Adrian menatap Sarah dengan horror."Sarah, sayang? Darah? Darimana ini? Kamu kenapa?" kata Adrian panik melihat Sarah yang sedang histeris."Mungkin dia kecapekan saja Adrian." kata Laura santai. Adrian yang sedang kalut itu melihat dengan marah ke arah Laura atas kata-katanya. Ia saja sedang merasa bersalah pada Sarah yang mengalami pendarahan tapi ini Laura dengan santai memberitahu Adrian kalau istrinya hanya kecapekan saja."Keluar Laura, keluar dari sini dan jangan pernah kembali!" teriak Adrian marah. Laura yang tahu Adrian tidak sedang main-main ia segera pergi keluar dari rumah itu.Adrian sangat pusing sekali, apalagi ketika ia melihat Sarah sudah tidak sadarkan diri. Adrian segera menggendong Sarah sambil berteriak supirnya menyiapkan mobil.Selama berada di dalam mobil Adrian memegang tangan Sarah. Kepala Sarah yang berada di pangkuannya ia belai dengan lembut sambil dikecupnya berkali-kali. "Please Sarah maafkan aku yang bodoh ini. Ple
Adrian merahasiakan kepada orang lain termasuk Ella sahabat Sarah dan ibunya sendiri kalau Sarah keguguran. Ia tidak mau kalau keadaan ini membuat ibunya memaksa Adrian untuk meninggalkan Sarah yang masih berduka seperti dirinya. Adrian lebih baik mati saja daripada hal itu terjadi.Selama berada di rumah sakit Sarah menolak menemuinya, jadi Adrian menyewa suster khusus untuk Sarah agar tidak kesulitan jika ingin ke kamar kecil atau menginginkan sesuatu. Dan Adrian menempatkan pengawal di depan kamar Sarah agar tidak ada orang yang menganggu kenyamanan Sarah beristirahat. Ia tidak mau kecolongan lagi, tidak sampai masalahnya dengan Sarah membaik."Bagaimana keadaanya hari ini Hendri?" tanya Adrian sambil menandatangani berkas yang dibawa Hendri ke ruang tamu kamar VVIP di rumah sakit itu. Meski Adrian tidak dibiarkan masuk ke dalam kamar untuk menemui Sarah tapi ia mengizinkan Adrian untuk bermalam di ruang tamu kamar VVIP itu. Dan Adrian tidak pernah pulang, sudah
Mereka baru saja turun dari pesawat private jet-nya Adrian di Ngurah Rai. Mobil Ferrari Adrian sudah menunggu di bawah. Adrian segera membantu membuka pintu mobilnya untuk Sarah. Setelah memakai seatbelt Adrian langsung menancap gasnya untuk meninggalkan area Bandara menuju Ubud."Kamu pasti capek sayang, sebaiknya kamu tidur saja selama perjalanan. Kalau sudah mau sampai nanti aku bangunkan saja." kata Adrian memandang lembut ke arah istrinya. Sarah mengangguk dan memejamkan matanya. Tubuhnya memang masih letih karena berbaring terus-terusan selama beberapa hari selama berada di rumah sakit dan di rumah mereka. Karena jika ia tidak bed rest Adrian akan mengomelinya. Meski begitu Adrian tidak benar-benar mengomel namun lebih ke berbicara terus pada Sarah tentang artinya bed rest yaitu berbaring terus di tempat tidur. Jadi ketika Adrian mengajak Sarah berlibur ke Bali ia merasa sedikit senang bisa melarikan diri dari kejenuhan berbaring di tempat tidurnya. Dan mungkin suasan
Sarah terbangun mendapati Adrian sedang bekerja di meja kerja di dekat jendela yang menghadap ke pool dan pemandangan alam dan sawah yang luar biasa indahnya."Good morning sayang, bagaimana tidurnya? Apa kamu mimpi indah?" kata Adrian menghentikan kerjanya sebentar untuk melihat Sarah dari tempatnya bekerja.Sarah mengangguk dan tersenyum. "Dari jam berapa kamu sudah bekerja? Apa kamu tidak bisa libur satu hari saja?""Aku terbangun jam lima pagi dan tidak bisa tidur lagi, daripada aku membangunkanmu lebih baik aku bekerja saja." Adrian tertawa sambil menjelaskan alasan mengapa ia bekerja sejak pagi-pagi buta. Memang benar ia terbangun sejak jam lima pagi dengan Sarah yang memeluknya. Gundukan kenyal yang menempel di dada Adrian langsung memberikan Adrian getaran-getaran halus yang menjalar dari hatinya menuju pangkal pahanya dan membuat kelelakiannya bangkit di udara pagi yang dingin itu. Dan ketika Sarah melenguh dan bergerak sedikit, kedua payudaranya yang mulus dan
Setelah makan siang, terapis yang dipesan Adrian telah sampai. Mereka melakukan spa couple sambil menikmati pemandangan alam yang indah. Adrian selesai lebih dulu dan ia pamit pada Sarah untuk menepati janjinya. Memasak untuk Sarah makan malam yang lezat.Adrian sudah memesan apa saja yang harus disiapkan oleh maid di villa itu untuk makan malam mereka. Sementara para maid menyiapkan satu meja dengan dua kursi di sebuah gazebo yang berada di dekat pool dan menghias banyak bunga dan lilin di sekitar gazebo dan pool villa, Adrian mulai menunjukkan kebolehannya dalam memasak. Pertamania menyiapkan makanan pelengkap dan penutup, terakhir Adrian membiarkan daging yang sudah dimarinasi diam selama beberapa jam. Lalu ia bersiap dengan mandi dan berganti pakaian untuk makan malam. Setelah persiapan semua selesai Adrian menunggu Sarah untuk bersiap sambil menonton tv di ruang tengah.Sarah memilih untuk memakai gaun berwarna merah dengan tali spagetti kecil yang berhasil me
Dengan posisi berdiri kejantanan Adrian makin terlihat besar mengacung dan siap untuk bertempur. Sarah memegang kejantanan suaminya yang besar dan keras dan mulai merendahkan wajahnya. Mulutnya perlahan memasukan sedikit demi sedikit hingga dirasa sudah tidak muat lagi di rongga mulutnya, Sarah mulai melumatnya lembut.Terdengar kelegaan dari bibir Adrian. Kepalanya terangkat, bibirnya terpejam. Mulut Sarah yang hangat telah membuatnya gila."Oh fuck honey, you make me so go damn aroused!" kata Adrian lalu mengerang panjang ketika mulut Sarah kembali melahap habis batang kokoh yang mulai mengeluarkan cairan pelumas itu. Sekali lagi Sarah mengeluarkan kejantanan Adrian dari mulutnya dan mulai menggerakkan mulutnya melumat kelelakian suaminya dengan lebih cepat. Sesekali ia menjilatinya kedua bola yang menggantung di bawahnya dan menghisapnya dengan kuat. "Oh fuck Sarah, ini sangat nikmat sayang." Adrian mengerang keras dan menarik rambut Sarah membantunya
Perlahan dengan sangat perlahan Adrian menurunkan kejantanannya ke lubang kenikmatan Sarah, memasukinya kemudian membawa turun tubuhnya dalam satu sentakan untuk menghujam kewanitaan istrinya.Sarah hampir menjerit karena rasa nikmat yang dirasakannya tetapi mulut Adrian membungkamnya dengan ciuman.Adrian menahan posisinya untuk tidak bergerak agar Sarah terbiasa lagi dengan ukurannya di dalam sana."Aku akan bergerak sekarang sayang, sebentar lagi aku akan segera membawamu ke surga sayang."Sarah menatap Adrian dan mencium bibirnya. Sarah menggerakan pinggulnya, memaksa Adrian untuk bergerak menyalurkan kenikmatan yang ia rasakan."Oh baby girl, kamu sangat pintar memuaskanku sekarang. Tunggu saja aku akan membuatmu menjerit kesenangan." Dan Adrian mulai menggerakan pinggulnya mencabut kejantanannya, lalu menghujam tubuh Sarah kembali. Ia mendorong dengan celat, menghujam begitu kuat membuat dirinya terengah dan menggeram nikmat. Kejantanan Adrian men
Setelah air telah terisi Adrian ikut bergabung bersama Sarah di dalam bathub sebelumnya ia tampil polos dengan kejantanannya yang teracung tinggi. Mata Sarah terus tertuju pada tubuh Adrian yang gagah dan kejantanannya yang keras dan besar. Sarah menelan ludahnya membayangkan benda tumpul itu kembali memenuhi kewanitaannya yang terus berkedut mendambakan Adrian.Adrian bersandar di ujung bathub dan menatap Sarah dengan tatapan lapar."Mendekat padaku Sarah!" Ia meraih tangan Sarah yang duduk di seberangnya dan menarik gadis itu mendekat.Adrian dan Sarah kini duduk saling berhadapan. Tergambar gairah terlukis di mata keduanya saling memandang keindahan di hadapannya. Ia mengecup bibir Sarah lembut dan bergumam di atas bibir Sarah yang merah. "Aku akan memandikanmu, sayang." kata Adrian parau.Ia mulai menyentuh wajah Sarah dengan basuhan air hangat, terus turun ke leher dan bahunya. Ia mengambil busa sabun dan mulai membasuh tubuh Sarah dengan sabun. Bahu turun ke dadanya dan mengita
Leo meraup tubuh Becca dan membawanya ke kamar mandi. Menurunkannya di bawah shower. Leo menyalakan air di shower itu dengan kecepatan yang pelan. Membuat air menimpa tubuh mereka yang panas."Akuilah Becca kamu masih mencintaiku, kalau tidak bagaimana kamu bisa mengerang begitu keras saat ku setubuhi tadi!""Tidak, aku tidak mencintaimu! Aku membencimu!"Melihat pemandangan tubuh Becca yang basah dan molek dan penolakannya yang munafik membuat hasrat Leo meledak.Dengan bernafsunya, Leo melumat bibir wanita itu, Becca menggigit bibir Leo sehingga pria itu menghukumnya dengan menarik putingnya keras dan saat Becca mengaduh, lidahnya membelit dengan bergairah memberikan kenikmatan luar biasa bagi mereka berdua.Leo mendesak kasar tubuh Becca hingga menempel ke tembok marmer dingin tempat mandi shower itu. Sehingga kedua bokong Becca menempel, menekan marmer yang terasa dingin di kulitnya itu."Aku akan membuktikan kalau kamu masih mencintaiku Becca! Aku akan m
Becca sangat cantik sekali, Leo mengakui itu. Ia seorang laki-laki normal. Apalagi ketika ia melihat puncak payudara Becca yang lebih menonjol dari yang diingat Leo. Mungkin karena ia menyusui putranya sehingga kedua putingnya terlihat lebih menggairahkan.Apalagi bagian intim Becca yang sangat dirindukan Leo untuk dimasukinya, membuat Leo meneguk ludahnya berkali-kali.Kejantanan Leo berdenyut-denyut. Miliknya telah menegang maksimal ketika membayangkan membenamkan dirinya jauh-jauh ke dalam tubuh Becca.Leo meruntuki dirinya sendiri karena merasa terangsang hanya karena melihat tubuh Becca yang telanjang."Please Leo...." desah Becca memohon, entah apa yang ia minta.Erangan pelan keluar dari mulut Becca ketika Leo melumat bibirnya. Lidahnya sangat menuntut Becca untuk membalas ciumannya. Mereka berciuman dengan tergesa membuat nafas Becca tersengal-sengal."I want you to ride me !" Leo mengangkat Rebecca ke atas pangkuannya.
Leo memecah jalanan Ibukota yang ramai dengan mobil sport nya. Informasi terbaru tentang Rebecca membuat ia melupakan sejenak gairahnya yang membludak. Ini teramat penting sehingga Leo menambah kecepatan mobilnya seperti pembalap yang sedang mengikuti lomba."Lacak di mana Rebecca sekarang berada dan tahan sampai saya datang!" Leo memberi perintah melalui pengeras suara teleponnya di mobil oada orang kepercayaannya.Konsentrasinya kembali terpusat pada jalanan di depannya. Ia tidak sabar untuk menemui wanita itu. Hanya dalam lima belas menit ia telah sampai di parkir VIP tempat Rebecca telah ditahan oleh orang kepercayaannya.Leo turun dari mobil dan menghampiri Rebecca yang tampak ketakutan dihadang orang tidak dikenal. Ternyata ia dipancing oleh orang kepercayaan Leo dengan iming-iming informasi terbaru tentang kedua orangtuanya yang masih ia cari sampai sekarang. Ia ditahan di sebuah mobil di parkiran VIP ini sambil menunggu Leo datang menjemputnya."Ikut aku!" Leo menarik tangan
Leo menemani Abigail berbelanja hampir ke seluruh store di mall itu. Mulai berbelanja tas, sepatu, pakaian dan juga aksesoris branded.Selama berbelanja, tubuh Leo bebas untuk digelayuti Abigail untuk bersandar, dipeluk dan digandeng."Okey sekarang barang-barang ini akan diantar langsung ke Penthouse mu Abigail! Karena sudah waktunya makan malam maka sebaiknya kita pergi ke sebuah restoran." usul Leo langsung ditanggapi Abigail dengan anggukan dan gandengan tangannya. Mengajak Leo ke sebuah restoran favorit gadis itu tidak jauh dari sana."Aku akan memanggil driver, jadi kita bisa membuka sebotol Champagne!" Leo memanggil pelayan dan segera menyuruhnya membawa dua gelas dan sebotol Champagne untuk mereka berdua.Abigail menyesap Champagne-nya, lalu Leo mengajaknya bertoast dan meminum Champagne itu sampai habis.Ketika ia lihat Abigail tampak sedikit mabuk, Leo mulai mengajukan pertanyaannya."Abi, apa benar Allen sudah menikah sekarang?" tanya Leo serius pada gadis yang mulai tersen
Selama lima tahun pria itu terus bersembunyi. Ia tidak bisa mempercayai siapapun sekarang. Tidak seperti lima tahun lalu saat ia mempercayai semua orang kepercayaannya dan juga asistennya yang tidak akan pernah mengkhianatinya. Tapi ternyata ia salah. Sampai ia mengetahui kebenarannya dari asisten yang telah menjadi orang terpercayanya sejak dulu.Kalau ia telah menikahkan putrinya pada orang yang hendak membalas dendam pada keluarganya. Pria itu marah dan menyesal setengah mati ketika putri tersayangnya sudah berada di negara belahan dunia yang lain.Pria itu pun sedang membangun kembali perusahaannya. Ia bekerja dengan diam-diam dengan menggunakan identitas lain dibantu oleh orang kepercayaannya.Di dunia bisnis ia dikenal sebagai pebisnis handal. Dalam jangka satu tahun satu perusahaannya berkembang menjadi 10 lalu dua tahun kemudian menjadi 50 perusahaan dan di tahun ke lima ini perusahaannya sudah bisa disejajarkan dengan perusahaan lamanya yang sudah diambil alih menantunya."Ap
"Rebecca, berhenti kamu! Berhenti!" suara Leo terdengar keras memerintah.Tubuh Rebecca gemetar seketika, ia harus memikirkan jalan keluar untuknya secepatnya. Ia tidak ingin bertatapan dengan Leo sekarang ini."Oh Tuhan apa yang harus aku lakukan!" bisik Rebecca berdoa dalam hatinya sementara ia mendengar langkah Leo terus mendekat di belakangnya.Saat ia mengira Leo sudah ada di belakangnya, Rebecca pun berbalik. Ia memasang wajah dingin dan acuh pada Leo di depannya."Oh Tuhan ini benar kamu Rebecca!" suara Leo begitu bergetar seperti seseorang yang sedang menemukan harta karun terbesarnya.Rebecca diam, memperhatikan apa yang akan dilakukan oleh Leo selanjutnya."Kemana saja kamu selama ini! Aku terus mencarimu tanpa henti!" Leo maju satu langkah namun secara refleks Rebecca pun mundur satu langkah. Menjauhi mantan suaminya itu."Maaf tapi aku harus pergi sekarang!" Rebecca menghindari tatapan Leo dan bermaksud seger
Matheo merogoh saku celananya, ia melihat kartu nama yang sempat diberikan Leo padanya."Apa aku boleh meneleponmu di nomer ini?" tanya Matheo pada Leo saat ia memberikan kartu namanya itu di lobi."Of course, kalau aku senggang tentu aku akan mengangkat telepon kamu. Kalau aku sibuk nanti aku akan menelepon kamu balik."Biasanya dia akan merasa terganggu dengan adanya anak-anak yang berisik tapi dia tidak merasa seperti itu pada Matheo."Baiklah kalau begitu aku akan meneleponmu jika kau tidak keberatan dengan itu!" Matheo mengulurkan tangannya mengajak Leo krmbali berjabat tangan menyetujui idenya.Leo tertawa sambil menyambut uluran tangan bocah itu. Entah mengapa dalam hatinya ia merasa sangat senang menghabiskan waktu bersama Matheo.Matheo memandang kembali kartu nama itu dan menaruh kontaknya di ponselnya. Ia lalu memandang Rebecca dengan lembut."Aku akan senang sekali kalau mom bisa berpacaran dengan pria baik i
"Tuan anda sangat tampan, apa anda sudah memiliki kekasih?" Matheo memperhatikan kenalan barunya itu, pria yang sangat tinggi dan tampan. tubuhnya bagus dan kokoh. Belum lagi pria itu sangat baik dan ramah terhadapnya.Leo tertawa anak kecil itu menanyakan apa ia memiliki kekasih, untuk apa ia perlu bertanya padanya."Kenapa? Apa ada seseorang yang ingin kau kenalkan padaku nak?" tanya Leo sambil tersenyum tipis."Tentu ada jika anda berminat berkenalan." jawab Matheo dengan cepat.Matheo memperhatikan jas yang dipakai pria itu dan jam tangannya terlihat sangat mahal dan pas di badan pria itu. Menyebabkan penampilan pria itu sangat sempurna dan tampak mahal.Leo tertawa, ia lalu mengelus rambut anak laki-laki itu."Itu bisa kamu lakukan nanti, mengenalkanku dengan wanita cantik dan baik tapi sekarang lebih baik kita mencari ibumu dulu. Mungkin sekarang dia sudah sangat khawatir kepadamu."Matheo mengangguk lalu berjalan bersama Leo, mencari ibunya di sekitar lobi. Namun ia tidak nelih
"Apakah itu tuan Leonardo Davis?" seorang wanita bergaun hitam berbelahan dada terbuka menatap penuh minat ke arah Leo yang sedang melintas di depannya."Ya betul itu tuan Leo, semakin tampan dan gagah saja setiap harinya. Tapi lihat siapa itu yang berada di sisinya? Pasti nona Abigail Burke!" wanita muda lainnya yang duduk bersama wanita bergaun hitam ikut memandang dan menimpali kata-katanya."Betul itu Abigail, gadis yang selalu berlagak seperti istri tuan Leo. Betapa menyebalkan! Lihat betapa mesranya dia menggandeng tangan tuan Leo. Aku benci tingkahnya yang seperti memiliki tuan Leo sepenuhnya padahal dia bukan siapa-siapa tuan Leo!" wanita ketiga yang duduk bersama itu menatap penuh iri ke arah Abigail.Pembicaraan ketiga wanita di restoran yang didatangi Leo dan Abigail terdengar samar di telinga Abigail dan membuat gadis itu semakin mengencangkan rangkulannya di lengan Leo."Dasar wanita-wanita yang iri! Lihat aku Abigail, satu-satunya wa