Beranda / Romansa / SAHABATKU MADUKU / 20 - Mangga tetangga

Share

20 - Mangga tetangga

Penulis: Pena_Receh01
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-02 04:58:02

20 - MANGGA TETANGGA

Sudah dua jam mereka berbincang, Sekar terus mewanti - wanti Nayla agar istirahat saja, tidak perlu mengurus pekerjaan rumah.  Demi kesehatan diri dan janin dalam rahimnya. 

"Oh iya, sampe lupa! ini dari Nenek suamimu." Sekar cepat merogoh tasnya untuk mengambil barang pemberian Nenek Arga lalu memberikannya kepada Nayla. 

Info ya say, Neneknya Arga --- Ibunya Aldi sedangkan almarhum Omah --- Mamanya Sekar.

Nayla menatap benda itu dengan berbinar. "Ahhhh, cantik sekali," gumam Nayla.

"Iya cantik, seperti pemiliknya. Sekarang Arga, tolong pakaikan kalung ini ke Nayla!" perintah Sekar diangguki Arga, lekas mengambil kalung di tangan Nayla dan memasangkannya.

"Kamu cantik," bisik Arga di telinga Nayla, wanita itu mendaratkan cubitan di pinggang Arga, sedangkan Afnan menahan napas saat melihat adegan mesra dihadapannya,  tanpa sadar ia mengepalkan tangannya.

"Mah, Pah, menginap di sini ya," p

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • SAHABATKU MADUKU   21 - Rasa

    21 - RASAAfnan lekas mengunci pintu kamar, lantas berjongkok akibat lututnya lemas, ia menyembunyikan wajah yang sudah berurai air mata. Tak terasa sudah lama menangis, membuat dirinya lelah dan tertidur di samping pintu. Jam makan siang telah tiba, Nayla dan Sekar sedang menyiapkan hidangan di meja makan."Mas, tolong panggilkan Mbak Afnan di kamar," pinta Nayla setelah menaruh nasi di atas meja makan.Pria itu mengangguk lalu berjalan cepat ke kamar sang istri. ia segera membuka pintu, matanya menatap kasur yang tak ada Afnan di sana. Melangkah masuk dan menemukan istrinya tergeletak di samping pintu, dia buru - buru menepuk pipi Afnan. Hatinya nyeri saat melihat mata bengkak kekasih hatinya."Eh, Mas kenapa ke sini? Bukannya kamu lagi memetikkan mangga untuk Nayla." Afnan duduk dan bersuara dengan serak khas bangun tidur."Maafkan aku," ucap Arga dengan suara parau, menangkup kedua

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • SAHABATKU MADUKU   22 - Cibiran

    22 - CIBIRANKendaraan milik Arga menebus hujan deras, ia lekas memarkirkan mobilnya. Pria itu menoleh menatap istrinya yang tertidur beberapa menit tadi, ia segera mengoyangkan kaki Afnan untuk membangunkannya."Sayang bangun, sudah sampai," tutur Arga membuat Afnan terusik dan bangun."Iya," sahut Afnan sambil mengucek matanya."Mas, di luar hujannnn, gimana dong?" tanya Nayla menyuarakan kebingungnya."Kitakan, gak bawa payung," imbuhnya lagi."Tenang saja, aku sedang chat Diana," ujar Afnan lalu terlihat dari resto seorang wanita tengah menggunakan payung biasa dan memegang payung agak besar.Setelah Diana sampai Arga langsung keluar dan meminta payung, pria itu langsung membuka pintu belakang agar kedua istrinya tidak kebasahan, mereka berjalan beriringan disusul Diana di belakang menggunakan payungnya. Bibir Nayla tak berhenti berdecak kagum, saat masuk ke restoran dengan nuasa elegan. Lampu gantung menyala menyinari r

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • SAHABATKU MADUKU   23 - Kebersamaan

    23 - KEBERSAMAANHari demi hari berlalu dengan menyenangkan, Nayla begitu senang diperhatikan oleh semuanya. Wanita itu baru terbangun dari tidurnya, efek bergadang menonton film bersama Afnan karena Arga lembur. Ia bergegas keluar kamar, menemukan Afnan tengah memasukan makanan ke kotak bekal."Pagi Mbak," sapa Nayla mengecup pipi Afnan."Pagi juga Nayla," sahutnya tersenyum lalu mengelus perut Nayla yang masih datar."Pagi sayang," sapa Afnan kepada janin di rahim Nayla."Pagi juga Bunda." Nayla menirukan suara anak kecil, membuat Afnan terkekeh."Ya sudah, sana mandi! kita mau ke kantor Mas Arga." Nayla mengangguk lalu naik ke kamar untuk melakukan ritual mandinya.Nayla telah berpakaian rapi, tak lupa menenteng tas selempang. Setelah selesai ia turun, menemukan meja makan telah ada susu ibu hamil dan nasi berserta lauk dan sayurnya. Dia mengedarkan pandangannya, mencari Afnan yang tak terlihat.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • SAHABATKU MADUKU   24 - Farhan

    24 - FARHAN"Mbak, ngapain ke mall?" tanya Nayla menyuarakan isi hatinya saat sampai tujuan.Afnan menoleh lalu tersenyum, sampai kedua matanya menyipit. "Jalan-jalan lah, masa mau kondangan," kelakar Afnan membuat Nayla mengelengkan kepala."Gak lucu ya?" tanya Afnan menggaruk kepalanya karena malu."Lucu kok," sahut Nayla melepaskan Seatbelt."Kok gak ketawa?" tanya Afnan menatap Nayla bingung.Nayla menyeringai membuat Kakak madunya bergidik ngeri, wanita itu langsung menyerang Afnan dengan gelitikannya, membuat keduanya tertawa bahagia."Ampun Nay, ampun," jeritnya berusaha menahan tangan Nayla yang hendak mengelitik pinggangnya.Suara ketukan di kaca mobil membuat keduanya menoleh, Afnan segera meminta Nayla untuk diam. Menekan tombol untuk membukanya."Maaf, Mbak. Saya kira siapa," ucap satpam, menundukan kepala saat tahu yang di dalam mobil itu pemilik mall ini."Tak apa," sahut Afnan, segera membuka pintu

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • SAHABATKU MADUKU   25 - Farhan 2

    25 - FARHAN 2"Kamu pasti bohong!" bentak Farhan menatap sinis ke arah Nayla."Apa aku pernah bohong padamu," seru Nayla tak terima, ia mulai meneteskan air mata."Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Afnan bingung, menunggu penjelasan dari Nayla."Bawa aku pulang." Bibirnya gemetar saat mengucapkan kata itu, Afnan mengangguk lalu memapah Nayla."Jangan pergi! kita belum selesai berbicara," seru Farhan mencekal tangan Nayla."Jangan sentuh adikku!" tegur Afnan menepis lengan Farhan yang memegang Nayla."Mas ayo pergi," ajak Anisa sambil mencoba memegang tangan Farhan."Jangan sentuh aku jalang!" bentak Farhan, menyikut Anisa sampai wanita itu terjatuh dan memekik sakit."Nayla tak memiliki Kakak, jangan ngada-ngada kamu!" sanggah Farhan menatap Afnan tajam.Anisa terisak melihat Farhan, tengah menginginkan mantan pacarnya dulu. Ia berusaha memiliki hati lelaki itu, tetapi tetap saja Nayla terus yang dia sebut saat berhub

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • SAHABATKU MADUKU   26 - Afnan kenapa?

    26 - AFNAN KENAPA?Nayla terdiam memandang televisi yang menunjukan FTV, dirinya bersyukur karena sudah tidak diganggu oleh Farhan. Sejak kejadian di mall dan istri terjatuh, dia tidak muncul lagi. Mungkin sedang merawat Anisa pikirnya, nama itu kembali teriang di kepala.Jenuh di rumah, karena tidak melakukan apapun. Menatap pintu belakang yang tidak pernah dia lihat, rasa penasaran hinggap di hati, akhirnya perlahan membukanya dan menatap halaman luas hanya ada pagar saja tanpa tanaman. Menyusuri perkarangan, lalu mengembangkan senyumnya"Aah, dari pada jenuh, aku beli bunga aja untuk menghias halaman ini," monolognya pada diri sendiri."Tapiiii, apa boleh aku bercocok tanam di sini," gumamnya tanpa menyadari kehadiran seseorang dibelakangnya."Ini rumahmu juga, kamu boleh melakukan apapun." Suara lembut itu mengejutkan Nayla yang membuatnya menoleh lalu mengukir senyuman saat mengetahui siapa dia."Apa benar Mbak, Mas Arga gak mara

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-03
  • SAHABATKU MADUKU   27 - Terkabul

    27 - TERKABULNayla menunggu di luar saat Afnan tengah di periksa oleh dokter, rumah sakit milik keluarga suaminya membuat Afnan lekas ditangani. Sedangkan Arga baru saja sampai, memeluk istri keduanya yang tengah terisak berjongkok di dekat pintu."Tenanglah, Afnan pasti baik-baik saja," tutur Arga mengecup puncuk kepala yang terbalut kerudung.Tak lama Arga mengucapkan itu, Dokter membuka pintu tak lupa memberikan salam kepada Arga yang sudah berdiri, karena Nayla langsung bangkit saat mendengar suara pintu terbuka."Assalamualaikum, Tuan," sapa dokter muda yang kira-kira berusia dua puluh delapan tahun."Walaikumsalam, Nadia," sahut Arga datar."Saya punya kabar baik, Tuan." Nadia mengembangkan senyuman di bibirnya."Nyonya Afnan, tengah hamil lima minggu." Setelah mengucapkan itu, Arga langsung mematung lalu bersujud syukur."Terimakasih ya Allah, telah mengabulkan doa istriku," ungkap Arga lalu bangkit, melangkah mengham

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-03
  • SAHABATKU MADUKU   28 - Rencana Farhan

    28 - RENCANA FARHANFarhan melempar berkas itu ke lantai, menggeram kesal saat mengetahui jika gadisnya dimiliki oleh orang terkaya nomor satu. Dia berusaha menenangkan diri, tetapi tidak bisa. Dengan cepat menyambar kunci mobil, pulang ke rumah, tak ada satupun sapaan yang ia sahuti saat melewati semua karyawan yang berlalu lalang.Sesampai di rumah, ia terus memencet bel menunggu sang istri untuk membukanya."Buka sialan!" maki Farhan kesal.Anisa dengan tergesa-gesa membuka pintu, saat mengetahui yang memencet bel adalah suaminya."Ada apa, Mas?" tanya Anisa bingung saat mengetahui suaminya pulang dengan keadaan marah, padahal baru tadi dia berangkat kerja."Berisik bodoh!" bentak Farhan menampar pipi Anisa, lalu mendorong tubuh istrinya untuk menutup pintu."Ikut aku!" serunya menarik lengan Anisa membawanya ke kamar lalu mengunci pintu."Mas, ada apa?" tanya Anisa saat dirinya dilempar ke kasur."Diamlah b

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-03

Bab terbaru

  • SAHABATKU MADUKU   75 - Sebuah janji

    75 - Sebuah Janji "Kenapa kalian dia saja?" tanya Afnan melirik semuanya. "Eh, ayoo makan," ajak Nayla dengan suara gugup, membuat Afnan menatapnya curiga. "Nayla!" panggil Afnan membuat wanita itu mengembuskan napas lalu membalas tatapan Afnan. "Ada apa, Mbak? ayoo makan, ini enak lho," ujar Nayla merasa tatapan Afnan semakin membuatnya sesak. "Kalian sembunyiin apaan?" tanya Afnan lagi, menatap semua orang yang berada di dalam. "Ayo sayang, katanya mau makan, makanan ini," seru Arga hendak menyuapi Afnan tetapi wanita itu tolak. "Massss, jawab pertanyaanku!" Arga mengembuskan napasnya kasar, lalu bersandar di dinding. "Rahimmu diangkat, kamu tidak akan bisa hamil lagi," ucap Arga seperti petir menyambar ke diri Afnan, wanita itu diam membuat semua orang khawatir. "Apa! Kamu pasti bohong 'kan, Mas!" raung Afnan dengan matanya sudah banjir dengan air yang terus berjatuhan. "Mbak, kamu harus ikh

  • SAHABATKU MADUKU   74 - Mereka anak kita

    74 - Mereka anak kitaSenyuman terpatri di bibir Arga, saat mendapatkan telepon dari istri keduanya, bahwa Afnan sudah sadar semenjak koma. Ia melangkah dengan tergesa - gesa sambil menuntun anak - anaknya, karena Leon dan Leana ingin berjalan."Ayo Nak, kita harus cepat - cepat ke ruangan Bund, soalnya Bunda sudah bangun dari tidur panjangnya," jelas Arga berusaha agar anak - anaknya melangkah lebih cepat."Wah, Unda uda angun, Eana engen enger cuala Unda," kata Leana dengan girang sambil loncat - loncat."Iya sayang, Ayah juga rindu suara Bunda," sahut Arga dibalas anggukan oleh Leana.Setelah sampai Arga langsung membuka pintu, matanya melihat Afnan tengah makan disuapi Nayla."Mas," ucap Afnan spontan dengan mata berkaca - kaca, terlihat sorot rindu dari manik keduanya."Sayang, akhirnya kamu bangun," ucap Arga lalu melangkah bersama Leana dan Leon mendekati brankar Afnan."Mas rindu kamu," kata Arga lalu meraih

  • SAHABATKU MADUKU   73 - Nestapa terguncang

    73 - Nestapa terguncangDua tahun kemudian ...Seorang pria dengan telaten menyisir rambut istrinya, yang masih terbaring di brankar. Tubuh wanita itu kurus, surainya semakin panjang, tetapi matanya masih betah terpejam selama dua tahun ini."Sayang, kapan kamu membuka mata? aku sangat merindukanmu, anak kita juga," ucapnya pelan, sungguh ia tak sanggup rasanya, saat mendengar perkataan dokter tadi pagi."Apakah kamu tidak menyayangi kami? kenapa tertidur terlalu lama, ini sudah mau dua tahun sayang. Ayo buka matamu," pintanya lagi, lalu mengecup pipi yang tirus itu."Leana, sebentar lagi ulangtahun lho, bersama Leon, ayo bangun kita rayakan bersama," bujuknya menggenggam lengan wanita yang terpasang infus. "Tolonggggg, bangunlah. Kami sangat merindukanmu," bisiknya ditelinga sang istri."Aku salat dulu, ya. Di sini kok sambil menunggu adikmu dan anak kita," ujarnya melangkah ke toilet untuk berwudhu.***"S

  • SAHABATKU MADUKU   72 - Kecelakaan

    72 - KecelakaanNayla tengah berbincang di cafe milik sahabatnya yaitu Zahra, ia sesekali meneguk kopi dengan perlahan. Sebenarnya dia menahan sesuatu terlihat dari wajahnya yang pucat."Duh, kenapa perutku sakit dan mulas ya, pinggangku juga terasa panas," erang Nayla memegang perutnya."Mungkin kamu mau melahirkan, Nay. Ayo kita cepat - cepat ke rumah sakit," ajak Zahra ia lekas membantu sahabatnya berjalan lalu dia antar menggunakan mobilnya."Rasanya semakin sakit, Zah," rengek Nayla, ia bergerak dengan gelisah."Sabar Nay, coba kamu telepon Mbakmu, kasih tau kalau mau lahiran," perintah Zahra, Nayla mengangguk ia segera merogoh tas mencari ponselnya dan menelepon Afnan."Assalamualaikum, Mbak," ucap Nayla sambil menahan rasa sakit yang hilang timbul."Walaikumsalam, ada apa Nay? kok kamu kaya ke sakitan gitu," sahut Afnan khawatir."Sepertinya aku mau lahiran, Mbak. Aku dan Zahra sedang dalam perjalan ke rumah sakit,

  • SAHABATKU MADUKU   71 - Kebahagiaan

    71 - kebahagiaanArga menatap puas seseorang yang berada dibalik jeruji besi, ia melangkah lalu mengulas senyum saat Farhan bangkit dan mendekatinya."Lepaskan aku sialan! beraninya kau memasukanku ke sini!," maki Farhan menatap tajam Arga, membuat pria itu terkekeh."Kau pantas disana, dan siap - siap pergi ke pengadilan agar tau selama apa kau tempat ini," kelakar Arga sambil terus memegang perutnya, karena tidak kuat dengan tawanya yang tak berhenti."Aku pergi, tidak ada waktu berurusan denganmu," ucap Arga sinis lalu pergi meninggalkan Farhan yang sangat marah.***Setelah Farhan menjalani persidangan, akhirnya di dijatuhkan hukuman penjara selama sebelas tahun. Faresta tidak bisa membantu sama sekali, karena pengacara yang dibawa Anisa dan Nayla sangat hebat.Pria itu sudah dikawal oleh polisi saat mendekati Anisa yang tengah menggendong Haidar, ia mengulas senyum."Selamat kau menang, Anisa," ujar Farhan menatap Haid

  • SAHABATKU MADUKU   70 - Meminta restu

    BAB 70MEMINTA RESTUDavid berjalan ke ruangan CEO, untuk bertemu Arga. Melangkah dengan santai, lalu membuka pintu tanpa mengetuk pintu, membuat Arga yang tengah fokus kesal karena terganggu."Awas jika membawa berita tidak penting," ancam Arga menaruh berkas di meja, ia menatap kesal ke arah David yang sudah dihadapannya."Kau harus menaikan gajiku," ucap David sombong, lalu menarik kursi untuk di duduki."Cepatlah katakan! aku ingin segera menyelesaikan pekerjaanku," seru Arga."Farhan sudah ditangkap, dia sekarang di kantor polisi," kata David membuat bibir Arga melengkung membentuk senyuman."Baguslah, nanti kutranfer uangmu, sebagai hadiah," ujar Arga membuat David langsung tersenyum."Terimakasih, Bro. Sekalian kasih gue cuti dong," ucap David senang."Nanti, bantu aku mengerjakan ini semua. Baru kuberi cuti beberapa hari," seru Arga, David mengangguk semangat."Nanti aku bantu, agar cepat selesai." Dav

  • SAHABATKU MADUKU   69 - Farhan ditahan

    BAB 69FARHAN DITAHANFarhan menyeringai, dirinya sudah berada di Indonesia. Malam ini ia beristirahat ke hotel, esok pagi akan langsung ke rumah mantan mertuanya. Lekas membersihkan diri lalu merebahkan tubuh di kasur dan memejamkan mata menunggu hari besok. Bulan berganti matahari, pria itu tengah bersiap - siap."Tunggu Ayah, sayang," ucap Farhan, setelah merasa sudah rapi, ia melangkah keluar hotel lalu mengemudi bertemu Haidar."Sialan! segala pake macet," maki Farhan memukul setir.***Arga dan istri - istrinya tengah sarapan, mereka fokus ke makanan sampai Nayla berkata sesuatu."Mas," panggil Nayla membuat Arga yang tengah makan akhirnya menatapnya."Iya, ada apa? kamu ingin sesuatu?" tanya Arga bertubi - tubi membuat kedua wanitanya terkekeh."Tidak. Aku hanya ingin bertanya, seperti penjaga bertambah ya?" tanya Nayla mengeluarkan rasa penasarannya."Memang? aku tidak memperhatikannya," seru Afnan dib

  • SAHABATKU MADUKU   68 - Polisi ke rumah

    BAB 68POLISI KE RUMAHAnisa terkejut saat ada polisi yang berjaga di rumah orang tuanya, ia segera bersalaman dengan mereka lalu bertanya."Maaf, Pak. Ada apa ya?" tanya Anisa hati - hati, Atha sudah tahu jika ada polisi berarti Farhan akan pulang karena Arga tak akan melepaskan pria yang menculik istrinya."Maaf, Nyonya. Saya disini menunggu Tuan Farhan pulang untuk kami bawa ke kantor dengan laporan dia dalang penculikan istri Tuan Arga," jelas polisi itu, membuat Anisa mengangguk mengerti."Ayoo masuk dulu," tawar Anisa dibalas gelengan oleh mereka."Tidak Nyonya, saya hanya mau bilang mau mengawasi rumah Nyonya, itu saja." Polisi itu menolak tawaran Anisa."Ya sudah, saya masuk ke dalam dulu," ucap Anisa dibalas anggukan oleh beberapa polisi."Nis, aku pamit pulang ya," ucap Atha memberikan Haidar pada Anisa."Iya, makasih sudah mentraktir Haidar," kata Anisa tulus sambil mengulas senyuman."Iya, assalamualaiku

  • SAHABATKU MADUKU   67 - Kemarahan

    BAB 67Kemarahan"Aku 'kan hanya menggodamu saja, tidak serius ingin kopi pahit," ujar Atha membuat Anisa mengerucutkan bibirnya."Pokoknya kamu harus habiskan! titik." Anisa langsung bangkit saat mendengar suara tangisan Haidar, meninggalkan Atha yang terbengong melihat tingkahnya."Harusnya tadi aku tidak mengodanya," keluh Atha lalu menyeruput kopi dan mengeryit tidak suka karena pahit sekali.Anisa lekas mengambil Haidar dari box bayi, lalu menyusuinya karena anaknya sudah mulai terbiasa lagi meminum ASI membuat dirinya bahagia. Sehabis itu ia membawa Haidar keluar, melihat Atha yang tengah memainkan ponsel-nya dan kopi sudah habis hanya tinggal ampasnya saja."Kopinya sudah habis?" tanya Anisa membuat Atha menoleh."Sudah, demi dirimu," sahut Atha bangkit lalu mengambil Haidar dari gendongannya."Dih, kamu yang pingin," ketus Anisa lalu mendaratkan bokongnya di sofa dan memakan cemilan."Hmmm." Atha hanya menyah

DMCA.com Protection Status