Seserahan Yang Diminta Kembali.
Bab 12.
Adiva berlari menuju ke kamarnya, meluapkan seluruh kesedihannya karena perkataan Angga yang melukai harga dirinya.
Erika coba menyusul putrinya ke dalam, namun Adiva telanjur mengunci pintu kamarnya hingga Erika tidak bisa masuk.
"Adiva sayang, buka pintunya Nak, izinkan ibu masuk," ujar Erika seraya mengetuk pintu kamar putrinya. Terdengar isak tangis Adiva dari dalam, membuat hati wanita paruh baya itu ikutan sakit.
Karena Adiva tidak juga membukakan pintu, wanita itupun memutuskan untuk kembali ke halaman rumahnya, di mana para warga masih berkumpul, untuk menyaksikan keributan yang ditimbulkan oleh Angga.
Kini Andrew mulai terlihat tenang setelah mendengar ucapan Arman.
Bugh.
Plak.
Baru saja Arman bisa ditenangkan oleh Arman, justru Erika yang kini melampiaskan kekesalannya, pada sosok Angga yang sudah tidak sadarkan diri.
"Dasar manusia bedeb*h, lelaki tidak puny
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 13"Ma?"Sinta mengangguk, lalu memberi isyarat kepada beberapa orang untuk membawa Andrew dan Adiva mengganti pakaiannya, mereka harus dinikahkan secepatnya."Ikuti saja apa kata mama," ucap Sinta yang terpaksa dituruti oleh Andrew dan juga Adiva.Erika dan Arman maju mendekati Sinta, dan keduanya meminta penjelasan.Sinta pun menceritakan sebab dirinya mempercepat pernikahan Andrew dengan Adiva, jika ada seorang gadis yang berusaha mendapatkan putranya."Kan hanya gadis itu yang memiliki perasaan terhadap nak Andrew, kenapa pernikahan mereka dilakukan secara mendadak," ujar Arman yang merasa sedikit keberatan, pasalnya NA putrinya belum keluar sama sekali."Masalahnya gadis itu tinggal di rumah saya, hanya ini satu-satunya membuat gadis itu sadar jika Andrew sudah menemukan belahan jiwanya, yaitu Adiva,""Tinggal di rumah Bu Sinta, bagaimana bisa? Kenapa ibu tidak memintanya pe
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 14Kirana menjerit penuh ketakutan, karena orang itu juga mengejarnya, wanita itu segera berlari menuju ke kamar Adiva, lalu menguncinya dari dalam.Tubuhnya gemetar karena menyaksikan orang itu menyerang Angga secara tiba-tiba.Suasana mendadak hening, Kirana tidak lagi mendengar suara pecahan kaca ataupun gedoran pintu, namun..."Kirana... Kirana kamu dimana?!"Wanita itupun bergegas membuka pintu, kemudian berlari menyambut kepulangan orang tuanya."Ibu," ujarnya seraya berlari ke pelukan ibunya, wanita itupun meluapkan ketakutannya dengan menangis.Arman memandangi halaman rumahnya, lalu beralih ke kaca jendelanya yang telah hancur sebagian.Para warga pun mulai ramai, dan mereka terkejut melihat keadaan rumah pak Arman."Apa yang terjadi di sini Pak, kenapa rumah bapak seperti ini," tanya salah satu warga yang disahuti oleh warga lainnya."Tadi saya sempat meng
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 15Disebuah kamar tampak seorang pria sedang merenungi nasibnya, akibat penolakan dari putri pertamanya, meskipun ia telah membantu putrinya itu terlepas dari suaminya."Aira putriku, kenapa kamu masih membenci bapak," gumamnya dalam hati, seraya mengingat kejadian silam, dimana dirinya memutuskan untuk menikah lagi dengan wanita lain.Akibat keputusannya itulah, ia harus menerima kemarahan putri pertamanya, yang enggan memanggilnya dengan sebutan bapak.Lamunan pria itu mendadak terhenti, karena putri keduanya memasuki kamarnya dengan linangan air mata."Apa yang terjadi kepadamu Nak, siapa yang berani menyakitimu?" ucap lelaki tersebut yang ternyata Marwan."Mawar ingin menyingkirkan Adiva dari kehidupan mas Andrew Pak," adunya meluapkan segala kesedihannya, karena penolakan Andrew.Marwan terkejut mendengar pengakuan putrinya, setelah Mawar menyebut nama Adiva."Dia lagi?" gumam Mar
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 16Arman dan Adiva terkejut melihat kemarahan Erika, bahkan wanita itu tak segan melayangkan tangannya ke wajah Marwan. Namun herannya lelaki itu diam saja menerima perlakuan Erika, justru Mawar lah yang mengajukan protes kenapa Erika menampar bapak kandungnya."Kenapa ibu menampar bapak saya," protesnya tidak terima. Namun Erika tidak menghiraukannya sama sekali, wanita itu malah menarik kerah baju Marwan dengan kasar."Kenapa kamu muncul lagi di hadapanku, belum puaskah kamu merenggut kebahagianku, menghancurkan kehidupan orang tuaku, apa belum cukup bagimu!!!" ucap Erika meluapkan seluruh kemarahannya.Marwan hanya menundukkan wajahnya, lelaki itu sama sekali tidak berani menatap wajah Erika.Arman berusaha menarik tubuh Erika agar menjauh dari Marwan, wanita itupun meraung, menumpahkan segala kesedihannya yang telah tersimpan selama puluhan tahun."Maafkan aku," hanya kata itulah yang mampu teru
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 17Mawar berusaha melepaskan diri dari pegangan lelaki berseragam coklat tersebut, bahkan dari bibirnya terus saja mengeluarkan kata-kata umpatan yang ditujukan kepada Adiva dan Erika.Andrew yang mendengar hal itupun merasa geram, dan meminta polisi untuk segera memproses tuntutannya."Tidak, aku tidak bersalah, seharusnya wanita jal*ng itu yang dihukum, bukan aku!!" pekiknya tidak terima."Jangan berisik, atau hukumannya saya tambah!" hardik salah satu dari dua polisi yang sedang menahannya."Mas Andrew, tolong bebaskan aku Mas," ujarnya yang terus meminta bantuan Andrew, berharap pria itu mau menolongnya. Namun Andrew tidak menghiraukannya sama sekali, pikiran pria itu fokus pada istrinya, Adiva.Apalagi saat ini Erika terlihat masih terguncang, dengan perbuatan Mawar yang tiba-tiba menyerangnya."Bagaimana keadaan ibu, apa kita bawa saja ke rumah sakit?" tanya Andrew kala melihat raut kek
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 18Adiva menatap langit-langit kamarnya, bayangan tentang Angga menari di pelupuk matanya. Dirinya tidak pernah menyangka sama sekali jika kehidupan mantan kekasihnya itu, akan berakhir tragis."Aku memaafkanmu Mas," ujarnya dengan lirih, semua kemarahan yang ditujukan untuk laki-laki itu kini lenyap sudah.Saat Adiva merenungi masa lalunya, tiba-tiba terdengar teriakan histeris Kirana. Membuatnya segera bangkit dari ranjang dan bergegas keluar dari kamarnya.Betapa terkejutnya Adiva melihat ketakutan Kirana, kakaknya saat ini sedang menunjuk kearah Marwan, yang merupakan bapak kandungnya Mawar."Orang itu, orang itulah yang telah menghabisi Angga," ujar Kirana tanpa berani menatap pria paruh baya tersebut."Aku mohon, tolong bebaskan kedua putriku," ucapnya yang tiba-tiba bersimpuh di hadapan mereka semua."Apa jaminannya jika kami mencabut tuntutan itu, dan tadi kamu bilang apa, membebaskan
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 19"Mas," Kirana memanggil suaminya, namun pria itu seperti larut dalam pikirannya hingga tidak menyahut panggilan istrinya."Mas Fahri!" teriak Kirana membuat pria itupun tersentak."Kenapa kamu berteriak seperti itu Kirana?" ujarnya dengan raut kesal, membuat sang istri menatap kearahnya dengan wajah suram.Kirana menghela napasnya dalam-dalam, lalu menatap lurus kearah Fahri."Sampai kapan hubungan palsu kita ini dipertahankan," ucapnya membuat pria itu berpaling kearahnya.Kirana sadar, jika pernikahan yang mereka jalani dipenuhi dengan kepalsuan. Fahri tidak pernah mencintainya sama sekali. Pernikahan mereka terlaksana karena permintaan Nyonya Liana yang merupakan ibu kandung suaminya.Fahri menatap tajam kearah Kirana, namun wanita itu malah balas menatapnya."Aku ingin menemukan kebahagiaan dengan caraku sendiri," ucapnya dengan penuh keyakinan.Fahri mengernyit, wanita i
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 20"Kirana, apa yang kamu lakukan, menggugat cerai diriku, itu tidak akan pernah terjadi karena sampai kapanpun aku tidak akan menjatuhkan talak kepadamu, selamanya kamu akan terikat pernikahan denganku," ucap Fahri tidak terima.Namun Kirana enggan menanggapi ucapan pria itu dan memilih untuk berlalu dari hadapan Fahri.Adiva sedikit heran ketika Kirana menghampirinya, wanita itu mengajaknya untuk segera pulang, dengan terpaksa Adiva menuruti ajakan kakaknya meskipun dirinya belum selesai berbelanja bulanan.Biarlah, nanti ia bisa minta Andrew untuk menemaninya, karena Adiva telah melihat sosok Fahri yang berusaha mengejar kakaknya."Ayo Adiva, kita harus segera keluar dari tempat ini, kakak malas berurusan dengannya," ajak Kirana yang semakin mempercepat langkahnya, sedangkan pria yang tadi bersamanya, mengantri untuk membayar belanjaan mereka.Ketika Kirana dan Adiva telah sampai di luar, sosok A
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 49Terdengar sirene mobil polisi mengalun tinggi, seolah memecahkan kesunyian malam.Malam ini seorang preman bernama Jatmiko diringkus oleh pihak kepolisian karena tindakan kejahatannya yang cukup sadis dan juga kej@m.Bukan hanya dirinya saja yang diringkus, tetapi istri bahkan simpanannya ikut terlibat. Mereka berkomplot untuk mencelakai dua pengusaha sukses yaitu Andrew dan Arya.Semua ini terjadi karena Jatmiko ingin memenuhi permintaan kekasih hatinya Aira. Wanita itu sangat ingin menyingkirkan Kirana dan juga Adiva. Terbukti dari tempat kejadian perkara dimana Adiva dan Kirana berhasil mereka culik lalu ditawan selama beberapa hari.Keadaan keduanya cukup mengenaskan, karena Aira dan Jatmiko tega melakukan penyiks@@n pada Adiva dan Kirana.Untunglah Arya dan Andrew dapat melacak keberadaan istrinya, meskipun nyawa mereka yang menjadi taruhannya.Aira benar-benar sudah kehilangan ke
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 48Sejak dirinya dipersunting oleh Rega secara agama maupun negara, Mawar menjalani rutinitas sehari-harinya sebagai ibu rumah tangga. Rega tidak mengizinkannya bekerja dengan alasan tidak ada yang menjaga Gara. Padahal pria itu tidak ingin melihat Mawar kesusahan ataupun merasa lelah. Cukup dirinya saja yang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup sekeluarga.Mawar menikmati perannya sebagai istri sekaligus ibu sambung untuk Gara, apalagi Rega mampu mencukupi kebutuhan pribadinya, meskipun pria itu harus bekerja lebih keras dari biasanya.Mawar yang baru saja menidurkan Gara sedikit terkejut kala mendengar ketukan pintu dari luar. Ia pun berpikir, siapa yang mengunjunginya di tengah terik begini, apalagi cuacanya sangat panas dan juga gerah."Assalamualaikum," sapa seseorang yang tidak asing di telinga Mawar, dari luar sana."Waalaikumsalam," sahut Mawar sambil bergegas keluar dari kamarnya, lalu me
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 47Aira tertegun setelah mendengar ucapan Adiva, memang dirinya tidak bersikap seperti ini dulunya, namun karena rasa iri dan dengki telah bersemayam di hatinya, Aira pun memilih jalan yang salah. Semua itu tidak terlepas dari gaya hidupnya yang ingin selalu lebih unggul dari siapapun, termasuk sahabatnya sendiri, Adiva.Wanita itupun tersenyum sinis, lalu memalingkan wajahnya."Kamu tidak akan pernah tahu penderitaan yang pernah aku jalani, bahkan perempuan ini jugalah salah satu penyebabnya!" ujarnya sembari menunjuk Mawar, adiknya.Mawar menundukkan wajahnya, karena apa yang dikatakan Aira, benar adanya."Kamu tidak akan pernah tahu Adiva, bagaimana rasanya di acuhkan, lalu diusir seperti sampah oleh ayah kandungku sendiri." ujarnya mengungkapkan apa yang pernah dirasakannya.Adiva terkejut mendengar pengakuan Aira, ia tidak pernah menyangka jika mantan sahabatnya itu menyimpan luka hati yang cuk
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 46Aira sedang mencari cara untuk memudahkan rencananya, wanita itu tampak berpikir keras, hingga ponselnya berdering, membuyarkan lamunannya."Halo?" ujarnya begitu mengetahui siapa yang menghubunginya."Apa kamu melihat Amara?" tanya lelaki itu dari seberang sana. Aira tampak masam karena Fahri mulai memikirkan wanita itu."Tidak, kenapa bertanya kepadaku, bukannya tadi kamu sudah mengusirku?" ujarnya terdengar kesal, justru pria di seberang sana malah tertawa."Kamu cemburu melihatku bercint@ dengan Amara? Dia sungguh bisa memuaskanku," ujar Fahri membuat Aira semakin merasa gusar. Apa pria itu sengaja berkata seperti itu untuk memancing reaksinya?"Dia bukan sainganku," ucap Aira tidak mau kalah, membuat Fahri terkekeh. Aira yang mendengar suara tawa mantan kekasihnya itu semakin tersulut amarah. Sepertinya Amara memang pantas dikirim ke tempat pel@curan."Sudahlah Aira, kamu jangan marah lagi, sebenarnya aku ingin kamu menemuiku, malam ini juga
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 45"Tidak, aku mohon jangan sakiti aku, aku menyesal," ratap Aira ketika cengkraman Rega semakin kuat di lehernya. Bahkan air matanya mengalir dengan sangat deras, akibat menahan rasa sakit di tenggorokannya. Rega benar-benar serius dengan ucapannya."Kamu masih ingin selamat?" ujar laki-laki dengan amarah yang membuncah."Kalau begitu, ikut denganku!" ujarnya seraya menarik tangan Aira dengan kasar. Rega tidak lagi mempedulikan keselamatan dirinya, yang terpenting baginya saat ini, Mawar harus segera di selamatkan, dan Aira lah harapan satu-satunya."Kamu mau membawaku kemana?" ujarnya sedikit heran karena sejak tadi Rega, tidak mengeluarkan suara sedikitpun."Cepat naik," perintahnya yang langsung dituruti Aira, baru setelah itu dirinya ikut masuk ke mobil.Rega memberitahu alamat yang mereka tuju, membuat Aira terbelalak."Jangan mengajukan protes kepadaku, jika kamu masih ingin hidup," bisik Rega membuat Aira sedikit bergidik.Setelah menempuh p
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 44Adiva menyambut kepulangan suaminya dengan senyum, namun kening pria itu justru mengerut karena melihat leher istrinya yang terbalut sebuah kain."Sayang, apa yang terjadi padamu?" Tanyanya dengan raut wajah khawatir."Aku tidak apa-apa Mas," balas Adiva berusaha tersenyum semanis mungkin, jangan sampai suaminya itu merasa kesal begitu mengetahui kejadian yang menimpanya hari ini.Andrew menatap lurus wajah istrinya tersebut."Apa yang sedang kamu tutupi dari mas?" Tanyanya membuat Adiva tercekat, tidak mudah untuk mengelabui suaminya sendiri."Mbak Adiva tadi diserang oleh lelaki yang tidak kami kenal bang," jawab Mawar sambil menghidangkan dua cangkir teh hangat, ke hadapan Adiva dan juga Andrew.Lelaki itu begitu terkejut melihat kehadiran Mawar, bahkan mengubah panggilan untuknya.Sebelum Andrew bersuara, Adiva terlebih dahulu mengeluarkan suaranya."Mawar yang tadi menyelamatkanku Mas, jika tidak ada dia, mungkin aku tidak akan berada di sin
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 43Aira mematut wajahnya di cermin, setelah wanita yang tadi menyerangnya pergi begitu saja, meninggalkan ia dengan segala luka memar dan tampilan yang cukup mengenaskan.Wanita itu terlihat gusar dan juga kesal, ternyata bukan hanya Kirana yang harus ia hadapi, tetapi wanita lainnya yang secara terang-terangan mengungkapkan perasaannya, dan hal ini akan Aira tanyakan kepada Fahri."Apa wanita itu Amara?" gumam Aira sambil mengingat sosok wanita tersebut. Fahri pernah bercerita jika dirinya mengutus Amara untuk menggoda Arya, namun sayangnya berakhir dengan kegagalan. Makanya pria itu meminta bantuan darinya."Jika benar wanita itu Amara, aku pasti akan membalasnya," gumam Aira dengan tangan terkepal, namun wanita itu tiba-tiba meringis kesakitan begitu melihat wajahnya dari pantulan cermin."Dasar wanita si@lan, jangan panggil aku Aira jika tidak bisa memberimu pelajaran lebih dari ini," ujarnya sambil memeriksa keadaannya.💞💞💞💞💞Amara sengaja
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 42Seorang wanita dengan stelan kantor memasuki area gedung perkantoran yang dipimpin oleh Arya Brawijaya. Dengan penuh percaya diri ia pun memasuki ruang HRD dan memberikan identitas dirinya.Wanita itu adalah Aira, entah siapa yang memudahkannya untuk bekerja di perusahaan milik Arya, yang pasti itu semua ada kaitannya dengan campur tangan Fahri. Sepertinya pria itu benar-benar berambisi untuk menghancurkan kakaknya sendiri, dengan mengirim mantan kekasihnya bekerja di kantor WIJAYA GROUP."Selamat pagi Pak," sapanya sambil tersenyum semanis mungkin."Pagi, dengan Bu Aira?" sambut lelaki tersebut seraya melepas kaca matanya."Ya, saya Aira," ujarnya sambil mengulurkan tangan, yang disambut lelaki tersebut."Silahkan duduk, saya menerima Bu Aira bekerja di sini karena rekomendasi dari pak Anas, jika bukan karena beliau, saya tidak mungkin menerimanya," ujar lelaki tersebut bername tag Herman.Aira hanya mengangguk, lalu menanyakan posisinya sebagai
Seserahan Yang Diminta Kembali.Bab 41Seorang lelaki tampak meluapkan kemarahannya, karena salah satu misinya gagal untuk menghancurkan pernikahan mantan istrinya."Dasar Amara tidak becus, menggoda lelaki seperti Arya saja dia tidak mampu," ujarnya sembari melempar gelas minumannya, lelaki itu adalah Fahri.Setelah memutuskan untuk pergi dari rumahnya, Fahri justru sedang mengumpulkan orang-orang yang bisa ia percayai untuk menghancurkan Liana dan juga Arya. Segala rencana telah ia susun dengan matang, namun belum juga membuahkan hasil yang membuatnya merasa puas."Dasar si@l, sepertinya aku harus mengubah rencanaku, jika menyerang secara langsung tidak bisa, sepertinya aku membutuhkan seseorang," ujarnya sambil berpikir keras, siapa sosok yang cocok ia jadikan target selanjutnya.Hingga ingatannya melayang pada sosok Adiva. Bukankah Kirana begitu menyayangi adiknya itu? Bagaimana jika Fahri menggunakan Adiva untuk membalaskan rasa sakit hatinya pada Kirana.Pria itupun menghubungi