Share

Bab 58 || Jejak yang Hilang

last update Last Updated: 2025-01-31 09:18:44

Angin malam merayapi kulit seperti desisan rahasia yang menyelinap di antara kegelapan. Hawa dingin menusuk hingga ke tulang, menggigilkan nyali yang rapuh. Perlahan, Ameera membuka matanya. Kepalanya berdenyut berat, pandangan-nya buram seperti kaca yang terselubung embun. Udara di sekitar beraroma besi dingin, bercampir dengan rasa asing yang menyesak-kan dada.

Kesadaran-nya pulih sedikit demi sedikit. Jantungnya seakan melompat ke tenggorokan saat menyadari sesuatu. Saat ini ia tidak berada di tempat yang aman.

Jari-jarinya menggeliat. Namun, gerakan-nya terbatas begitu merasakan tali kasar mecengkeram pergelangan tangan-nya di belakang sandaran kursi, meresap ke dalam kulit hingga menimbulkan nyeri perih. Ameera mencoba meronta, menggerakan tubuhnya. Akan tetapi, semakin ia berusaha semakin kuat belenggu itu menjeratnya. Napasnya memburu. Matanya liar, menelisik sekeliling.

Langit terbentang luas di atas kepala, dihiasi lampu-lampu kota yang berpedar dari kejauhan. Gedung-gedung t
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 59 || Kilatan Ketegangan

    Mobil-mobil hitam melesat menembus kelam, beriringan seperti kawanan bayangan yang berkejaran di bawah langit pekat. Lampu-lampu jalan menorehkan cahaya samar di atas aspal basah, menciptakan ilusi perjalanan tanpa akhir. Malam terasa lebih panjang dari biasanya, seolah waktu sendiri menahan napas di antara detik-detik yang melaju.Di dalam salah satu mobil, Alvan duduk dengan rahang mengeras. Jemarinya mengepal di atas paha kokoh, matanya lurus menatap ke depan, tetapi pikirannya melayang jauh, tertuju pada satu nama—Ameera. Ia harus menemukan-nya dan membawanya pulang, bagaimanapun caranya. Bayangan wajah Ameera berkelebat dalam benaknya, senyum serta tatapan teduhnya, dan kini, entah di mana ia berada dalam kegelapan yang mungkin lebih pekat dari malam itu sendiri.Ponselnya bergetar berkali-kali, menciptakan nada yang mengganggu kesunyian di dalam mobil. Nama mamanya berkedip di layar, panggilan demi panggilan tanpa henti. Alvan tahu apa yang akan dikatakan wanita itu—menyuruhnya

    Last Updated : 2025-02-02
  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 60 || Kejutan?!

    Setelah menempuh perjalanan cukup panjang yang dipenuhi bayang-bayang kecemasan. Akhirnya, Alvan tiba di Tower Galaxy Group. Gedung pencakar langit itu menjulang angkuh, seperti benteng yang menyembunyikan rahasia kelam di balik cahaya yang gemerlap. Dikelilingi pengawal bersenjata lengkap, sosok jangkung itu melangkah cepat, setiap gerakan-nya dipandu oleh satu tujuan—rooftop, tempat di mana Ameera diduga disekap.Derap langkah mereka menggema di sepanjang koridor, menciptakan simfoni ketegangan yang bergema di antara dinding-dinding beton yang dingin. Angin malam menderu liar, membawa serta bisikan badai yang menggantung di langit. Petir sesekali menyambar, menyibak kegelapan seakan malam itu sendiri menjadi saksi bisu pertempuran yang akan pecah.Pintu besi di ujung lorong berderit pelan sebelum akhirnya terbanting terbuka dengan keras, meneriak-kan perlawanan terhadap kedatangan Alvan. Ia menerobos masuk ke rooftop, pistol kokoh menggenggam erat di tangan-nya, siap menyalak kapan

    Last Updated : 2025-02-03
  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 01 || Hati yang Terbelah

    Ameera berdiri di tengah-tengah keramaian. Hiruk-pikuk ruangan yang seharusnya dipenuhi tawa dan kebahagiaan, kini terasa penuh dengan kesesakan. Belum lagi gaun pengantin indah yang dikenakan terasa berat. Namun, tidak sebanding dengan beban yang menghimpit dada-nya. Di tangannya, terdapat sebuah ponsel, di mana baru saja ia menerima pesan singkat yang berhasil mengubah segalanya.Uknow|Maaf, Ameera. Saya Brian, Papa Alex. Baru saja, Alex mengalami kecelakaan. Saat dalam perjalanan menuju rumah sakit, dia menghembuskan napas terakhirnya.Perempuan itu menangkup mulutnya penuh kejut. “Inna lillahi wainna ilaihi raji’un. Alex ....” Ameera kehilangan keseimbangan tubuhnya kalau saja dia tidak dengan cepat berpegangan pada pinggiran meja yang berada di dekatnya.Ameera merasa separuh dunianya seakan runtuh. Calon suaminya, yang saat ini seharusnya berada di sampingnya, telah terbujur kaku di rumah sakit. Ia mencoba menahan tangis-nya. Namun, tidak mampu. Seketika itu juga, air matanya lu

    Last Updated : 2024-04-13
  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 02 || Pengantin Pengganti

    Di dalam kamar yang dihiasi dengan pernak-pernik dekorasi yang indah, terdapat seorang wanita muda yang tengah menatap nanar diri-nya dari pantulan cermin rias yang berada di hadapan-nya. Semerbak aroma kelopak bunga yang bertaburan menyeruak di indra penciuman, berhasil memberikan kesan rileks bagi siapa saja yang berada di sana.Kemelut rasa melanda bersama dengan sampainya kabar duka mengenai kecelakan yang menimpa Alex. Perlahan, cairan bening menetes dari kedua sudut mata yang dinaungi bulu-bulu lentik. Bayangan akan kesungguhan Alex dalam melamarnya terus menari-nari di benak Amera. Butuh waktu yang cukup panjang, bagi mereka untuk bisa sampai di tahap ini. Lalu, dalam sekejap semua harapan itu pupus tak bersisa. Sungguh, tidak pernah terbayangkan oleh Ameera bahwa pernikahan indah yang dia impikan harus berakhir bersama dengan duka mendalam. Dalam perjalanan menuju tempat resepsi, sebuah truk besar menabrak mobil yang dikendarai oleh Alex beserta seorang kepercayaannya, Owen. N

    Last Updated : 2024-04-13
  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 03 || Tinggal Bersama

    Rintik gerimis membasahi bumi pertiwi. Di bawah nungan langit malam yang memayungi alam semesta, terlihat lautan manusia yang datang berbondong-bondong memasuki pemakaman guna mengiringi peristirahatan terakhir Alexander Septihan. Siang tadi, kabar duka datang menimpa keluarga besar David Septihan. Pria berusia sekitar 24 tahun yang seharusnya menikah pada hari ini dan akan memulai hidup bahagia bersama dengan wanita yang dicintainya, kini telah pergi untuk selama-lamanya menuju kepangkuan Yang Maha Kuasa.Banyak yang merasa sedih atas kepergian Alex. Kematian, tidak ada yang tahu kapan ia akan datang menjemput. Kehadiran-nya tiba-tiba tanpa bisa dicegah, kemunculan-nya pun menjadi rahasia di antara ribuan nyawa manusia. Bisa jadi, sekarang kita merasa sehat dan baik-baik saja. Namun, siapa yang tahu satu-dua detik kedepan, raga telah meregang nyawa menyusul mereka yang terlebih dahulu telah pergi.Sampai pada beberapa saat kemudian, serangkaian proses pemakaman telah selesai dilaksana

    Last Updated : 2024-04-13
  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 04 || Sikap Dingin Alvan

    “Mas Alvan ke mana, ya? Kok jam segini belum pulang?” Sembari melipat sajadah, Ameera yang baru selesai melakukan ritual shalat malam, bergumam.Sejak pertama kali datang di kediaman baru-nya ini, perempuan itu tidak bisa tenang lantaran terus menunggu kepulangan Alvan. Namun, sampai lewat tengah malam hingga masuk permulaan pagi, suaminya itu masih belum kunjung kembali. Karena tidak tidak juga bisa tidur, Ameera memutuskan untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat dua raka’at dengan tujuan mencari ketenangan diri. Dan terbukti, sekarang dia sudah merasa jauh lebih tenang dari sebelum-nya. “Seperti-nya, Mas Alvan beneran enggak pulang malam ini,” monolog Ameera begitu teringat dengan kata-kata Alvan sebelum pergi tadi.“Sebaiknya, kamu tidak perlu menungguku kembali. Atau kamu akan berakhir kecewa.”Diletakkan-nya sajadah yang telah dilipat ke atas nakas, pandangan Ameera kemudian teralih pada botol air kosong yang juga berada di atas sana. Tiba-tiba saja, sebuah ide melintas

    Last Updated : 2024-04-13
  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 05 || Merasa Bersalah

    Dinginnya udara terasa begitu menusuk. Waktu telah menunjukkan pukul 05 pagi, setelah shalat subuh, Ameera berniat keluar kamar. Namun, pandangannya berlabuh pada sosok Alvan yang tengah tertidur di kursi kerja di sudut kamar. Sepulang dari kantor dini hari tadi, ia tidak langsung beristirahat. Alvan kembali berkutaat dengan pekerjaan-nya dan berakhir ketiduran.Menyadari hal tersebut, Ameera menghela napas panjang. Ia meraih selimut tebal yang terlipat rapi di sisi tempat tidur, lalu membawanya menuju tempat di mana suaminya berada. “Kasihan sekali Mas Alvan. Pasti kedinginan ketiduran di situ.” Dibentangkan-nya selimut yang tadi diambil, kemudian digunakan untuk menyelimuti tubuh suaminya, bertujuan menjaganya tetap hangat. “Sebaiknya sekarang aku turun dan membantu membuat sarapan pagi.” Ameera melirik sosok jangkung yang tengah terlelap itu sekilas, sebelum kemudian berjalan keluar kamar menuju dapur.Bagaimanapun juga, ini adalah hari pertamanya menjadi seorang istri. Sebuah peran

    Last Updated : 2024-04-13
  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 06 || Kelelahan

    Di bawah langit biru yang cerah, Ameera menggantungkan pakaian terakhir yang sebelumnya telah dicuci pada tali jemuran. Sembari mengusap keringat di dahinya, perempuan bercadar itu kemudian membawa atensinya ke sekeliling.Seperti biasa, mansion keluarga Septihan yang luas itu selalu dipelihara oleh tangan-tangan terampil para pekerja yang sudah terbiasa dengan rutinitas masing-masing. Lihat saja, betapa lantai marmer di setiap sudut itu nampak berkilau, begitu juga dengan halaman-nya yang bersih tanpa satupun daun yang berserakan.Namun hari ini, Ameera harus mengambil alih semua tugas-tugas tersebut. Tentu saja, semua itu Ameera lakukan bukan karena dia tidak percaya pada kemampuan para pekerja, melainkan karena merupakan perintah khusus dari Bianca. Mertuanya itu cukup sulit untuk dihadapi. Sosoknya tegas serta memiliki standar tinggi dalam segala hal, termasuk dengan menantu yang akan berbagi nama dan tempat tinggal dengan-nya.Ameera tahu betul, untuk mendapatkan sedikit pengakuan

    Last Updated : 2024-06-15

Latest chapter

  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 60 || Kejutan?!

    Setelah menempuh perjalanan cukup panjang yang dipenuhi bayang-bayang kecemasan. Akhirnya, Alvan tiba di Tower Galaxy Group. Gedung pencakar langit itu menjulang angkuh, seperti benteng yang menyembunyikan rahasia kelam di balik cahaya yang gemerlap. Dikelilingi pengawal bersenjata lengkap, sosok jangkung itu melangkah cepat, setiap gerakan-nya dipandu oleh satu tujuan—rooftop, tempat di mana Ameera diduga disekap.Derap langkah mereka menggema di sepanjang koridor, menciptakan simfoni ketegangan yang bergema di antara dinding-dinding beton yang dingin. Angin malam menderu liar, membawa serta bisikan badai yang menggantung di langit. Petir sesekali menyambar, menyibak kegelapan seakan malam itu sendiri menjadi saksi bisu pertempuran yang akan pecah.Pintu besi di ujung lorong berderit pelan sebelum akhirnya terbanting terbuka dengan keras, meneriak-kan perlawanan terhadap kedatangan Alvan. Ia menerobos masuk ke rooftop, pistol kokoh menggenggam erat di tangan-nya, siap menyalak kapan

  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 59 || Kilatan Ketegangan

    Mobil-mobil hitam melesat menembus kelam, beriringan seperti kawanan bayangan yang berkejaran di bawah langit pekat. Lampu-lampu jalan menorehkan cahaya samar di atas aspal basah, menciptakan ilusi perjalanan tanpa akhir. Malam terasa lebih panjang dari biasanya, seolah waktu sendiri menahan napas di antara detik-detik yang melaju.Di dalam salah satu mobil, Alvan duduk dengan rahang mengeras. Jemarinya mengepal di atas paha kokoh, matanya lurus menatap ke depan, tetapi pikirannya melayang jauh, tertuju pada satu nama—Ameera. Ia harus menemukan-nya dan membawanya pulang, bagaimanapun caranya. Bayangan wajah Ameera berkelebat dalam benaknya, senyum serta tatapan teduhnya, dan kini, entah di mana ia berada dalam kegelapan yang mungkin lebih pekat dari malam itu sendiri.Ponselnya bergetar berkali-kali, menciptakan nada yang mengganggu kesunyian di dalam mobil. Nama mamanya berkedip di layar, panggilan demi panggilan tanpa henti. Alvan tahu apa yang akan dikatakan wanita itu—menyuruhnya

  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 58 || Jejak yang Hilang

    Angin malam merayapi kulit seperti desisan rahasia yang menyelinap di antara kegelapan. Hawa dingin menusuk hingga ke tulang, menggigilkan nyali yang rapuh. Perlahan, Ameera membuka matanya. Kepalanya berdenyut berat, pandangan-nya buram seperti kaca yang terselubung embun. Udara di sekitar beraroma besi dingin, bercampir dengan rasa asing yang menyesak-kan dada.Kesadaran-nya pulih sedikit demi sedikit. Jantungnya seakan melompat ke tenggorokan saat menyadari sesuatu. Saat ini ia tidak berada di tempat yang aman.Jari-jarinya menggeliat. Namun, gerakan-nya terbatas begitu merasakan tali kasar mecengkeram pergelangan tangan-nya di belakang sandaran kursi, meresap ke dalam kulit hingga menimbulkan nyeri perih. Ameera mencoba meronta, menggerakan tubuhnya. Akan tetapi, semakin ia berusaha semakin kuat belenggu itu menjeratnya. Napasnya memburu. Matanya liar, menelisik sekeliling.Langit terbentang luas di atas kepala, dihiasi lampu-lampu kota yang berpedar dari kejauhan. Gedung-gedung t

  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 57 || Bisikan yang Ditelan Angin Malam

    Langit senja merangkak menuju kelam, sementara ketegangan yang sedari siang merayap masuk, masih mencengkram hati Alvan dengan kuku-kuku tajamnya. Sosok jangkung itu berdiri membatu di depan jendela besar ruang kerjanya, menatap kosong ke arah cakrawala yang berpedar jingga kehitaman, seperti bara api yang meredup di telan malam. Wajah Ameera membayang di benaknya, mengisi setiap sudut pikiran-nya yang sudah pengap oleh kegelisahan. Apakah wanita itu baik-baik saja? Ataukah nasib buruk telah menjadikan-nya tawanan takdir? Pertanyaan-pertanyaan itu bergulir tanpa henti, bagai ombak yang menghantam karang di lautan.Jam dinding berdetak pelan. Ritme yang monoton, tetapi di telinga Alvan, suara itu seakan berbisik bahwa waktu bersekongkol melawan-nya. Orang-orang suruhan-nya belum juga memberi kabar, telpon di atas meja kerja itu membisu, menjadi saksi frustrasi yang kian membuncah.Jay memasuki ruangan dengan langkah sepelan bayangan. Wajahnya yang lelah mencoba menyembunyikan beban, me

  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 56 || Diambang Kemelut

    Rapat penting dengan para petinggi perusahaan tengah berlangsung di ruang konferensi utama yang megah namun terasa menyesakkan. Alvan duduk di ujung meja panjang dengan sikap tenang, punggung tegap, dan tangan terkepal di atas meja. Tatapannya tajam, nyaris seperti pisau yang mampu menembus kepercayaan diri siapa saja yang berani menentang pandangannya. Lampu-lampu gantung kristal memancarkan cahaya dingin, memantulkan kilau yang membuat atmosfer semakin menegangkan. Heningnya ruangan hanya dipecahkan oleh bunyi pelan keyboard dan gesekan kursi sesekali, menambah kesan formal yang mencekam.Slide demi slide presentasi berganti di layar besar di hadapan mereka. Setiap pembicara berusaha menahan gugup di bawah tatapan dingin Alvan yang tampaknya tidak pernah berubah. Mereka berbicara, menjelaskan strategi dan ide, tetapi tidak ada reaksi apa pun dari pria itu. Baik anggukan, senyuman, bahkan tidak satu pun kata. Wajahnya seperti topeng batu yang mustahil dibaca, membuat siapa pun yang b

  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 55 || Krisis Yang tak Terduga

    ***Di bawah terik mentari yang menyengat, Ameera berdiri seorang diri di pinggir jalan. Sesekali, ia mengecek ponsel di tangan-nya, dengan sedikit perasaan cemas. Selepas menemui kakek David, ia berencana segera pulang. Kebetulan, kali ini Santi tidak bisa menemaninya lantaran harus kembali ke mansion keluarga Septihan lebih awal untuk merawat ibunya yang sedang sakit. Meski begitu, Jay sempat memberitahu Ameera, jika Alvan akan datang menjemputnya.Namun, sudah lebih dari sepuluh menit menunggu, belum ada tanda-tanda kedatangan suaminya. Sampai pada beberapa saat kemudian, Ameera mendapati ponselnya bergetar, segera ia mengeceknya. “Ternyata Mas Alvan masih ada pertemuan dan akan sedikit terlambat,” gumam perempuan itu dengan mata menatap lurus layar yang menampilkan pesan teks dari Jay.Sementara itu, di sisi lain Zico yang berada di lobi rumah sakit dan sedang berbicara dengan seseorang, nampak mengernyitkan kening melihat keberadaan Ameera di se

  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 54 || Kebebasan?

    Ting!Pintu lift terbuka menampilkan Jay yang keluar dari dalam sana, dan berjalan tergesa-gesa menuju ruang pribadi Alvan. “Tuan Muda.” Pria tinggi itu menghentikan langkahnya tepat di depan meja kerja atasan-nya, sebelum kemudian menautkan kedua telapak tangan-nya ke depan dan menunduk sopan.“Ada apa, Jay? Kau terlihat panik.” Melirik sekilas, Alvan yang duduk di kursi kebesaran bertanya.Setelah mengatur napasnya yang ngos-ngosan, Jay segera menegapkan tubuhnya serta bersikap tegas. “Nyonya Muda baru saja menghubungi saya. Ingin meminta izin ke rumah sakit untuk menemui Tuan Besar,” ujarnya memberitahu.Kedua alis tebal Alvan berkerut. “Menelponmu?” ulangnya yang disambut angguk-kan kecil oleh Jay.Sesaat kemudian, pria muda itu menggeleng tatkala menyadari air muka atasan-nya yang berubah. “Err ... maksud saya, kemungkinan Nyonya Muda menghubungi saya karena Anda tidak kunjung mengangkat telpon atau pun membalas pesan darinya. Tuan Muda, tolong jangan salah paham,” pungkas Jay se

  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 53 || Serba Salah

    Untuk yang kesekian kalinya, Ameera yang sedang duduk di sofa depan televisi menghela napas panjang. Saat ini, di tangan-nya terdapat sebuah amplop cokelat berisi surat cerai yang telah ditandatanganinya. Seminggu berlalu sejak kabar mengenai rencana pernikahan Alvan dengan Katrine terdengar, suaminya itu tidak pernah kembali ke villa. Beberapa kali, Ameera mencoba mengirim pesan dan menanyakan kabarnya. Namun, Alvan hanya mengatakan jika dia sedang sibuk mengurus pekerjaan sehingga tidak bisa pulang.Mula-mula, Ameera percaya dengan apa yang dikatakan oleh suaminya. Sampai pada suatu ketika Zico mengiriminya foto-foto kebersamaan Alvan dan Katrine, barulah Ameera merasa kepercayaan-nya terluka. Bukankah, di dalam pernikahan, hubungan suami dan istri haruslah saling terbuka? Selain itu, mereka juga bisa saling mempercayai satu sama lain, dengan begitu, akan terbentuk rumah tangga yang harmonis. Namun, Ameera tidak mendapatkan hal seperti itu berlaku di dalam perhikahan-nya. Di sampi

  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 52 || Harapan Dalam Kepedihan

    Mentari sore menyusup lembut melalui celah kain cadar yang dikenakan Ameera, menyinari wajah ayu-nya yang selalu tertutup bila berada di luar. Siang tadi, Alvan mengirim pesan kepadanya, menyuruhnya untuk berjalan-jalan dan melihat-lihat lingkungan di sekitar agar tidak jenuh karena terus-menerus berdiam diri di villa.Tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, Ameera pun menyambut perintah tersebut dengan senang hati. Seperti saat ini, setelah sempat berjalan muter-muter di lingkungan sekitar, ia dan Santi berhenti di sebuah taman hijau dan memutuskan untuk menetap di sana guna menikmati indahnya suasana di sore hari.Ameera duduk tenang di sebuah tempat duduk yang menghadap langsung arena taman. Garis-garis halus di keningnya berkerut, menunjuk-kan keseriusan, sementara pandangan-nya menatap lurus pada lembaran putih yang berada di pangkuan-nya, memperhatikan-nya lekat-lekat, seolah sesuatu yang berharga akan keluar dari sana.Santi, berdiri di sisi Ameera, memperhatikan setiap

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status