Setelah Radit memerintahkan disain interior untu menambah beberapa orang pekerja lagi. Dan menyuruhnya untuk menyelesaikan pekerjaannya sebelum tanggal 17. Dia lalu bergegas pergi dari villa.
Melly libu hari ini jadi tidak perlu pergi ke kantor menjemputnya. Tetapi Radit berencana untuk mengunjungi kantin.
Setelah tiba di kantin, Jors akhirnya membuka pintu hari ini. Dia sedikit terkejut dengan kedatangan Radit.
“ Tumben kau muncul di hari senin. Bukannya istrimu libur kalau hari senin, kau datang bukan karena aku kan?” ujar Jors sambil tersenyum.
Radit meminta sebungkus rokok, dan menyerahkan satu batang ke pada Jors. “ Bagaimana Jaksel saat ini? Berbeda dari masa lalu kan?”
Jors mengangguk. Setelah menyerahkan korek kepada Radit, dia berkata, “ benar-benar berbeda. Sekarang orang-orang banyak yang tidak menggunakan otaknya. Terutama anak muda, mereka semua di pengaruhi oleh film-film jaman sekarang, yang sediki
“ Rrradit, apa kamu sudah gial? Apa yang akan kami katakan kalau di depan polisi nantinya? Biarkan kami pergi.” Teriak anggy ke radit dengan marah.“ Bu. Jika kamu membawah ayah pergi sekarang, masalah ini akan menjadi kasus tabrak lari. Dan terlebih lagi konsekuensinya akan lebih berat,” ancam Radit.“ OE, apa kamu tidak mengerti kenapa aku memanggilmu kesini? Jika kamu tidak menangani masalah ini, siapa lagi yang bisa menyelesaikannya. Biarkan kami pergi. Cepat,” kata Anggy dengan nada sedikit panik.“ Ayah, kamu pikir kamu bisa menghindari masala ini? Jika kamu pergi, kamu akan berakhir di dalam penjara,” Kata Radit sambil memandang ayah mertuanya.Dirga menunduk. Dia merasa bersalah sehingga tidak berani bicara. Masalah ini jelas tanggung jawabnya. Anggy menyarankan Radit untuk menanggung konsekuensinya. Dirga mengatakan sebaiknya wanita itu di beri uang untuk konpensasi agar dirinya tidak di lapor
Setibanya di rumah sakit, Radit mengaturkan agar wanita itu di rawat dengan benar. Dia juga sudah membayar biaya rawat inapnya. Dia berharap wanita itu menghubungi keluarganya sehingga bisa merawatnya kedepannya.Wanita paruh baya itu sangat berterima kasih pada Radit. Tetapi ketika keluarganya di sebut, ekspresi mukanya tiba-tiba menjadi muram.Radit inisiatif berkata, “ Jika kamu memiliki kesulitan, katakan saja. Aku akan mencoba membantumu semampuku.”“ Anak muda, aku sudag banyak merepotkanmu. Ayahmu lah yang menabrakku, tapi kamu sudah mengurus segalanya walaupun ibumu itu tidak melakukan apa-apa,” Ujar wanita paruh baya itu.Radit tersenyum. “ Anda sekarang harus di rawat dan belum bisa pulang. Bagaimana dengan urusanmu di rumah? Katakan saja kalau ada yang harus kubantu, ini juga termasuk tanggung jawabku.”Mendengar kata-kata Radit yang penuh perhatian, mata wanita paruh baya itu di genangi air mata
Meskipun Nur hanyalah seorang anak kecil, tetapi mereka tidak memperdulikannya dan mulai memukuli dan menendangnya begitu dia di seret keluar.Bocah songong tadi memandang Nur dengan penuh kemenangan. Dia sangat menikmati melihat Nur di pukuli.“ Nak, jika kamu belum puas. Ayah akan mengirim anak buahku untuk menemukan orang itu dan menyeretnya kehadapanmu untuk minta maaf dan berlutut.”Bocah songong itu sangat bangga dengan perlakuan ayahnya, dia kemudian berkata, “ Ayah, aku akan menjadi lelaki kuat sepertimu kalau aku sudah besar nanti.”Santoso mengelus kepala anaknya dan berkata, “ Kamu harus lebih baik lagi dariku. Kalau kau sudah besar nanti, ajak teman-temanmu berpetualang di luar kampung ini dan menguasainya. Cukup seperti itu saja aku akan sangat bahagia dan bangga padamu.”Ayah dan anak itu sedang merencanakan masa depannya. Radit kembali dari membeli makanan tapi dia tidak menemukan Nur di dalam ruma
Pada saat yang bersamaan, Melly pulang ke rumah dalam keadaan lelah. Dia pulang habis shooping.Anggy duduk di sofa di ruang tamu dengan wajah suram. Sebelum Melly meletakkan barang belanjaannya, Anggy berkata dengan dingin, “ Mulai hari ini kau harus menentukan siapa yang akan kau tampung, aku atau si Radit. Melly kau harus memutuskannya?”Melly mengerutkan alisnya.“ Ada apa Bu?” melly mencium bau permusuhan lagi.“ Ada apa, maksudmu?” Anggy langsung meledak. “ Si Radit brensek itu sudah benar-benar tidak menghormatiku lagi. Aku pikir dia jadi sombong sekarang, bahkan dia berani memarahiku. Apa kamu pikir aku bisa mentolerir orang seperti itu, hah?”Sombong?Dan bagaimana bisa Radit berani memarahi Anggy? Pasti ada kesalah pahaman di sini.“ Bu, kau tidak mendengar gosip dari orang lain lagi kan?” tanya Melly.“ dia memarahiku dan mempermalukanku di depan banya
Setelah Radit dan Nur menyelesaikan makannya, Radit khawati kalau Santoso dkk akan datang membalas dendam begitu dia pergi. Jadi Radit membawa Nur ikut ke rumah sakit, dan mengatur ruang VVIP serta menyewakan pengasuh untuknya.Ibunya sangat berterima kasih atas apa yang di lakukan Radit terhadapnya. Ada tempat bagi Nur bisa dirawat juga akibat luka yyang diperbuat Santoso dkk di ruangan VIP, sehingga mereka berdua bisa beristirahat dengan tenang.Setelah beres mengurus semuanya di rumah sakit, Radit kembali ke rumah.Radit sudah menduga sebelumnya kalau Ibu mertuanya tidak akan menyerah begitu saja dalam masalah ini. Dirinya justru terkejut melihat Anggy membiarkannya masuk begitu saja saat tiba di rumah.Melly saat ini berdiri di depan Radit. Tidak peduli ibunya mengeluh seperti apa pun, dia tetap ingin meminta penjelasan juga dari Radit. “ Apa yang sebenarnya sudah terjadi?”Radit memceritakan semua masalah hari ini pada Melly
“ Kamu berani berbohong padaku demi membela suamimu?” tanya Anggy.“ Terserah ibu mau percaya atau tidak. Tapi apa ibu pikir aku bisa mendapatkan begitu banyak uang dari kantor? Apa nenek tidak curiga sama sekali?” Melly menjawab dengan nada datar.“ Ayah, apa menurutmu Nenek tidak akan tahu kalau aku mengambil uang lebih dari satu milyard dari kantor?” Melly lalu memandanga ayahnya.Dirga tahu persis sifat Ibunya. Dia sering memeriksa rekening perusahaan. Biasanya dia tidak mempermasalahkan hal-hal kecil. Tetapi jika jumlahnya sudah dia atas 1 millyard, jelas dia tidak akan menerimanya pegitu saja, pasti dia akan menyusut tuntas masalah itu.Selain itu Melly juga belum lama menjadi penanggung jawab proyek. Tidak masuk akal jika dirinya mengambil uang lebih dari 1 millyard rupuah.“ Ini...” Dirga seperti hendak mengatakan sesuatu.Melly melirik suaminya dan berkata, “ Jika bukan karna Rad
Dirga hanya bisa menghela napas panjang melihat betapa cepatnya Anggy berubah pikiran. Dia berpikir jika bukan nama keluarganya, Anggy pasti tidak akan mau menikah dengannya. Dia yang paling mengenal karakter Macan siluman ini di bandingkan orang lain. Anggy hanya mengutamakan uang alis MATRE AKUT...“ Lebih baik jaga sikapmu. Apa kau lupa kalau Radit yang membeli mobil mewah itu untuk kau sombongkan ke teman-temanmu.” Dirga mengingatkan.Anggy justru menatapnya tajam. “ waw. Sejak kapan kau berani menasehatiku? Apa kau juga lupa, dia sudah numpang di rumah ini selama tiga tahun tapi tidak pernah membayar sepeserpun. Itu sudah kewajibannya membelikan mobil untuk ibu mertuanya.”Dirga hanya menghela napas panjang karena sudah kehabisan kata-kata melawan istrinya.“ jika kau tidak pergi memeriksa rumah yang di beli Radit, memangnya kau mau kehilangan muka di depan banyak orang, terutama si Nanang temanmu itu?” Anggy mulai
Mereka akhirnya menemukan restoran untuk makan malam. Ini adalah makan malam dengan di hiasi lilin yang menyala di meja makan yang membuat suasanromantis. Bisa di bilang sebelumnya mereka jarang atau mungkin tidak pernah makan malam romantis seperti ini selama tiga tahun pernikahannya. Namun, di tengah suasana romantisnya, datang seseorang yang tidak di duga sama sekali. Zul.Zul makan malam di restoran itu juga. Dia datang bersama seorang wanita. Meskipun dia tidak secantik Melly, tetapi perawakannya juga tetap menarik.“ Melly, oh kebetulan sekali. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di tempat ini.” Meskipun Zul sekarang sudah punya kekasih. Tetapi dia menatap Melly seperti sedang berjumpa dengan pujaan hatinya selama ini. Bagaimanapun, Melly adalah wanita yang cantik. Walaupun dia sudah menikah, hal itu tidak mengurungkan niat Zul untuk tetap mendambakannya.“ OH, Kamu yang bernama Melly. Terima kasih yah karna sudah mau melepask
Hari ini Anggy sudah membuat janji untuk ngumpul sama teman rumpinya, dia kemudian meninggalkan rumah setelah mengambil tasnya.Ketika mereka bertemu di salah satu kafe, teman-temanya tahu bahwa Anggy saat ini sudah pindah dan tinggal di bukit teletubis, mereka semua iri pada Anggy dan itu yang membuat Anggy merasa bangga dan mau lagi diajak untuk ngerumpi.“ kebetulan Rumah kamu memang begitu luas, aku tidak terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah , jadi aku menyewa pembantu hari ini, yah upahnya hanya sekitar 12 jutaan lah” ujar Anggy dengan sombong.Mereka semua kaget mendengar gaji pembantu Anggy, maklum teman Anggi bukanlah dari golongan orang-orang kaya, jadi uang sebanyak itu meruakan wow bagi mereka.Beberapa jam kemudian aktivitas merekapun selesai dan mulai beranjak kembali ke rumah masing-masing.Di perjalanan menuju pinggir jalan untuk mencari Taksi, Anggy di datangi seorang wanita yang dikelilingi kurang lebih 20 puluh pengawal.“mengapa dia berjalan ke arahku?” pikir Anggy.
Radit segera memotong pembicaraannya, “ Sudahlah, aku sudah terbiasa dengan semua itu, itu bukan masalah/ akan tetapi jika kau terus memanggilku dengan sebutan tuan, maka aku tidak akan mempekerjakanmu lagi.”Saat Radit hendak menyiapkan kamar untuk asisten rumahtangga barunya itu, Anggy berjalan ke arah mereka.“ Radit, apa lagi yang kau lakukan hah, siapa dia?” tanya Anggy sambil menunjuk Berta.“ Aku yang mengajakknya kesini. Dia yang akan membantu kita memasak dan membersihkan rumah ini,” jawab Radit.Pembantu?Dengan marah, Anggy menghampiri Radit ,” kau sepertinya sekarang benar-benar sombong yah. Kau tidak perlu mempekerjakan siapa pun, kalau kau sekarang tidak mau memasak, aku akan melakukannya sendir.”“ oke” jawab radit dengan acuh dan menoleh ke arah Berta, “ Berta, karena sekarang sudah ada yang memasak, maka pekerjaanmu hanya membersihkan rumah ini.”Anggy seperti mengeluarkan tanduk sangkin marahnya. Bagaiman dia bisa memasak? Sejak Radit tiba di rumah Keluarga Tan, dia
Antony menjadi geram mendengar pernyataan perempuan paru baya itu, bagaiman tidak istrinya sudah bermain dengan lelaki lain dengan mengajaknya kekediaman pribadinya bahkan dengan berani mencuri perhiasan yang dia berikan pada istrinya.“ Dasar perempuan sialan kamu sudah menghianatiku dan juga memoroti hartaku demi pria brensek itu.” Ujar Antony dengan nada keras dan muka merah karena marah.“ Tidak,tidak ,tidak sayang, aku tidak... aku tidak. Ini semua fitnah. Aku tidak menghianatimu ini fitnah.,” ujar istrinya dengan panik.Sambil menahan sakit, Antony berdiri. Dia menarik rambut istrinya dan langsung membirinya sebuah tamparan keras. “ Aku sudah memanjakanmu dengan harta. Tapi apa yang kau lakukan hah, kau gunakan uangku untuk selingkuh. Lihat saja, aku akan membunuhmu.” Dan segera memberikan tamparan lagi.Bukkk.Sang istri terhuyung sambil menahan sakit. Wajanya sekarang sudah membengkak akibat tamparan dari suaminya. Dia kemudian berlutut dan memohon belas kasihannya. “ Sayang,
Anak buah Antony hendak membalas Radit. Tapi pada saat yang bersamaan puluhan orang datang dari kerumunan penonton. Jors kemudian berjalan keluar dari kerumunan.Jors memandang Radit dengan senyum canggung. Dia kemudian menggaruk belakang kepalanya dan berkata sambi cengengesan, “ Wah, kebetulan sekali yah.”“ Kebetulan?” Radit berkata dengan muka masam. “ Kenapa kau bisa ada disini ?”“ Ak, aku datang kesini untuk membicarakan bisnis. Tapi kemuadian anak buahku memberitahuku kalau ada perkelahian disini. Aku sama sekali tidak menyangka kalau kaulah orangnya,” Ujar Jors.Radit sebenarnya tidak ragu sedikitpun kalau Jors mengutus anak buahnya untuk mengikutinya. Karena menurutnya tidak ada yang benar-benar kebetulan.Sementara Antony yang masih kesakitan memegang kemaluannya berusaha berbicara pada Jors. “ Bro Jors, orang ini berani-beraninya melecehkan istriku dan memukulku. Tolong aku Jors.&rdq
Keesokan harinya, setelah Radit mengantar Melly ke kantor, dia pergi ke bursa tenaga kerja.Ada banyak orang yang mencari pekerjaan di sini. Radit berniat untuk mencari pembantu rumah tangga. Meskipun Inem adalah pilihan ynag cocok, tapi dia pasti akan membawa Nur juga. Villa di bukit teletubis mempunyai aturan yang sangat ketat. Jika Nur masuk keVilla orang lain, pasti akan menyebabkan masalah. Jadi Radit tidak meminta Inem yang jadi pembantunya.Tidak lama setelah dia memasuki bursa tenaga kerja, Radit melihat ada kerumunan di suatu area. Pasti ada hal menarik di sana.Radit juga manusia biasa, dia juga memiliki tingkat ke kepoan yang luar biasa. Jadi dia mendatangi kerumunan itu.Radit berhasil menerobos kerumunan dan melihat ada wanita paru baya yang umurnya sekitaran 40 tahunan yang sedang duduk dan di sebelahnya terlihat wanita yang hampir seumuran dengan penampilan yang glamor berdiri sambil kesal.“ Lihat, si pencuri sialan ini
Seperti ibu-ibu di sinetron. Ketika Radit menutup pintu kamarnya, ekspresi Anggy langsung berubah serius. Dia berkata paada suaminya, “ Semakin lama, si brensek itu semakin kurang ajar padaku. Aku harus memikirkan cara bagaimana menghadapinya kelak.”“ Kau... “ Dirga ragu-ragu dan menghela napas panjang.Saat Radit kembali ke kamarnya, dia mendapati Istrinya sedang menangis. Tidak ada yang boleh membuat istrinya menangis bahkan itu Anggy sekalipun.“ Dit, maafkan aku, sikap ibuku sudah sungguh keterlaluan,” Ujar Melly di tengah-tengah isak tangisnya.Radit berjalan ke arah istrinya. Dia membelai kepalanya dan berkata dengan lembut. “ Jangan sedih. Biar bagaimana pun dia juga ibumu.”“ Tapi, ibu seenaknya mengubah dekorasinya tanpa permisi dulu. Semuanya jadi berantakan.” Ujar Melly.Radit mengerti maksud istrinya dan segera menelpon departemen Villa itu. “ Buang semua barang-barang itu nanti,”Tidak butuh waktu lama bagi departemen Villa untuk mengirim beberapa karyawannya datang ke v
melly menceritakan semua apa yang di lakuakn mereka berdua.“ Ini pasti merepotkan. Teman sekelasku itu masih berada diluar Negeri. Aku tidak bisa menghubunginya sekarang,” ujar Radit setelah mendengar ceritanya. Walaupun sebenarnya dia tahu sebenarnya.Mellymelirik suaminya diam-diam. meskipun Melly tidak bermaksud meminta bantuan suaminya, tetapi setelah mendengar perkataannya, dia merasa sudah selesai. Dia tidak akan bisa menyelamatkan kerja sama ini lagi.“ Radit.!!” Melly bersuara pelan.Jantung Radit berdetak kencang. Dia menahan senyum di wajahnya, ‘” YA?”Wajah Melly memerah tanpa sadar. Dia hanya menggigit bibir bawahnya. Dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun untuk beberapa waktu.Radit menunggu dengan tenang`“ Apa kau bisa membantuku?” akhirnya Melly mengucapkan kalimat dari mulutnya.Radit berpura-pura tidak mendengarnya. Dia terus fokus mengemudi dengan santui.Mella kemudian melanjutkan dengan muka yang sangat memerah, “ Jika kau bersedia membantuku, aku akan me
Melly mendapatkan dukungan dari semua orang dan ini merupakan suatu hal yang pertama kali terjadi.Setelah pertemuan ini, dhany kembali ke ruangannya dengan lemas. Dia tahu kalau begitu Melly benar-benar menyelesaikan masala ini, statusnya di perusahaan akan menurun drastis. Nanti tentu akan ada moment dimana Melly bisa saja menginjak-injka kepalanya dan membuat kesepatannya sebagai pewaris utama di perusahaan Batal.“ Tidak, tidak itu tidak mungkin terjadi, aku harus memikirkan cara untuk keluar dari masalah ini sebelum Melly.” Gerutu Dhany sambil memukul-mukul kepalanya.Pada saat yang sama, Jordy datang ke ruangan Anaknya dengan ekspresi kurang lebih sama.“ Melly sekarang tinggal di Villa mewah. Dan sekarang dia juga mengendalikan perusahaan. Ouwhhh, ini benar-benar menjengkelkan,” Jordy berkata dengan gusar.“ Ayah, bantu akau menemukan solusinya. Aku harus merebut kembali hak ku. Kalau tidak, kita harus tunduk pada Melly,” Ujaar Dhany.Jordy hanya menghela napas panjang. Dia seb
Tiba-tiba Amanda berdiri dan berkata , “ Nek, bisakah kau segera menemukan siapa yang dulu mengirimkan Hantaran kawinan itu?” Amanda masih bermimpi kalau hantaran itu untuknya dan ingin segera menikahinya. sekarang Melly sudah tinggal di Villa elite. Dia merasa iri jadi dengan cara menikahi orang kaya yang membawa hantaran itu dia bisa menyamai Melly.Menurutnya Mungkin rumahnya nanti tidak akan sebesar milik Melly, tapi setidaknya suaminya lebih bisa diandalkan dari pada si Radit. (Menurutnya)Nenek hanya menghela napas panjang dan tidak menghiraukan Amanda.“ Ini semua salahku seharusnya aku memikirkan konsekuensi yang seperti ini.” Nenek saat ini mengakui kalau itu kesalahannya dan menyesal.“ Biarkan Melly saja yang memikirkan jalan keluar masalah ini. Dia selalu sukses mencari solusi untuk keluarga kita. Aku yakin kali ini dia juga akan berhasil.”“ Betul sekali. Hanya Melly yang bisa menyelamatkan kita saat ini.”Tanpa sadar mereka semua mengakui kalau Mellly lebih unggul dari