Jika takdir akhirnya menginginkan kita bersatu
Maka sejauh apapun kita terpisah
Seberat apapun rintangan yang kita lalui
Jika kamu untuk aku dan aku untuk kamu
Maka kita akan bersatu kembali
percayalah
~~~
Galaxy jadi menghentikan langkahnya lalu kembali ke tempatnya.
"Tapi ni yaa, gue gak ngerti kenapa Queen bisa ada pelindung gitu, sekali tiga lagi. Mereka kaya ga biarin Queen pergi sendirian."
"Nah iya, gue juga ga tau. Kalau misalkan mereka bertiga gak ada, pasti udah kelar ni rencana."
"Tapi sebenarnya Glad, lo tu bisa tinggal rebut Galaxy, terus Ar, lo kan udah pisahin Galaxy sama Queen dari kemaren, harusnya lo tu lebih dekat gitu, kan icak icaknya Queen pacar lo. Jadi lo ajak makan kek, ajak kantin sama kek. Ya kaya pacar lah buat Queennya. Ni engga, malah gak di peduliin, yaa Galaxy gak terlalu percaya jadinya."
"It
Senyumannya menunjukkan bahwa dia baik baik sajaTawanya membuktikan bahwa ia tidak ada masalahDan bahagianya memperlihatkan bahwa ia tidak pernah bersedihTapi di balik itu semuaAda kesedihan yang ia sembunyikanAda rahasia yang ia pendamAda air mata yang ia tutupiIa menyembunyikannya dari semua orang agar tidak ada yang mengkhawatirkan dirinya~~~"SAHIRAAAA AWAAAAAS." Sahira terdorong ke trotoar karna Queen berhasil menyelamatkannya."QUEEEEN.""QUEEEEN."Mobil itu menabrak Queen membuat ia terpelanting jauh. Kepalanya terbentur aspal membuat darahnya bercucuran di mana mana.Galaxy langsung berlari menghampiri Queen. Begitu juga Stella, Acha, dan Tasya, mereka keluar dari mobil dan langsung menghampiri Queen yang sudah terkapar
Hatinya selembut saljuParasnya secantik bidadariDan sifatnya sebaik malaikatIa adalah malaikat tak bersayap yang selalu terlihat bahagia~~~Dengan cepat Ken berlari memasuki rumah sakit dan langsung menghampiri Stella, Tasya, dan Acha yang sedang duduk di bangku tunggu. Mereka tidak henti hentinya memanjatkan doa untuk keselamatan sahabatnya."Gimana keadaan Queen?" tanya Ken, mukanya terlihat khawatir. Acha tidak tahan, dia tidak tahan, sungguh. Ia langsung memeluk Ken erat dan menangis dalam pelukan cowok itu."Queen kenapa?" tanya Ken dengan suara yang ia tahan agar tidak bergetar."Queen kritis Ken. Queen kita kritis," ucap Acha menangis histeris. Ken memeluk Acha erat. ia meletakkan kepalanya di atas kepala Acha."Queen kita pasti selamat. Dia kuat. Dia bisa lewati itu semua. Percaya sama gue."
Ini bukan kemauannyaIni bukan kemauankuTapi ini adalah kemauan takdirTakdir yang membuat alur tidak pernah berpihak padanya~~~“WOI GAL, BANGUN WOII,” Gerlan menepuk nepuk pipi Galaxy yang tertidur di kursi tunggu. Galaxy mengerjab ngerjablan matanya lalu menoleh ke samping.“Mimpi apa lo sampai ngigau parah?” tanya Gerlan membuat Galaxy tersadar. Ia melihat pintu ruang operasi masih tertutup.“Queen gimana? Kenapa gue bisa ketiduran? Queen baik baik aja kan? Dia masih hidup kan?” tanya Galaxy bertubi tubi.Gerlan menepuk pundak Galaxy. “Santai bro, tanyanya satu satu,” ujar Gerlan santai.“Queen masih hidup kan Ger? Ger, jawab gue Ger, Queen masih hidup kan?” tanya Galaxy dengan muka cemasnya.Gerlan menyeritkan keningnya heran. “Yang bilang Queen mati siapa?&rd
Karna kalau dia memang sayang gak mungkin pergi meninggalkan tanpa alasan yang masuk akal~~~"Woi bos, menung aje lo, kenape sih?" Gerlan menepuk pundak Galaxy membuat Galaxy tersadar dari lamunannya. Ia duduk di sebelah Galaxy."Tah iya ni si Pake. Pasti mikirin Queen ni yees." Natan menyaut. Oh iya, pake itu singkatan dari Pak Ketua, dan Natan manggil Galaxy dengan sebutan itu."Hmm." Galaxy berdeham singkat tanpa memandang Natan."Ngomong ngomong ni ya. Arya kok gak nampak dari lama? Mana dia? Udah bubarin Argelix?" tanya Alga, ucapannya serius membuat semua anggota Resvagos yang berada di markas itu menoleh padanya.Mereka sekarang sedang berkumpul di markas utama, agenda mingguan. Biasalah. Resvagos punya cerita. Biasanya sih di namakan the Resvagos time."Iya juga yaa, gue kok baru nyadar yaa?" Natan berucap serius sambil mengangguk anggukkan ke
Menjadikan dia menjadi satu satunya orang yang paling berharga tidak semudah yang di pikirkan, pasti banyak tantangan dan rintangannya~~~"Woi Ga, angkat lah hp lo. Bising banget," ucap Natan yang sedang menonton serial kesukaannya upin ipin di markas Resvagos yang berada di SMA Cakrawala, tapi tidak markas inti, melainkan warung Mang Ujang yang di sulap menjadi markas anak Resvagos.Natan itu tidak boleh terlewat satu detikpun serial upin ipin. Dia sangat suka sekali dengan upin ipin. Kamarnya upin ipin, alas kasur, buku, mainan, semuanya upin ipin, sampai sampai tas sekolah juga upin ipin, tapi Alga tu gak suka, jadi dia belikan Natan tas hitam biar kaya cowok sejati. Kan gak mantap anak Resvagos tasnya upin ipin.Dan alasan memilih warung itu karena makanannya yang enak enak dan murah murah yang sangat cocok untuk orang yang kanker alias kantong kering seperti Natan. Wkwkwk canda Natan. Jan marah. 
Karna nyatanya sesuatu yang sudah di jalani tidak dapat di ulang kembali~~~"Makan ya Queen." Stella menyodorkan sendok berisi bubur yang pastinya dari rumah sakit itu. Udah gak enak, gak ada rasa, pastinya hambar dong. Ya kalau sakit kan gak selera makan, tambah gak enak makannya soalnya pahit. Yaudah sakit terus jadinya. Harusnya si ya, orang sakit itu di kasih makanan yang enak enak biar cepat sembuh gak si? Tapi tetap aja ya, indra pengecap kita pahit juga si.Queen menggeleng dan menolak sendok itu. "Ga mau Stella, pahit," tolaknya lalu menghadap ke arah lain."Queen, kalau lo gini terus kapan sembuhnya sih? Ayo dong, lima sendok jadilah ya." Stella kembali membujuk Queen yang tidak mau makan itu. Memang payah si bujuk orang sakit makan. Payah banget malah. Soalnya mereka gak ada selera makan, udah pahit lagi. Minum air putih aja pahit. Kaya bujuk anak kecil ya jadinya."Stella, gue ga l
Bumi berputarSama seperti kehidupanGa selamanya kita sedih dan ga selamanya kita bahagiaDan kuncinya hanya satuJalani dengan ikhlas~~~"Queen, lo kok gak luluh sih di gombalin Galaxy terus. Gue aja yang gak di gombalin jadi baper. Udah sejak dua minggu yang lalu lo bangun, dia selalu mepet ke lo. Selalu puji puji lo tapi gue yang baper astaga," ujar Acha yang langsung menghempaskan badannya ke kasur king size milik Queen.Queen sudah diperbolehkan pulang dan pastinya harus di jaga ketat oleh sahabat sahabatnya. Mereka tidak mau kesalahan yang sama terulang kembali ke pada Queen."Uaudah lo aja yang jadi pacarnya sana," ucap Queen agak sensi lalu masuk ke kamar mandi."Woi Cha, lo kok deket banget sih sama Ken? Ada hubungan apa nih." Tasya melempar bantal ke muka Acha membuat sang empu langsung bangun dari tidurnya. Begitu juga dengan Queen, ia langsung keluar d
Perjuangan ga akan pernah menghkhianati hasilnyaKarna setiap perjuangan pasti akan mendatangkan hasil sesuai dengan kerja keras~~~Queen kembali menatap manik mata Galaxy yang menenangkan itu lalu menunduk. "Maaf Gal, tapi gue-" Bahu Galaxy turun. Senyumannya pudar. Galaxy memang salah. Dia bodoh telah menyia nyiakan berlian seperti Queen. Akhirnya dia juga yang nyesal kan."YAH KOK DI TOLAK.""KASIAN GALAXY.""YOK GALAXY SAMA GUE.""QUEEN CANTIK BANGET BISMILLAH GALAXY.""BISMILLAH ALGA DEH GUE.""WOI ORANG BAHAS GALAXY BUKAN ALGA.""SUKA HATI GUE, ORANG GUE YANG BICARA.""YES GA JADI JADIAAN, QUEEN SAMA GUE.""NGAREP LO."Perlahan tangannya melepas genggamannya dengan tangan Queen tapi Queen tetap menggenggam tangan Galaxy. Ia melepas sal
Dia adalah orang yang selalu hadir di saat aku terjatuhDia adalah orang yang selalu mendukung di saat aku butuh sandaranDia adalah orang yang selalu membantu aku untuk kembali bangkit di saat aku sedang terjatuhDia adalah sahabatku~~~"Queen, ada yang nyariin di lorong IPA sebelah," ujar salah satu teman sekelas Queen. Queen meneritkan keningnya bingung."Siapa yang cari gue?" tanya Queen dan orang itu menggeleng tak tau. Queen mengucapak trimakasih dan berjalan ke tempat yang di sebutkan oleh cewek tadi sendiri karna teman temannya sednag ke kantin saat ini. Kaki cewek bermata coklat itu dengan ragu berjalan di lorong IPA yang tumben sekali sedang sepi itu.Lalu salah satu cewek datang membawa bunga mawar berwarna merah dam memerikannya pada Queen. "Aku," ujar cewek tadi lalu pergi dar
Apa gunanya lari dari masalah?Saat kita bersembunyi sebentar lalu keluar dengan masalah yang samaMasalah yang baru juga datang menghampiriItu akan membuat otak bekerja dua kali lebih cepat untuk menyelesaikan dua masalah sekaligus~~~"Ciee Achaaa," goda Alana dengan mencolek lengan Acha yang sedang tersipu malu."Ih apaan sih Alana," ujar Acha membekap mukanya dengan kedua tangan."Langsung tembak aja Ken, gak jaman main bunga sekarang," saut Stella pada Ken yang ada di ujung kelas.Ken baru saja memberikan bunga matahari pada Acha dan memberikannya coklat. Dengan malu Acha menerimanya dan itu sebabnya Alana menggoda Acha."Iya nih Ken, kasihan Acha di gantungin terus," sambung Queen membuat Ken menoleh padanya dengan senyuman. Ken berdiri lalu menarik tangan Acha keluar kelas.Tidak mau ketinggalan informasi, Queen, Alana, Tas
Ucapan itu hanya membutuhkan janjinyaJangan berucap jika tak bisa menepati~~~"WOII ADA ANAK BARUUU, CEWEK.""SUMPAH LO?""IYA SUMPAH.""DIMANA?""ADA TU LAGI DI RUANG GURU.""CANTIK PASTI KAN?""CANTIK BANGET LAH.""GUE TERSINGKIR JADINYA.""GUE MAU LIHAT AH.""Anak baru?" beo Stella melihat teman teman sekelasnya yang heboh di depan kelas. Stella lalu menoleh pada teman teman yang ada di depannya."Siapa?" tanya Tasya pada mereka semua. Mereka mengangkat bahunya acuh tanda tidak tau siapa anak baru itu."CEPAT DUDUK WOI, TU BU SILVI KE SINI SAMA ANAK BARUNYA.""KELAS SINI DIA?""IYAA CEPAT LAH DUDUK.""WAW BERTAMBAH CECAN SINII.""CECA
Kita dekat namun tak terikatKita saling menyayangi tapi tak memilikiKita saling cinta cuma sayang bukan siapa siapaRupanya hidup tak semudah yang di bayangkanTerkadang kita di paksa untuk menjadi dewasaMau tidak mauSiap tidak siapBisa tidak bisaKita harus menerimanyaMaju ke depan adalah pilihan terbaikDan kita harus yakin bahwa jalan yang kita pilih adalah jalan terbaikJalan yang membuat kita menjadi pribadi yang lebih baikJalan yang membuat kita bisa memulai semuanya dari awalTanpa bayangan masa lalu yang pahitWalaupun kita tau bahwa bayangan masa lalu yang pahit itu akan selalu adaTidak untuk di kenangDan tidak juga untuk di lupakanHanya saja di jadikan pembelajaran agar tidak terulang kembali
Penyesalan itu memang selalu datang di akhirKalau di awal pendaftaran namanya~~~"Lo telat Gal," jawab Ken mengalihkan pandangannya pada Galaxy. Galaxy menurunkan bahunya, mukanya terlihat kecewa."Telat kenapa?" tanyanya."Queen udah pindah Gal." Seperti kaca yang langsung pecah. Begitu juga hati Galaxy. Jadi selama ini Queen benar benar sudah pindah? Mukanya makin masam karna mendengar ucapan Ken itu."Jadi selama Queen gak ada ini dia pindah? Dari kapan dia pindah? Tapi kenapa?" tanya Galaxy lagi."Apa lo udah ingat sama dia Gal?" tanya Ken balik, Galaxy mengangguk mantap membuat Ken menepuk pundaknya."Queen sakit lagi gal. Dia udah pindah dari sebulan yang lalu malahan. Dia sedang berobat ke luar. Lo doain aja dia cepat sembuh biar dia bisa cepat balik ke sini lagi." Ken melihat muka Galaxy yang tidak semangat itu."K
Ada saatnya ketika dia ada di hadapan kita tak sukaDan saat dia hilang dari pandangan rasanya ingin mencariKarna sesuatu itu akan berharga saat sudah hilang dari hidup kita~~~"Selamat pagi Galaxy," sapa Glad yang baru saja melihat Galaxy turun dari motornya. Mereka tidak pernah berangkat dan pulang sekolah bersama, karna Galaxy tidak mau. Qntah apa yang Galaxy pikirkan, tapi dia mengacuhkan Glad yang menyapanya."Kasihan nek lampir gak di sapa balik." Natan tertawa melihat muka masam Glad. Ia mengikuti Galaxy yang berjalan saja tanpa melihatnya."Selamat pagi ratunya Galaxy,""Selamat pagi juga Galaxynya Queen,""Ini buat kamu. Aku buatin tadi malam. Tapi lihatnya di rumah aja ya.""Siap.""Yok berangkat.""Bahagia gue itu sederhana, cukup denga
Yang aku ingin kan hanya akhir yang bahagiasemoga cerita ini berakhir bahagia~~~"Queen, gue mohon sama lo. Kita pergi sekarang ya. Gue gak mau lo kenapa kenapa lagi." Stella menyatukan kedua tangannya di depan dada seperti orang yang memohon."Glad itu iblis Queen. Dia akan lakukan apapun. Dia juga bisa buat lo mati kalau bisa. Gue gak mau lo kenapa kenapa," lanjutnya.Mereka saat ini sedang berada di rumah sakit. Tadi Stella, Tasya dan Acha langsung berlari ke WC karna Queen tidak juga muncul setalah pelajaran Pak Bayu selesai. Saat merek mau masuk, Glad dan entek enteknya keluar dengan muka senangnya. Ternyata Queen sudah pingsan di WC dengan darah yang keluar dari hidungnya. Glad tidak bisa di biarin begitu aja, nanti dia akan laporkan pada BK. Ini semua juga salah Pak Bayu. Kalau saja Pak Bayu mengizinkan Stella untuk ke WC tadi, pasti tidak akan begini jadinya."Iya Queen, kami
Jangan bilang benci kalau ternyata masih peduli~~~"Galaxy gue mau bicara sama lo." Queen menggapai tangan Galaxy yang sedang berjalan santai sambil memasukkan tangannya di saku celana.Terpaksa Galaxy harus berhenti karena tangannya di tahan oleh Queen. Ia menoleh pada Queen. "Apa?!" bentaknya kesal."Lo sama sekali ga ingat gue?" Pertanyaan itu lagi, setiap hari Queen selalu menanyakan itu padanya. Dan dia sudah bosan mendengarkan pertanyaan itu."Gue udah selalu bilang sama lo, gue gak kenal sama lo apa lagi ingat. Lo ngerti bahasa gue ga sih?!" Galaxy mengepalkan tangannya, jika saja yang ada di hadapannya ini laki laki pasti dia sudah habis di tangan Galaxy. Tapi ini perempuan, Galaxy masih berusaha menahan amarahnya."Gal, gue ini pacar lo Gal, kenapa lo ga ingat sama gue?" Queen menatap manik mata Galaxy dalam, begitu juga dengan Galaxy. Tapi ada sesuatu yang Galax
Dia yang berjuang mempertahankanDan aku yang berjuang menghancurkanDan pejuang sesungguhnya adalah dia~~~"Dari mana aja kalian?" Suara berat dan dingin itu langsung memenuhi pendengaran Queen, Stella, Acha dan Tasya. Mereka langsung menoleh ke sumber suara. Mampus ketahuan."Dari mana?" beo Stella. Queen menelan ludahnya susah payah. Apa yang harus mereka katakan?"Hm dari, dari kelas," jawab Queen dengan sedikit ragu."Kenapa ke kelas? Ekskulnya di ruang musik." Kalian tau kan ketua ekskul musik itu siapa? Ya Halaxy. Dia sedang mengintropeksi keempat cewek yang baru saja datang ini.Halaxy berjalan ke arah pintu. Ia berdiri di depan Queen. Menatap Queen yang sedang menunduk. Ia mengangkat kepala Queen agar menatapnya. "Lihat mata gue," kata Galaxy membuat Queen menjadi takut, mampus lah dia. Kenapa tadi me