Share

Bahu Bersandar

“Kamu kalau ada keperluan lain, boleh pulang, Jendra. Yudith sudah sadar dan sedang istirahat di kamarnya sama mama.” Galuh menghampiri Rajendra yang baru membersihkan diri dan berganti pakaian dengan yang ia bawa di mobilnya.

“Aku sudah membatalkan semua janji kerja, aku akan di sini sampai tahlilan nanti malam untuk bantu apa saja. Keluarga kalian lebih banyak perempuan kan? siapa tahu butuh tambahan tenaga laki-laki. Tidak menerima tahu luar dulu kan?” Rajendra menelisik ruangan mereka berada, kursi-kursi besar masih berantakan di tepi-tepi dinding.

“Enggak akan terima tamu luar di rumah ini, kami tidak ingin Yudith mendapat tatap duka cita saat ia sedang terpuruk. Hanya akan ada kita-kita dan tetangga sebelah rumah, itu juga hanya kami undang untuk tahlilan saja. Mereka sepakat hanya ikut memakamkan tadi dan tidak akan datang ke sini setelahnya. Semua sudah papa urus, kamu bantu aku saja berarti pindah-pindahkan meja kursi. Yang perem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status