Terkadang bercengkrama dengan sesama dapat mengurangi baban yang di pikul
Dan terkadang membuat kita mengerti kalau hidup tak selamanya berjalan lancar
~~~
Kedebug
Gubrak
Dug
Prang
"ANJIIIIIR SAKIIIIIIT." Natan, anak itu dengan tidak elit jatuh akibat tidak melihat jalan. Kepalanya menyongsor ke depan dengan kaki yang hampir saja di atas. Seperti sedang berdiri dengan kepala.
"AHAHAHAHA. ANJIR LAWAK SUMPAH."
"HIBURAN NAT. HAHAHAHA."
"ANJIR SAKIT PERUT GUEEEE."
"WAI NAT SALTO LOO. AHAHAHA."
"MAUNYA GUE VIDIOIN TADII. AHAHAHAHA."
"KOK BISA JATUH SIH? GUE GA LIHAAT."
"AWALNYA DIA KESANDUNG AHAHAHAHA GA TAHAN GUE"
"WOI KENAPA NII"
"TE-TERUS KAKINYA TEPELETOK. AHAHAHAHA."
Berbagi itu indahDengan berbagi kita dapat merasakan apa yang mereka rasakanDan dengan begitu kita akan mengerti artinya kehidupan~~~Seperti yang di rembukkan kemaren di markas, sekarang mereka telah sampai ke tempat yang di tuju. Panti Asuhan Adhitamana adalah Panti Asuhan yang dipilih.Queen turun dari mobil di susul dengan Galaxy sebagai pengendara. Senyuman tak henti hentinya menghiasi wajah cantiknya. Bahagia. Itu yang ia rasakan. Melihat anak anak yang imut imut dan cantik juga ganteng itu berlarian di halaman panti yang tidak terlalu besar itu semakin mengembangkan senyuman Queen.Mereka bermain tanpa beban meskipun beban yang mereka pikul pasti sangat banyak. Tidak ada orang tua, tumbuh tanpa kasih sayang orang tua, tempat tinggal yang pastinya tak senyaman dirinya. Queen bersyukur dengan hidupnya. Ya, dia harus bersyukur. Karna masih banyak ornag di luar sana yang hidupnya lebih buruk da
Jangan insecure karna semua orang cantik dengan caranya sendiriDan jangan pernah membanding bandingkan diri kita dengan orang lainKarna kita yaa kitaDia yaa diaTak akan pernah sama~~~"Gal, Jordhan kenapa bisa takut sama orang gitu kali? Emang dia kenapa?" tanya Queen setelah sampai di dalam mobil, ia menghadapkan badannya ke arah Galaxy.Teman teman yang lain sudah pulang karena acaranya sudah selesai. Mereka juga sudah membersihkan panti sampai benar benar bersih tanpa ada yang bersisa dan tanpa memberatkan ibu panti."Kata Ibu panti dulu dia itu gak kaya gitu. Dia kaya gue Queen. Dulu dia ceria kaya gue. Dulu dia sering main ke panti karna rumahnya dekat. Terus waktu itu keluarganya kecelakaan, dan dia ada di dalam kecelakaan itu tapi keluarganya semua meninggal, cuma dia yang selamat. Dan saat itu juga dia di urus sama Ibu panti dan dia jadi dingin. Takut sama orang orang. Dia
Bahagia itu hanya sementaraYakinlah bahwa hidup tak selamanya bahagiaSedih pasti menghampiriKarna jika dalam hidup tidak ada kesedihanMaka bukan hidup namanya~~~"Mana sih ni." Natan mengacak acak lemari lalu membuang barang yang ia temui kebelakang."Aduh sakit tolol." Alga mengusap kepalanya yang terkena lemparan benda dari Natan."Maap," ucapnya singkat tanpa memandang Alga."Maaf lo ga balikin kesehatan kepala gue. Ngapain sih lo Nat? Udah berantakan ni kamar Galaxy," ujar Alga sedikit keras. Gimana gak keras, Natan terlalu fokus dengan kerjanya dan TV Galaxy di setelnya dengan volume besar. Buat sakit telinga tapi, mau di kecilin mager ambil remot. Mau di matiin juga pake remot, jadinya ya mereka nyumbat telinga pake airpods aja."Ini mau cari buku gambar," balas Natan masih sibuk mengob
Karna yang selalu hadir tak akan selamanya hadirKarena yang selalu bersama tak akan selamanya bersamaKarna yang selalu bahagia tak akan selamanya bahagiaBumi itu berputarBegitu juga kehidupan~~~Queen dari tadi mondar mandir di depan pintu ruangan operasi. Tak henti hentinya ia memanjatkan doa untuk Galaxy. Air matanya juga tak henti hentinya turun dari matanya."Queen lo duduk dulu deh, capek nanti," ucap Alga, ia menuntun Queen untuk duduk di kursi tunggu. Mengelus lengan Queen untuk sedikit menenangkannya. Alga jangan modus jadi orang, mentang mentang pawangnya lagi gak ada di samping Queen main pegang pegang aja. kalau Galaxy lihat pasti habis."Queen." Teriakan itu memenuhi koridor rumah sakit. Langkah kaki yang besar itu juga terasa semakin mendekati mereka. Queen menoleh dan langsung mendapat pelukan. Itu Stella, Acha dan Tasya."Maafin kami, maafin kami
Sebelum memandang seseorangLihatlah diri kita terlebih dahuluBisa jadi diri kita lebih buruk darinya~~~Gladys. Cewek itu bolos dari kelasnya. Ia menyelinap keluar dari sekolah menuju rumah sakit untuk menjenguk Galaxy. Kaki jenjangnya melangkah cepat menuju ruang inap Galaxy dan duduk di bangku sebelah brankar.Kosong. Untung aja, kalau engga, sahabat sahabat Galaxy pasti sangat memekakkan telinganya karna kata kata yang keluar dari mulutnya. Entahlah, Glad gak peduli juga dengan kata kata itu.Rintihan dari orang di depannya membuat Glad fokus pada orang di depannya. Galaxy, dia sudah sadar dengan memegang kepalanya."Galaxy, lo sadar?" tanyanya histeris."Gue panggil dokter dulu," lanjutnya. Ia berdiri dari kursi lalu melangkah ke luar.
Aku kira kisah ini akan berjalan baik baik sajaTapi ternyata itu hanyalah khayalan yang akan tergantikan dengan kenyataan~~~"Lo siapa?" Pertanyaan dari Galaxy itu membuat Queen mengerutkan keningnya."Gue Queen Gal," ucapnya lagi. Mengapa Galaxy tidak mengenalnya?"Gue gak kenal sama lo." Perkataan itu membuat Queen sakit hati. Dingin, tajam dan menusuk. Satu bulir bening jatuh dari mata indahnya."Lo ga kenal sama gue?" lirihnya menatap Galaxy tidak percaya. Galaxy menatapnya tajam."Gue gak kenal sama lo," ucapnya lagi.Queen menggeleng. "Enggak, lo bohong. Lo pasti mau surprise kan gue kan? Iya kan Gal?" Queen berusaha mengambil tangan Galaxy tapi Galaxy menepisnya kasar."Jangan pegang gue. Gue gak sudi." Dingin dan datar. Suara itu kembali muncul lagi untuk Queen. Quee
Ini kisah kamiAku yang keras kepala dan dia yang berhati muliaAku yang selalu menyakiti dan dia yang selalu menyayangiAku yang terlalu sangar dan dia yang terlalu sabar~~~"GALAXY GANTENG BANGEEET.""UDAH SEKOLAH DIA?""LO GAK NAMPAK APA KEGANTENGAN DIA?""SANTAI BOS, JANGAN NGEGAS.""PACAR GUE UDAH SEMBUH.""GANTENGNYAA IMAM GUE.""ALGA GANTENG JUGA TUUU.""NATAAAAAN.""COBA AJA GERLAN JOMBLO, PASTI UDAH GUE EMBAT TU.""VIAAAAN, GUE SUKA GAYA LOOO."Sorakan sorakan itu memenuhi indra pendengaran Queen. Ia menoleh ke parkiran, Galaxy dan teman temannya baru saja turun dari motornya. Dengan kecepatan penuh, Queen berlari ke arah Galaxy dan menerobos kerumunan siswa siswi itu.Galaxy sudah sekolah mulai ha
Ingin berteriak sekuat tenagaIngin menangis sekencang kencangnyaIngin menghindar namun tak bisaSaat semua tak lagi seperti dulu~~~"Gal, langsung bawa ke mobil gue aja," teriak Stella saat melihat Galaxy ingin berbelok ke arah UKS. Galaxy hanya mengikuti Stella dan meletakkan Queen di dalam mobil Stella.Dengan tergesa gesa, Stella melajukan mobilnya meninggalkan SMA Cakrawala meninggalkan Galaxy yang sedang terdiam menatap mobil itu dengan tatapan yang sulit di artikan."Gal," pnggil orang di sebelahnya yang langsung memegang tangannya. Galaxy menoleh. Glad. Cewek itu sedang memegang tangannya manja. Galaxy tak berniat membalas sapaan Glad. Ia juga tak berniat menolak tangan Glad."Gal, ikut aku duduk ke sana yok." Glad menarik tangan Galaxy lalu menuntunnya duduk di kursi yang ada di dekat sana."Aku mau bicara sesuatu sama kamu." Glad menghadapk