" lumayan juga " Ujarnya tersenyum jail, tanganya mengelus pipi Aira yang lembut. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh lekaki tersebut.
Lelaki itupun pergi melangkahkan kakinya yang jenjang menuju kamar mandi yang berada tepat di sebelah ranjang yang sedang Aira tiduri, gemericik air mengalir dengan deras sehingga membangunkan Aira dari tidurnya, kepala Aira terasa berat dan sedikit sakit, aira kebingungan dengan keberadaannya yang sangat asing, sebuah kamar dengan warna putih gading membuat siapapun yang berada di sana dapat merasakan kenyamanan dalam sekejap.
" Ah, kenapa kepalaku sakit sekali, dan ini aku dimana? " Aira memandangi seluruh isi kamar lamat-lamat, tanpa sadar matanya menuju sebuah pintu kamar mandi dilihatnya sosok laki-laki keluar dari kamar mandi itu, sesosok laki-laki dengan setengah badan yang terbuka dan hanya bagian bawahnya saja yang tertutupi dengan sehelai handuk, sontak membuat Aira terkejut lalu memalingkan wajahnya ke arah lain, sedangkan laki-laki itu terkekeh melihat Aira yang ternyata sudah bangun dan tak sengaja sedang melihatnya, laki-laki itu mulai melangkahkan kakinya mendekati Aira yang sedang terduduk diatas ranjang dengan penuh rasa gelisah, bagaimana bisa Aira berada dikamar berdua dengan seorang laki-laki yang tak ia kenali? Pikirnya dalam benak Aira.
" Ternyata kamu sudah bangun " Ujar lelaki itu dengan suara serak-serak basah, membuat siapapun yang mendengarnya akan dengan mudah luluh. Lelaki itu naik keatas ranjang, membisikkan sesuatu tepat di sebelah telinga aira. Wangi dari aroma maskulin yang tercium ternyata adalah aroma lelaki yang kini tepat berada di belakang aira
" Apa yang sedang kamu pikirkan? " Ujarnya kembali membuat jantung aira semakin berdegup kencang.
" Ah tidak, jangan mendekat, kamu ini siapa?,,, kenapa aku bisa ada disini? " Ujar aira penuh dengan ketakutan, posisinya sangat mencekam, hening tak ada bunyi apapun selain suara debaran jantung yang berdetak dengan cepat, yah aira merasa tidak nyaman berada di atas ranjang bersama seorang lelaki yang tidak aira kenal sebelumnya, membuat aira menjauh dari ranjang tersebut.
' ah tidak terjadi apa-apa, baguslah ' Aira tersenyum lega ternyata lelaki itu benar-benar tidak seperti yang di bayangkannya.
" Tadi kamu pingsan setelah menabrak'ku, maka itu aku membawamu ke sini, " Jawab lelaki itu dengan memasang wajah datarnya tanpa ada ekspresi apapun, lalu melangkahkan kakinya turun dari atas ranjang, mendekati lemari yang berada di sudut ruangan, lalu lelaki itu memilih memakai baju casual serta celana pendek, sedangkan aira semakin kebingungan dengan posisinya sekarang.
" Sebelumnya Terima kasih tuan atas bantuannya, maafkan saya sudah berfikir yang tidak-tidak, saya akan segera pergi " Ujar aira dengan menunduk, tak berani memandang wajah sang lelaki itu, namun tak ada kalimat yang keluar dari sang lelaki akhirnya tanpa perlu bertanya kembali, Aira sudah mulai membalikkan badannya melangkah menuju pintu keluar dengan tergesa-gesa, namun sontak suara lelaki itu menghentikan langkahnya.
" Tunggu, kita belum selesai " Suara nya yang berat terdengar di telinga Aira membuat dirinya mau tak mau berhenti dari langkahnya lalu Aira membalikan badannya tepat kearah dimana lelaki itu berada namun masih sama Aira tak berani menatap wajah lelaki itu.
Wajah yang sangat tampan sekali, bahkan jika di bandingkan dengan alan, itu masih jauh berbeda, lelaki didepannya sangat menawan, matanya yang berwarna abu, rahangnya yang kokoh dengan surai berwarna keemasan dan tinggi sekitar 185 centimeter dengan bahu yang lebar nampak sangat sempurna sekali. Aira tak kuasa menatapnya lama-lama,
" Ada apa? Bukankah saya sudah berterimakasih tuan? " Ujar Aira terbata-bata yang dibalas dengan suara tawa yang sedikit mengerikan
" seperti itukah caramu berterima kasih kepadaku manis " Ujarnya terkekeh, mendekati Aira yang berdiri di ambang pintu, sedikit lagi Aira bisa lari dari keadaan mencekam itu namun dengan cepat tangan lelaki itu mencekam tangan aira dengan kuat hingga aira berdesis.
" Ah tuan lepaskan tangan saya, ini sakit, biarkan saya pergi. " Aira melawan, ingin rasanya berlari namun lelaki itu Seolah enggan membiarkan aira pergi.
" Hey manis,, berani sekali kamu tidak mendengarkanku, kamu tau akibat dari penolakanmu ini?! " Suara lelaki itu berubah, tatapannya begitu tajam, membuat aira semakin ketakutan.
" Aaapa yang aakan kamu lakukan? " Aira mencoba menatap wajah sang lelaki tersebut dengan keberaniannya..
Lelaki itu mengunci badan aira yang sudah berada di pinggir tembok, Menghimpitnya sehingga aira tak bisa berontak, hanya bisa menatap matanya lekat-lekat.. Membuat aira semakin takut, ekspresi lelaki itu berubah menjadi menyeramkan.
" Apapun yang akan membuatmu candu nantinya " Ujarnya memicingkan bibirnya tersenyum sedikit, menatap kedua manik mata aira yang berwarna biru muda, mata yang sayup dengan lesung pipi yang menghiasi wajah aira semakin membuat lelaki itu tak mampu mengalihkan pandangannya.
" Maksudmu apa, lepaskan saya! " Ujar aira dengan suara sedikit keras, bibirnya bergetar, matanya semakin membesar, yah, aira ingin menangis namun sebisa mungkin ia bendung, ia tak mau terlihat lemah dihadapan lelaki didepannya itu.
" Temani aku malam ini, maka kamu bisa pergi dengan selamat, tapi.. " Bisik lelaki itu tepat di telinga aira, " Jika kamu tidak membuatku puas jangan harap bisa pergi dariku. " Ujarnya lalu menjilat perlahan telinga aira, sontak aira kaget dengan perlakuan lelaki itu.
" Kamu pikir aku wanita apaan hah? Aku bukan lajang yang bisa kau tiduri dasar laki-laki brengsek " Aira memberontak dengan sekuat tenaga namun nihil, tenaganya tidak jauh lebih besar di bandingkan lelaki itu.
" Aku tidak menerima penolakan " Lelaki itu sekali lagi terkekeh, merasa tertantang dengan perlakuan aira yang dengan jelas menolaknya, ini untuk pertama kalinya ada seorang wanita yang menolaknya dengan terang-terangan padahal di luar sana banyak sekali wanita yang mengantri untuk didekati bahkan untuk sekadar di tiduri saja olehnya.
" Aku tidak peduli, lepaskan!!! " Aira tak peduli lagi tentang rasa hormat yang tadi sempat dia tunjukan kepada lelaki itu, namun sekarang nyawanya dan harga dirinya adalah taruhannya, yang ada di dalam pikirannya saat ini adalah bagaimana caranya untuk bisa selamat dan lari dari lelaki brengsek yang kini berada tepat didepannya itu.
" Tidak, ku mohon jangan lakukan itu!! " Teriak Aira menggema di seluruh ruangan itu, yang meski tidak akan terdengar sampai keluar namun penolakan Aira tidak membuat lelaki itu berhenti, yang ada malah semakin membuat lelaki itu bersemangat untuk memulai aksi bejatnya itu.
" Diam manis, aku akan membuatmu menyesal karena telah menolakku " Bisiknya tepat di depan telinga Aira, lalu menjilat nya kemudian mengigitnya, membuat tubuh Aira merasakan sesuatu yang berbeda, darah yang mengalir dalam tubuhnya seakan berdesir dengan hebat sekali, sensasi yang belum pernah Aira rasakan sebelumnya, sedikit membuat Aira tidak nyaman dengan kondisinya saat lelaki itu mulai menulusuri setiap inci dari tubuhnya, menggerayangi dengan tangan kanannya.
Sedangkan Aira hanya bisa pasrah, sia-sia jika ia melawan karena tangannya di ikat ke atas ranjang sehingga membuat lelaki itu bebas melakukan aksinya, ya lelaki itu perlahan melumat habis bibir ranum Aira, yang sebelumnya tak pernah diberikan kepada lelaki manapun, seketika Aira mencoba memalingkan wajahnya kearah samping demi menghindari serangan dari bibir lelaki itu, namun sial tangan kiri lelaki itu memegang kedua pipi Aira dengan kuat sehingga Aira hanya bisa diam terpaku menerima ciuman darinya yang dominan lebih kasar.
" Hmm ah mhh.... " Erangan keluar tanpa seizin sang pemilik bibir itu, Aira mengeluarkan erangan yang malah semakin membuat lelaki itu ingin segera menerkam Aira lebih buas lagi..
" Ciumanmu buruk sekali manis " Ejek lelaki itu melepaskan ciumannya lalu menatap Lamat-lamat mata sayup Aira, lelaki itu semakin masuk ke dalam permainannya,, segera di lumatlah bibir ranum yang sangat menggoda itu, lelaki itu menggigit bibir bawah Aira.
"Awh sakit,, " Desis Aira menahan sakit, dimasukkannya lidah lelaki itu kedalam mulut Aira, bermain-main sesukanya di dalam bibir ranum yang manis itu, entah mengapa lelaki itu begitu menikmati permainan yang hanya dengan sebatas ciuman saja, sebelumnya ia tak pernah selama itu menikmati ciuman dalam setiap aksinya.
" Hmm manis sekali,,, " Ujar lelaki itu sambil beralih menuju leher jenjang dan nampak putih serta halus dengan aroma khas vanilla, membuat lelaki itu tenggelam dalam kenyamanan,
Ia menenggelamkan kepalanya ke dalam leher Aira, di lumatlah habis dan di hisapnya dengan kuat sehingga meninggalkan jejak kepemilikannya, lelaki itu tersenyum geli melihat karya seni yang nampak begitu indah.
Sedangkan Aira hanya bisa pasrah, ia tak bisa melakukan apapun tenaganya habis, dan desiran yang terasa berbeda membuat aira mau tak mau harus menikmati setiap sentuhan yang di lakukan lelaki itu,
' kenapa denganku, mengapa aku sangat menikmati sentuhan darinya, ' pikir Aira dalam hatinya,
" Ah tidak, ku mohon jangan lakukan itu, jangan kumohon " Pinta Aira seakan dirinya tau, bahwa lelaki itu akan melakukan hal konyol dan bejat, namun bukannya berakhir sesuai yang di pikirannya tapi lelaki itu malah semakin gencar menjamah seluruh tubuh aira hingga hanya dalam hitungan detik, aira tak lagi memakai sedikitpun helai yang menutupi tubuh mungilnya itu, ya kini mereka berdua tengah ber madu kasih, atau lebih tepatnya melakukan aksi bejat dari lelaki itu.
"Argkk sakittt!!!! " Desis teriakan Aira semakin menggema, ketika sebuah benda keras masuk kedalam bagian terlarangnya itu, membuat Aira kaget dengan rasa yang ada di bawah sana, perih sakit dan sesak juga ada rasa nikmat yang sebelumnya tak pernah Aira rasakan.
" ternyata rasa perawan lebih nikmat rasanya " Bisik lelaki itu dengan suara parau, menikmati tubuh Aira yang sangat enak sekali, mendengar racauan yang keluar dari bibir Aira membuat lelaki itu menciumnya dengan penuh nafsu lalu menghentakkan senjatanya dengan cepat berkali-kali, sehingga ranjang yang mereka tempati bergerak tak karuan. Sungguh malam itu adalah malam pertama dimana sesuatu yang sangat berharga harus hilang begitu saja.
" Ahh,, hmm ugh " Desah aira semakin tak karuan, mereka berdua menikmati momen itu, kesadaran aira semakin melemah, tubuhnya seolah menginginkan hal yang lebih membuatnya tak bisa menahan erangannya, tak terkecuali lelaki itu, sama hal nya dengan aira, hingga sampailah pada pelepasan lelaki itu, aira terlihat lemah sekali.
Terlihat darah mengalir dengan deras berasal dari dalam sana, yah itu adalah darah perawan lelaki itu mengambilnya secara paksa, lelaki itu melihatnya dengan tersenyum puas, entah berapa kali lelaki itu mengulangi Pergulatannya dengan Aira.
" Sepertinya aku sudah mulai candu dengan rasa tubuhmu manis,, " Ujar lelaki itu setelah menyelesaikan pergulatannya, aira yang sangat lelah akhirnya langsung terkapar dalam mimpinya.
________________________________________________
Sebenarnya siapa yang sedang aira hadapi saat ini? Mengapa aira bisa sampai bertemu dengannya, akankah aira selamat?
Jangan lupa untuk komennya, dan koreksi kalo ada sallah kata, jangan lupa terus ikuti kelanjutan ceritanya ya 😘
Jangan lupa commentnya😘 "Akh,, sakit " Lirih Aira ketika merasakan bagian bawah pada tubuhnya terasa sangat pedih, Aira sadar ternyata semalam dia tidak bermimpi melainkan nyata adanya. Namun begitu ia terbangun tepatnya pukul tujuh lebih lima menit, sudah sangat siang bagi seorang Aira, ternyata laki-laki itu sudah pergi di pagi buta. " Sebaiknya aku mandi terlebih dahulu, baguslah kalo lelaki itu sudah pergi" Ujar Aira lega, setidaknya pagi ini dia tak harus melihat lelaki itu lagi. Setelah beberapa menit kemudian, Aira telah meninggalkan hotel tersebut, ya, kamar dimana ia kehilangan segalanya pada malam tadi. Persetan dengan pria brengsek. Aira meninggalkan hotel yang bernama Maxime bintang lima, yang bernuansa megah bak istana kerajaan, belum pernah ia masuk ke dalamnya, karena dari kejauhan saja sudah bisa ditebak hotel ini hanya untuk orang kaya yang bisa memasukinya, apalagi restora
Terlihat senyum tipis menghiasi wajah yang selama ini nampak begitu datar tanpa ekspresi, entah apa yang sedang ada dalam pikirannya, semenjak pertemuannya dengan Aira pada malam itu, gadis yang manis yang pernah ia cicipi, bahkan parasnya tak terkalahkan dengan kebanyakan wanita cantik yang pernah ia temui, baginya Aira adalah yang paling mempesona. Setelah mengetahui bahwa keluarganya sempat berhutang kepada perusahaan miliknya, namun belum juga dapat membayarnya mereka malah sudah tiada, ya hingga Aira yang harus menanggung semua itu. Senyum licik terpampang di wajahnya, memikirkan sesuatu yang menyenangkan bila menjadi nyata. Yah sebuah permainan yang akan ia lakukan untuk gadis kecilnya itu. Tanpa perlu ia bersusah payah mencari tahu keberadaan Aira, karna tanpa disadari olehnya, Ternyata Aira sendirilah yang menghampirinya langsung, meski Aira belum mengetahui bahwa lelaki yang semalam mengambil hal
|21+| Nampak seorang pria sedang menghadap ke arah luar jendela, membelakangi tubuh Aira, memakai setelan jas hitam dengan surai keemasan. terlihat dari belakang saja sosok pria itu sudah begitu memukau, Aira yang sudah berada tak jauh dari tempat keberadaan pria itu , akhirnya memberanikan diri untuk membuka suaranya " Selamat malam tuan, saya Aira " Ujarnya terbata-bataHening, tak ada jawaban dari pria itu, sedetik kemudian pria itu membalikkan badanya, kini sosok yang selalu Aira hindari dan menyumpahi untuk tidak lagi bertemu dengannya, hari ini ia malah salah menduganya. Terlihat jelas wajah datar yang penuh dengan teka teki, Aira semakin terkejut dengan kenyataan yang ia hadapi saat ini. " Kamu! " Ujar Aira mengernyitkan halisnya" Akhirnya kita bertemu lagi manis " Ujarnya menyunggingkan bibir tipisnya, Mike berjalan mendekati Aira dengan langkah yang perlahan namun pasti, h
Cahaya matahari menyelinap masuk melalui celah-celah dari bilik jendela, membangunkan sang empu yang sedang terlelap tidur dengan pulas setelah kejadian malam tadi yang membuat keduanya masih terjaga dalam mimpinya. Tepat pukul tujuh lebih lima menit tiga puluh detik, Aira mengerjapkan matanya perlahan, hal yang pertama Aira pikirkan tentunya mengapa bisa ia berada ditempat yang sama? Merasakan ada sesuatu yang melingkar di tubuhnya, ternyata Mike memeluk Aira dengan mesra. Matanya masih terpejam wajah yang selama ini nampak dingin dan datar seakan sirna begitu saja di pagi ini, wajah yang sangat garang itu kini terlihat teduh membuat nyaman untuk di pandang. Aira mengerjapkan kembali matanya, ia harus segera bergegas untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan barunya. Di alihkannya tangan mike secara perlahan dari tubuhnya lalu segera masuk ke kamar mandi . Ia mengguyur seluruh tubuhnya dibawah shower
Bab 08 Jam tangan yang bertengger indah pada pergelangan tangan aira kini tengah menunjukan pukul setengah empat, tanda waktu pulang telah tiba, aira segera membereskan pekerjaanya sebelum pulang. Aira mengingat perintah dari mike, mengenai hal yang belum aira tau membuat ia sedikit penasaran yang akan dibawa kemana aira sebenarnya. Bukannya merasa takut aira malah merasakan sedikit senang, heran.ada apa dengan otak aira sekarang apa karna setumpuk berkas yang baru saaja ia kerjakan telah membuat ia sedikit hilang kewarasannya? “ ih lama sekali, dimana dia di jam sekarang “ gerutu aira kesal menungu mike yang hampir setengah jam belum terlihat juga, hingga tidak lama setelah aira merutukinya, mike tiba di dekat aira mengagetkannya “ haiis kau membuatku terkejut, datang seperti setan saja huh “ ujar aira sembari mengelus dadanya, mencoaba menetralisir jantungnya yang hampir mencuat keluar “ ayo “ ujarnya dat
Sebuah pernikahan disinilah aira berada, dengan wajah yang telah dirias sedemikian rupa begitu cantik di tambah dengan balutan gaun berwarna putih menambah aksen keanggunan yang nampak luar biasa. di lihatnya pada pantulan cermin di depannya, senyum aira merekah indah, sangat manis bagaikan madu. " anda sangat cantik nyonya " ucap maya sang perias menatap bangga ke arah aira, dengan polesan yang terhias di wajahnya membuat wanita muda didepan aira menatapnya kagum. " ah tidak, anda bisa saja " aira tersipu, dilihatnya terus tampilan dirinya di depan cermin itu. ceklek tiba-tiba pintu kamar terbuka, menampilkan seorang lelaki yang tak lain adalah rey sekertaris mike " apa anda sudah siap nyonya? tuan mike sudah menunggu anda di bawah!" ujarnya sembari melihat ke arah aira dengan pandangan yang sama,meski datar namun terlihat jelas kekaguman tersirat disana&nb
"Maafkan aku mark " Lirihnya Pikiranya terbang melayang pada lima tahun lamanya, masa-masa kelam yang di miliki mark, sang adik tersayang yang menderita penyakit sekaligus mengalami depresi, meski sekarang keadaannya jauh lebih baik, namun tidak dengan pikirannya, kepribadian yang hangat dan riang seolah menghilang begitu saja. *** Flashback ∆∆∆ Sebuah pembalasan dendam terhadap salah satu perempuan yang berada dalam album foto itu tak lain adalah Aira sendiri salah satunya, tepatnya saat kejadian lima tahun lamanya, semasa masa remaja yang seharusnya di lengkapi dengan indahnya moment jatuh cinta yang biasa terkenal dengan sebutan cinta monyet. Masa-masa yang seharusnya indah untuk di nikmati di akhir pekan mereka bersekolah,tepat dihari kelulusan mereka bertiga bersama untuk merayakan kelulusan mark dan Aira teman sekelas yang mempunyai arti lebih dari teman pada hati mark yah masa SMA nya, d
Satu bulan semenjak kelulusan,aira telah memutuskan pilihannya untuk melanjutkan kuliahnya tepat di salah satu universitas di kota bandung, kepergiannya tak di ketahui siapapun termasuk mark, karna ia telah memberitahu pada kedua orang tuanya untuk tidak memberitahu keberadaannya apapun yang terjadi padanya, tanpa pernah Aira tau keadaan yang seperti apa yang membuatnya merasa seperti penjahat yang sedang lari sebab kejahatannya. Ah apakah menolak hati itu termasuk dalam sebuah kejahatan kriminal? Namun saat berada dalam perjalanan menuju bandung, mobil yang ia kendarai bersama sang supir menabrak pembatas jalan di karenakan kendaraan yang berada di belakang mobil Aira mendadak menabrak mobil Aira hingga mobil yang di tempati Aira oleng sampai menabrak pembatas jalan dengan benturan yang hebat, menyebabkan mobil itu seketika berbalik posisi. Beruntung sang supir dan Aira masih selamat meski dalam keadaan mengenaskan, para pengemudi ja
Aira POV “ Tak selamanya cinta membawa tawa serta derita selamanya, selagi kau yakin tentang cinta yang kau miliki, sekuat apapun kau menunggu, cinta akan hadir kembali membawa seutas senyuman manis” “ Benci dan cinta itu beda tipis, dengan seiringnya waktu berputar kau akan tau bahwa hanya ada rasa cinta di hatimu, penolakan lah yang membuat benci itu menyelinap masuk tanpa di sadari hingga membuat pemiliknya menderita” Aku tidak pernah menyangka bahwa semua ini akan berakhir dengan penuh bahagia, aku pikir tak ada selain derita yang hadir mengisi hari-hariku Semenjak perubahan dari Mike membuat hidupnya jauh lebih baik daripada sebelumnya, ia memperlakukan aku selembut sutra, semanis gula dan menjadikan aku ratu di kerajaan istananya. Sedangkan Mark, dia telah melupakan aku, aku Dengar sekarang dia sudah punya kekasih, ah tidak Mark kan tipe pria sempurna Dimata gadis polos Sedangkan Malik, sampai saat ini ia masih saja jomblo, aku t
Aira merasakan Sangat bahagia setelah menjalani bulan madu bersama Mike, namun bukannya bisa jalan-jalan keliling dunia Mike malah terus menahan Aira di kamar sepanjang hari hingga Aira merasa seluruh tubuhnya remuk. Di Karenakan perusahaan tidak bisa di tinggalkan terlalu lama, akhirnya Mike memutuskan untuk kembali, Aira kesal namun apa boleh buat akhirnya Aira hanya bisa menuruti suaminya itu. Aira penasaran dengan kabar adik iparnya, Mark. Kemana dia? Mengapa saat dirinya telah kembali ke mansion ia tidak mendapati sosok adik iparnya itu? Aira ingin tau dan ingin mencoba untuk bertanya pada Mike namun ia ragu, bagaimana jika suaminya itu marah? Rasa ingin tahunya begitu besar, dengan keras kepalanya Aira mencoba bertanya Siang hari saat mereka berada di airport, setelah seusai kembali dari Paris, Aira mencoba bertanya. “ Mike,, boleh aku bertanya sesuatu padamu?” Tanya Aira ragu “ apapun itu sayang, katakanlah” Mike tersenyum manis
Kembalinya Aira di mansion di sambut meriah oleh beberapa pelayan yang berada di mansion, di sana juga terdapat Rey sang sekertaris serta sahabat dari Mike, tak lupa Daffa, seorang dokter konyol yang penuh daya pikat namun sampai saat ini juga masih menjomblo.Tepat di hari Weekend, Minggu. Mike sengaja membawa Aira untuk pergi berlibur setelah kembalinya Aira satu Minggu ini, Mike akan bulan madu di luar negeri, tepatnya di Paris.Aira merasakan sebuah kehidupan yang baru, yang tentunya sangat luar biasa dari apa yang sempat ia bayangkan, Mike telah menepati janjinya untuk tidak mengulangi kesalahannya, sikap dinginnya berubah menjadi manja dan wajah datarnya selalu tersenyum hangat bila di depanku dia akan berubahPerjalanan bulan madu terlalu dekat penuh warna, Mike yang memang sangat merindukan Aira tak bisa lagi menunggu lebih lama, Mike merindukan Aira dan saat ini di waktu yang tepat, ia menginginkan Aira untuk menghangatkan tu
Mike kembali menemui Aira di rumah Malik, berharap kali ini ia berhasil membawa Aira pulang bersama. Mike telah sadar bahwa Aira Sangat penting dalam hidupnya, terbukti dengan kehilangan arah tujuan hidupnya selama dua tahun lebih karena kehilangan belahan jiwanya, perasaan terluka dan penyesalan yang penuh atas Aira lebih besar ketimbang dengan saat Mike merasakan sakit hati pada saat awal mula ia mengalami patah hati.Mike tidak salah lagi, ia akan tetap mempertahankan pernikahannya dalam kondisi apapun.Terkadang, pertemuan tak terduga dapat terjadi pada siapapun, termasuk Dengan yang di alami Mike begitupun Malik, keduanya sama-sama terluka dalam waktu yang berbeda, ada kalanya cinta yang kau temui mampu membuat serpihan hati lainnya ikut terluka di atas bahagia yang kau temui kala itu.Tak ada yang bisa memilih atau bahkan menginginkan sebuah luka, tapi sebagai manusia kita bisa apa saat hati tak bisa memilih kepada siapa kita jatuh hati, begi
Langit sore mulai kehilangan sinar mataharinya, senja perlahan hadir menggantikan posisinya untuk sementara, sebelum bulan datang untuk menguasai segala seisi bumi dalam dekapan cahaya gelap yang ditemani dengan kelap-kelip bintang yang sangat mempesona, menghiasi langit temaram yang nampak indah bila di nikmati dari jarak jauh, karena hanya dalam jauh kau bisa melihat seberapa istimewanya semua bintang-bintang itu, seperti Malik yang saat ini tak bisa memiliki Aira, maka dengan cara seperti inilah Malik bisa sedikit merasakan bahagia, setidaknya meski cintanya tak dapat balasan yang sama, ia mampu melihat Aira dari jarak jauh, mengagumi keindahannya yang hanya sesaat.Mike telah hadir kembali pada kehidupan Aira, sekeras apapun aira mencoba bersembunyi, bila waktu telah menunjukkan keajaibannya maka Mike tentu akan dengan mudah menemukan Aira, seperti saat ini saat Mike tidak pernah menduga bahwa sebenarnya Aira telah sangat dekat de
“ Aira,, aku tak salah bukan, ini kamu kan sayang, Aira istriku, ternyata selama ini kau disini hah, lama sekali aku mencarimu, Aira sayang” ujar Mike mendekati Aira, ia rengkuh tubuh mungil Aira ke dalam pelukannya, aira masih terdiam membisu, jujur Aira tidak tau dengan perasaannya saat ini, antara senang dan tidak berpadu menjadi satu Sedangkan Malik di buat tak percaya dengan apa yang barusan di katakan oleh Mike, namun dengan cara Aira yang tidak menolak pelukan dari Mike membuat Malik mengerti. Selintas ingatan saat Mike memperlakukannya dengan tidak baik membuat Aira menarik kembali tubuhnya dari dekapan pria yang selama ini telah membuat hidupnya berantakan, namun ia tak bisa menepis bahwa hatinya menginginkan pria di depannya ini untuk kembali dalam dekapannya yang sangat nyaman. “ Lepas, anda salah orang!” Mike menatap tak percaya dengan yang di katakan oleh Aira, sudah jelas perempuan yang Mike lihat adalah orang yang sama, Mik
Di Yogyakarta Kota Yogyakarta yang sangat terkenal dengan sebutan kota pelajar ini menyuguhkan beberapa keunikan tersendiri bagi para pengunjungnya, tak terkecuali dengan Mike, yang baru kali ini menginjakkan kakinya di sebuah candi Borobudur, Malik sengaja membawa Mike ke tempat ini untuk mengenalkan beberapa peninggalan sejarah yang sangat meninggalkan bekas tersendiri bagi rakyat Indonesia, Malik yang memang pribumi sangat berantusias menceritakan beberapa peninggalan sejarah yang berada di kota kelahirannya, Mike menanggapinya dengan antusias karena untuk pertama kalinya Mike baru tahu ternyata negara ini memiliki keistimewaan yang sangat luar biasa, kenapa baru sekarang Mike menyadari akan hal ini? Tentu saja Mike baru mengetahuinya, toh dia bukan asli dari Indonesia, bisa di bilang darah campuran eropanya terlalu kuat pada dirinya. Sebelum mengunjungi candi Borobudur, Malik memang membawa Mike ke hotelnya yang kebetulan dekat dengan candi Borobudur, mam
Aira POV Sudah dua tahun lamanya aku pergi darinya, apakah dia mencariku? Apakah dia merindukanku juga sama seperti aku yang saat ini sedang merindukan kehadirannya, aku tidak bisa berbohong, hatiku sangat mencintai nya, sekeras apapun aku mencoba berpaling ke lain hati, rasanya sulit sekali untuk melupakan Mike. Namun aku tidak begitu yakin apakah dia merasakan hal yang sama denganku? Aku tidak ingin menduga-duga apapun perihal Mike, rasanya akan lebih sakit jika harapan ku ternyata tak sesuai dengan kenyataannya, padahal aku sendiri juga tau bagaimana Mike, dia tidak pernah berubah, dia selalu egois dengan segala ambisinya tercapai. Menyesal telah mengenalnya adalah sesuatu yang tak pernah aku iyakan, aku sangat beruntung mengenal sosoknya dan sampai aku jatuh hati padanya, itu bukanlah suatu kesalahan namun suatu kebetulan dari takdir tuhan yang sedang menyamar menjadi anonim “ aku merindukanmu Mike, apakah disana kau baik-ba
Waktu terus berjalan tanpa menoleh kembali ke belakang, menyempatkan waktu untuk mengingat yang telah usang, namun semua tak berlaku bagi Mike, pikiran serta hatinya masih melekat pada masa lalu, dimana ada setengah bagian dirinya yang ikut menghilang dengan seiringnya waktu berjalan. Saat langit kembali gelap gulita, kala senja tak menampakkan wujudnya, tak ada terik matahari yang selalu menyinari bumi seperti hari-hari biasanya, hanya ada awan kelabu serta langit pekat menghiasai semesta, bumi sangat sendu ketika kehilangan sinar matahari, begitupun dengan apa yang terjadi dengan Mike. Lama menunggu dalam penantian yang tak tau sampai kapan, tentu Mike akan terus menunggu sampai dimana ia sendiri yang akan menemukan Aira sendiri, entah dengan cara apa tuhan akan mempertemukan keduanya, hanya ada Harapan yang masih tersisa di setiap helaan nafas saat keinginan untuk segera bertemu tak lekas terkabulkan juga. Ini adalah sebuah ka