"Dasar otak udang, dasar mafia mesum! Kenapa ia harus mengancam agar aku menciumnya. Menyebalkan!" Shafiqa kini sedang berdiri di pinggir kolam yang ada di taman belakang rumah megah itu, sambil terus mengumpat Sky.
Ia tidak tahu, jika sebenarnya ada orang yang tengah mendengarnya mengumpat majikannya yang kejam dan mesum. Orang itu hanya diam dan tersenyum saat melihat seorang gadis kecil berkacamata tengah duduk termenung sambil mengumpat sepupunya itu.Tapi sepupunya memang sangat menyebalkan, dia pantas di umpat seperti itu!Ya ... dia adalah Leo, sepupu dari Sky. Pria itu kebetulan sedang berkunjung ke rumah Sky karena memang ada pekerjaan yang harus ia kerjakan dan bersangkutan dengan sepupunya itu. Namun, sepupunya itu selalu bersikap istimewa, mungkin lebih tepatnya mengistimewakan diri. Seperti sekarang ini, ia sedang tidak bisa diganggu dan meminta Leo untuk menunggunya.Menyebalkan memang, akan tetapi apa boleh buat jika Sky memintanya untuk menunggu. Itu berarti ia harus menunggu, dari pada ia harus mengalami kerugian yang cukup besar. Maka, Leo memilih untuk menunggunya saja. Toh rumah ini sangat besar dan juga memiliki banyak sekali fasilitas. Jadi, Leo tidak akan bosan untuk menunggu sepupunya yang istimewa itu.Apalagi, saat ini ia mendapatkan kejutan dengan melihat gadis kecil yang sedang mengumpat sepupunya itu. Gadis ini terlihat sangat lucu, jadi Leo memutuskan untuk mendekatinya."Ehheeeemmmmm ..." Leo sengaja berdehem sejenak, berharap agar Shafiqa menyadari kehadirannya.Dan benar saja, gadis kecil itu langsung melihat ke arah Leo dengan wajah yang sangat terkejut. Ia pasti terkejut karena sudah ketahuan mengumpat Sky. Dan Leo berani bertaruh jika saat ini ia pasti sedang ketakutan.Shafiqa bangun dan berdiri saat melihat Leo mendekatinya, jantungnya terasa berdegup sangat kencang. Shafiqa sangat takut pada Leo, karena jika dilihat dari penampilannya Leo sepertinya bukan orang sembarangan.Astaga, bagaimana bisa Shafiqa begitu ceroboh dengan mengumpat sang pemilik rumah. Bagaimana kalau orang itu melaporkannya pada Sky, habislah sudah nasib Shafiqa pastinya. Sebentar lagi ia pasti akan dipanggang, digoreng atau mungkin direbus oleh mafia kejam itu.Oh tidak, kenapa sekarang ia merasa seperti ayam yang siap dimasak.Shafiqa menundukan kepalanya saat Leo semakin mendekat, ekspresi ketakutan sangat terlihat jelas di wajah imut Shafiqa."S-selamat siang Tuan," sapa Shafiqa."Selamat siang," jawab Leo sambil tersenyum tapi matanya terus memindai wajah cantik dari Shafiqa.Shafiqa memang tidak terlihat cantik jika dilihat dari sekilas. Gadis ini menutupi mata indahnya, dengan kacamata tebal yang ia pakai selama ini. Namun, Leo yakin pasti ada wajah cantik yang tersimpan dibalik benda yang selalu menutupi matanya itu.Shafiqa terus saja menundukan kepalanya, ia merasa takut jika yang ia ucapkan tadi didengar oleh Leo. Meskipun pada kenyataannya memang Leo sudah mendengar apa yang dikatakan oleh Shafiqa.Melihat gadis itu ketakutan, membuat Leo ingin sekali menggodanya. Sepertinya akan menyenangkan jika menggoda gadis lugu dan masih polos seperti Shafiqa, pikir Leo."Ngomong-ngomong kau berani sekali mengumpat pemilik rumah ini, memangnya kau tidak takut?" tanya Leo pada Shafiqa, dan menahan senyumnya.Glek ...Shafiqa tiba-tiba saja merasa seperti tercekik, bahkan untuk menjelaskannya saja ia merasa tak bisa. Tapi, ia tidak boleh diam saja ia harus menjawab pertanyaan dari Leo. Tapi apa yang harus ia jawab, karena kenyataannya ia sangat takut pada bosnya yang mesum dan juga jahat.Akan tetapi, jika ia menyangkalnya juga tak mungkin. Orang yang ada dihadapannya ini pastinya bukan orang bodoh yang bisa ia bohongi. Astaga, sepertinya sejak masuk ke dalam rumah ini hidupnya penuh kesialan."I-itu ....""Jangan menyangkalnya Nona manis, aku bisa mendengar semua yang kau katakan tentang sepupuku," ucapnya lagi sambil menahan senyum, ia sangat menikmati raut ketakutan dari gadis kecil ini." A-apa! Sepupu!" tanya Shafiqa panik, membuat Leo semakin ingin menggodanya saja."Iya, kau tidak salah dengar. Sky memang sepupuku, memangnya kenapa?"'Mati aku,'"Oh ya ampun, maafkan aku Tuan. Sepertinya tadi aku salah bicara, lidahku keseleo tadi. Sungguh aku tidak mengumpat sepupumu atau siapapun, mana mungkin sepupumu itu mesum," Shafiqa tertawa sumbang saat mengatakan hal itu."Benarkah?""Benar Tuan, sepupu anda itu sangat baik padaku. Bahkan ia memperkerjakanku sebagai pelayan pribadinya, dia orang yang sangat baik," jelas Shafiqa.'Aku bohong! Sepupumu durjanamu itu sangat jahat dan mesum!'Leo semakin tersenyum dan mendekati Shafiqa, tapi Shafiqa yang ketakutan memutuskan untuk pergi saja daripada ia harus berbohong lagi dan menjelaskan apa yang ia katakan tadi padanya."Emmm, T-tuan, aku permisi dulu. Pekerjaanku masih banyak, dan aku takut Tuan muda akan mencariku,"ucapnya tanpa mendengar persetujuan dari Leo, Shafiqa lari begitu saja.Leo hanya bisa tertawa dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah Shafiqa yang gugup."Apa aku jadikan dia sebagai pelayan pribadiku saja ya ..." gumam Leo tersenyum."Apa yang kau lakukan di sana?" tanya Sky pada Leo yang sejak tadi memperhatikan Shafiqa.Leo cukup terkejut saat mendengar suara Sky, sejak kapan sepupunya itu berdiri di sana dan memperhatikan dirinya. Leo pun membalikkan tubuhnya, di sini ia bisa melihat wajah dari Sky yang sangat tidak bersahabat.Sejak dulu wajahnya memang seperti itu, akan tetapi kali ini Leo merasa jika tatapannya agak berbeda dari biasanya. Apa karena barusan ia memandangi pelayan pribadinya. Namun, rasanya sangat mustahil jika Sky menaruh hati pada perempuan mungil itu.Selera Sky adalah seorang perempuan dengan body goals berwajah cantik. Dan tentunya, Sky sangat menyukai perempuan dewasa. Bukan gadis remaja seperti Shafiqa."Aku sedang menunggumu, kau pikir apa lagi?" Leo pun lalu menghampiri Sky, tanpa mempedulikan tatapannya yang sangat tajam itu. Seolah saat ini ia ingin menelannya saja."Menungguku sambil merayu seorang gadis polos?" sinis Sky, lalu pria itu pun berjalan duluan meninggalkan Leo yang
Perlahan sekali Sky mendekat ke arah Shafiqa, hingga membuat gadis itu semakin ketakutan hingga hampir seluruh tubuhnya bergetar menahan rasa takut yang amat sangat padanya. Bayangan yang tidak-tidak terus merasuk kedalam pikirannya.Shafiqa semakin panik, saat melihat Sky kini tengah membuka kancing kemejanya satu persatu dan memperlihatkan tubuh kekarnya pada gadis mungil itu.Tapi sayangnya, tubuh Sky yang kekar berotot sama sekali tidak membuat gadis itu tergoda. Justru ia malah takut melihat hal yang sedang dilakukan oleh Sky. Hingga ia pun terus berjalan mundur menjauhi Sky, dan berharap bisa kabur dan keluar dari kamar itu dan melarikan diri sejauh mungkin.Shafiqa kini malah berkhayal jika ia bisa lari dari jeratan Sky, padahal semua khayalan itu tidak akan pernah terjadi. Karena walaupun nanti ia akan bebas, ia hanya akan bisa lari dari dunia ini saja."T-tunggu Tuan, kau mau
Pagi itu seperti biasa, Shafiqa melakukan tugasnya. Menyiapkan segala kebutuhan Sky dan juga yang lainnya. Da saat ini ia sedang sibuk membereskan ranjang yang ukurannya sangat besar. Bahkan mungkin kasur itu bisa menampung empat orang tanpa berdesakkan."Gadis mesum, bersiaplah kita akan pergi!" ajak Sky tiba-tiba pada Shafiqa.Sejak kesalahpahaman kemarin, Sky selalu saja memanggilnya dengan sebutan gadis mesum. Padahal ia sama sekali bukan gadis mesum, kemarin ia hanya salah sangka saja. Aahhh dasar memang memalukan!Andai saja waktu bisa diputar, mungkin Shafiqa tidak ingin ada kejadian kemarin. Dan ia ingin mengulanginya kembali agar ia tak harus menahan malu setiap bertemu dengan Mafia bermulut boros ini."Pergi kemana?" tanya Shafiqa, tanpa melihat wajah Sky. Ia masih belum mempunyai keberanian untuk melihat wajah majikannya itu. Rasa malu masih menyelimuti hati dan juga pikirannya."Aku ada urusan dan kau harus ikut!" ucap Sky pada Shafiqa yang sedang membereskan ranjang milik
Sky dan yang lainnya kini sudah sampai di sebuah rumah mewah dan juga cukup megah. Tatanan rumah yang sangat elegan, pilar-pilar tinggi menghiasi rumah itu. Juga hiasan rumah yang bernuansa gold membuat rumah itu terlihat semakin indah.Entah rumah siapa itu, Shafiqa pun tak tahu. Ia hanya mengikuti Sky dan Edward saja. Baginya saat ini, adalah jika ia harus bekerja dengan baik dan tak memperdulikan apapun lagi.Bahkan tentang masa depannya saja, Shafiqa enggan berpikir bagaimana nanti kehidupannya di masa yang akan datang. Karena saat ini saja, hidupnya berada di tangan Sky. Segala sesuatu yang terjadi pada dirinya, semua atas keinginan Sky. Sky adalah takdir dari Shafiqa.Apa ia bisa menikah atau tidak pun, Shafiqa sama sekali tidak mempedulikannya. Lagi pula siapa yang mau pada gadis jelek dan juga sederhana seperti dirinya.Dan juga ciuman pertamanya, yang selalu ia bayangka
Dengan perasaan yang meledak-ledak, Sky pun pergi menghampiri Shafira dan juga Leo, yang sedang tertawa bersama."Namaku, memang sangat bagus. Bahkan artinya pun sangat indah, tapi apa kau tahu kalau ....""Kalau apa?" tanya Leo, sambil terus menahan senyumnya."Kemarilah aku akan membisikkannya padamu, aku takut ada orang menguping," bisik Shafiqa pada Leo.Oh tidak ... sepertinya gadis kecil ini mabuk, mungkin tadi ia meminum minuman yang salah. Dan sialnya Leo menyadari itu, tapi jujur saja gadis ini terlihat sangat lucu jika sedang mabuk begini.Leo pun mendekatkan tubuhnya pada Shafiqa, karena tadi gadis itu bilang akan membisikan sesuatu. "Ada apa?" bisik Leo dengan tersenyum dan menahan gemas pada gadis manis di sampingnya ini."Apa kau tahu, namaku yang bagus selalu diubah menjadi nama makhluk penghasil susu oleh pria mesum itu," bisik Shafiq
Aku bebas melakukan apapun padamu! Karena kau adalah milikku!""Ohh begitu rupanya!". Shafiqa pun bangkit dan duduk di pangkuan Sky serta melingkarkan tangannya di sana.Hal itu cukup membuat Sky terkejut, tapi pria ini mencoba untuk tidak tersenyum, saat melihat Shafiqa yang mabuk dan bersikap seenaknya.Telunjuknya kini ia daratkan di bibir Sky, "Hei bibir nackal! Kau suka menciumku kan? Baiklah aku akan membalasnya, dengan menciummu juga!"Muaaaaccchhh ....Shafiqa mencium bibir Sky, hingga akhirnya pria ini tertawa terbahak-bahak karena melihat sikap Shafiqa. Sky tidak bisa lagi menahan tawanya sekarang."Dasar gadis bodoh!""Syuuuuutttttt ... Kau dlarang bicara sekarang! Karena sekarang aku akan membalas perbuatanmu padaku!" Shafiqa berkata sambil membekap bibir Sky.Muaaaaccchhh ...Shafiqa mencium Sky lagi,
Demi kerang, kenapa buaya mesum ini tampak sangat tampan sekali pikirnya. Untuk sejenak ia sangat mengagumi wajah tampan milik Sky."Aku tahu aku memang tampan, jadi jangan melihatku seperti itu!" seperti biasa Sky memang selalu menyombongkan diri. Shafiqa memalingkan wajahnya malu, karena ia memang sangat mengagumi wajah tampan milik Sky. Ia pun lalu mengalihkan pandangannya agar terus menatap pria menyebalkan ini "Dasar gadis mesum!""Apa!"Sky pun mengendorkan pelukannya dan membuka kaos yang ia pakai, hingga roti sobek nampak jelas dihadapannya."Lihatlah semua perbuatanmu semalam," ucap Sky dan menunjukkan beberapa tanda merah, yang cukup banyak. Dan itu semua ulah gadis yang ada di hadapannya ini."Aihhh, jangan suka memfitnah Tuan. Itu perbuatan tidak baik!" Shafiqa menyangkal tuduhan Sky, karena Shafiqa berpikir tidak mungkin ia mel
Hari ini Sky disibukkan oleh pekerjaannya yang sangat banyak, pabrik senjata yang ia dirikan kini telah banyak diincar oleh musuh-musuhnya. Banyak sekali yang menginginkan pabrik senjata milik Sky, yang mampu membuat senjata-senjata mutakhir yang ia ciptakan. Belum lagi pabrik kimia yang membuat berbagai jenis obat dan racun yang mampu membunuh banyak musuh sekaligus.Untung saja pabrik senjata milik Sky dibangun secara rahasia, hingga sampai saat ini belum ada orang luar yang mengetahui dimana tempat senjata-senjata itu dibuat.Sedangkan Julie, hari ini gadis itu sengaja akan datang ke rumah Sky untuk memberikan kejutan padanya. Ya ... ia tahu jika saat ini Sky pasti sedang tidak ada di rumahnya, akan tetapi ia sengaja datang ke sana untuk menyambut pria pujaan hatinya itu.Ia membawa banyak sekali persiapan karena ia ingin tampil sempurna di hadapan pria yang selama ini menempati tahta tertinggi di hatinya.Seperti biasa, jika Julie datang ia s
Tuan, anda tidak apa-apa? Sebaiknya kita ke rumah sakit!" ucap Edward saat ia melihat Sky sedang membalut tangannya dengan kain. Namun, wajahnya terlihat sangat datar dan tak memperlihatkan jika ia sedang kesakitan saat ini.Padahal, luka yang di alami oleh Sky cukup dalam. Karena terkena senjata tajam."Tidak perlu! Panggil saja dokter itu ke rumah," jawab Sky.Edward pun menganggukan kepalanya cepat, dan segera menghubungi dokter Sky untuk segera datang ke rumah, dan mengobati lukanya. Dan ia pun segera mengemudikan mobil itu dengan kencang, agar bisa segera sampai ke rumah.***Di rumah Shafiqa baru saja selesai makan karena setelah mandi tadi ia ketiduran lagi, hari ini ia tidak memakai seragam kerjanya. Karena Sky sudah menyiapkan dress cantik untuknya, dan di atas dress itu terdapat sebuah surat yang mengatakan jika hanya pakaian Shafiqa saja yang berubah. Namun, tidak dengan pekerjaannya karena Sky tetap ingin d
Mobil Sky melaju dengan kecepatan sedang saat membelah jalanan kota, hari ini ia akan melihat pabrik senjata yang sedang ia bangun. Juga ia akan bertransaksi dengan seseorang di sebuah perusahaan milik salah satu koleganya.Perusahaan yang dibangun hanya sebuah kedok saja. Karena sebenarnya perusahaan itu adalah perusahaan yang pemiliknya selalu menyelundupkan barang-barang ilegal untuk ia jual.Tak membutuhkan waktu lama kini Edward dan juga Sky sudah sampai di sebuah bangunan tua, yang cukup jauh dari keramaian. Entah apa maksud dari orang itu, ia ingin mengadakan pertemuan di tempat seperti ini.Ia bilang jika ini adalah salah satu perusahaannya, apa mungkin dibalik bangunan tua yang jelek dan terpencil ini ia menyembunyikan sesuatu, atau mungkin orang itu memproduksi senjatanya di sana."Jadi bagaimana Tuan Sky?" tanya pria yang usianya tak berbeda jauh dari Sky, pria itu kini duduk santai di hadapan Sky samb
Pagi ini menjadi pagi yang berbeda untuk Shafiqa, saat ia membuka matanya ia merasa tidak semangat, tubuhnya terasa sangat sakit bahkan terasa remuk. Apalagi di bagian intinya, terasa sangat perih. Itu karena kemarin Sky sudah mengambil sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya. Mahkotanya, kesucian yang selama ini ia jaga telah direnggut paksa oleh Sky.Menyakitkan memang, tapi bagaimana lagi ia tidak bisa berbuat apa-apa selain hanya pasrah. Ia benci pada dirinya sendiri yang tidak bisa mempertahankan kehormatannya. Ia benci karena merasa jika tubuhnya kini telah kotor, masa depannya benar-benar sudah hancur. Ia sudah tidak memiliki lagi kehormatan sebagai seorang perempuan.Tapi untuk apa sebuah kehormatan itu, jika hidupnya berada dalam sebuah penjara yang Sky buat. Ia bahkan tidak bisa melihat dunia luar dan menikmati kebebasan hidupnya. Yang ia dapatkan hanya sebua kurungan, penjara kehidupan yang entah sampai kapan ia akan bisa bertahan
Belum sempat Shafiqa menjawab, bibir mungilnya sudah dibungkam duluan oleh bibir Sky. Bibir yang selama yang selama ini selalu senang menciumnya. Menciuminya bahkan sampai berkali-kali.Dan kini ciuman itu terasa berbeda karena Sky menciumnya dengan sangat rakus, hingga ia kesulitan untuk bernapas. Tangan mungilnya ia cengkeramkan di lengan Sky yang kokoh dan kuat. Ia mencoba untuk melawan tapi tetap saja tenaganya kalah jauh. Shafiqa hanya seorang gadis kecil sedangkan Sky seorang pria terlatih tentu saja ia kalah.Shafiqa mencoba untuk melepaskan pagutannya, tapi itu sangat sulit karena Sky tak mau melepaskannya. Ia hanya memberikan sedikit jeda untuknya mengambil napas. Dan kemudian kembali memagutnya sampai ia puas.Tangan kokohnya kini mulai melepaskan handuk yang menempel di tubuh Shafiqa. Hingga benda yang sejak saat tadi sangat menggodanya kini terpampang jelas di hadapan matanya.Tanpa menunggu
Julie pun langsung keluar dari kamar Sky dan pergi menuju kamarnya dengan hati yang sangat marah. Tidak pernah ia bayangkan jika ia akan melihat sesuatu yang tak sepantasnya ia lihat."Sialan! Ternyata perempuan itu jauh lebih liar dari yang aku bayangkan!" geram Julie, ia sangat shock saat melihat Sky sedang sangat bernafsu, pada gadis yang ia anggap sebagai pelayan kampungan.Bagaimana bisa Sky terlihat sangat bergairah saat bersama dengannya, ia bahkan mandi berdua dengan perempuan sialan itu. Julie tidak bisa menerima ini semua, ia tahu jika selama ini Sky memang selalu bermain perempuan. Tapi wajah yang penuh hasrat dan damba ia perlihatkan hanya pada gadis itu.Sky juga terlihat sangat melindunginya, sebenarnya apa hubungan mereka berdua itu. Astaga, ini sangat di luar nalar seorang Sky jatuh cinta, itu tidak mungkin!Julie masih tidak percaya dengan ia lihat. Padahal tadinya ia ingin bertemu dul
Oh tidak! Ujian apalagi ini, kenapa pria ini senang sekali membuat jantung Shafiqa berdetak tidak karuan. Dia bilang ingin dimandikan olehnya? Ya ampun, bisa hancur dunia bikin bottom jika ia harus memandikan bayi besar ini. Lagi pula apa dia tidak malu sudah tua, badan besar pula tapi tingkahnya masih manja dan ingin dimandikan."Ayo cepat!" ucapnya pada Shafiqa, hingga mau tidak mau ia pun terpaksa menganggukan kepalanya."B-baik, tapi apakah anda bisa melepaskan saya?" Shafiqa mencoba menggerakkan tubuhnya agar Sky bisa melepaskan ia dari dekapannya.Sky pun melepaskan tubuhnya dan ia mulai bersiap untuk mandi, ia melepaskan benda yang masih menempel di tubuhnya.Shafiqa yang merasa malu pun langsung memalingkan wajahnya, jangan sampai ia melihat penampakan pisang tanduk, yang akan membuat matanya gatal nanti.Sky mulai masuk kedalam bath up yang sudah terisi air hangat, ia pun melihat
Shafiqa berlari kecil untuk mengimbangi langkah Sky yang panjang, persis sekali seperti anak kucing yang sedang mengejar jerapah.Sky yang tahu jika gadis itu sulit menyetarakan langkahnya langsung berhenti, hingga tubuh kecil itu langsung menabrak punggung kerasnya..Brughhh ..."Aduh!" pelik Shafiqa dan mengusap hidungnya yang sakit terkena punggung kokoh milik Sky.Sky pun berbalik dan mendekatkan wajahnya pada gadis berkacamata itu, "Dasar kau gadis penuh modus, kau sengaja kan melakukannya?" tanya Sky."Melakukan apa?""Kau sengaja berhenti tepat di belakangku, agar kau bisa menyentuhku! Ayo mengaku! Kau senang jika melakukan kontak fisik denganku kan?"Apa!"'Oh ya ampun, fitnah apalagi yang pria ini tuduhkan padaku. Andai saja mampu ... aku ingin sekali mencekiknya. Ehh tapi dia kan tinggi, tanganku tidak akan sampai,'"Lain kali jika kau ingin menyent
Sejak kedatangan Julie ke rumah Sky, Shafiqa merasa sangat lelah. Bagaimana tidak? Jika perempuan titisan ratu dugong itu terus saja memerintahnya kesana kemari.Permintaannya banyak sekali, dan sepertinya ia memang sengaja ingin membuat Shafiqa kerepotan dengan segala keinginannya. Sebenarnya darimana datangnya perempuan aneh ini, andaikan bisa Shafiqa ingin sekali menendang perempuan kurang ajar itu. Sayangnya, ia masih ingin hidup dan makan enak, jadi ia urungkan saja niatnya itu."Perempuan itu sangat manja, apa dia tidak tahu aku ini sangat lelah," ucap Shafiqa di belakang rumah sambil memijat-mijat kakinya yang terasa pegal."Bagaimana kalau nanti calon suaminya juga pulang, mereka itu sama-sama tukang memerintah. Lama-lama aku bisa jadi gadis geprek di sini," keluhnya lagi."Dimana pelayan itu!" terdengar suara titisan ratu dugong sedang mencarinya, astaga mau apa lagi perempuan jelmaan Yuyu Kangkang
Hari ini Sky disibukkan oleh pekerjaannya yang sangat banyak, pabrik senjata yang ia dirikan kini telah banyak diincar oleh musuh-musuhnya. Banyak sekali yang menginginkan pabrik senjata milik Sky, yang mampu membuat senjata-senjata mutakhir yang ia ciptakan. Belum lagi pabrik kimia yang membuat berbagai jenis obat dan racun yang mampu membunuh banyak musuh sekaligus.Untung saja pabrik senjata milik Sky dibangun secara rahasia, hingga sampai saat ini belum ada orang luar yang mengetahui dimana tempat senjata-senjata itu dibuat.Sedangkan Julie, hari ini gadis itu sengaja akan datang ke rumah Sky untuk memberikan kejutan padanya. Ya ... ia tahu jika saat ini Sky pasti sedang tidak ada di rumahnya, akan tetapi ia sengaja datang ke sana untuk menyambut pria pujaan hatinya itu.Ia membawa banyak sekali persiapan karena ia ingin tampil sempurna di hadapan pria yang selama ini menempati tahta tertinggi di hatinya.Seperti biasa, jika Julie datang ia s