Share

Chapter 43

Adrian segera saja berlalu meninggalkan Shania untuk mengambil ponselnya, setelah mengumumkan agenda pentingnya untuk menghubungi Edward. Pria tua itu menghilang dari pandangan Shania untuk sesaat, lalu kembali bersama rekannya yang sebelumnya sempat merajuk, Andrew. Shania pasrah menerima nasibnya, dan entah kenapa, secara mendadak dalam hatinya justru muncul secuil rasa penasaran nan bandel, menanti reaksi sang suami jika mengetahui dirinya dalam bahaya.

Berbekal tekad baja untuk balas dendam, Adrian pun mulai sibuk menghubungi nomor Edward. Tak hanya sekali, namun berulang kali—karena panggilannya tak kunjung dijawab. Shania mulai mendesah bosan, dan Andrew mengambil dua kursi dengan raut muka jemu. Pria itu duduk di salah satu kursi, dan menaikkan kedua kakinya ke kursi lainnya, sembari menyuarakan beberapa ucapan getir yang menyatakan dengan lugas, barangkali sekutunya itu perlu ruwatan untuk menghilangkan ketidakberuntungannya. 

 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status