Share

61. AMARAH HIZKIA

Author: Novisi
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Hizkia berencana kembali ke kamar, setelah merasa gejolak tubuh dan perasaannya telah kembali normal. Sewaktu dirinya akan masuk ke dalam lift, ia melihat sosok Kris berkelebat menuju arah resepsionis. Mata Hizkia menatap awas untuk memastikan sosok pria itu benar adalah Kris. Hizkia yakin sekali Kris ada di hotel yang sama.

Pintu lift telah terbuka, papa Elkana mengabaikannya. Segera saja ia melangkah cepat menuju tempat Kris berdiri. Hizkia ingin meminta penjelasan tentang hubungan pria itu dengan Ruth. Sayangnya, Kris telah melangkah keluar hotel dan menaiki sebuah mobil.

Hizkia menghempas tangan di udara. Pikirannya tak karuan, ia berpikir Ruth tengah menyembunyikan sesuatu yang ada sangkut pautnya dengan keberadaan Kris di hotel ini. Tidak bisa lagi ia menahan diri untuk tidak menanyakan kebenaran dari mulut istrinya.

Hizkia berkacak pinggang melihat mobil keluar dari hotel. Bila bertanya pada resepsionis, Hizkia yakin tidak akan mendapat informasi karena pihak hotel sangat menja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   62. BERUSAHA

    Ini semua adalah salah paham. Ruth tahu itu, ia belajar memahami keadaan, rumah tangga mereka diuji oleh upaya pihak lain yang entah mencari keuntungan apa dari mereka. Hizkia tidak menuntut Ruth untuk mencintainya, tetapi hati Ruth sendirilah yang menuntun untuk mencintai suaminya. Baik dari pihak Ruth dan Hizkia, sama-sama ada yang ingin melemahkan relasi mereka. Sayangnya, Hizkia belum tahu-menahu tentang hal ini. Ruth berusaha menenangkan dirinya dari tangisan. "Papa El... kamu salah paham. Dengarkan penjelasan aku dulu, please," mohon Ruth lagi. Ruth terus berupaya mendapatkan waktu agar suaminya bersedia mendengar. "Penjelasan apalagi? Betapa tidak berharga bagi seorang suami, bila perkataannya tidak didengarkan terutama oleh istrinya. Kamu tahu!" hardik Hizkia, melepaskan dagu Ruth. Ruth mengerti benar bahwa suaminya tengah diselimuti amarah. "Ini... ini semua direncanakan oleh seseorang. Aku... aku... tidak --" "Hei, stop menduga-duga dan menyal

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   63. PENYATUAN HATI

    Aroma semerbak pasangan dihirup satu sama lain di antara mereka yang tengah kasmaran. Di peraduan, dua insan salingmenyengguk dalam gairah. Sukma tenggelam dalam rasa rindu yang menguat, saling menundukkan dalam balut kehangatan.Seluruh indra tubuh merekah indah, bak kembang yang tak segan menantang sinar mentari, daya elok yang tarik-menarik. Terkikis sudah penolakan, di saat atma berserah takluk pada dahsyatnya kasih. Tinggalkan segenap keraguan, keresahan menjadi abu, sementara kegugupan menjadi ampas. Sejoli menemukan jawaban.Mereka saling mendamba dan memuja, memuncak gelora eros yang harus dituntaskan. Apakah ada yang akan menyesal? Tampaknya tidak bila di bawah payung sahihnya pernikahan.Rasa candu meronta, meminta mengulangi keindahan yang bukan tabu dan buruk. Emosi dua insan bercampur, menguat dan menuntun. Dunia turut beristirahat ditemani molek rembulan, malam gelap tak lagi menakutkan. Waktu panjang

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   64. KOMPLAIN

    Setelah mereka bertiga selesai berbenah di kamar, Hizkia mengajak untuk sarapan di restoran hotel. Ini kesempatan baik bagi Ruth untuk menyampaikan tentang kesalahpahaman lalu yang belum tuntas. Elkana tengah bermain sendiri di atas ranjang mereka."Papa El," ujar Ruth menyentuh lengan Hizkia yang tengah berdiri di dekat jendela sembari memeriksa ponselnya."Ada apa, Sayang?" tanya Hizkia menjawir ujung hidung Ruth. Perempuan iti tersenyum dengan perlakuan manis suaminya."Boleh aku lanjutkan yang semalam?" tanya Ruth balik, suaminya hari ini akan pergi keluar, perlu baginya untuk menjelaskan agar semua terang benderang.Hizkia menatap dalam manik Ruth. Baginya Ruth begitu mengesankan. "Kamu serius, mau melanjutkan yang semalam? Di ruang tamu lagi atau di kamar? Tapi... Elkana siapa yang jaga, Sayang?" tanya Hizkia menggebu-gebu.Kening Ruth mengerut, bingung mengartikan kalimat suaminya. Ruang tamu atau di kamar?Ruth melongo saat menyadari arah pembicaraan Hizkia, "Iih... kamu tuh p

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   65. SIASAT JAHAT

    Di lain tempat, seorang pria menemui dua orang wanita. Mereka berbicara dengan akrab. Wanita yang satu berusia sekira lima puluh tahunan dan seorang lagi akhir dua puluhan."Tersangkanya sekarang sudah dua orang. Aku ingin kamu bayar pihak berwajib agar penyidikan dihentikan sampai di tersangka itu saja. Ini bisa mengancam kita," ujar sang pria dengan tangan terkepal di atas meja."Kakak, itu akan membutuhkan biaya yang sangat besar karena perlu membayar dengsn nilai yang tinggi, sebab ini beresiko hukum," sanggah perempuan yang lebih muda. Dirinya tidak lagi sungkan menunjukkan keberatan, setelah selama ini begitu menuruti perkataan pria di hadapannya."Maksud kamu, kita biarkan pihak berwajib menggali sampai ke akar dan menemukan kita dalangnya? Jangan membantah. Lakukan perintahku!" hardik si pria tidak suka."Selalu saja begitu, aku yang mati-matian mempertahankan perusahaan, tapi Kakak den

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   66. HILANG?

    Pertemuan dan kunjungan Hizkia ke lokasi berjalan lancar, mereka belum diizinkan masuk karena masih ada pembatas police line. Lokasi pembangunan terlihat mulai terbengkalai. Peristiwa kecelakaan kerja ini sungguh merugikan perusahaan Hizkia, penyelesaian pembangunannya menjadi terlambat. Sebelumnya mereka menemui pihak berwajib. Mereka diberitahu tentang dugaan kemungkinan otak intelektual di balik kejadian ini. Dua orang tersangka adalah orang suruhan untuk membuat kekacauan di lokasi agar pembangunannya terhambat.Akan tetapi mereka masih belum mau berbicara secara terang-benderang. Pihak berwajib menemukan pengakuan yang berbeda dan berubah-ubah di antara kedua tersangka, tidak sinkron.Hal ini belum bisa dinaikkan sebagai pemberitaan publik sebab masih dugaan. Nama baik perusahaan Hizkia sebenarnya berada diambang kejatuhan. Sebab dua proyek besar yang ditangani tampak tidak beres dipandang oleh pihak luar.Mau bagaimana lagi, tetapi Hizkia setidaknya bersyukur rumah tangganya bi

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   67. PENCULIKAN

    Bukan Hizkia namanya bila tidak menggunakan pengaruhnya untuk satu kepentingan. Kini ia berada bersama manajer yang tadi pagi ditemui untuk mengajukan keluhan.Hizkia datang lagi untuk mengajukan permintaan mengecek CCTV hotel karena istri dan anaknya menghilang tanpa jejak. Sementara, Hizkia sendiri kelimpungan mencari keberadaan Ruth dan Elkana.Manajer hotel mengabulkan permintaan Hizkia. "Baik Pak Hizkia. Kita bisa ke ruangan operator CCTV untuk mendapatkan rekamannya," ucap manajer hotel. Mereka berjalan bersama menuju tempat yang dimaksud oleh manajer hotel tersebut."Pak Yadi, tolong perlihatkan rekaman CCTV hari ini dari pukul sepuluh," pinta manajer hotel pada operator, setelah mereka tiba dalam ruangan CCTV. Operator melaksanakan perintah atasannya, kini mereka bersama-sama memantau rekaman CCTV yang berlangsung.Terlihat sudut di mana Ruth keluar kamar bersama Elkana, menuju lift. Baik perempuan itu dan anaknya telah berpakaian rapi. Bukan pakaian pagi yang tadi, saat ditin

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   68. STRATEGI PENCARIAN

    Hizkia gelisah, berjalan mondar-mandir di kamar hotel. Pria itu belum memiliki petunjuk ke lokasi mana Kris dan komplotannya membawa lari Ruth dan Elkana.Bukan hanya itu, ia memikirkan bagaimana reaksi mama serta ibu mertuanya bila kejadian ini dikabarkan pada mereka. Mereka pasti akan panik setelah mendengarnya. Hizkia merasa serba salah dalam menentukan apakah ia akan terbuka saat ini atau menanti kabar kemajuan dalam pencarian Ruth dan Elkana.Melalui informasi seorang teman, Hizkia menemukan jasa pencarian orang secara mandiri, usaha detektif swasta di kota Surabaya. Hizkia menceritakan semuanya, pihak swasta langsung meminta untuk bertemu Hizkia untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut.Mereka telah menyusun jadwal untuk pertemuan bersama Hizkia sore ini. Pihak swasta akan menyusun tim mandiri setelah mendengar penjelasan lengkap di sore hari nanti. Selain itu, pihak swasta juga akan bekerjasama dengan pihak berwajib agar tidak tumpang tindih peran dalam menemukan istri dan ana

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   69. PANGGUNG DENDAM

    Sementara itu, di suatu tempat yang tidak diketahui lokasinya, Ruth terbangun dari tidurnya. Ia memegangi kepalanya, sekelilingnya serasa berputar.Ruth berusaha mengembalikan penglihatannya. Ia memindai kondisi, otaknya merespon segera bahwa kini berada di tempat asing. Ingatan Ruth kembali pada kejadian sebelumnya, ia datang menemui Kris di parkiran hotel yang entah telah berapa jam berlalu.Ruth sadar bahwa ia dan putranya telah diculik oleh Kris. Seketika Ruth panik, berdiri lalu melangkah mencari keberadaan Elkana. Pergelangan kakinya terasa sakit. Ia menoleh ke bawah, kakinya terikat rantai besi sehingga gerak langkahnya terbatas."Kriiiissss!" teriak Ruth penuh amarah, tangannya terkepal erat. Suara marah Ruth menggema di ruangan kosong itu. Tidak ada siapa-siapa di dalam ruangan, hanya ia seorang.Nafasnya tersengal, Ruth merasa takut dan cemas, baik itu terhadap dirinya maupun Elkana. Entah berada di mana mereka saat ini. Apakah akan ada yang menolong mereka, mengingat lokasi

Latest chapter

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   117. BERSAMAMU

    Lima bulan berlalu. Sepanjang periode itu ada kabar mengejutkan dari Lidya. Perempuan itu membuat pengakuan melalui video yang dipublikasi pada media sosial miliknya.Sembari menangis perempuan itu berkata, "Saya Lidya Prameswardjo memohon maaf telah membuat masalah, keributan dengan pengusaha muda Hizkia Perkasa Alamsyah. Saya telah menuduhnya melakukan kejahatan penganiayaan dan asusila yang sebenarnya tidak pernah terjadi. Adapun motivasi saya tidak lain karena memiliki kekaguman pada yang bersangkutan. Tidak ada pihak lain di belakang saya, seperti yang diberitakan beberapa media. Besar harapan saya, Hizkia berkenan memaafkan saya."Video itu telah sampai pada Hizkia, dikirim oleh Hidayat. Penasihat hukum Hizkia tahu bahwa kliennya tidak begitu aktif mengikuti pemberitaan di media sosial."Dasar Lidya! Malah melindungi orang-orang yang di belakangnya!" seru Hizkia tidak habis pikir. Pengakuan itu tidak mendapat maaf dari Hizkia, sebab bukan seperti itu yang dimaksud oleh Hizkia.

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   116. LIDYA AJAK DAMAI

    "Mama Elkana...," bisik Hizkia.Tidak ada sahutan dari Ruth, tadi dirinya langsung bertudung selimut dengan posisi membelakangi Hizkia. Perempuan itu tidak bersedia bicara padanya, maka Hizkia berusaha merayu dengan ucapan penjelasan."Aku bukannya tidak percaya sama kamu. Hanya antisipasi kalau-kalau ada yang masuk rumah tanpa izin," ucapnya perlahan sembari sedikit mengguncang tubuh Ruth. "Aku memang sudah menyediakan tenaga pengamanan untuk di rumah, tetapi aku tetap perlu waspada dengan CCTV tersembunyi itu, Ma," terangnya detail.Ruth masih bergeming, tidak menyahut sama sekali. Hizkia menyusun kembali kalimatnya. "Kamu jangan ngambek. Ini tandanya aku sayang kamu dan anak-anak. Tidak ingin terjadi hal buruk pada kalian," imbuhnya lagi. "Sini loh, bicara sama aku," tambahnya.Mama Elkana masih tidak bersedia membuka selimut yang membungkusnya. Lantas, Hizkia perlahan menyingkap dari arah kepala Ruth. Sebenarnya, ia agak ragu melakukannya, khawatir Ruth akan mengamuk.Saat Hizkia

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   115. PERKARA CCTV

    Sorenya, Hizkia pulang ke rumah setelah berdiskusi di kantor bersama tim kuasa hukum yang dikoordinatori oleh Hidayat. Sementara, Ruth dan Elkana telah menanti kedatangan dirinya."Sepertinya kamu lelah sekali," ujar Ruth di depan teras."Sangat," sahutnya pendek. Hizkia berjongkok menyapa Elkana yang sangat senang melihat papanya pulang dari kantor."Papa punya hadiah buat kamu, El," ucap Hizkia menyerahkan bungkusan dalam tas jinjing."Hore...," respon Elkana. Ia melonjak senang mendapat bingkisan dari papanya. "Apa ini, Papa?" tanyanya."Yang waktu itu pernah kamu bisikin ke Papa," sahut Hizkia, "buka di dalam ya, Nak," imbuhnya."Siap, Papa." Lantas, Elkana masuk ke dalam rumah menuju ruang keluarga untuk membuka hadiah dari papanya.Kini, tinggal Ruth dan Hizkia di teras. "Aku senang kasus kamu tidak terbukti, tadi aku sempet nonton berita," jelas Ruth.Mereka bergerak masuk ke dalam rumah. "Ya, pihak berwajib menghentikan kasus ini karena tidak ada unsur tindak pidana. Dan... ya

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   114. HASIL PIHAK BERWAJIB

    Setelah menunggu proses yang cukup alot dari pihak berwajib, hari ini ditetapkan bahwa dugaan penganiayaan dan kekerasan seksual yang dialami oleh Lidya tidak terbukti dilakukan oleh Hizkia."Kita telah memeriksa saksi dan bukti CCTV tidak ada bukti pendukung ke arah sana." Begitu berita yang diliput oleh salah satu media televisi. Ruth sedang duduk menonton berita di televisi setelah suaminya pergi ke kantor. Ia mengelus dada menandakan kelegaan.Ruth sebenarnya tidak diperbolehkan oleh Hizkia untuk mengonsumsi berita terkait dirinya yang berkonflik dengan Lidya. Pria itu tidak menginginkan sang istri banyak pikiran dan berimbas pada kehamilannya."Syukurlah, kebenaran yang menang," ujar Ruth mengusap air mata yang jatuh di pipinya. Ia pun merasa lebih lega karena apa yang dilihatnya di apartemen bukanlah seperti yang dipikirkannya saat memergoki Lidya dan Hizkia.Nama Hizkia telah kadung buruk di tengah masyarakat, pria itu pernah menyatakan rencana pada Ruth untuk melaporkan Lidya.

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   113. INDAH

    Ruth mendengar suara kendaraan suaminya memasuki halaman rumah. Ia sedang duduk di ruang tamu sambil mengecek ponsel, ada banyak berita terkait suaminya.Perempuan itu menyambut kepulangan suaminya. Dengan wajah kurang semangat, Hizkia memasuki rumah."Papa El, sudah pulang. Tidak jadi ke kantor?" tanya Ruth heran.Hizkia mendesah sembari menjatuhkan bokongnya di sofa ruang tamu. "Aku dikejar-kejar pemburu berita. Nama baikku jatuh, susah payah aku membangunnya," sesalnya.Ruth hanya diam menatap suaminya. "Mau bagaimana... harus kamu hadapi," sahut Ruth.Hizkia menoleh pada istrinya, "Ini salah aku sama kamu... dari awal harusnya aku dengerin kamu untuk waspada terhadap suster itu," sesalnya lagi. Ia menyentuh tangan istrinya. "Menyesal aku tidak gubris intuisi kamu, Mama El," tambahnya lagi.Ruth tersenyum mendengar penuturan suaminya. Belum pernah ia mendengar suaminya mengakui kebenaran nalurinya sebagai istri. Perkataan itu membuat satu rasa yang istimewa dalam diri Ruth. Darahny

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   112. MENULAR

    Pagi ini Ruth telah berada di dapur untuk menyiapkan sarapan. Setelah semua beres, ia kembali ke dalam kamar untuk membangunkan suaminya.Hizkia semalam berpesan untuk dibangunkan pagi hari, ia ada janji bertemu dengan kuasa hukumnya setelah beberapa hari lalu mengalami kondisi badan yang kurang fit. Saat Ruth akan membangunkan suaminya, mendadak perut perempuan itu bergejolak hebat. Lantas, ia beralih ke kamar kecil untuk menuntaskannya.Hizkia terbangun saat mendengar suara Ruth yang asing dari kamar kecil. Segera saja ia menyingkap selimut dan gegas menuju sumber suara."Heh, kamu kenapa?" tanya Hizkia khawatir, ia hanya bisa menyentuh punggung istrinya tanpa tahu harus berbuat apa. Ruth tidak menjawab karena tenggorokannya terasa penuh dan harus dikeluarkan.Huek...Ruth kembali memuntahkan isi perutnya yang kosong. "Ya ampun, apakah mualku tempo hari menular?" ucap Hizkia begitu saja, menatap ke cermin menatap istrinya.Ruth membersihkan sisa cairan muntah di bibirnya."Atau k

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   111. AKU DI SINI

    Gegas Hizkia turun dari ranjang menuju kamar kecil. Pria itu kembali memuntahkan isi perutnya, tetapi yang keluar cairan sedikit saja. Hanya saja, ia perlu mengerahkan tenaga yang besar agar puas untuk tidak mual lagi. Rasa kaki Hizkia seperti jeli yang kenyal dan lemas. Kepalanya bahkan sampai menyentuh pinggiran wastafel agar tidak menumpu pada tubuhnya yang terasa goyah. "Aduh... mual terus, kapan berhentinya ini," gerutu Hizkia merasa tidak nyaman. Beberapa saat menunggu, mualnya terasa mulai mereda. Hizkia mendudukkan diri di lantai kamar mandi. Punggungnya menyender ke dinding, kepalanya ditumpu di lutut. Terasa oleh Hizkia, seseorang menyentuh punggungnya, lebih tepatnya mengusap-usap. Dengan sisa tenaga, diangkatnya kepala untuk mengetahui siapa gerangan pelakunya. "Mama El...," lirihnya. "Kamu nasih mual terus ya," ucap Ruth khawatir. "Coba lebih rileks nafasnya," saran Ruth. Perempuan itu masih setia mengusap tengkuk suaminya. "Tidak lagi," ucap Hizkia. Lagi-lagi Ruth

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   110. BENDERA PERANG

    Makan siang telah disediakan oleh Ruth. Elkana dan Magdalena di meja makan, sementara hidangan untuk Hizkia dibawa Ruth ke kamar.Bersamaan Ruth masuk, Hizkia terlihat sedang bangun dari tidurnya. "Kamu sudah bangun," ujar Ruth basa-basi. Hanya deheman dari Hizkia yang terdengar. "Aku bawakan makan siang kamu," tunjuk Ruth di nakas. "Setelah ini, kamu minum obat sesuai saran dokter," imbuhnya.Hizkia menerima nampan yang diambil Ruth dari nakas. Ia tidak banyak bicara. Saat Ruth menawarkan diri menyuapi makanan untuknya, Hizkia menolak."Tidak perlu, aku sendiri saja," sanggahnya.Ruth membiarkan suaminya untuk menyuapkan sendok demi sendok makanan. "Sudah cukup," ucapnya setelah enam sendok hitungan Ruth."Kenapa? Makanannya tidak enak? Ini makanan kesukaan kamu," kata Ruth menunjukkan rasa heran."Entahlah... kurang nafsu makan," sahut Hizkia."Ya sudah, kalau begitu obatnya diminum." Ruth meletakkan kembali nampan dan mengambil obat yang dibelinya dari apotek tadi.Pria itu meneri

  • SEMUA KARENA SUAMI KEDUA   109. NYAMAN BERSAMAMU

    Hizkia dan Ruth tertegun mendengar pertanyaan dokter Ridwan. Ruth menjawab, "Tidak, Dokter.""Oh... maaf Ibu untuk pertanyaan saya," ucap Ridwan. Setelahnya dokter berpamitan, Ruth mengantarkan hingga keluar pintu.Perempuan itu kembali ke ruangan, dilihatnya Hizkia sedang berusaha duduk dari posisi rebah. Gegas ia membantu suaminya.Saat duduk kembali pusing melanda, pria itu memejamkan matanya sembari punggungnya menyender di sofa."Masih pusing ya," ucap Ruth menyimpulkan. Hizkia hanya mengangguk dan berdehem."Tolong ambilkan handphone-ku," pintanya menjulurkan tangan.Ruth mengambil dan menyerahkan ponsel milik Hizkia. Pria itu mencari nomor kontak seseorang, lalu menghubunginya. "Halo Pak Danu, tolong ke ruangan ya, bantu saya. Saya mau pulang," suruh Hizkia. Pria itu kembali memejamkan matanya dan menarik nafas panjang."Kenapa harus Pak Danu, aku bisa bantu kamu turun ke mobil," resah Ruth merasa seperti tidak dianggap kehadirannya.Hizkia menoleh dengan kepalanya menyender d

DMCA.com Protection Status