Share

BAB 94

“Assalamualaikum,” sapa Nuri ketika membuka pintu ruangan.

“Walaikumsalam,” jawaban dari dalam.

Di sana terlihat Pak Maulana, Bu Susi, Nindya dan Rini. Wajah-wajah mereka semua terlihat lelah. Bu Susi langsung tersenyum ketika melihat Aldy dan Nanda.

“Haii, apa kabarnya cucu-cucuku yang soleh soleha ini,” sapanya kemudian menggendong Nanda.

Pak Maulana dan Nindya pun menghampiri Aldy dan Nanda sambil melepas rindu pada cucu dan keponakan mereka. Sedangkan Nuri berjalan menghampiri Rini.

“Sudah sehat, Rin?” tanya Nuri.

“Alhamdulillah sudah, Mbak. Sudah nggak perlu diinfus lagi. Cuma masih agak pusing aja,” jawab Rini.

“Iya, Rin. Kamu masih terlihat pucat. Kenapa nggak pulang aja istirahat di rumah dulu sampai kamu benar-benar sehat kembali?”

“Nggak, Mbak. Aku nggak akan bisa istirahat juga di rumah sendirian,” jawab Rini sambil melihat kearah Andri yang masih terbaring memejamkan matanya. Aldy dan Nanda pun sudah dibawa oleh Bu Susi untuk mendekat pada ranjang pasien. Beberapa kali Bu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ar Ni
makanya to makanya ....mba Nuri .....
goodnovel comment avatar
Norliza Yusop
ya nuri...rini dah hamil! tak pelik pun wlu Andri berjuta kali kata cinta kamu tetap juga bernafsu klu pd ada lainnya...usahlah tggu lg Andrinya Nuri.. MOVE ON!
goodnovel comment avatar
elnyno
ikhlasin aja Nuri...toh kalian kan dah bercerai...Sama Andri kan hy urusan anak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status