Adrian mulai merasa pusing, pengaruh alkohol yang cukup kuat di tubuhnya. Tetapi ketika ia merasa tubuhnya seperti terbakar dan panas di dada dan semakin turun ke bawah, akhirnya Adrian tahu ada yang salah di dalam minumannya. Sama seperti waktu ia bersama Sarah di klub itu, seseorang telah menaruh sesuatu di minumannya.
Adrian melihat seorang wanita di antara kedua pahanya."Sarah?" Ia memanggil wanita itu. Alkohol yang diminumnya mulai mengaburkan pandangannya dan penilaiannya. Yang ia rasakan adalah perasaan mendamba untuk Sarah yang sedang membelai tubuhnya dengan nikmat.Laura maju mendekat meraba pahanya Adrian terus turun dan memegang tepat di pusat ereksinya."Ahh... Sarah" Adrian menahan desahannya."Aku tahu dari dulu kamu begitu jantan, buktinya sedikit sentuhanku dapat membangkitkan gairahmu. Lihatlah kejantananmu itu, begitu besar dan keras. Laura mengerang di telinga Adrian berusaha membangkitkan nafsu binatang laki-laki yang digilainya itu."OSarah terbangun keesokan harinya dengan tangannya yang masih terinfus."Bagus, kamu sudah terbangun. Aku akan memanggilkan dokter untukmu Sarah." Mata Sarah mengerjap, ingatannya jauh mengulang ke belakang ketika ia melihat Mike yang duduk di sampingnya alih-alih Adrian suaminya yang tidak ada di dalam ruangan ini."Kau? Apa yang kau lakukan padaku? Bayiku? Bagaimana dia? Apa yang kau lakukan padanya? Aku bersumpah Mike jika saja ia kenapa-kenapa aku akan membunuhmu sekarang juga!" Sarah berusaha untuk duduk ketika berkata setengah menjerit pada Mike. Namun laki-laki yang sangat dibencinya itu bukannya takut malahan tersenyum samar padanya. "Bagus jika kamu ingin membunuhku berarti itu tandanya kamu sudah milai sehat Sarah!" begitu balas Mike ketika Sarah menggeram padanya."Aku tidak melakukan apapun padamu setidaknya tidak saat ini ataupun kemarin. Malahan aku yang membawamu ke klinik ini ketika kamu mengeluh sakit. Dokter bilang kandunganmu lemah dan ah lebih lengkap
Banyak penggemarnya yang merasa kecewa Sarah berbohong tentang ayahnya yang seorang pejudi kelas kakap serta pencandu alkohol dan bukannya seorang pengusaha yang tinggal di luar negeri. Beberapa media gosip yang menolak suap Adrian malahan membuat gosip bahwa mungkin Sarah menjebak Adrian untuk menikahinya karena Sarah pandai berakting sebagai seorang artis kaya. Padahal sebenarnya ia hanyalah anak seorang pencandu judi dan alkohol yang bermimpi menjadi istri Miliarder.Miss Belle: "Aku sudah duga! Tidak ada seseorang yang perfect, cantik, pintar akting, terkenal, menikahi seorang Miliarder tampan tapi ternyata dia hanyalah seorang pembohong besar yang membuang ayahnya yang bukan siapa-siapa!"Becca_05: "Pantas dari dulu aku selaku muak melihat berita tentang Sarah ternyata kemuakan ku itu beralasan kini!"Dearest_ra: "Kasihan sekali Adrian mendapatkan istri pembohong besar seperti Sarah, ceraikan saja dia Adrian kau pantas mendapatkan yang lebih baik. Jika kau berminat aku
Adrian yang mabuk parah diantar pulang ke rumahnya oleh Laura. Ia sengaja meminta Laura mengantarnya pulang agar Sarah melihat saat Laura akan merayu dan menggoda Adrian di rumahnya sendiri. "Apakah anda baik-baik saja?" kata Hendri yang melihat Laura membawa Adrian keluar dari restoran."Ia hanya banyak minum, tapi tadi dia bilang untuk membantunya pulang ke rumah." kata Laura lagi. Hendri mendelik sebentar mendengar kata-kata Laura, namun ia tidak mempercayainya begitu saja jadi Hendri bertanya pada bosnya."Pak, apa anda meminta nona Laura membawa anda pulang?" tanya Hendri ragu-ragu melihat ke arah Laura"Ya Hendri, ajak dia pulang bersamaku!" kata-kata Adrian tentu saja membuat Hendri tertegun, apa yang terjadi pada bosnya. Bukannya ia tidak menyukai nona Laura dan bagaimana menjelaskan pada Nyonya rumahnya nanti. Hendri begitu bingung sehingga ia terdiam sejenak."Sekarang anda percaya padaku kan Hendri?" kata Laura penuh dengan kemenangan. "Ayo
Adrian menatap Sarah dengan horror."Sarah, sayang? Darah? Darimana ini? Kamu kenapa?" kata Adrian panik melihat Sarah yang sedang histeris."Mungkin dia kecapekan saja Adrian." kata Laura santai. Adrian yang sedang kalut itu melihat dengan marah ke arah Laura atas kata-katanya. Ia saja sedang merasa bersalah pada Sarah yang mengalami pendarahan tapi ini Laura dengan santai memberitahu Adrian kalau istrinya hanya kecapekan saja."Keluar Laura, keluar dari sini dan jangan pernah kembali!" teriak Adrian marah. Laura yang tahu Adrian tidak sedang main-main ia segera pergi keluar dari rumah itu.Adrian sangat pusing sekali, apalagi ketika ia melihat Sarah sudah tidak sadarkan diri. Adrian segera menggendong Sarah sambil berteriak supirnya menyiapkan mobil.Selama berada di dalam mobil Adrian memegang tangan Sarah. Kepala Sarah yang berada di pangkuannya ia belai dengan lembut sambil dikecupnya berkali-kali. "Please Sarah maafkan aku yang bodoh ini. Ple
Adrian merahasiakan kepada orang lain termasuk Ella sahabat Sarah dan ibunya sendiri kalau Sarah keguguran. Ia tidak mau kalau keadaan ini membuat ibunya memaksa Adrian untuk meninggalkan Sarah yang masih berduka seperti dirinya. Adrian lebih baik mati saja daripada hal itu terjadi.Selama berada di rumah sakit Sarah menolak menemuinya, jadi Adrian menyewa suster khusus untuk Sarah agar tidak kesulitan jika ingin ke kamar kecil atau menginginkan sesuatu. Dan Adrian menempatkan pengawal di depan kamar Sarah agar tidak ada orang yang menganggu kenyamanan Sarah beristirahat. Ia tidak mau kecolongan lagi, tidak sampai masalahnya dengan Sarah membaik."Bagaimana keadaanya hari ini Hendri?" tanya Adrian sambil menandatangani berkas yang dibawa Hendri ke ruang tamu kamar VVIP di rumah sakit itu. Meski Adrian tidak dibiarkan masuk ke dalam kamar untuk menemui Sarah tapi ia mengizinkan Adrian untuk bermalam di ruang tamu kamar VVIP itu. Dan Adrian tidak pernah pulang, sudah
Mereka baru saja turun dari pesawat private jet-nya Adrian di Ngurah Rai. Mobil Ferrari Adrian sudah menunggu di bawah. Adrian segera membantu membuka pintu mobilnya untuk Sarah. Setelah memakai seatbelt Adrian langsung menancap gasnya untuk meninggalkan area Bandara menuju Ubud."Kamu pasti capek sayang, sebaiknya kamu tidur saja selama perjalanan. Kalau sudah mau sampai nanti aku bangunkan saja." kata Adrian memandang lembut ke arah istrinya. Sarah mengangguk dan memejamkan matanya. Tubuhnya memang masih letih karena berbaring terus-terusan selama beberapa hari selama berada di rumah sakit dan di rumah mereka. Karena jika ia tidak bed rest Adrian akan mengomelinya. Meski begitu Adrian tidak benar-benar mengomel namun lebih ke berbicara terus pada Sarah tentang artinya bed rest yaitu berbaring terus di tempat tidur. Jadi ketika Adrian mengajak Sarah berlibur ke Bali ia merasa sedikit senang bisa melarikan diri dari kejenuhan berbaring di tempat tidurnya. Dan mungkin suasan
Sarah terbangun mendapati Adrian sedang bekerja di meja kerja di dekat jendela yang menghadap ke pool dan pemandangan alam dan sawah yang luar biasa indahnya."Good morning sayang, bagaimana tidurnya? Apa kamu mimpi indah?" kata Adrian menghentikan kerjanya sebentar untuk melihat Sarah dari tempatnya bekerja.Sarah mengangguk dan tersenyum. "Dari jam berapa kamu sudah bekerja? Apa kamu tidak bisa libur satu hari saja?""Aku terbangun jam lima pagi dan tidak bisa tidur lagi, daripada aku membangunkanmu lebih baik aku bekerja saja." Adrian tertawa sambil menjelaskan alasan mengapa ia bekerja sejak pagi-pagi buta. Memang benar ia terbangun sejak jam lima pagi dengan Sarah yang memeluknya. Gundukan kenyal yang menempel di dada Adrian langsung memberikan Adrian getaran-getaran halus yang menjalar dari hatinya menuju pangkal pahanya dan membuat kelelakiannya bangkit di udara pagi yang dingin itu. Dan ketika Sarah melenguh dan bergerak sedikit, kedua payudaranya yang mulus dan
Setelah makan siang, terapis yang dipesan Adrian telah sampai. Mereka melakukan spa couple sambil menikmati pemandangan alam yang indah. Adrian selesai lebih dulu dan ia pamit pada Sarah untuk menepati janjinya. Memasak untuk Sarah makan malam yang lezat.Adrian sudah memesan apa saja yang harus disiapkan oleh maid di villa itu untuk makan malam mereka. Sementara para maid menyiapkan satu meja dengan dua kursi di sebuah gazebo yang berada di dekat pool dan menghias banyak bunga dan lilin di sekitar gazebo dan pool villa, Adrian mulai menunjukkan kebolehannya dalam memasak. Pertamania menyiapkan makanan pelengkap dan penutup, terakhir Adrian membiarkan daging yang sudah dimarinasi diam selama beberapa jam. Lalu ia bersiap dengan mandi dan berganti pakaian untuk makan malam. Setelah persiapan semua selesai Adrian menunggu Sarah untuk bersiap sambil menonton tv di ruang tengah.Sarah memilih untuk memakai gaun berwarna merah dengan tali spagetti kecil yang berhasil me