu menggunakan geta.Di sekitar ryokan yang mereka tempati terdapat juga beberapa penginapan tradisional yang ukuran nya lebih kecil, ada banyak pula kedai-kedai makanan tradisional yang masih buka, terlihat juga beberapa tamu yang lalu lalang dengan menggunakan yukata dari masing-masing ryokan.Meski di luar cukup dingin mereka terlihat antusias untuk menjelajahi sekitaran tempat itu sambil bercengkerama mengenai topik-topik ringan. Ini quality time yang tak bisa dibiarkan begitu saja pikir keduanya. Minggu depan Aquila akan sidang untuk gelar kuliahnya dan Altair akan disibukkan dengan pekerjaannya.“Kau lelah?” tanya Altair yang merasa langkah kekasihnya semakin pelan.“Sedikit.. aku tidak terbiasa

    Last Updated : 2021-10-28
  • SUMMER TRIANGLE   Liburan Bersama

    Altair berusaha membuka matanya yang terasa seperti dilem kala ia merasakan sapuan di kepala. Mencoba memfokuskan penglihatan ia melihat Aquila yang sedang tiduran di sampingnnya sambil mengusap-usap kepalanya. Gadis manis itu tersenyum untuknya.“Ohayou.” gumam Altair. Ia masih mengantuk sekali karena baru bisa tidur dini hari.“Maaf.. aku membangunkanmu.” ucap Aquila menyesal telah membangunkan kekasihnya.“Tidak masalah, lebih mendekatlah.” Pinta Altair.Gadis manis itu menurut, ia mendekat lebih dekat dan merebahkan dirinya di samping Altair dengan berbantalkan lengan kekasihnya. Dirasakannya Altair yang mulai mengelus-elus kepalanya pelan. Aquila merubah posisi tidurnya dengan meletakkan kepalanya di atas dada bidang Altair, didengarnya jantung sang kekasih yang berdetak teratur, kepalanya ikut naik turun seirama dengan tarikan dan hembusan nafas orang terkasi

    Last Updated : 2021-10-29
  • SUMMER TRIANGLE   Saran Orihime

    Jam istirahat Altair turun ke lantai dasar untuk menemui Orihime meskipun ia tidak yakin mantan kekasihnya itu masih menunggunya mengingat Orihime adalah orang yang tidak suka menunggu. Namun, tebakan Altair salah, wanita itu masih ada di kafe yang terletak di bagian samping lobi kantornya. Wanita itu terlihat sedang menyesap kopinya sambil melihat pemandangan di luar kafe, sebuah taman kecil yang didesain sebagai area hijau kantor itu.“Aku kira kau sudah pergi.” sapa Altair lalu duduk dihadapan Orihime, wanita itu menoleh dan memamerkan senyumnya.“Aku menunggumu.”“Apa yang ingin kau bicarakan?” tanya Altair langsung.“Seperti janjiku tempo hari, aku sudah mencoba b

    Last Updated : 2021-10-30
  • SUMMER TRIANGLE   Pancake

    “Hallo Naoki?”“Ada apa kau meneleponku selarut ini?” tanya Naoki dari seberang sana.“Carikan aku mobil sekarang!”“Altair kau gila, ini sudah pukul sebelas malam dan kau meminta mobil?” Naoki tidak percaya sahabatnya meminta mobil selarut ini.“Aku tidak peduli, besok pagi harus ada mobil di parkiran apartemenku.” Altair mematikan panggilannya sepihak. Membuat Naoki bertanya-tanya apa yang terjadi dengan sahabatnya itu.Altair begitu takut ucapan Orihime benar bahwa sang kakek akan menghalalkan segala cara agar dirinya mau dijodohkan dengan Orihime. Meskipun begitu sudut hati Altair tidak percaya

    Last Updated : 2021-10-31
  • SUMMER TRIANGLE   Curiga

    Altair dan Naoki sampai di kantor pukul setengah sembilan, mereka berdua dikejutkan dengan kehadiran Kakek Sato dan Orihime yang sudah duduk di ruangan mereka bersama Ryota yang nampak acuh sibuk dengan laptop di depannya.Naoki tampak tidak peduli meskipun jauh di dalam hatinya ia khawatir dengan Altair, pria tampan itu langsung duduk di kursinya sementara Altair menduduk kan dirinya di sofa yang berhadapan dengan kedua tamu tak diundangnya.“Ryota, bisa pesankan kami kopi?” gumam Altair. Ryota mengangguk, ia segera keluar ruangan untuk menyuruh sekretarisnya membuatkan tiga cangkir kopi.“Langsung saja, kedatangan kakek kemari untuk mengantarkan Orihime,” Kepala Keluarga Sato itu menggantung kata-katanya, “dia akan menjadi sekretaris pribadimu mulai hari ini.” Alih-alih merespon ucapan sang kakek Altair hanya menghembuskan nafasnya berat, ia terlalu lelah untuk berdebat dengan sang k

    Last Updated : 2021-11-01
  • SUMMER TRIANGLE   Awal

    Pukul sebelas tepat, ke enam nya baru bisa menikmati hidangan yang sudah Aquila siapkan setelah sebelumnya mereka menyanyikan lagu ulang tahun dan memotong kue. Mereka makan sambil sesekali bersenda gurau guna mencairkan suasana di antara Altair dan Aquila yang mendadak membeku.Namun, itu tak berpengaruh pada Aquila, gadis manis itu tetap asyik dengan pikirannya sendiri. Ia masih merasakan ngilu tiap kali mengingat ada aroma parfum vanilla yang menempel di badan kekasihnya. Bukankah tidak mungkin aroma parfum bisa menempel tanpa ada kontak fisik yang cukup lama?“Sayang, kenapa tidak kau buka saja kado-kadonya?” Altair memberi saran pada Aquila begitu mereka sudah menyelesaikan acara makan malamnya.“Altair benar!” seru Arata mengiyakan ucapan kakak

    Last Updated : 2021-11-02

Latest chapter

  • SUMMER TRIANGLE   Kemarahan Orihime

    Altair melangkahkan kaki jenjangnya menuju ruangan pribadinya usai sampai di kantor. Wajahnya yang tampan tak berhenti mengulas senyum simpul. Rasa bahagia yang meluap masih tertinggal dari kegiatannya bersama Aquila kemarin. Founder dari North Star Corporation itu bahkan menyapa setiap pegawai yang berpapasan dengannya, hal yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya dan hal itu cukup menggugah rasa penasaran di benak karyawan, kira-kira apa yang sudah terjadi dengan bos mereka yang sangat dingin hingga mau menyapa mereka sebelum mereka menemukan noda merah ke unguan yang memenuhi leher pucat pria menawan yang merupakan atasan mereka. Ah sepertinya bosnya tengah jatuh cinta.“Selamat pagi Ryota.. Naoki..!” serunya begitu melihat kedua sahabatnya itu sudah mulai anteng dengan laptop masing-masing.Keduanya menatap Altair aneh, “Aquila salah memberimu obat?” sindir Ryota.“Nope.. dia memberiku ob

  • SUMMER TRIANGLE   Lagi

    Pukul tujuh tepat Aquila keluar kamar untuk membuatkan sarapan untuk kekasihnya dan sahabatnya, ia menggunakan sweater dengan model turtle neck untuk menutupi tanda cinta yang semalam kekasihnya bubuhkan di seluruh lehernya, ia tak ingin para sahabatnya melihat itu. Seulas senyum menghiasi wajahnya, wanita cantik itu masih merasakan kebahagiaan yang meluap yang tertinggal di hatinya usai kegiatan yang mereka lakukan semalam.Sebenarnya mereka melakukan kegiatan itu lagi usai Altair mengisi kembali tenaganya, pria tinggi itu berhasil membuatnya keluar sebanyak empat kali, sementara Altair keluar dua kali. Aquila tidak tahu kekasihnya itu benar-benar lihai membuatnya terbang bersama kupu-kupu di dalam perutnya.Arata datang menghampirinya saat wanita cantik itu tengah menghidangkan enam porsi sandwich, dua cangkir kopi susu dan empat cangkir kopi hitam di atas meja makan.“Aquila, kau sakit?” tanya Arata cemas

  • SUMMER TRIANGLE   Menyatu

    Altair menimbang-nimbang apakah ia harus melanjutkan kegiatan ini atau tidak. Ia tak mau menyakiti kekasihnya lebih lagi. Altair yang tengah bimbang dikejutkan dengan Aquila yang menariknya mendekat setelah tangan gadis itu ia lepaskan tadi. Dengan berani Aquila mengalungkan tangannya di leher Altair dan perlahan menariknya mendekat. Saat sudah cukup dekat gadis cantik itu meraih bibir ranum milik prianya. Altair tidak menolak maupun membalas ciuman Aquila, ia ingin tahu seberapa jauh kekasihnya itu akan mendominasi dirinya.Aquila mencium bibir Altair dengan sangat lembut, mengabsen gigi gerigi kekasihnya seperti yang Altair ajarkan tadi, dengan perlahan melumat bibir merah itu. Puas merasakan bibir kekasihnya gadis manis itu berpindah ke leher jenjang Altair, menciumnya perlahan sebelum ia mengigitnya pelan hingga menimbulkan bercak merah tua yang begitu kontras dengan kulit putih pucat yang dimiliki Altair.Aquila membuat banyak kissmark

  • SUMMER TRIANGLE   Awal

    Pukul sebelas tepat, ke enam nya baru bisa menikmati hidangan yang sudah Aquila siapkan setelah sebelumnya mereka menyanyikan lagu ulang tahun dan memotong kue. Mereka makan sambil sesekali bersenda gurau guna mencairkan suasana di antara Altair dan Aquila yang mendadak membeku.Namun, itu tak berpengaruh pada Aquila, gadis manis itu tetap asyik dengan pikirannya sendiri. Ia masih merasakan ngilu tiap kali mengingat ada aroma parfum vanilla yang menempel di badan kekasihnya. Bukankah tidak mungkin aroma parfum bisa menempel tanpa ada kontak fisik yang cukup lama?“Sayang, kenapa tidak kau buka saja kado-kadonya?” Altair memberi saran pada Aquila begitu mereka sudah menyelesaikan acara makan malamnya.“Altair benar!” seru Arata mengiyakan ucapan kakak

  • SUMMER TRIANGLE   Curiga

    Altair dan Naoki sampai di kantor pukul setengah sembilan, mereka berdua dikejutkan dengan kehadiran Kakek Sato dan Orihime yang sudah duduk di ruangan mereka bersama Ryota yang nampak acuh sibuk dengan laptop di depannya.Naoki tampak tidak peduli meskipun jauh di dalam hatinya ia khawatir dengan Altair, pria tampan itu langsung duduk di kursinya sementara Altair menduduk kan dirinya di sofa yang berhadapan dengan kedua tamu tak diundangnya.“Ryota, bisa pesankan kami kopi?” gumam Altair. Ryota mengangguk, ia segera keluar ruangan untuk menyuruh sekretarisnya membuatkan tiga cangkir kopi.“Langsung saja, kedatangan kakek kemari untuk mengantarkan Orihime,” Kepala Keluarga Sato itu menggantung kata-katanya, “dia akan menjadi sekretaris pribadimu mulai hari ini.” Alih-alih merespon ucapan sang kakek Altair hanya menghembuskan nafasnya berat, ia terlalu lelah untuk berdebat dengan sang k

  • SUMMER TRIANGLE   Pancake

    “Hallo Naoki?”“Ada apa kau meneleponku selarut ini?” tanya Naoki dari seberang sana.“Carikan aku mobil sekarang!”“Altair kau gila, ini sudah pukul sebelas malam dan kau meminta mobil?” Naoki tidak percaya sahabatnya meminta mobil selarut ini.“Aku tidak peduli, besok pagi harus ada mobil di parkiran apartemenku.” Altair mematikan panggilannya sepihak. Membuat Naoki bertanya-tanya apa yang terjadi dengan sahabatnya itu.Altair begitu takut ucapan Orihime benar bahwa sang kakek akan menghalalkan segala cara agar dirinya mau dijodohkan dengan Orihime. Meskipun begitu sudut hati Altair tidak percaya

  • SUMMER TRIANGLE   Saran Orihime

    Jam istirahat Altair turun ke lantai dasar untuk menemui Orihime meskipun ia tidak yakin mantan kekasihnya itu masih menunggunya mengingat Orihime adalah orang yang tidak suka menunggu. Namun, tebakan Altair salah, wanita itu masih ada di kafe yang terletak di bagian samping lobi kantornya. Wanita itu terlihat sedang menyesap kopinya sambil melihat pemandangan di luar kafe, sebuah taman kecil yang didesain sebagai area hijau kantor itu.“Aku kira kau sudah pergi.” sapa Altair lalu duduk dihadapan Orihime, wanita itu menoleh dan memamerkan senyumnya.“Aku menunggumu.”“Apa yang ingin kau bicarakan?” tanya Altair langsung.“Seperti janjiku tempo hari, aku sudah mencoba b

  • SUMMER TRIANGLE   Liburan Bersama

    Altair berusaha membuka matanya yang terasa seperti dilem kala ia merasakan sapuan di kepala. Mencoba memfokuskan penglihatan ia melihat Aquila yang sedang tiduran di sampingnnya sambil mengusap-usap kepalanya. Gadis manis itu tersenyum untuknya.“Ohayou.” gumam Altair. Ia masih mengantuk sekali karena baru bisa tidur dini hari.“Maaf.. aku membangunkanmu.” ucap Aquila menyesal telah membangunkan kekasihnya.“Tidak masalah, lebih mendekatlah.” Pinta Altair.Gadis manis itu menurut, ia mendekat lebih dekat dan merebahkan dirinya di samping Altair dengan berbantalkan lengan kekasihnya. Dirasakannya Altair yang mulai mengelus-elus kepalanya pelan. Aquila merubah posisi tidurnya dengan meletakkan kepalanya di atas dada bidang Altair, didengarnya jantung sang kekasih yang berdetak teratur, kepalanya ikut naik turun seirama dengan tarikan dan hembusan nafas orang terkasi

  • SUMMER TRIANGLE   Pesan

    Altair dan Aquila berjalan-jalan di sekitar penginapan tradisional itu, pria tinggi itu melambatkan langkahnya untuk mengimbangi langkah Aquila yang pelan karena saat ini gadis cantik itu menggunakan geta.Di sekitar ryokan yang mereka tempati terdapat juga beberapa penginapan tradisional yang ukuran nya lebih kecil, ada banyak pula kedai-kedai makanan tradisional yang masih buka, terlihat juga beberapa tamu yang lalu lalang dengan menggunakan yukata dari masing-masing ryokan.Meski di luar cukup dingin mereka terlihat antusias untuk menjelajahi sekitaran tempat itu sambil bercengkerama mengenai topik-topik ringan. Ini quality time yang tak bisa dibiarkan begitu saja pikir keduanya. Minggu depan Aquila akan sidang untuk gelar kuliahnya dan Altair akan disibukkan dengan pekerjaannya.“Kau lelah?” tanya Altair yang merasa langkah kekasihnya semakin pelan.“Sedikit.. aku tidak terbiasa

DMCA.com Protection Status