Perasaan gelisah dan cemburu membuat Sarah bergegas menuju kamar tamu. Tapi tepat di depan pintu ia enggan membuka pintu yang terbuat dari kayu tebal berharga puluhan juta itu. Sarah mondar mandir di depan pintu kamar tamu itu. Menimbang apa yang harus ia katakan jika ia masuk ke dalam kamar yang Adrian tempati itu.
Dan ketika Sarah hendak mengetuk pintu kamar itu, Adrian membuka pintu kamarnya."Masuk jika kamu ingin masuk. Jangan berjalan-jalan di depan kamarku tanpa tujuan seperti itu." kata Adrian dengan gayanya yang tenang.Gelisah semakin melanda Sarah melihat pembawaan Adrian yang tenang, ia tidak bisa membaca raut wajah Adrian saat ini. Apa yang ada di pikiran suaminya itu."Duduklah Sarah." Adrian menawarkan Sarah untuk duduk di tepi ranjangnya. Sementara ia sendiri menuju mini bar di sudut kamar. Sarah melihat beberapa botol sudah kosong, rupanya selama menempati kamar ini, suaminya telah mengosongkan beberapa botol minuman keras di mini bar kamar tamu ini.<Sudah satu minggu sejak skandal itu dan untuk memperlihatkan rumah tangganya baik-baik saja, Adrian mengadakan pesta meriah di rumahnya. Ia akan mengundang tamu penting bagi keluarga Darmawan dan juga para wartawan. Adrian akan meminta Sarah untuk berakting sebagai istri yang baik. Pagi itu Adrian berniat menyampaikan niatnya pada Sarah. Adrian sudah menunggu Sarah di meja makan untuk makan pagi bersama. Sarah terkejut ketika melihat Adrian sudah menunggunya di meja makan. Tidak seperti biasanya mereka makan bersama. Sejak Adrian tidur di kamar terpisah, ia selalu berangkat kerja lebih pagi dan pulang lebih malam dari Sarah keluar dari kamarnya. Dan Sarah tidak pernah melihat berbicara dengan Adrian secara langsung kecuali untuk pagi ini. Adrian sengaja berangkat ke kantor lebih lambat untuk menyarap dengan istrinya."Duduklah Sarah, makanlah bersamaku. Ada yang perlu aku bicarakan."Pagi ini Adrian begitu tampan dengan kemeja biru langitnya dan dasi yang berwarna senad
Sarah terbangun ketika gelenyar nikmat merasuki tubuhnya. Bibirmya lebih dulu mengerang nikmat sebelum kedua matanya terbuka. "Kamu begitu cantik Sarah, aku bisa gila kalau menahan ini lebih lama lagi sayang!" Bibir Adrian begitu dekat hingga nyaris menyentuh bibir Sarah ketika ia berkata dengan parau menyuarakan penderitaannya. Tangan Adrian sedang meremas kedua gundukan indah milik Sarah. Jari-jarinya menggesek, memilin dan memeluntir kedua puncaknya yang sudah kaku dan menegang. Menantang mulut Adrian untuk melumatnya."Katakan Sarah apa kamu merasakan hal yang sama? Mendamba bercinta denganku?" Desahan Adrian begitu berat sehingga membuat Sarah begitu menginginkan Adrian menyentuhnya.Adrian tidak perlu menunggu Sarah menjawab, ketika ia melihat kilat gairah yang sama di mata Sarah, Adrian mengerang parau. Ia melumat bibir Sarah yang penuh. Dengan satu tangan ia membantu meloloskan underware lace Sarah yang berwarna hitam. Membelai celah sempit milik
"Ayah?" Mata Sarah melotot penuh kengerian ketika melihat ayahnya dalam berjalan terhuyung ke salam ruangan pesta. Baju ayahnya terlihat sangat kumal dan tidak rapi, begitu juga dengan keadaan ayahnya yang tampak sangat mabuk dengan tangan kanannya yang memegang sebotol alkohol dan sesekali meminumnya."Ayah? Ayahmu? Di mana?" tanya Adrian ketika Sarah melepaskan pelukannya dan berjalan menghampiri seorang laki-laki yang Adrian pikir adalah seorang gelandangan pemabuk yang masuk tanpa izin ke rumahnya.Mata Adrian berkeliling mencari Hendri, tapi ia tidak menemukan asisten sialannya itu di saat ia paling membutuhkannya saat itu.Adrian yang sangat pintar, sudah bisa menduga resiko atau dampak yang akan diterimanya ketika wartawan mengetahui ayah mertuanya datang tanpa diundang ke pesta ini. Ia tidak bisa mengambil resiko saat ini. Tidak dengan banyak orang penting dan wartawan berkumpul di pestanya."Sarah, sebaiknya kita ajak ayahmu ke ruangan kerjaku dulu. Jangan s
"Hahaha... Apa kau lihat tadj ekspresi wajah adik tiriku tersayang? Hahaha dia begitu pucat terpaku sehingga mirip patung-patung lilin di museum." kata Mike tertawa keras di dalam mobil.Tamu yang tidak diundang adalah ayah Sarah. Ternyata Mike mengabulkan rencana Laura dengan membawa ayah Sarah ke pesta yang diadakan di rumah Adrian. Ia yakin seketika wartawan akan segera membuat berita tentang Sarah dan ayahnya.Sebelum Adrian berhasil mengamankan ayahnya Sarah, anak buah Mike telah berhasil membawa pergi kembali ayahnya Sarah dan menyanderanya kembali ke dalam mobil. Dan mereka akan segera menuju tempat persembunyian mereka kembali."Hey pak tua, hari ini kerjamu bagus sekali. Aku akan membawakanmu berkardus-kardus minuman agar bisa kau nikmati nanti!" kata Mike menepuk bahu ayah Sarah yang tertidur karena mabuk."Sam, bawakan si tua ini banyak minuman kerasnya ke tempatnya bersembunyi. Tapi ingat tetap waspada ketika kau menuju tempat persembunyian. Jangan s
Mike membawa Sarah ke sebuah klinik pribadi yang dijalankan oleh temannya Mike. Di dalam klinik yang tidak terlalu besar, Sarah mendapatkan perawatan. "Ia hanya mengalami syok ringan Mike, karena kondisi kehamilannya yang masih rentan ini mungkin bisa berbahaya bagi janinya. Aku sarankan agar dia bed rest selama beberapa hari di sini."Mike mengangguk dan ia meminta seorang suster untuk membantu mengawasi selama Sarah tidur dan besok pagi ia akan kembali ke sini menjenguk Sarah."Semoga wanita itu baik-baik saja, aku masih membutuhkannya dan juga anak Adrian untuk membalas dendam. Aku harap dia baik-baik saja." Mike bergumam ketika menutup pintu kamar klinik itu.***"Sialan! Wanita sialan! Mike sialan!" Adrian menghancurkan bergelas-gelas di ruangan pesta yang sudah tidak ada pengunjungnya lagi. Tapi Adrian tidak tahu jika Laura masih menunggunya pulang dengan duduk di tepi pool yang ada di balik tirai tempat Adrian menghancurkan gelas-gelas itu ke lantai. Laur
Adrian mulai merasa pusing, pengaruh alkohol yang cukup kuat di tubuhnya. Tetapi ketika ia merasa tubuhnya seperti terbakar dan panas di dada dan semakin turun ke bawah, akhirnya Adrian tahu ada yang salah di dalam minumannya. Sama seperti waktu ia bersama Sarah di klub itu, seseorang telah menaruh sesuatu di minumannya.Adrian melihat seorang wanita di antara kedua pahanya."Sarah?" Ia memanggil wanita itu. Alkohol yang diminumnya mulai mengaburkan pandangannya dan penilaiannya. Yang ia rasakan adalah perasaan mendamba untuk Sarah yang sedang membelai tubuhnya dengan nikmat.Laura maju mendekat meraba pahanya Adrian terus turun dan memegang tepat di pusat ereksinya. "Ahh... Sarah" Adrian menahan desahannya."Aku tahu dari dulu kamu begitu jantan, buktinya sedikit sentuhanku dapat membangkitkan gairahmu. Lihatlah kejantananmu itu, begitu besar dan keras. Laura mengerang di telinga Adrian berusaha membangkitkan nafsu binatang laki-laki yang digilainya itu."O
Sarah terbangun keesokan harinya dengan tangannya yang masih terinfus."Bagus, kamu sudah terbangun. Aku akan memanggilkan dokter untukmu Sarah." Mata Sarah mengerjap, ingatannya jauh mengulang ke belakang ketika ia melihat Mike yang duduk di sampingnya alih-alih Adrian suaminya yang tidak ada di dalam ruangan ini."Kau? Apa yang kau lakukan padaku? Bayiku? Bagaimana dia? Apa yang kau lakukan padanya? Aku bersumpah Mike jika saja ia kenapa-kenapa aku akan membunuhmu sekarang juga!" Sarah berusaha untuk duduk ketika berkata setengah menjerit pada Mike. Namun laki-laki yang sangat dibencinya itu bukannya takut malahan tersenyum samar padanya. "Bagus jika kamu ingin membunuhku berarti itu tandanya kamu sudah milai sehat Sarah!" begitu balas Mike ketika Sarah menggeram padanya."Aku tidak melakukan apapun padamu setidaknya tidak saat ini ataupun kemarin. Malahan aku yang membawamu ke klinik ini ketika kamu mengeluh sakit. Dokter bilang kandunganmu lemah dan ah lebih lengkap
Banyak penggemarnya yang merasa kecewa Sarah berbohong tentang ayahnya yang seorang pejudi kelas kakap serta pencandu alkohol dan bukannya seorang pengusaha yang tinggal di luar negeri. Beberapa media gosip yang menolak suap Adrian malahan membuat gosip bahwa mungkin Sarah menjebak Adrian untuk menikahinya karena Sarah pandai berakting sebagai seorang artis kaya. Padahal sebenarnya ia hanyalah anak seorang pencandu judi dan alkohol yang bermimpi menjadi istri Miliarder.Miss Belle: "Aku sudah duga! Tidak ada seseorang yang perfect, cantik, pintar akting, terkenal, menikahi seorang Miliarder tampan tapi ternyata dia hanyalah seorang pembohong besar yang membuang ayahnya yang bukan siapa-siapa!"Becca_05: "Pantas dari dulu aku selaku muak melihat berita tentang Sarah ternyata kemuakan ku itu beralasan kini!"Dearest_ra: "Kasihan sekali Adrian mendapatkan istri pembohong besar seperti Sarah, ceraikan saja dia Adrian kau pantas mendapatkan yang lebih baik. Jika kau berminat aku
Leo meraup tubuh Becca dan membawanya ke kamar mandi. Menurunkannya di bawah shower. Leo menyalakan air di shower itu dengan kecepatan yang pelan. Membuat air menimpa tubuh mereka yang panas."Akuilah Becca kamu masih mencintaiku, kalau tidak bagaimana kamu bisa mengerang begitu keras saat ku setubuhi tadi!""Tidak, aku tidak mencintaimu! Aku membencimu!"Melihat pemandangan tubuh Becca yang basah dan molek dan penolakannya yang munafik membuat hasrat Leo meledak.Dengan bernafsunya, Leo melumat bibir wanita itu, Becca menggigit bibir Leo sehingga pria itu menghukumnya dengan menarik putingnya keras dan saat Becca mengaduh, lidahnya membelit dengan bergairah memberikan kenikmatan luar biasa bagi mereka berdua.Leo mendesak kasar tubuh Becca hingga menempel ke tembok marmer dingin tempat mandi shower itu. Sehingga kedua bokong Becca menempel, menekan marmer yang terasa dingin di kulitnya itu."Aku akan membuktikan kalau kamu masih mencintaiku Becca! Aku akan m
Becca sangat cantik sekali, Leo mengakui itu. Ia seorang laki-laki normal. Apalagi ketika ia melihat puncak payudara Becca yang lebih menonjol dari yang diingat Leo. Mungkin karena ia menyusui putranya sehingga kedua putingnya terlihat lebih menggairahkan.Apalagi bagian intim Becca yang sangat dirindukan Leo untuk dimasukinya, membuat Leo meneguk ludahnya berkali-kali.Kejantanan Leo berdenyut-denyut. Miliknya telah menegang maksimal ketika membayangkan membenamkan dirinya jauh-jauh ke dalam tubuh Becca.Leo meruntuki dirinya sendiri karena merasa terangsang hanya karena melihat tubuh Becca yang telanjang."Please Leo...." desah Becca memohon, entah apa yang ia minta.Erangan pelan keluar dari mulut Becca ketika Leo melumat bibirnya. Lidahnya sangat menuntut Becca untuk membalas ciumannya. Mereka berciuman dengan tergesa membuat nafas Becca tersengal-sengal."I want you to ride me !" Leo mengangkat Rebecca ke atas pangkuannya.
Leo memecah jalanan Ibukota yang ramai dengan mobil sport nya. Informasi terbaru tentang Rebecca membuat ia melupakan sejenak gairahnya yang membludak. Ini teramat penting sehingga Leo menambah kecepatan mobilnya seperti pembalap yang sedang mengikuti lomba."Lacak di mana Rebecca sekarang berada dan tahan sampai saya datang!" Leo memberi perintah melalui pengeras suara teleponnya di mobil oada orang kepercayaannya.Konsentrasinya kembali terpusat pada jalanan di depannya. Ia tidak sabar untuk menemui wanita itu. Hanya dalam lima belas menit ia telah sampai di parkir VIP tempat Rebecca telah ditahan oleh orang kepercayaannya.Leo turun dari mobil dan menghampiri Rebecca yang tampak ketakutan dihadang orang tidak dikenal. Ternyata ia dipancing oleh orang kepercayaan Leo dengan iming-iming informasi terbaru tentang kedua orangtuanya yang masih ia cari sampai sekarang. Ia ditahan di sebuah mobil di parkiran VIP ini sambil menunggu Leo datang menjemputnya."Ikut aku!" Leo menarik tangan
Leo menemani Abigail berbelanja hampir ke seluruh store di mall itu. Mulai berbelanja tas, sepatu, pakaian dan juga aksesoris branded.Selama berbelanja, tubuh Leo bebas untuk digelayuti Abigail untuk bersandar, dipeluk dan digandeng."Okey sekarang barang-barang ini akan diantar langsung ke Penthouse mu Abigail! Karena sudah waktunya makan malam maka sebaiknya kita pergi ke sebuah restoran." usul Leo langsung ditanggapi Abigail dengan anggukan dan gandengan tangannya. Mengajak Leo ke sebuah restoran favorit gadis itu tidak jauh dari sana."Aku akan memanggil driver, jadi kita bisa membuka sebotol Champagne!" Leo memanggil pelayan dan segera menyuruhnya membawa dua gelas dan sebotol Champagne untuk mereka berdua.Abigail menyesap Champagne-nya, lalu Leo mengajaknya bertoast dan meminum Champagne itu sampai habis.Ketika ia lihat Abigail tampak sedikit mabuk, Leo mulai mengajukan pertanyaannya."Abi, apa benar Allen sudah menikah sekarang?" tanya Leo serius pada gadis yang mulai tersen
Selama lima tahun pria itu terus bersembunyi. Ia tidak bisa mempercayai siapapun sekarang. Tidak seperti lima tahun lalu saat ia mempercayai semua orang kepercayaannya dan juga asistennya yang tidak akan pernah mengkhianatinya. Tapi ternyata ia salah. Sampai ia mengetahui kebenarannya dari asisten yang telah menjadi orang terpercayanya sejak dulu.Kalau ia telah menikahkan putrinya pada orang yang hendak membalas dendam pada keluarganya. Pria itu marah dan menyesal setengah mati ketika putri tersayangnya sudah berada di negara belahan dunia yang lain.Pria itu pun sedang membangun kembali perusahaannya. Ia bekerja dengan diam-diam dengan menggunakan identitas lain dibantu oleh orang kepercayaannya.Di dunia bisnis ia dikenal sebagai pebisnis handal. Dalam jangka satu tahun satu perusahaannya berkembang menjadi 10 lalu dua tahun kemudian menjadi 50 perusahaan dan di tahun ke lima ini perusahaannya sudah bisa disejajarkan dengan perusahaan lamanya yang sudah diambil alih menantunya."Ap
"Rebecca, berhenti kamu! Berhenti!" suara Leo terdengar keras memerintah.Tubuh Rebecca gemetar seketika, ia harus memikirkan jalan keluar untuknya secepatnya. Ia tidak ingin bertatapan dengan Leo sekarang ini."Oh Tuhan apa yang harus aku lakukan!" bisik Rebecca berdoa dalam hatinya sementara ia mendengar langkah Leo terus mendekat di belakangnya.Saat ia mengira Leo sudah ada di belakangnya, Rebecca pun berbalik. Ia memasang wajah dingin dan acuh pada Leo di depannya."Oh Tuhan ini benar kamu Rebecca!" suara Leo begitu bergetar seperti seseorang yang sedang menemukan harta karun terbesarnya.Rebecca diam, memperhatikan apa yang akan dilakukan oleh Leo selanjutnya."Kemana saja kamu selama ini! Aku terus mencarimu tanpa henti!" Leo maju satu langkah namun secara refleks Rebecca pun mundur satu langkah. Menjauhi mantan suaminya itu."Maaf tapi aku harus pergi sekarang!" Rebecca menghindari tatapan Leo dan bermaksud seger
Matheo merogoh saku celananya, ia melihat kartu nama yang sempat diberikan Leo padanya."Apa aku boleh meneleponmu di nomer ini?" tanya Matheo pada Leo saat ia memberikan kartu namanya itu di lobi."Of course, kalau aku senggang tentu aku akan mengangkat telepon kamu. Kalau aku sibuk nanti aku akan menelepon kamu balik."Biasanya dia akan merasa terganggu dengan adanya anak-anak yang berisik tapi dia tidak merasa seperti itu pada Matheo."Baiklah kalau begitu aku akan meneleponmu jika kau tidak keberatan dengan itu!" Matheo mengulurkan tangannya mengajak Leo krmbali berjabat tangan menyetujui idenya.Leo tertawa sambil menyambut uluran tangan bocah itu. Entah mengapa dalam hatinya ia merasa sangat senang menghabiskan waktu bersama Matheo.Matheo memandang kembali kartu nama itu dan menaruh kontaknya di ponselnya. Ia lalu memandang Rebecca dengan lembut."Aku akan senang sekali kalau mom bisa berpacaran dengan pria baik i
"Tuan anda sangat tampan, apa anda sudah memiliki kekasih?" Matheo memperhatikan kenalan barunya itu, pria yang sangat tinggi dan tampan. tubuhnya bagus dan kokoh. Belum lagi pria itu sangat baik dan ramah terhadapnya.Leo tertawa anak kecil itu menanyakan apa ia memiliki kekasih, untuk apa ia perlu bertanya padanya."Kenapa? Apa ada seseorang yang ingin kau kenalkan padaku nak?" tanya Leo sambil tersenyum tipis."Tentu ada jika anda berminat berkenalan." jawab Matheo dengan cepat.Matheo memperhatikan jas yang dipakai pria itu dan jam tangannya terlihat sangat mahal dan pas di badan pria itu. Menyebabkan penampilan pria itu sangat sempurna dan tampak mahal.Leo tertawa, ia lalu mengelus rambut anak laki-laki itu."Itu bisa kamu lakukan nanti, mengenalkanku dengan wanita cantik dan baik tapi sekarang lebih baik kita mencari ibumu dulu. Mungkin sekarang dia sudah sangat khawatir kepadamu."Matheo mengangguk lalu berjalan bersama Leo, mencari ibunya di sekitar lobi. Namun ia tidak nelih
"Apakah itu tuan Leonardo Davis?" seorang wanita bergaun hitam berbelahan dada terbuka menatap penuh minat ke arah Leo yang sedang melintas di depannya."Ya betul itu tuan Leo, semakin tampan dan gagah saja setiap harinya. Tapi lihat siapa itu yang berada di sisinya? Pasti nona Abigail Burke!" wanita muda lainnya yang duduk bersama wanita bergaun hitam ikut memandang dan menimpali kata-katanya."Betul itu Abigail, gadis yang selalu berlagak seperti istri tuan Leo. Betapa menyebalkan! Lihat betapa mesranya dia menggandeng tangan tuan Leo. Aku benci tingkahnya yang seperti memiliki tuan Leo sepenuhnya padahal dia bukan siapa-siapa tuan Leo!" wanita ketiga yang duduk bersama itu menatap penuh iri ke arah Abigail.Pembicaraan ketiga wanita di restoran yang didatangi Leo dan Abigail terdengar samar di telinga Abigail dan membuat gadis itu semakin mengencangkan rangkulannya di lengan Leo."Dasar wanita-wanita yang iri! Lihat aku Abigail, satu-satunya wa