Home / Pernikahan / SEMUA KARENA SUAMI KEDUA / 7. HIZKIA MENYUSUL ISTRI

Share

7. HIZKIA MENYUSUL ISTRI

Author: Novisi
last update Last Updated: 2022-03-29 13:56:07

"Ruth ya..." Mama Elkana memindai wajah pria di hadapannya ternyata teman lamanya sewaktu SMA di Palembang.

Bunda yang mengenali sosok Kris membalas sapaan.

"Nak Kris... iya ini Ruth. Nak Kris, ketepatan jumpa di sini," sambut Magdalena.

"Iya Tante, saya sedang cari hadiah untuk kelahiran ponakan saya. Pas setelah jam meeting tadi saya ke sini," jawab Kris ramah sesekali melirik Ruth.

Mama Elkana tidak banyak bicara hanya tersenyum samar. Dirinya tiba-tiba teringat pada masa lalu banyak peristiwa konyol sewaktu SMA yang mereka lakukan, seperti mengerjai teman sekelas yang berulang tahun atau yang terlambat masuk kelas.

"Kapan-kapan saya boleh main ke rumah, Tante?" tanya Kris dengan berani tanpa basa-basi.

Tidak menunggu jawaban Kris melanjutkan, "Bos kecil ini anak kamu, Ruth?" 

Ah, hampir saja Elkana terabaikan dalam pembicaraan mereka. Setelah beberapa menit bercakap-cakap, mereka bertukar nomor ponsel dan melanjutkan langkah masing-masing. 

 Magdalena mengatakan bahwa Kris telah menjadi seorang duda, ditinggal istri saat melahirkan anak kedua mereka setahun yang lalu. Tapi, Ruth tidak pernah mendengar kabar itu.

Selepas pertemuan singkat, sebuah pesan masuk ke ponsel Ruth.

[Halo, Ruth. Ini nomor Kris. Tolong disimpan.] Pesan itu dari Kris. Sebagai teman dekat saat masa SMA tentu saja tidak masalah bagi mama Elkana.

Setelah menikmati makan malam, Oma Elkana menyampaikan pesan bahwa besok menantu kesayangannya akan datang ke Palembang. Oma Elkana senang hati. Ia merasa keluarga anak menantunya begitu harmonis. 

Oma Elkana sibuk menyiapkan menu lezat yang akan dibuat untuk menyambut menantunya. Saat mama Elkana ditanya apa yang menjadi kesukaan suaminya, ia tampak acuh tak acuh. Ruth menjawab semua makanan disukai oleh suaminya. Padahal, ia tak begitu banyak tahu tentang apa yang disukai suaminya.

đź’•đź’•

Hizkia menepati janji berkunjung ke Palembang hari Sabtu. Disambut meriah oleh ibu mertua membuat hati Hizkia menghangat. Ia jadi rindu teringat kampung halamannya di Medan.

Elkana jangan ditanya. Ocehannya menunjukkan betapa senang ia berjumpa dengan papa sambungnya. Elkana dan Hizkia berpelukan dan tertawa melepas rasa rindu padahal baru beberapa hari tidak bersua.

Mencium tangan dan menyerahkan bingkisan untuk ibu mertua adalah cara ampuh Hizkia dari dulu sampai sekarang sehingga dirinya memiliki citra begitu baik. Ibu mertua menerima dengan senyuman dan tangan terbuka.

Namun, lain hal dengan Ruth yang menampilkan wajah datar. Sadar wajah anaknya, Oma Elkana mencolek Ruth agar memberi sikap yang pantas untuk suaminya.

Ruth tidak merespons baik, malah berbalik menuju ke dapur untuk menyiapkan makan siang. Di meja terhidang menu istimewa untuk menantu kesayangan ibunya. 

Magdalena menyadari ada yang berbeda dengan sikap sang putri. Mengapa ekspresinya begitu biasa saat menyambut suaminya? Apakah Ruth masih belum bisa menerima pernikahan yang telah berjalan hampir satu tahun ini?

Dalam suasana sedikit canggung, Oma Elkana menawarkan Hizkia untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum kembali ke ruang makan untuk santap siang.

Di sinilah mereka, bersiap makan bersama. Hizkia kini begitu lapar. Setiap menyuapkan nasi, Hizkia memuji kenikmatan masakan ibu mertuanya yang tiada banding. 

Magdalena tentu saja sangat senang menerima pujian menantunya. Dia juga berusaha mencairkan suasana karena melihat sikap putrinya yang cenderung datar sedari tadi. 

“Apakah masakan Ruth mampu memanjakan lidah?”

“Sangat, Bunda,” jawab Hizkia.

Bukannya suasana cair, kenyataan bahwa Hizkia kerap tidak makan di rumah dengan alasan kesibukan, membuat kecil hati mama Elkana. 

Kata 'sangat' juga hanya menambah rasa jengkel karena pria itu berbohong pada Oma Elkana. Sungguh suami yang pandai bersandiwara!

Selepas makan siang, Hizkia menemani Elkana bermain di teras rumah. 

Mainan baru dari Oma menyita perhatian Elkana. Sementara itu, Magdalena mendekati putrinya yang sedang beres-beres di dapur. 

Ia menanyakan kejanggalan sikap mama Elkana, “Ada apa, Nak? Kalian bertengkar?” 

"Tidak apa-apa, Bunda." Ruth melirik bundanya sekilas lalu melanjutkan melap bagian wastafel yang kotor.

Magdalena menarik lengan Ruth agar duduk di kursi, "Bunda paham, Nak. Pernikahanmu dan Hizkia dilandasi wasiat mendiang suamimu. Meski begitu, ingatlah, pernikahan itu sakral dengan tujuan baik untuk suami istri dan anak. Perlahan, bukalah diri untuk belajar memahami pasangan. Bunda mendukung pernikahanmu karena melihat mendiang Ayah Elkana yakin kalian akan dijaga dengan baik oleh Hizkia." 

Mungkin saja, bila tidak ada kejadian tempo lalu. Ruth lebih mudah menerima pesan indah itu. 

Namun, Ruth memilih diam. Dia tidak menceritakan keadaan yang menimpanya pada bunda sendiri. 

Ia mengalihkan pembicaraan dengan menanyakan apakah Ibunya memiliki pengalaman diduakan oleh ayahnya.

Jawaban Magdalena cukup mengejutkan Ruth karena ayahnya pernah menduakan sang bunda.

“Alih-alih menyerahkan ayahmu pada perempuan lain, bunda memilih memperjuangkan pernikahan kami dengan cara yang penuh cinta. Kalaupun benar perpisahan sebagai akhir pernikahan kami, bunda tidak ingin punya penyesalan di kemudian hari. Setidaknya, bunda telah berusaha menjalankan prinsip untuk mempertahankan biduk rumah tangga dari orang ketiga.” 

Mendengar itu, Ruth memikirkan pernikahan orang tuanya yang berlangsung sampai seumur hidup. Bahkan, sang bunda tidak menikah lagi setelah ayahnya wafat.

Pesan itu melekat dalam pikiran Ruth. Pasti saja pengalaman bundanya tidak mudah. 

Ruth berpikir sejenak, “Bagaimana ia bisa membuat suaminya jatuh cinta dan memandangnya sebagai istri, sementara kekasih sekaligus rekan kerja suaminya itu selalu menempel seperti lintah? Perempuan itu bahkan berbicara selembut mungkin dan bergaya bak model untuk menarik perhatian suaminya.”

Related chapters

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA    8. RUTH DAN HIZKIA RIBUT DI RUMAH BUNDA

    Entah telah sejauh apa hubungan antara Hizkia dan Naomi. Kerja sama antarperusahaan akan membuat mereka hampir setiap hari bertemu. Menerka-nerka hal itu tidak baik bagi pikiran mama Elkana, rasa tidak percaya diri pun kian mendominasi Ruth.Ruth kembali ke kamarnya sekitar pukul dua puluh dua setelah menidurkan Elkana. Sempat ingin beristirahat bersama Elkana saja namun ia ingat ini bukan di rumah mereka. Tentu saja tidak tepat bersikap egois dan kekanakan saat ini.Ternyata Hizkia belum tidur dan sedang duduk melipat kaki dengan tangan terangkat di sandaran sofa kamar menunggu istrinya. Mama Elkana masuk lalu menutup pintu. Ia mengerling cepat dan menemukan suaminya tengah menatapnya.Ruth berjalan melewati suaminya menuju ranjang tanpa sapaan sedikit pun. Hizkia yang menunggu istrinya tapi dicuekin benar-benar habis kesabaran. Perlakuan mama Elkana semenjak di Jakarta sampai tiba di Palembang bikin Hizkia geram.Beranjak dari duduknya, Hizkia men

    Last Updated : 2022-03-29
  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   9. RUTH MELAWAN

    Kembali ke Jakarta membuat Ruth berpikir keras untuk menyusun rencana terkait pernikahannya. Ruth perlu mempertimbangkan perkataan bunda, ia telah memutuskan sesuatu hal dalam benaknya.Ruth kembali dalam aktivitas hariannya sebagai istri dan ibu. Ia mempersiapkan segala keperluan suami dan anaknya. Tetap irit bicara. Sementara perasaan Hizkia lebih tenang bila istrinya berada di rumah dalam pantauannya.Teringat tentang masakan, ternyata Hizkia telah melewati banyak hari untuk tidak mencicipi masakan istrinya yang lezat. Alasan kesibukan dipakainya dengan maksud supaya istrinya tidak perlu repot-repot memasak.Padahal Ruth tak pernah merasa kerepotan, ia memang senang memasak. Kali ke depan Hizkia tidak mau melewatkan kesempatan menikmati hidangan yang disajikan istrinya."Boleh siapin bekal makan siang buat aku, ngga?"Itu permintaan Hizkia telah beberapa minggu setelah kembali dari Palembang."Boleh." Ruth mengangguk.

    Last Updated : 2022-03-29
  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   10. KEBERANIAN

    "Hei! Kamu perempuan, tidak sadar yang kamu dekati pria beristri? Tidak laku atau tidak bermoral?" Ruth beralih melancarkan serangan pada Naomi. "Saya tahu kalian rekan kerja dan pernah menjalin hubungan romantis. Tapi sikap kalian sangat rendah dan tidak layak," berang Ruth pada Hizkia dan Naomi. Ruth menepis rasa hormat pada suaminya. Naomi seketika berdiri dan tersinggung dengan ucapan mama Elkana. "Yang tidak laku aku atau kamu. Menikah dengan pria jauh lebih muda, memangnya kamu mampu melayaninya?" Naomi yang dikenal lembut tersulut api amarah. "Hhh... sudah tanyakan pada pria ini, siapa yang meminta menjadi istrinya? Berkali-kali ditolak, tetap ingin menikahiku bahkan keluarga besarnya turut andil. Hhm... apa itu disebut tidak laku?" Ruth melirik respons Hizkia sebentar, ia berlagak sombong. Ruth melipat tangan di dada dan menegakkan dagunya menandakan ia lebih diinginkan dari Naomi meski sebenarnya dada Ruth berdetak cepat.

    Last Updated : 2022-03-29
  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   11. MENDAMPINGI HIZKIA

    Di akhir bulan, pengasuh yang dicari telah dipekerjakan Ruth, sebenarnya tidak banyak kerja harian pengasuhnya. Hanya saja bila mereka bepergian lama ke luar rumah, peran pengasuh penting untuk membantu kebutuhan Elkana.Pengasuh tidak tinggal bersama mereka melainkan datang pagi pulang sore. Mama Elkana masih mengambil tanggungjawab untuk melayani suami dan anaknya. Ia merasa mampu.Jadwal kunjungan proyek tiba, Hizkia telah meminta Melina untuk memesan tiket menuju lokasi pembangunan resortnya. Ia akan turut serta meninjau lokasi. Naomi tentu saja turut serta dalam perjalanan karena ini kerjasama antara perusahaan mereka.Malam sebelum keberangkatan, Hizkia memberitahu Ruth jadwal penerbangan esok hari. Ruth tahu Naomi ikut serta di kunjungan kerja ini. Dari mana mama Elkana tahu? Melina. Melina telah menjadi sekutu baik Ruth. Sekalian menjadi mata-mata suaminya. Nampaknya, jiwa intelijen Ruth tumbuh bers

    Last Updated : 2022-03-30
  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   12. NAMANYA JUGA USAHA

    Untuk sampai ke lokasi pembangunan, mereka menggunakan tiga mobil. Satu mobil untuk Naomi dan asisten, Hizkia bersama istrinya di mobil yang lain, untuk Melina dan tim disediakan pula mobil berbeda. Bila saja Ruth tidak turut serta berkunjung ke lokasi, ia memastikan Naomi akan semobil dan menempel pada suaminya. Perempuan itu akan memanfaatkan waktu untuk menggoda Hizkia terus-menerus menggunakan tubuh dan kalimat rayuan manis. Sementara Hizkia cenderung tidak menolak aksi Naomi bila saling berdekatan. Apakah itu karena murni dorongan cinta pada Naomi, hasrat, atau untuk kepentingan perusahaan. Hal yang pasti, hati Ruth begitu senang sebab ia merasa menggagalkan rencana Naomi. Senyum sendiri di mobil, Ruth tidak mendengar panggilan suaminya. Hizkia menarik lengan Ruth agar beralih melihatnya. "Kenapa senyum-senyum sendiri?" tanya Hizkia menaikkan satu alis matanya penasaran. Ketahuan begitu, wajah mama Elkana

    Last Updated : 2022-03-31
  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   13. BERTEMU KEDUA KALI

    Sewaktu Ruth berjalan-jalan di taman hotel, tanpa sengaja Ruth bertemu lagi dengan Kris. Pria yang waktu itu bertemu di mal daerah Palembang. Kris sedang melakukan perjalanan dinas, katanya begitu. Sementara Bu Ratmi tengah menemani Elkana bermain mengejar kupu-kupu di taman."Wah, kayaknya kita jodoh nih," sapa Kris tersenyum pada Ruth.Wajah Ruth menghangat mendengar perkataan Kris, "Mau kamu tuh.""Iya loh, sudah jauh ke sini kita jumpa lagi. Apalagi kalau tidak jodoh namanya," mama Elkana tergelak sambil menutup bibirnya dengan satu tangan, sebelah lagi menyentuh perut."Tampak cantik kamu," tidak sadar Kris terlalu jauh berucap, "eh... sama siapa ke sini, bertiga aja?" Ia menetralisir suasana, menatap arah taman.Deheman dari belakang membuat keduanya menoleh. Rupanya Hizkia menyusul, "Halo Pak! Saya suaminya Ruth." Mereka berdua berjabat tangan, saling menyebut nama. Ini pertemuan pertama Hizkia dengan Kris, sementara sepengamatan singk

    Last Updated : 2022-04-01
  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   14. KEMBALI KE JAKARTA

    "Ya, minta aja," ujar Ruth menaruh ponselnya di meja dan memberi perhatian pada Hizkia."Selama menikah aku tidak pernah dengar kamu manggil aku dengan sebutan tertentu," Hizkia menjeda, "mulai malam ini aku mau kamu sebut dengan panggilan Papa El," Hizkia menunjuk dirinya, senyuman samar terlukis di wajahnya.Ruth melongo mendengar permintaan suaminya. Hizkia berdiri ingin menuju kamar, teringat sesuatu berbalik menyampaikan permintaan lainnya pada Ruth."Dan satu lagi. Kamu tidak boleh ketemu dengan Kris itu, sebelum ijin dari aku," perintah tegas. Ruth memroses perkataan suaminya. Untuk permintaan yang pertama Ruth bisa memenuhi namun untuk yang kedua ia tidak mengerti apa alasan harus berlaku demikian.Hizkia beranjak menuju kamar membawa Elkana yang tersenyum seolah sepakat dengan papanya. Sementara mama Elkana masih terdiam berpikir tentang permintaan suaminya.đź’•đź’•

    Last Updated : 2022-04-02
  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   15. TIDAK BERHARGA

    "Kamu tidak dengar, suamimu berbicara sedari tadi?" suara rendah Hizkia mendebarkan detak jantung Ruth. Wajah Hizkia begitu dekat, suaranya terdengar tajam di telinga mama Elkana. Hizkia memerhatikan tiap inci rupa istrinya. Mereka terdiam, waktu seolah terhenti sejenak."De... dengar, Papa El, tanganku sakit..." suara pertama Ruth terkesan masygul. Hizkia melonggarkan sedikit tangannya, tatapan Hizkia tetap fokus mengintimidasi. Mata mama Elkana nampak berkaca-kaca, ia merasa dikasari. Pasti tangannya kini berbekas jari Hizkia. Bagi Ruth itu tidak menyenangkan."Katakan sesuatu tentang tuduhanku tadi," Hizkia berbisik menuntut jawaban jujur dari Ruth. Nada dingin suaminya membuat tubuh Ruth meremang."Aku... aku cuma bersikap sebagai seorang istri," suara mama Elkana terdengar pelan, sulit menelan ludahnya, matanya sayu hampir-hampir menangis. Rasanya Ruth ingin bersembunyi. Sikap Hizkia terkesan seram bagi Ruth.

    Last Updated : 2022-04-04

Latest chapter

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   117. BERSAMAMU

    Lima bulan berlalu. Sepanjang periode itu ada kabar mengejutkan dari Lidya. Perempuan itu membuat pengakuan melalui video yang dipublikasi pada media sosial miliknya.Sembari menangis perempuan itu berkata, "Saya Lidya Prameswardjo memohon maaf telah membuat masalah, keributan dengan pengusaha muda Hizkia Perkasa Alamsyah. Saya telah menuduhnya melakukan kejahatan penganiayaan dan asusila yang sebenarnya tidak pernah terjadi. Adapun motivasi saya tidak lain karena memiliki kekaguman pada yang bersangkutan. Tidak ada pihak lain di belakang saya, seperti yang diberitakan beberapa media. Besar harapan saya, Hizkia berkenan memaafkan saya."Video itu telah sampai pada Hizkia, dikirim oleh Hidayat. Penasihat hukum Hizkia tahu bahwa kliennya tidak begitu aktif mengikuti pemberitaan di media sosial."Dasar Lidya! Malah melindungi orang-orang yang di belakangnya!" seru Hizkia tidak habis pikir. Pengakuan itu tidak mendapat maaf dari Hizkia, sebab bukan seperti itu yang dimaksud oleh Hizkia.

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   116. LIDYA AJAK DAMAI

    "Mama Elkana...," bisik Hizkia.Tidak ada sahutan dari Ruth, tadi dirinya langsung bertudung selimut dengan posisi membelakangi Hizkia. Perempuan itu tidak bersedia bicara padanya, maka Hizkia berusaha merayu dengan ucapan penjelasan."Aku bukannya tidak percaya sama kamu. Hanya antisipasi kalau-kalau ada yang masuk rumah tanpa izin," ucapnya perlahan sembari sedikit mengguncang tubuh Ruth. "Aku memang sudah menyediakan tenaga pengamanan untuk di rumah, tetapi aku tetap perlu waspada dengan CCTV tersembunyi itu, Ma," terangnya detail.Ruth masih bergeming, tidak menyahut sama sekali. Hizkia menyusun kembali kalimatnya. "Kamu jangan ngambek. Ini tandanya aku sayang kamu dan anak-anak. Tidak ingin terjadi hal buruk pada kalian," imbuhnya lagi. "Sini loh, bicara sama aku," tambahnya.Mama Elkana masih tidak bersedia membuka selimut yang membungkusnya. Lantas, Hizkia perlahan menyingkap dari arah kepala Ruth. Sebenarnya, ia agak ragu melakukannya, khawatir Ruth akan mengamuk.Saat Hizkia

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   115. PERKARA CCTV

    Sorenya, Hizkia pulang ke rumah setelah berdiskusi di kantor bersama tim kuasa hukum yang dikoordinatori oleh Hidayat. Sementara, Ruth dan Elkana telah menanti kedatangan dirinya."Sepertinya kamu lelah sekali," ujar Ruth di depan teras."Sangat," sahutnya pendek. Hizkia berjongkok menyapa Elkana yang sangat senang melihat papanya pulang dari kantor."Papa punya hadiah buat kamu, El," ucap Hizkia menyerahkan bungkusan dalam tas jinjing."Hore...," respon Elkana. Ia melonjak senang mendapat bingkisan dari papanya. "Apa ini, Papa?" tanyanya."Yang waktu itu pernah kamu bisikin ke Papa," sahut Hizkia, "buka di dalam ya, Nak," imbuhnya."Siap, Papa." Lantas, Elkana masuk ke dalam rumah menuju ruang keluarga untuk membuka hadiah dari papanya.Kini, tinggal Ruth dan Hizkia di teras. "Aku senang kasus kamu tidak terbukti, tadi aku sempet nonton berita," jelas Ruth.Mereka bergerak masuk ke dalam rumah. "Ya, pihak berwajib menghentikan kasus ini karena tidak ada unsur tindak pidana. Dan... ya

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   114. HASIL PIHAK BERWAJIB

    Setelah menunggu proses yang cukup alot dari pihak berwajib, hari ini ditetapkan bahwa dugaan penganiayaan dan kekerasan seksual yang dialami oleh Lidya tidak terbukti dilakukan oleh Hizkia."Kita telah memeriksa saksi dan bukti CCTV tidak ada bukti pendukung ke arah sana." Begitu berita yang diliput oleh salah satu media televisi. Ruth sedang duduk menonton berita di televisi setelah suaminya pergi ke kantor. Ia mengelus dada menandakan kelegaan.Ruth sebenarnya tidak diperbolehkan oleh Hizkia untuk mengonsumsi berita terkait dirinya yang berkonflik dengan Lidya. Pria itu tidak menginginkan sang istri banyak pikiran dan berimbas pada kehamilannya."Syukurlah, kebenaran yang menang," ujar Ruth mengusap air mata yang jatuh di pipinya. Ia pun merasa lebih lega karena apa yang dilihatnya di apartemen bukanlah seperti yang dipikirkannya saat memergoki Lidya dan Hizkia.Nama Hizkia telah kadung buruk di tengah masyarakat, pria itu pernah menyatakan rencana pada Ruth untuk melaporkan Lidya.

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   113. INDAH

    Ruth mendengar suara kendaraan suaminya memasuki halaman rumah. Ia sedang duduk di ruang tamu sambil mengecek ponsel, ada banyak berita terkait suaminya.Perempuan itu menyambut kepulangan suaminya. Dengan wajah kurang semangat, Hizkia memasuki rumah."Papa El, sudah pulang. Tidak jadi ke kantor?" tanya Ruth heran.Hizkia mendesah sembari menjatuhkan bokongnya di sofa ruang tamu. "Aku dikejar-kejar pemburu berita. Nama baikku jatuh, susah payah aku membangunnya," sesalnya.Ruth hanya diam menatap suaminya. "Mau bagaimana... harus kamu hadapi," sahut Ruth.Hizkia menoleh pada istrinya, "Ini salah aku sama kamu... dari awal harusnya aku dengerin kamu untuk waspada terhadap suster itu," sesalnya lagi. Ia menyentuh tangan istrinya. "Menyesal aku tidak gubris intuisi kamu, Mama El," tambahnya lagi.Ruth tersenyum mendengar penuturan suaminya. Belum pernah ia mendengar suaminya mengakui kebenaran nalurinya sebagai istri. Perkataan itu membuat satu rasa yang istimewa dalam diri Ruth. Darahny

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   112. MENULAR

    Pagi ini Ruth telah berada di dapur untuk menyiapkan sarapan. Setelah semua beres, ia kembali ke dalam kamar untuk membangunkan suaminya.Hizkia semalam berpesan untuk dibangunkan pagi hari, ia ada janji bertemu dengan kuasa hukumnya setelah beberapa hari lalu mengalami kondisi badan yang kurang fit. Saat Ruth akan membangunkan suaminya, mendadak perut perempuan itu bergejolak hebat. Lantas, ia beralih ke kamar kecil untuk menuntaskannya.Hizkia terbangun saat mendengar suara Ruth yang asing dari kamar kecil. Segera saja ia menyingkap selimut dan gegas menuju sumber suara."Heh, kamu kenapa?" tanya Hizkia khawatir, ia hanya bisa menyentuh punggung istrinya tanpa tahu harus berbuat apa. Ruth tidak menjawab karena tenggorokannya terasa penuh dan harus dikeluarkan.Huek...Ruth kembali memuntahkan isi perutnya yang kosong. "Ya ampun, apakah mualku tempo hari menular?" ucap Hizkia begitu saja, menatap ke cermin menatap istrinya.Ruth membersihkan sisa cairan muntah di bibirnya."Atau k

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   111. AKU DI SINI

    Gegas Hizkia turun dari ranjang menuju kamar kecil. Pria itu kembali memuntahkan isi perutnya, tetapi yang keluar cairan sedikit saja. Hanya saja, ia perlu mengerahkan tenaga yang besar agar puas untuk tidak mual lagi. Rasa kaki Hizkia seperti jeli yang kenyal dan lemas. Kepalanya bahkan sampai menyentuh pinggiran wastafel agar tidak menumpu pada tubuhnya yang terasa goyah. "Aduh... mual terus, kapan berhentinya ini," gerutu Hizkia merasa tidak nyaman. Beberapa saat menunggu, mualnya terasa mulai mereda. Hizkia mendudukkan diri di lantai kamar mandi. Punggungnya menyender ke dinding, kepalanya ditumpu di lutut. Terasa oleh Hizkia, seseorang menyentuh punggungnya, lebih tepatnya mengusap-usap. Dengan sisa tenaga, diangkatnya kepala untuk mengetahui siapa gerangan pelakunya. "Mama El...," lirihnya. "Kamu nasih mual terus ya," ucap Ruth khawatir. "Coba lebih rileks nafasnya," saran Ruth. Perempuan itu masih setia mengusap tengkuk suaminya. "Tidak lagi," ucap Hizkia. Lagi-lagi Ruth

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   110. BENDERA PERANG

    Makan siang telah disediakan oleh Ruth. Elkana dan Magdalena di meja makan, sementara hidangan untuk Hizkia dibawa Ruth ke kamar.Bersamaan Ruth masuk, Hizkia terlihat sedang bangun dari tidurnya. "Kamu sudah bangun," ujar Ruth basa-basi. Hanya deheman dari Hizkia yang terdengar. "Aku bawakan makan siang kamu," tunjuk Ruth di nakas. "Setelah ini, kamu minum obat sesuai saran dokter," imbuhnya.Hizkia menerima nampan yang diambil Ruth dari nakas. Ia tidak banyak bicara. Saat Ruth menawarkan diri menyuapi makanan untuknya, Hizkia menolak."Tidak perlu, aku sendiri saja," sanggahnya.Ruth membiarkan suaminya untuk menyuapkan sendok demi sendok makanan. "Sudah cukup," ucapnya setelah enam sendok hitungan Ruth."Kenapa? Makanannya tidak enak? Ini makanan kesukaan kamu," kata Ruth menunjukkan rasa heran."Entahlah... kurang nafsu makan," sahut Hizkia."Ya sudah, kalau begitu obatnya diminum." Ruth meletakkan kembali nampan dan mengambil obat yang dibelinya dari apotek tadi.Pria itu meneri

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   109. NYAMAN BERSAMAMU

    Hizkia dan Ruth tertegun mendengar pertanyaan dokter Ridwan. Ruth menjawab, "Tidak, Dokter.""Oh... maaf Ibu untuk pertanyaan saya," ucap Ridwan. Setelahnya dokter berpamitan, Ruth mengantarkan hingga keluar pintu.Perempuan itu kembali ke ruangan, dilihatnya Hizkia sedang berusaha duduk dari posisi rebah. Gegas ia membantu suaminya.Saat duduk kembali pusing melanda, pria itu memejamkan matanya sembari punggungnya menyender di sofa."Masih pusing ya," ucap Ruth menyimpulkan. Hizkia hanya mengangguk dan berdehem."Tolong ambilkan handphone-ku," pintanya menjulurkan tangan.Ruth mengambil dan menyerahkan ponsel milik Hizkia. Pria itu mencari nomor kontak seseorang, lalu menghubunginya. "Halo Pak Danu, tolong ke ruangan ya, bantu saya. Saya mau pulang," suruh Hizkia. Pria itu kembali memejamkan matanya dan menarik nafas panjang."Kenapa harus Pak Danu, aku bisa bantu kamu turun ke mobil," resah Ruth merasa seperti tidak dianggap kehadirannya.Hizkia menoleh dengan kepalanya menyender d

DMCA.com Protection Status