Share

AYAH IS MY HERO

Penulis: Princess Aldan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Hal yang paling menyenangkan bagi murid-murid adalah; ketika guru pelajaran yang terkenal killer tidak masuk ke kelas . Seketika saja suasana kelas mendadak jadi riuh. Anak cewek dan cowok segera membuat kubu mereka sendiri.

Kubu anak cewek berkumpul di tengah-tengah. Mereka semua membentuk lingkaran. Asyik bergosip ria. Ada saja yang menjadi pembahasan mereka. Yang membuat mereka paling bersemangat adalah; mendengarkan. Aisha bercerita panjang lebar tentang dunia penerbangan dan kehebatan profesi ayahnya.

"Terus-terus, di Hong Kong enak nggak? Lo pasti udah pernah datang ke Disneyland, dong?" tanya Pingkan saat itu. Karena tempat duduknya berada di depan Aisha, terpaksa Pingkan harus memutar kursinya ke belakang. Aisha bercerita panjang lebar tentang liburan terakhir keluarganya di Hong Kong.

"Paling senang sih, pas keluarga kami ke Disneyland, seru banget." Kemudian Aisha menunjukkan layar ponselnya. Memperlihatkan foto bersama keluarganya di Disneyland Hong Kong.

"Eh, Ais. Gue
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • SUAMI YANG SEMPURNA    KENAPA PAPA NGGAK MENCINTAI KITA?

    "Kamu benar-benar udah bikin Bunda malu, Aisha. Apa sih, yang kamu lakukan?" Tanya Reyna saat berjalan menuju parkiran sekolah bersama Aisha. Perkelahian Aisha dan Widuri siang itu akhirnya membuat guru memanggil orangtua mereka dan mereka juga harus diskors selama dua hari. "Widuri yang mulai, Bunda. Bukan salah aku kan, kalau dia itu nggak dapat perhatian dari ayahnya. Tapi, bukan berarti dia bisa seenaknya aja jelek-jelekin Ayah." Aisha berusaha membela diri sampai membawanya menuju mobil Reyna yang terparkir di halaman sekolah. "Ya ampun, Aisha, jaga ucapan kamu. Apa pernah Bunda ngajarin kamu bersikap seperti itu?" "Terus, Bunda rela kalau Ayah dijelek-jelekin? Kenapa Widuri harus bilang kalau aku nggak boleh terlalu percaya sepenuhnya sama Ayah? Dia sudah merendahkan Ayah dengan ngomong kayak gitu. Ayah nggak mungkin ngelakuin hal yang nggak-nggak di luar sana." Reyna mengamati mata Aisha dalam-dalam. Lau, pelan-pelan dia menarik napas, berusaha mengumpulkan kesabarannya. "

  • SUAMI YANG SEMPURNA    LAKI-LAKI SEJATI

    "Perempuan itu Ririn, kan? Kalau nggak salah, dia itu mantan pramugari di maskapai penerbangan yang udah nggak beroperasi lagi. Apa hubunganmu dengannya, Lang? Anak kecil tadi itu, anak siapa?" Kevin mengajak Gilang duduk di kafe bandara untuk minta penjelasan lebih lanjut. Hubungan mereka yang memang akrab sedari dulu, saling mengenal istri masing-masing, membuat Kevin berani langsung bertanya kepada temannya itu. Gilang bergeming. Mulutnya seperti direkat dengan lem dan sulit terbuka. "Sudah sejak kapan?" Nada Kevin tampak lebih tenang, dia menyandarkan punggungnya ke kursi. "Tiga tahun, dimulai sejak setahun setelah kepergian Permana." Singkat dan padat Gilang menjawab seraya menunduk. "Jadi selama itu kamu menyembunyikan semuanya dari Riska?" Kevin menghembuskan napas kuat-kuat. "Apa yang kamu pikirkan, Lang?" tambahnya sambil mendesah kesal. "Udah bertahun-tahun kita berteman akrab. Aku pikir kamu udah berubah dari sifat suka main-main-mu itu. Ternyata, aku salah besar. Aku

  • SUAMI YANG SEMPURNA    PERTENGKARAN DENGAN BUNDA

    "Aisha?" Dahi Reyna berkerut saat melihat anaknya itu masuk dari luar dengan terburu untuk naik ke kamarnya. "Dari mana saja kamu?" tanyanya sambil menyapu bersih pandangannya pada penampilan Aisha. "Kamu habis pergi keluar tanpa izin Bunda, ya?" Seharian ini, dia memang sibuk mengurusi kateringnya sehingga tidak bisa mengawasi Aisha. "Sori, Bun. Tadi, aku cuma pergi sebentar." Aisha menunduk. Dia tidak mungkin berkata jujur kalau tadi sore dia ke rumah Tantri, lalu menghabiskan malam bersama Revan. Bisa-bisa Reyna marah besar dan hukuman Aisha semakin bertambah. "Pergi ke mana? Sama siapa? Bukannya Bunda melarang kamu pergi ke mana-mana selama diskors?" "Tapi, besok aku udah bisa masuk ke sekolah lagi. Jadi nggak ada salahnya kan, kalau aku pergi sebentar? Lagian aku cuma ngerjain tugas kok." "Tugas apa? Memangnya sejak kapan kamu dikasih tugas sedangkan kamu belum masuk sekolah?" Reyna sama sekali tidak percaya dengan alasan Aisha. "Ini tugas selama aku diskors, Bun. Jadi haru

  • SUAMI YANG SEMPURNA    BUNDA CUMA INGIN BAHAGIA

    Day off saat bekerja adalah hari yang selalu dinanti-nantikan oleh Kevin. Khusus hari ini Kevin dan Aydan menghabiskan waktu liburannya untuk pergi memancing bersama. "Kenapa Bunda nggak mau ikut kita mancing ya, Ay? Padahal seru kalau ngabisin waktu liburan sama-sama kayak gini." Kevin membuka percakapan di antara mereka. Duduk di pinggir sebuah kolam pemancingan sembari menunggu ikan memakan umpan pelet mereka. "Mungkin bunda lagi capek, Yah. Akhir-akhir ini kan, bisnis katering Bunda lagi rame-ramenya. "Iya mungkin." Jeda sebentar. "Eh, kamu mau tahu sebuah rahasia nggak ....?" "Rahasia apa, Yah?" Aydan menoleh penasaran. "Dulu, sebelum Bunda ngelahirin kamu, Bunda itu nggak bisa masak. Masakan Bunda itu nggak enak. Pokoknya, setiap kali Bunda maksa Ayah buat makan di rumah, Ayah langsung pura-pura tidur." Kevin tertawa mengingat hal itu. "Ah, yang bener, Yah? Ayah bohong, nih. Jelas-jelas masakan bunda tuh uenak banget. Ay aja sampai rela pulang ke rumah kalau udah jam

  • SUAMI YANG SEMPURNA    KETULUSAN CINTA ITU OMONG KOSONG

    Widuri dan Aisha sama-sama berdiri di depan gedung sekolah. Bukan menunggu jemputan, tapi mencari keberadaan taksi untuk mengantar mereka pulang karena kedua orangtua mereka kebetulan tidak bisa menjemput. Sudah hampir sejam mereka menunggu, murid yang lain satu demi satu meninggalkan sekolah, hanya tinggal mereka berdua di sana. Namun, tak ada satu pun dari mereka yang mau menegur sapa duluan atau membuka pembicaraan. Keduanya hanya diam seolah tak saling mengenal satu sama lain. Sampai akhirnya sebuah taksi datang dan keduanya saling berebut masuk ke taksi yang sama. "Gue duluan yang nyetop ini taksi. Jadi taksi ini milik gue!" Seru Aisha galak saat sudah berada di dalam taksi. Melototi Widuri yang duduk di sebelahnya dengan tajam. "Tapi, taksi ini berhentinya di depan gue," Widuri membalas pelan. Udara sangat panas, dia malas berdebat dengan Aisha sebenarnya, tetapi dia juga sedang tidak ingin mengalah. "Aduh, Dek, jangan pada berantem. Ya, udah biar Bapak antar kalian berdua

  • SUAMI YANG SEMPURNA    MURKANYA SEORANG AYAH

    "Aisha .... Gue mau ngomong sama lo." Widuri mengejar langkah Aisha di sepanjang koridor lorong sekolah. "Ngomong apa lagi, sih?" Aisha berjalan cepat, enggan memedulikan temannya. "Ais, gue serius." Widuri menarik tangan temannya hingga gadis itu berhenti berjalan. Jengah, Aisha menepisnya secara kasar, lalu berbalik badan menghadap Widuri. "Apa sih, sakit tahu!" Menghela napas dalam-dalam. Kali ini Widuri menatap manik mata Aisha dengan lembut. "Gue minta tolong, masalah kemarin jangan diberitahu ke siapa pun, cukup kita berdua saja yang tahu," ujarnya menunduk, menyembunyikan rasa malu yang tiba-tiba menderanya. "Masalah yang mana?" Aisha menyilangkan tangannya di dada. Widuri menarik napas, dia tahu persis Aisha tahu apa yang sedang dibicarakannya. Namun, dia tetap menjawab, "Apa yang udah lo liat kemarin. Di mobil bokap gue ...." "Oh, itu. Sekarang gue ngerti kenapa lo ngejelek-jelekin ayah gue. Karena papa lo itu nggak sehebat ayah gue. Papa lo pengkhianat ...." "Ais ...

  • SUAMI YANG SEMPURNA    KASIH BUNDA SEPANJANG MASA

    Hingga waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari, Kevin tidak dapat tidur dengan tenang akibat mendengar isak tangis sang istri sepanjang malam. Dia menyalakan lampu tidur yang terletak di atas nakas tepat di sebelahnya, lalu menggeser posisi badannya lebih dekat dengan Reyna. "Bun, sudah jam segini, jangan menangis terus. Tenang saja, yang kita lakukan ke Aisha demi kebaikannya sendiri." Suara Kevin terdengar lembut. Ia mendongakkan kepalanya ke hadapan wajah Reyna dan melihat air mata perempuan itu berlinang di wajahnya, Kevin segera menghapusnya. "Kenapa kamu tega mengatakan semua itu kepada Aisha? Kenapa kamu tega membeberkan semuanya." Reyna terisak. "Maaf, Bun. Aku kelepasan, terbawa emosi." Raut wajah Kevin seketika berubah. "Bahkan, aku nggak sengaja hampir menampar anak itu." Dia menatap tangan kanannya yang hampir melayang ke wajah mulus Aisha. "Kalau kamu nggak menghalangi aku, mungkin aku sudah menjadi ayah terburuk sedunia." Reyna membalikkan badannya sehingga ber

  • SUAMI YANG SEMPURNA    PECAHNYA PERSAHABATAN

    Aisha berjalan menyusuri lorong sekolah. Matanya berpendar ke sekeliling saat semua orang yang ada di sekitarnya memperhatikannya sambil berbisik kecil. Dia menunduk, melihat sandal jepit berwarna pink yang dia pakai sebagai pengganti sepatu. "Memangnya gue kelihatan aneh banget ya, pakai sandal jepit ke sekolah sampai diliatin begini," desis Aisha dalam hati merasa risih. Aisha melangkah cepat menuju kelas, lalu duduk di bangkunya seperti biasa. Kali ini, dia hanya sendirian. Hubungannya dengan Widuri semakin renggang sejak pertikaian demi pertikaian yang terus terjadi di antara mereka. Aisha merasa sudah tidak peduli lagi dengan Widuri meskipun cewek itu berubah semakin pendiam, lalu pindah duduk di bangku paling pojok belakang. Masa bodoh, pikirnya, Widuri sendiri yang akan rugi. "Hey, Ais. Jadi, gosip yang udah nyebar luas di sekolah itu, benar ya?" Titin yang duduk di bangku depan membalikkan badan ke belakang. Beberapa anak cewek yang lain ikut menatap ke arah Aisha. Aisha m

Bab terbaru

  • SUAMI YANG SEMPURNA    SETIAP ORANG PUNYA MASALAH

    Aisha dan Widyo langsung merangkul Widuri, dan membawanya ke UKS. "Gue nggak peduli kalau artikel-artikel menyatakan, marah itu bisa bikin kita cepat tua. Sumpah, gue nggak peduli bakalan cepat tua dari umur gue yang seharusnya kalau sikap mereka kayak gini terus. Kita sebagai murid-murid berhak dapat perlindungan dari para pembully di sekolah!" Aisha terus meracau tidak jelas saat mereka sudah berada di UKS. Sementara, Widuri meringis kesakitan saat Widyo mengobati lututnya perlahan dengan obat merah. "Ini pertama kalinya sejak Aisha masuk sekolah, dia kembali melawan teman-temannya. Biasanya dia cuma diam aja kalau dibully sama mereka." Widyo berbicara kepada Widuri. "Lo harus bersyukur punya temen kayak Aisha yang rela mencelakai dirinya sendiri demi melindungi orang lain." Widuri hanya diam. "Wid ...." Aisha menepuk pundak Widuri. "Kalau ada yang nyakitin Lo dan bikin lo menderita lagi, Lo tinggal lapor sama gue. Kita nggak boleh kelihatan lemah di hadapan mereka. Karena

  • SUAMI YANG SEMPURNA    KAMU SELALU ADA UNTUKKU

    Widyo membawa Aisha menuju belakang sekolah. Duduk di sebuah kursi kayu panjang yang berada di bawah rimbunan pohon. Tak ada orang lain di sini kecuali hanya mereka berdua. "Kenapa kakak bawa gue pergi? Kalau Kakak nggak nahan gue, mungkin gue udah bisa nonjok muka cowok sialan itu habis-habisan." Aisha terus meracau sembari menangis sesenggukan. Widyo hanya tertawa tanpa berkomentar hingga menunggu beberapa menit sampai Aisha merasa tenang kembali. "Udah puas nangisnya? Hapus air mata lo. Sama sekali nggak berguna dan hanya bikin lo keliatan jadi lemah." Widyo mengulurkan sapu tangannya. Aisha menerima saputangan itu. Langsung menyemburkan ingusnya kuat-kuat. Widyo tidak merasa jijik. Justru terkekeh geli. "Kakak ngetawain gue?" Aisha menoleh ke arah Widyo. Kesal. Widyo hanya menggeleng. "Terus kenapa Kakak ketawa?" Widyo kembali menggeleng. Melipat mulutnya rapat-rapat. "Ternyata selain bisa ngomong, Kakak juga bisa ketawa. Hebat." Widyo mengerutkan alisnya bingung. "

  • SUAMI YANG SEMPURNA    BAHAGIA ITU KITA YANG CIPTAKAN

    "Sebenarnya aku takut ke sekolah." Begitu penuturan Aisha saat mereka sedang sarapan pagi bersama. Tanpa kehadiran Kevin dan Ari karena keduanya --- lagi-lagi --- pergi melakukan rute penerbangan. Hanya ada Reyna dan Aydan di ruang makan sembari menatap Aisha dengan mata melotot lebar. "Kenapa kamu takut sekolah, Sayang?" Reyna berhenti menyentuh makanannya. "Aku takut kalau tahu tentang kejadian ini dan mereka bakalan meledek aku habis-habisan," desis Aisha lagi dengan suara parau. Pelan-pelan menggigit roti selainya meski tanpa selera. "Mbak, mau denger cerita lucu nggak. Kemarin di sekolahku ada cewek tomboy, terus dia ngelempar sebelah sepatunya ke arah Ay supaya dapat perhatian Ay. Tapi Ay diemin aja dan sengaja nendang sepatunya ke arah tong sampah. Terus dia marah-marah sambil teriak 'awas lu ye. Besok gue lempar sekalian pake kaos kaki biar lo kesemsem. Gua sumpahin lu suka sama gua, terus gua tolak lu mentah-mentah'." Jeda lima detik. "Alasan Ay semangat sekolah hari i

  • SUAMI YANG SEMPURNA    KEMBALILAH KE RUMAH, ANAKKU

    Ada cinta yang berakhir dengan kesedihan. Ada cinta yang rela untuk dilepaskan dan ada cinta yang patut untuk dipertahankan. Tantri harus menerima kenyataan kalau dia harus rela melepaskan Aisha, karena gadis itu bukan ditakdirkan bersamanya. Begitu pula dengan Aisha yang akhirnya paham meskipun telat menyadari; kalau tak ada pelukan yang paling hangat selain keluarga. Dan tak ada tempat yang paling nyaman selain rumah sendiri. Karena keluarga akan tetap menjadi rumah terbaik bagi setiap insan. "Dengarkan Ayah baik-baik, anakku. Sampai kapan pun, meski di dunia ini lahir beribu anak, tetap Aisha kesayangan Ayah sama Bunda, tetap Aisha yang Ayah mau di bumi, dan tetap Aisha yang akan kami jaga hingga dewasa nanti. Semua tetap sama, nggak ada yang berubah. Kalau ada yang bilang Aisha anak haram, nggak jelas asal-usulnya, atau anak pungut. Mereka salah besar, karena Ayah dan Bunda Aisha itu cuma satu, yaitu kami. Aisha punya Bunda yang hebat dan pinter masak, Aisha juga punya Ayah seor

  • SUAMI YANG SEMPURNA    BUNDA, TOLONG AKU!

    Kevin langsung memasuki kamarnya. Ia melihat Reyna tidur di sudut kasur sambil menghadap ke dinding, Kevin langsung naik ke atas ranjang dan memeluk tubuh Reyna dari belakang. "Are you okay, Bun?" Buru-buru Reyna menghapus air matanya. Dia berbalik untuk berhadapan dengan Kevin. "Kamu sudah pulang, Mas?" "Jangan suka mengalihkan pembicaraan. Nih lihat, aku bisa ngerasain bekas air mata kamu." Kevin mengusap wajah Reyna. "Kenapa, Bun? Coba cerita sama aku selagi aku di sini. Ntar kalau aku udah terbang jauh, kamu malah suka rindu." Reyna mencubit perut Kevin dengan gemas. "Ge-er kamu!" Kevin tertawa. "Kamu tahu apa yang Aydan biang waktu denger kamu nangis?" Reyna diam. "Aydan sedih karena dia gagal bikin kamu bahagia. Ketika kamu menangisi satu anak yang sama sekali nggak mikirin kamu, tanpa kamu sadari ada anak lain yang sedang menangis karena kamu." Lalu yang terjadi, Reyna justru kembali terisak. "Aku kangen Aisha, Mas. Aku kangen dia. Kenapa dia nggak pernah angkat telepon

  • SUAMI YANG SEMPURNA    AYAH, AKU RINDU

    Tantri benar-benar malu harus dipanggil ke sekolah akibat kenakalan bukan karena prestasi Aisha. "Kamu itu udah gede, Aisha. Memangnya nggak malu berantem kayak sinetron di sekolah?" ujarnya saat mereka berada di parkiran sekolah Aisha. "Bukan aku yang mulai duluan, tapi cewek sok kecakepan itu." Aisha menjawab dengan kesal. "Kenapa lo belain gue?" tanya sebuah suara dari belakang mereka. Aisha dan Tantri berbalik, lalu mendapati Widuri berdiri dengan mata sembab. "Gue bukan belain lo. Gue cuma nggak suka ada yang ikut campur sama masalah orang lain. Merasa dirinya itu udah paling benar aja," balas Aisha ketus. "Gue pikir lo bakal balas dendam sama gue, untuk apa yang udah gue lakuin ke lo," ujar Widuri lagi sambil kedua tangannya mengepal. Malu rasanya dibela oleh orang yang sudah dia buat rumit hidupnya. Jika saja, Widuri tidak memberitahu teman-teman bahwa Aisha adalah anak pungut, mungkin gadis itu masih tinggal bersama keluarganya. Kau tahu, rasa iri memang sangat berbahaya

  • SUAMI YANG SEMPURNA    KAMI SEMUA SAYANG BUNDA

    Sesampainya di rumah, Reyna langsung duduk di sofa. Hati, perasaan, dan pikirannya sudah teramat lelah. Mbok Imah masuk ke ruang tengah sambil membawa nampan berisi dia gelas air putih. "Sepertinya Ibu capek banget, ya. Mau tak pijitin ndak? Kebetulan kemarin saya habis bawa minyak urut paling yahud dari kampung." Mbok Imah langsung mengambil posisi di hadapan Reyna. Membungkuk sampai berhadapan dengan sepasang kaki Reyna. "Minyak urut ini terkenal mahal lho, Bu. Saya belinya sama Mbah Erot. Konon katanya si Mbah Erot punya kekuatan magic yang super duper ampuh!" "Jangan mau dipijitin pake minyak urutnya Mbok Imah, Bunda." Aydan ikut nimbrung duduk di sofa sebelah Reyna. "Kalau Mbok percaya sama hal-hal magis, itu namanya syirik. Pasti di dalam botol minyak urutnya Mbok Imah banyak setan dan jin yang lagi berenang." ", moso sih, Den? Emang mereka bisa berenang?" Wajah Mbok Imah teramat polos ketika memperhatikan botol minyak urut tersebut. Aydan mengangguk, semakin mengelabui Mbok

  • SUAMI YANG SEMPURNA    KENYATAAN YANG MEMBUAT LUKA

    "Maafin Reyna, ya. Dia bersikap seperti itu karena dia terlalu menyayangi Aisha." Kevin mengambil posisi duduk di sebelah Tantri. "Aku mengerti, Vin. Aku juga ingin melakukan yang terbaik untuk Aisha." Suara Tantri bergetar. "Aku sayang sama Aisha, sudah menganggapnya seperti anakku sendiri." "Kamu tahu, Tan ...." Kevin mulai memberinya nasihat, "butuh waktu bertahun-tahun bagi Reyna untuk bikin Aisha nyaman dengannya. Tapi, sampai saat ini pun, Reyna masih saja merasa gagal. Padahal menurutku, semua ini hanya masalah waktu. Aisha masih belum beranjak dewasa. Maka dari itu mengapa kesabaran orang tua itu begitu penting." "Mungkin, aku memang nggak lantas menjadi seorang ibu, Vin." Tantri mengelap matanya yang terus basah. Ada rasa sakit yang tiba-tiba mengimpit dadanya mengingat kenyataan itu. Sejujurnya Kevin tidak tega melihat hal ini. Ia berusaha menenangkan Tantri, mengangkat tangan kanannya untuk mengusap punggung Tantri. "Nggak ada perempuan yang nggak lantas menjadi seoran

  • SUAMI YANG SEMPURNA    KELALAIAN TANTRI

    Di kelas lain, gosip tentang Aisha ikut jadi pembicaraan dan beredar luas. Bahkan gosipnya sampai heboh ke kelas 12. Lebih tepatnya, dibicarakan oleh rombongan cowok yang mengidolakan Aisha. "Jadi benar, kalau Aisha anak kelas 10 itu anak adopsi, ya?" tanya Arjun pada Bima --- yang selama ini dikenal sebagai fans berat Aisha. "Menurut kabar yang beredar sih, begitu. Katanya Aisha itu cuma anak pungut, bukan anak kandung ayahnya yang pilot itu. Intinya, gue nggak perlu punya Alphard dulu kalau suka sama dia, hahaha." Bima tertawa pelan. "Serius lo?" Ardian meninggalkan buku yang sedang dia baca, lalu menatap temannya lekat-lekat. "Jangan pada gosipin oranglah, dosa. Lagian, mau dia anak adopsi atau bukan, dia tetap cewek manis yang pintar kan, Bim." sambung Yudi lagi, yang langsung dibalas anggukan oleh Bima. Pada saat semua teman-temannya sibuk menceritakan Aisha, di tempat yang sama, Widyo justru melakukan hal yang berbeda. Dia hanya diam. Meskipun memakai earphone, dia masih bi

DMCA.com Protection Status