Bismillah
"SUAMI DARI ALAM LAIN"
#Part_55
#by: R.D.Lestari.
Tubuh Rena menegang dan tak dapat bergerak saat ia merasakan sentuhan-sentuhan lembut di tengkuk dan lehernya, seperti ciuman-ciuman manja dari bibir mungil seseorang.
Rena memejamkan mata seolah menikmati sentuhan demi sentuhan sosok tak kasat mata itu, percuma. Rena memberontak pun, sosok itu dengan gampang membuat Rena kalah.
Rena merasakan pinggangnya di lingkari tangan kekar yang memeluknya erat. Hembusan hangat beraroma mint di telinga yang ia nikmati hingga indra penciumannya, amat menenangkan. Rena nyaman, tapi tak dapat di pungkiri ia amat ketakutan. Jin jenis apa yang kini menggerayangi tubuhnya.
"Aku bukan Jin, Rena. Aku bukan hantu, aku sama sepertimu hanya berbeda dunia saja," suara lirih nan serak mengaung di telinga Rena. Membuat Rena seketika membuka mata.
Bismillah "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_56#by: R.D.Lestari. "Uwentira? maksudnya?" Rena melongo mendengar ucapan Indri, begitu juga Sri. "Aku mencium bau orang Uwentira di sekitarmu. Kau pun habis bersentuhan dengannya. Apa kamu sering bertemu dengan pemuda yang aneh? baunya amat lekat di tubuhmu,"cecaran Indri membuat Rena salah tingkah. "Hmmh, jangan-jangan makhluk yang sering mengganggu loe beberapa hari ini?" celetuk Sri. "Mungkin, dan ia kemarin sempat nemui gue. Wajahnya amat jelas. Loe tau siapa, Sri?" Rena melempar pandangan nya pada Sri. Sri menggeleng pelan. "Cowok tampan brewokan yang nolong gue tempo hari, Sri," Rena menghela napas dalam. "Lho? dia makhluk Uwentira?" "Ya, dan dia rupanya dendam ke gue. Gara-gara omongan kita di kedai mie itu," mata Rena berkaca-kaca. Ia amat sedih dan ga
Bismillah "SUAMI DARI ALAM LAIN"#Part_57#by: R.D.Lestari Mendung menggelayut,langit menjadi hitam, kilat menyambar ke segala arah hingga menumbangkan beberapa pohon di sekitar hutan Uwentira. Rena mempererat pegangannya pada tubuh pemuda yang masih memgendarai motornya secepat kilat itu. Tangisnya mulai menitik di sudut mata, ia amat ketakutan. Ia merasakan debaran jantung pemuda yang sedari tadi hanya terdiam tanpa berucap sedikitpun. Duk! Rena merasakan hentakan yang cukup kuat tapi ia tetap menutup matanya. Ia tak ingin sedikitpun membuka kelopak matanya, karena saat ia membuka mata, ia melihat bagaimana kilat menyambar pepohonan dan langsung merobohkannya dalam sekejap. Kering. Ia merasa hujan sudah berhenti. Tak terdengar lagi suara kilat dan petir. Tak dirasa lagi rintik hujan dikulit lembu
Bismillah "SUAMI DARI ALAM LAIN"#part_58#by: R.D.Lestari. "Indri!!!" "Akhhh, Sri. Sakittt!!!" raung Indri seraya memegangi perut buncitnya. Sri terpana saat menyentuh perut Indri yang bergerak seperti ada sesuatu di dalamnya. "Pe--perutmu, ke--kenapa, In?" Sri takut saat Indri meringis dan menutup matanya karena sakit. Pergerakan di perutnya semakin kencang. "Kamu kenapa, Nak?" Ibu yang baru saja datang dari dapur langsung mengusap pelipis Indri yang mengeluarkan keringat besar-besar seperti biji jagung. "Ya, Allah. Indri kenapa, Bu," Ayah yang baru sampai pun tersentak melihat Indri yang meraung kesakitan. "Sepertinya Indri mau lahiran, Pak. Cepat bawa masuk ke kamar," Ibu berusaha menarik tangan Indri pelan, bermaksud membantunya untuk masuk kamar begitupun Ayah dan Sri. Mereka bahu membahu menolong Indri hingga wanit
Bismillah "SUAMI DARI ALAM LAIN"#Part_59#by: R.D.Lestari. Plak! Satu tamparan mendarat di pipi putih James. James menyentuh pipinya sembari meringis kesakitan. Lima jari Rena membekas di sana.James menatap nanar ke arah Rena yang sekarang sedang menyeringai padanya. "Apa-apaan, kamu, Rena?" "Kau yang apa-apaan, James! apa yang kau perbuat padaku! dasar mesum!" maki Rena seraya melempar bantal ke wajah tampan James. James cepat menghindar dan bantal jatuh ke sudut ruangan. Gadis berhidung minimalis itu menggeram marah. Ia frustasi karena kelakuan James yang sudah memperlakukannya bak gadis murahan saat ini. Rena bersiap melakukan perlawanan pada James. Lelaki berhidung bangir itu harus merasakan akibat dari perbuatan mesumnya. James yang selama ini angkuh dan dingin berubah ketakutan begitu melihat perubahan pada
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_60#by:R.D.Lestari. Cahaya itu amat indah dan berpendar terang. Semakin ku dekati semakin terang dan berkilau. Aku terhipnotis oleh pesonanya. Wajah Indri seolah-olah menari di balik sinar nan menyilaukan dan penuh misteri. Seolah sinar itu mengetahui kesakitan diri akan rindunya pada kekasih hati. Aku menjejakkan kaki di tanah yang di tumbuh rumput amat subur. Tanpa ragu melangkah menuju cahaya putih berpendar yang merupakan portal gaib penghubung antara duniaku dan dunia Indri, istriku . Sedikit memejamkan mata karena sinarnya amat menyilaukan, membuat pupilku merasa sakit jika menatapnya. Sinar itu terasa amat dingin menusuk kulit dan tulangku. Serasa kakiku melangkah di atas bongkahan es batu. Hanya sepersekian detik kini aku sudah berada di ujung portal, secepat mungkin kulang
Jika aku tak bisa bersamamu, apa kau mau menjaga anak kita? ini begitu menyiksa, aku rasanya tak kuat. Tenagaku hilang, aku amat lemah," "Sayang, jangan ucapkan itu. Kamu bisa, Sayang. Kamu dan anak kita pasti selamat," "Bima, sebelum aku pergi, Ibu pernah berpesan padaku, jika aku masih manusia. Aku hanya diberi kekuatan lebih dan darahmu yang mengikatku untuk bisa bersamamu, namun utuhnya aku masih manusia, karena aku masih hidup," Kata-kata Indri selalu terngiang di pikiran Bima. Hingga sampai di rumahnya, Indri tak jua sadarkan diri. Kini, Indri berada di kamarnya, Ibu Bima sedang berjibaku, berusaha menolong Indri, menantunya. Indri, berjuang melawan maut di dalam sana. Tubuhnya lemah dan mengeluarkan banyak darah. Semua karena bayi dalam perut Indri yang mendesak ingin segera keluar. Bayi dengan kekuatan super mewarisi kekuatan Sang Ayah. &
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_62#by:R.D.Lestari. "Ibu, Ayah,Anima!" Suara Indri menggema membuat semua orang di rumah berlari serentak menuju kamarnya. Indri yang panik hanya bisa menangis histeris melihat suaminya yang tak berhenti mengeluarkan darah dari mulutnya. "Bima!" Ibu berlari menuju ke arah Bima, ia tampak sangat khawatir dengan keadaan Bima. "Bu ... Bima kenapa...," isak Indri memegangi lengan suaminya. Bima hampir saja jatuh, tubuh nya limbung. Beruntung saat itu ada Ayah yang dengan sigap memapah Bima menuju kamarnya. "Indri, kamu jangan memikirkan Bima. Ini konsekuensi untuknya karena darah keabadian di berikan pada orang yang sama," "I--Ibu, apa Kak Bima bisa sembuh? atau dia akan ... mati?" bulir beni
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_62#by: R.D.Lestari. Aroma masakan menguar, membuat hidung Rena mengendus akan aromanya yang memikat. Suara panci yang beradu dengan spatula terdengar nyaring di indra pandengarannya, membuat gadis itu terpaksa membuka kelopak mata yang terasa amat berat menggelantung di mata. "Hoaamm!" Ia merentangkan tangan dan menggeliat manja di tempat yang amat empuk baginya. Aromanya khas, seperti aroma ... kamar? Netra Rena seketika membeliak saat ia menyisir semua ruangan yang amat sangat dikenalnya. Ya, ini kamarnya. Dan aroma nikmat menggoda ini, masakan ibu Rena? Tap! Kaki kecil Rena yang berukuran tiga puluh delapan ini menjejak di lantai marmer putih yang cukup dingin, membuat tubuhnya sedikit bergidik. Tap-tap-tap! Sedikit menjinjit ia m
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_131#by: R.D.Lestari.Anima melangkah pasti menemui semua orang yang saat ini sedang bersantai di ruang keluarga. Wajahnya cantiknya tertekuk ke dalam. Mata indahnya berkaca-kaca."Selamat malam, semua. Aku ingin memberi tahu sesuatu kepada kalian semua," ucapnya lantang.Ibu, Ayah, Indri dan Bima tercengang melihat gadis yang kini sudah menjadi istri orang itu berbicara tegas dan suaranya terdengar menggelegar di seluruh ruangan."An?""Dengarkan Kak, jangan dulu menyela," sentaknya."Maaf semua atas kerusuhan yang sudah aku lakukan. Aku tau ini salah, tapi aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan James,""Kenapa?!" Ayah yang sejak tadi terdiam lantas berdiri seketika."Maaf, Ayah. Tanpa mengurangi rasa hormat, aku mohon hargai keputusanku ini,"Setelah berucap, Anima berbalik dan berlari kencang menuju kamarnya. Menaiki a
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_130#by: R.D.Lestari.Gadis itu tertidur dengan wajah polosnya. James tau dalam lubuk hati Anima, ia bukanlah orang yang jahat. Hatinya baik, tapi tertutup rasa egois."An, maaf ... aku tak mungkin mencintaimu, hatiku sudah milik Rena," lirih James. Ia berbalik sembari melangkah pergi menjauhi Anima yang sudah ia selimuti.Tanpa James sadari, gadis bermata sendu itu mendengarkan semua ucapan lelaki yang telah menjadi suaminya itu.Kata demi kata yang terasa amat menyakitkan hatinya. Bagaimana bisa James mengucapkan nama perempuan lain saat bersamanya?Perlahan, kelopak cantik mata berwarna biru laut itu terbuka dan berembun. Ia memperhatikan punggung tetap lelaki tampan yang sudah membuat dirinya bagaikan tak berarti."James ... bagaimana caranya agar bisa membuatmu membuka hati untukku?"Srekk!Anima bangkit dan terduduk di
BismillahSUAMI DARI ALAM LAIN#part_129#by: R.D.Lestari"Dia ... Anima ...,""Anima? maksudmu Anima adiknya Bima?"James mengangguk. Kemudian melanjutkan ucapannya."Anima adalah ...,""Sahabatku," desis James."Sahabat? tapi kau tak pernah bicara denganku tentang Anima," Rena menekuk wajahnya, kecewa."Percayalah, Ren. Aku tak mungkin berkhianat denganmu. Kau tau aku sangat mencintaimu," James meraih punggung tangan Rena dan mengecupnya berulang kali.Gadis itu membelai pipi James. Ia terperangah dan menatap dalam kekasihnya yang terlihat tampan malam ini."James? kau menangis?" lirih Rena. Ia bingung melihat James yang begitu bersedih.James terdiam dan menatap Rena sendu. Pria itu menarik tengkuk Rena dan meraup dengan lahap bibir gadis yang amat ia cinta. Rasanya ia tak ingin melepas kecupan demi kecupan cinta dari Rena. Ia takut jika ini adalah hari terakhirnya bersama
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_128#by: R.D.Lestari.Anima melenggak-lenggok di depan cermin. Berulangkali ia memuji kecantikan parasnya yang memakai make up tipis dengan gaun pengantin yang mewah bertaburan kristal swarowski.Indri sengaja menunggu di luar kamar pengantin milik Anima, adik iparnya. Wajahnya murung . Ia bimbang memikirkan nasib temannya, Rena.Ia pasti sangat terpukul saat tau kekasih yang ia cinta menikah dengan wanita lain tanpa sepengetahuan dirinya.Ia harusnya ikut bahagia atas pernikahan Anima, iparnya. Namun, melihat perbuatan Anima yang sudah diluar batas, ia menjadi benci dan enggan turut serta dalam kebahagiaan keluarganya itu.Begitupun Bima. Ia juga tak mengucap selamat untuk adiknya. Malah terkesan cuek. Ia pun amat kecewa dengan tingkah Anima, tapi ia pun tak mampu menolak karena ini bukan urusannya.Pesta pernikahan berlangsung khidmat di
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_127#by: R.D.Lestari."Sudah, jangan di pikirin. Rena pasti bisa sembuh. Asal ...,""Asal apa, An? kau membuatku bertanya-tanya," sungut James."Asal kau menikah denganku," ucapan Anima sontak membuat James ternganga."Menikah?""Ya, karena aku yang membuang semua ingatan Rena, dan hanya aku yang bisa mengembalikannya," jawab Anima santai tanpa beban."Apa?"Brakkk!James menggebrak kursi tunggu dan menatap Anima garang. Giginya bergemeretuk menahan geram."Apa maksud dari perbuatanmu, Anima? salah apa Rena padamu, hah?"James yang tak habis pikir dengan ulah Anima langsung berdiri dan menjauhinya. Gadis itu terhenyak dengan sikap James yang berubah."Dia tak salah. Yang salah itu kamu, Kak!" Anima menunjuk ke arah James."Aku?" kali ini James menunjuk dirinya sendiri."Ya, karena pesonamu
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_126#by:R.D.Lestari.Pov Rena.Silau. Mataku mengerjap beberapa kali saat retinaku menangkap sinar yang amat menyilaukan. Kepalaku pusing dan seluruh tubuh teras nyeri juga sakit.Aku sebenarnya teramat lelah. Susah untuk membuka mata. Kelopak mata seakan di lem dan menempel.Namun, suara orang-orang berbincang riuh di telingaku. Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku?Perlahan ku buka mata dan membiasakan diri dengan cahaya. Ruangan serba putih. Tempat apa ini?"Rena! alhamdulillah kamu sudah sadar!"Aku sedikit menggeliat saat tubuhku yang terasa amat sakit tertindih oleh tubuh lain yang membuatku sesak dan sulit bernapas.Bulir air menetes di pipiku. Wanita ini menangis?Ia kemudian mengangkat tubuhnya dan kini wajahnya terlihat jelas di depan mataku. Ia menatapku khawatir dan tangisan yang tak henti mengalir.
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#part_125#by: R.D.Lestari"Terima kasih sudah mengantarku pulang, Kak James," Anima melempar senyum termanisnya saat tiba di rumahnya, James hanya membalas dengan senyum tipis."Aku permisi pulang dulu, An. Titip salam untuk Indri dan Pak Bima," sahut James. Anima mengangguk dan gegas James memaju mobilnya menjauhi rumah Bima.Anima melenggang dengan riang masuk ke dalam rumahnya. Senyum sumringah membingkai wajah cantiknya. Sembari berdendang ia melangkah menuju kamarnya."Ekhm, hem,"Suara deheman membuat Anima menghentikan langkahnya dan mengarahkan pandangannya pada si pemilik suara."Kakak?" lirihnya."Kenapa pulang sama James? bukannya kamu nemani Indri dan Stella?""Ohhh, Kak Indri! aku lupa, Kak," Anima menepuk jidatnya. Ia lupa jika bersama Indri sebelum janjian dengan James.Memang Anim
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_124#by: R.D.Lestari.Tubuh itu limbung dan ambruk dengan darah yang mengalir deras dari perut, dada dan pinggang.Gadis itu menahan nyeri dan pedih di seluruh tubuhnya, tapi ia masih dalam keadaan sadar. Matanya menatap sayu kearah para penjahat yang lari tunggang langgang.Manik coklat itu berembun dan berkabut. Meneteskan bulir bening di ujung sudut matanya yang seakan lelah dan ingin terpejam.Ia mulai sesak dan sulit bernapas. Dalam pikirannya hanya bayangan James yang jadi kekuatan."Tolong... tolong...," dalam kelemahan dan ketidakberdayaannya, Rena masih berusaha mengeluarkan asa untuk bisa selamat dari kematian yang kini ada di depan mata.Ia masih berharap bisa berjumpa kembali dengan pujaan hatinya sekedar untuk mengucap selamat tinggal yang terakhir kalinya.Srek-srek-srek!"Ya, ampun. Apa yang terjadi padamu, Mba
Bismillah SUAMI DARI ALAM LAIN#Part_123#by:R.D.Lestari."Tapi, Nona...,"Rena menepis ucapan Bibi dan tetap melangkah riang bersama Sri menuju taman belakang rumah Gio yang megah.Kaki Rena terhenti saat ia melihat James sedang duduk santai dengan seorang wanita berhijab di hadapannya.Rena menyaksikan sendiri betapa riangnya James bersenda gurau dan berbincang hangat tanpa beban seperti tidak terjadi apa-apa pada dirinya.Hati Rena remuk redam. Apalagi saat tangan kekar yang amat dirindunya itu menyentuh bibir wanita cantik berkulit putih dan menghapus noda di ujung bibir mungilnya.Tangan Rena menekan bagian dadanya kuat. Ia tak sanggup menatap kemesraan James tepat di depan matanya.Perlahan bulir bening itu mulai tumpah. Sesak di dadanya dan matanya menjadi buram."Rena... kamu jangan berpikir buruk dulu, ayo kita ke tempat James," Sri yang juga mel