Mobil yang membawa Indra dan Yana mulai melaju membelah kota Jakarta, di pagi yang cerah itu. Saat ini mereka disopiri oleh Asisten Kaleb.Sepanjang perjalanan menuju butik. Sang asisten dapat merasakan jika mobil yang mereka kendarai sedang diikuti oleh sebuah mobil sedan serba hitam yang tepat berada di belakang mobil mereka.Kaleb beberapa kali melirik ke arah Indra yang juga terlihat gelisah saat ini. Beruntungnya, Yana sedang memejamkan matanya dan terlihat sedang tertidur karena masih memikirkan kemelut hubungannya dengan Indra.Sebisa mungkin, Kaleb tetap menjaga kestabilan laju mobil agar supaya Yana tidak curiga dan menjadi panik, jika mengetahui mobil mereka sedang diikuti saat ini.Sementara Indra sendiri terlihat sibuk mengirimkan pesan kepada sahabatnya, Nino. Untuk meminta bantuan kepadanya agar mengirimkan beberapa orang untuk menghadang para penguntit itu.Indra tak menyangka jika musuhnya yang masih belum dirinya ketahui siapa orangnya, ternyata memang sedang memperma
"Baiklah, kalau itu pilihanmu!" seru Indra lalu mulai mendekatkan dirinya lagi kepada Yana.Wanita dewasa itu menjadi ketakutan. Karena dia sangat tahu jika Indra, orangnya suka nekat untuk melakukan sesuatu."I ... Indra! Kamu mau ngapain, sih?" Ya sudah, yuk aku mau ke dalam!""Nah ... gitu kek dari tadi. Jadi aku tidak perlu memaksamu." seru Indra penuh senyum kemenangan di wajahnya.Keduanya pun masuk ke dalam butik. Di sana telah ada Mami Lila dan Mami Endang yang hampir satu jam menunggu keduanya sampai ke butik itu."Indra, kalian kok lama banget sih? Mami dari tadi nungguin kalian, lho!" seru Mami Endang sedikit kesal."Iya, Ndra. Kalian kok telat banget datangnya? Padahal kamu sama Yana lebih dulu berangkatnya tadi." Mami Lila ikut menimpali."Maaf para Mami. Tadi ada insiden sedikit. Putri salju sedang mengamuk jadi aku perlu banyak waktu untuk menjinakkannya," tukas Indra sekenanya."Putri salju?" sahut kedua ibu itu.Lalu tiba-tiba Yana menginjak kaki Indra dengan sengaja.
Yana menatap pantulan tubuhnya di depan cermin besar yang ada di ruang ganti itu. Dia sangat suka dengan gaun pengantin pilihan Indra kepadanya. Sungguh begitu pas dan cocok dengan tubuhnya."Aku sangat suka dengan gaun ini!" serunya antusias.Dengan dibantu oleh beberapa karyawan butik, Yana pun mulai ke luar dari ruang ganti tersebut.Pandangan mata Indra seketika menjadi terpaku melihat penampilan Yana yang begitu sangat memukau hatinya. Debaran-debaran aneh mulai terasa menyesakkan dadanya."Yana ... kamu sangat cantik! Sungguh Mami sangat terpana melihat mu saat ini!" puji Mami Endang, sang calon ibu mertua."Mami juga setuju dengan pendapat Mami Endang. Kamu sangat anggun memakai gaun ini!" Mama Lila juga turut memuji sang putri.Namun Indra tidak mengatakan apapun. Dia malah memicingkan matanya. Pertanda dia tidak suka dengan penampilan Yana saat ini.Memang gaun pengantin yang dipakai oleh Yana menutupi seluruh bagian tubuhnya. Namun lekukan tubuhnya yang seksi masih saja sang
"Sial banget gue dikerjain sama Tante Yana! But it's okay. Asalkan keinginan ku terwujud untuk menjadikannya sebagai istri ku," gumamnya senang dalam hatinya."Sayang! Pilihan mu memang yang terbaik!" puji Indra lalu menyerahkan setelan tuxedo itu ke tangan Madam Inces. "Madam, tolong persiapkan gaun dan tuxedo pesanan kami," perintahnya kepada pria kemayu itu."Beres, Tuan Muda!" sahut sang designer."Apa? Kok Indra malah senang, sih? Dia kok tidak marah sama sekali?" Yana malah kesal sendiri saat ini.Apalagi Indra terlihat sedang tersenyum simpul ke arahnya."Duh, bisa-bisa makin besar kepala tuh, Si Indra!" serunya kesal.Lalu tiba-tiba Indra berkata kepada kedua ibu,"Mami Lila dan Mami Endang. Bagaimana jika soal cincin biarkan aku dan Yana yang mengurusnya.""Wah itu ide yang sangat bagus, Ndra. Mami juga mau mengurus hal lainnya," sergah Mami Endang yang langsung dijawab dengan anggukan kepala oleh Mami Lila.Setelah berpamitan dengan para ibu, Indra pun segera menggandeng ta
"Ya, bisalah! Karena kami telah saling jatuh cinta!" ketus Indra kepada suami Mona karena meragukan hubungannya dengan Yana."Hah? Apa? Tapi, setahu saya Sekretaris Yana sejak dari bangku kuliah telah menyukai Tuan Fred. Masa bisa secepat itu melupakannya?" seru Joni lagi."Cih! Tentu saja Tante Yana cepat melupakan orang itu! Karena pesona yang gue miliki! Begitu sangat memikat dirinya!" Indra mengatakan itu sambil mencuri satu kecupan di pipi yana. Yang membuat sang wanita dewasa sedikit kelimpungan dengan sikap Indra kepadanya. "Hebat banget Indra bersandiwaranya. Dia sangat cocok deh menerima penghargaan sebagai nominasi orang yang jago membual," gumam Yana dalam hati.Ternyata Yana masih belum mempercayai jika Indra benar-benar tulus kepadanya. Dia masih berpikir jika pemuda itu hanya untuk bermain-main saja dengannya.Yana juga bingung bagaimana menjelaskan hubungannya yang sebenarnya dengan Indra kepada Joni. Untuk itu dia memilih untuk berdiam diri saja dari tadi."Oh, ya? Ta
Indra malah semakin melebarkan senyumannya. Membuat Yana menjadi sangat marah."Lo ngapain senyum-senyum sendiri, Ndra? Apakah ada yang lucu saat ini?" kesal Yana semakin cemberut wajahnya."Ha-ha-ha. Nggak ada kok, Sayang! Sudah yuk, kita masuk ke dalam toko cincin itu. Nanti mallnya keburu tutup, lho!" ucap Indra kepada sang calon istri.Yana masih saja diam. Karena masih kesal kepada Indra. Akan tetapi dia tidak tahu kenapa dirinya bisa marah dengan pria itu.Menyadari Yana yang masih saja diam. Membuat Indra tidak kehabisan akal. Dia pun angkat bicara lagi, "By the way, setelah ini kita nonton, yuk? Kamu mau nggak? Petualangan Sherina sedang tayang sekarang. Bagaimana kalau kita menontonnya? Aku suka tontonan ringan sih." rayu Indra lagi.Yana yang penasaran dengan film layar lebar itu, terpaksa mengangguk dan mengikuti saja kemauan pria muda itu.Namun sebelum masuk ke dalam toko itu, Indra berkata lagi."Sayang ... aku telah memilihmu. Jadi tidak ada celah untuk perempuan lain
Nayla tetap berada di dalam ruangannya dan memantau kepergian Yana dan Indra melalui kamera CCTV yang terhubung di ruangannya."Indra, aku menyesal telah meninggalkan mu dulu. Seandainya waktu bisa diulang kembali. Aku pasti tidak akan pernah meninggalkan dirimu," sedihnya lagi.Nayla terus memandang CCTV tersebut sambil menitikkan air matanya. Dia sungguh tidak sanggup melihat kebersamaan Indra dengan perempuan itu.Bahkan Nayla sampai berpikir untuk mengacaukan rencana pernikahan Indra dan Yana. Akan tetapi setengah hatinya menolak hal itu. "Apa yang harus kulakukan untuk lepas dari perasaan cintaku kepada Indra?" lirihnya sedih.Nayla pun dapat melihat dari layar CCTV jika Indra dan Yana telah benar-benar pergi dari toko cincin itu, meninggalkan perasaan Yana yang masih tertinggal kepada Indra.Setelah ke luar dari toko itu, Indra segera mengajak sang calon istri untuk menuju ke gedung bioskop yang ada di lantai paling atas mall."Sayang ... waktunya kita nonton, ya?" tutur Indra
"Tentu saja untuk melihat orang utan, Sayang!" Ucap Indra kepada kekasih hatinya.Keduanya pun saling suap-suapan popcorn tentunya karena Indra yang memulainya lebih dulu.Para bodyguard juga ikut menonton di dalam bioskop itu. Untuk berjaga-jaga jika ada ancaman dari lawan bisnis Indra.Sementara itu, di parkiran mall. Kaleb melihat jika mobilnya telah dirusak. Namun dia tidak dapat melakukan apa-apa. Semuanya demi mengorek siapa dalang dari penjebakan Indra dan Yana malam itu."Ternyata orang ini bukan orang sembarangan!" gumamnya dalam hati.Kaleb pun segera menghubungi anak buahnya untuk membereskan kerusakan di mobilnya.Setelah selesai menonton film di bioskop, Indra pun mengantar Yana untuk pulang ke rumahnya. Kediaman Handoko,Ternyata Mama Lila telah memasak makanan enak untuk sang calon menantu. Sehingga malam ini, Indra ikut bergabung bersama Keluarga Yana untuk makan malam."Ndra, bagaimana persiapan pernikahan kalian?" tanya Papi Candra."Prosesnya telah mencapai delapan
Hari ini adalah hari yang sangat spesial, tepat lima tahun yang lalu, dua bintang kecil lahir ke dunia, Nathan dan Nala. Indra dan Yana, orang tua mereka, telah merencanakan perayaan ulang tahun yang luar biasa untuk keduanya di sebuah restoran mewah di pinggir Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.Restoran tersebut berdiri megah dengan pemandangan laut yang memukau. Suara ombak yang berdesir dan angin laut yang sejuk menambah suasana yang sempurna untuk perayaan hari ini. Indra dan Yana telah merencanakan segalanya dengan detail dan penuh cinta.Untuk Nala, restoran tersebut dihiasi dengan tema Barbie. Balon berwarna pink dan putih menghiasi langit-langit, dan boneka Barbie berpakaian pesta berdiri di setiap sudut. Meja makan dipenuhi dengan piring dan gelas berwarna pink, dan di tengah-tengah meja terdapat kue ulang tahun bertingkat dengan boneka Barbie di puncaknya. Nala, yang mengenakan gaun pink yang indah, tampak seperti seorang putri kecil.Sementara itu, untuk Nathan, restoran te
Tiga bulan setelah kelahiran bayi kembar, Yana dan Indra merencanakan sebuah acara istimewa di sebuah ballroom hotel bintang lima di bilangan Jakarta Pusat. Mereka ingin mengumumkan nama kedua bayi kembar mereka kepada keluarga dan teman-teman terdekat. Ballroom tersebut dipersiapkan dengan megah untuk acara besar itu.Ballroom hotel bintang lima ini terlihat begitu mewah dan elegan. Langit-langit tinggi dengan lampu kristal yang memancarkan sinar gemerlap, menciptakan suasana yang penuh keanggunan. Dinding-dindingnya dihiasi dengan hiasan bunga segar dan dekorasi yang indah. Meja-meja yang ditata rapi dengan kain putih dan bunga-bunga segar yang memberikan sentuhan elegan.Pada acara tersebut, Yana dan Indra memilih untuk menyajikan berbagai kuliner western dan masakan Indonesia kepada para tamu. Mereka ingin memberikan pengalaman kuliner yang istimewa dan memadukan cita rasa internasional dengan cita rasa lokal.Untuk hidangan western, tamu-tamu dapat menikmati pilihan hidangan sepe
Indra sangat gembira karena akan menyambut kelahiran bayi kembarnya. Dia telah melakukan persiapan yang matang untuk memastikan bahwa semuanya berjalan dengan lancar dan aman.Salah satu persiapan penting yang telah dia lakukan adalah membooking rumah sakit terbaik dan dokter yang terbaik untuk membantu Yana melahirkan secara operasi caesar.Indra tahu bahwa kelahiran bayi kembar bisa menjadi proses yang rumit dan membutuhkan perhatian ekstra. Oleh karena itu, dia memilih rumah sakit yang memiliki fasilitas terbaik dan tenaga medis yang berpengalaman dalam menangani kelahiran bayi kembar.Setelah melakukan riset dan konsultasi dengan beberapa dokter, Indra menemukan dokter yang sangat berpengalaman dalam melakukan operasi caesar untuk kelahiran bayi kembarnya. Dia yakin bahwa dokter ini akan memberikan perawatan terbaik untuk Yana dan bayi-bayi mereka.Indra juga memastikan bahwa rumah sakit yang dia pilih memiliki fasilitas yang lengkap dan modern. Pria itu ingin memastikan bahwa Yan
Yana dan Indra sedang sibuk mempersiapkan kamar untuk bayi kembar mereka yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Keduanya sangat antusias dan penuh kebahagiaan menyambut kedatangan buah hati mereka yang akan segera lahir.Kamar bayi ini dirancang dengan penuh cinta dan perhatian oleh kedua orang tuanya. Dindingnya dilukis dengan warna-warna cerah dan lembut, seperti biru muda untuk bayi laki-laki dan merah muda untuk bayi perempuan. Yana dan Indra ingin menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan bagi kedua anak mereka.Di sudut kamar, terdapat dua buah tempat tidur bayi yang terbuat dari kayu berkualitas tinggi. Tempat tidur bayi laki-laki dilengkapi dengan selimut berwarna biru muda yang lembut dan bantal dengan motif yang lucu. Sementara itu, tempat tidur bayi perempuan dilengkapi dengan selimut berwarna merah muda yang manis dan bantal dengan motif bunga-bunga.Di sebelah tempat tidur bayi, terdapat lemari pakaian yang terorganisir dengan rapi. Lemari ini memiliki bany
Berselang tak lama setelah acara tujuh bulanan, Indra merasa semakin bersemangat untuk menyambut kedatangan bayi kembar mereka. Dia pun memutuskan untuk merancang acara baby shower yang istimewa untuk istrinya, Yana, dan kedua bayi yang masih berada di dalam kandungannya. Semua persiapan pun dimulai dengan penuh keceriaan.Di suatu pagi yang cerah, Indra duduk di ruang keluarga dengan secangkir kopi di tangannya. Dia sedang merencanakan acara baby shower dengan penuh antusiasme. Yana, yang duduk di sebelahnya, melihatnya dengan senyuman."Sayang, apa yang sedang kamu rencanakan untuk acara baby shower bayi-bayi kita?" tanya Yana kepada suaminya."Aku ingin membuat acara yang spesial untukmu dan bayi-bayi kita, Sayang. Aku berpikir untuk mengundang keluarga dan teman-teman terdekat kita. Bagaimana menurutmu?" tutur Indra."Aku suka ide itu! Aku senang bisa berbagi kebahagiaan ini dengan orang-orang terdekat kita." sahut Yana antusias."Aku juga berpikir untuk mengadakan beberapa permai
Hari ini, tepat tujuh bulan usia kandungan Yana, Mami Endang dan Mami Lila sedang sibuk mempersiapkan acara tujuh bulanan untuk kehamilan kembar Yana. Acara ini akan diadakan di sebuah ballroom hotel mewah di kawasan Jakarta Selatan.Mami Endang dan Mami Lila mulai pagi-pagi sekali dengan semangat tinggi, keduanya telah sampai di lokasi acara. Mereka berdua berkoordinasi dengan baik untuk memastikan segala sesuatunya berjalan lancar. Mami Endang mengatur dekorasi dan tema acara, sedangkan Mami Lila bertanggung jawab atas makanan dan minuman yang akan disajikan."Sudahkah kita memilih tema untuk acara ini, Jeng Endang?" tanya Mami Lila sambil mengecek daftar persiapan."Ya, Jeng Lila. Kita akan mengusung tema 'Kembaran Yang Bahagia' untuk merayakan kehamilan kembar Yana. Aku sudah memesan dekorasi yang sesuai dengan tema tersebut," jawab Mami Endang sambil menunjukkan beberapa contoh dekorasi yang telah dia pilih.Mereka berdua lalu melanjutkan dengan memilih menu makanan dan minuman.
Indra, seorang suami yang bertugas jawab dengan keluarganya Telah lama merahasiakan sebuah proyek besar dari istrinya, Yana. Dia telah mempersiapkan sebuah rumah mewah di kawasan elit untuk keluarga kecilnya. Yana, yang sedang hamil anak kembar mereka, tidak tahu apa-apa tentang ini.Rumah itu berdiri megah di tengah kawasan elit, Kemang Residen. dengan arsitektur modern yang elegan. Dinding-dindingnya dicat dengan warna putih bersih, memberikan kesan mewah dan elegan. Taman di depan rumah dipenuhi dengan berbagai jenis bunga dan tanaman hijau, menciptakan suasana yang segar dan nyaman.Indra telah merencanakan ini dengan sangat hati-hati. Dia ingin memberikan yang terbaik untuk Yana dan anak kembar mereka yang akan lahir. Pria itu bekerja keras, menghabiskan waktu dan energi untuk memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan dengan sempurna.Indra memulai perencanaan rumah mewah ini dengan melakukan penelitian yang mendalam tentang apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh keluarganya.
Kabar kehamilan Yana juga terdengar kepada kedua sahabatnya, Cici dan Anggi. Untuk itu setelah pulang kerja pada sore hari, keduanya berencana untuk mengunjungi Yana di apartemennya. Keduanya berencana untuk ke mall terlebih dahulu dalam rangka membeli buah tangan mereka untuk Yana dan bayinya.Sepertinya Cici dan Anggi masih belum mengetahui jika Yana sedang hamil anak kembar saat ini. Cici dan Anggi tiba di mall dengan senyum ceria di wajah keduanya. Dengan Penuh semangat keduanya membawa tas belanja mereka yang untuk memilih beberapa hadiah yang akan diberikan kepada Yana yang sedang hamil. Mereka langsung menuju ke sebuah toko perlengkapan bayi yang gemerlap dengan warna-warni pernak-pernik untuk bayi yang sangat banyak."Anggi ... lihat ini, baju bayi ini terlalu lucu! Bagaimana kalau kita beli satu untuk Yana?" ucap Cici. "Oh ... benar sekali, Cici! Lihat botol susu dengan desain yang imut ini. Pasti bayinya akan suka!" sergah Anggi.Mereka pun berjalan melewati rak-rak pen
Kehamilan kembar Yana membawa kegembiraan melimpah kepada kedua keluarga besar, Keluarga Aharon dan Keluarga Handoko. Momen ini menjadi tonggak sejarah bagi mereka, yang telah lama menanti kehadiran cucu. Papi Irwan dan Papi Candra, sebagai calon kakek, sungguh tak sabar untuk menyambut kelahiran dua cucu sekaligus.Pada suatu hari yang cerah di Kota Jakarta, Mami Lila dan Mami Endang, ibu dari Indra dan Yana, berkumpul untuk merancang makan bersama sebagai bentuk perayaan kehamilan Yana. Makan bersama itu akan dilaksanakan di Rumah Keluarga Handoko.Ruangan besar di dalam rumah itu telah dibersihkan dan dirapikan dengan baik untuk menyambut kedatangan Yana dan Indra. Sementara itu, aroma masakan yang menggoda mulai tercium dari dapur."Inilah momen yang kita tunggu-tunggu, Jeng. Kehadiran kedua cucu ini pasti akan memberikan warna baru dalam keluarga kita." tutur Mami Lila kepada besannya."Benar sekali, Jeng Lila. Ayo kita rancang makan bersama yang istimewa untuk merayakan berita