Share

Ternyata bukan mimpi

"Rin, kalau seandainya saya melamar kamu apa kamu mau?" tanya Rizki yang membuat Rina seketika terdiam, rasanya seperti ia salah pendengaran.

"Apa om? om bilang apa?"

"Kalau seandainya saya melamar kamu apa kamu mau?" ucap Rizki kedua kalinya, yang kini membuat Rina tertawa terbahak bahak.

"Kok malah ketawa?"

"Iya mau lah om, ya kali ngga mau," celetuk Rina yang membuat Rizki tertegun.

"Yakin? saya duda loh usia saya empat puluh lima tahun, kamu yakin mau?"

"Biar pun duda yang penting ganteng, bukan kah usia itu cuma angka? jadi ngga masalah lah," jawab Rina tanpa berfikir.

"Yasudah saya akan melamar kamu besok malam."

Deg!

Mendengar ucapan itu membuat ekspresi Rina seketika berubah, ia mengira Rizki hanya bercanda, tapi mengapa kali ini ia serius?

"Apa? om mau ngelamar aku?"

"Iya, katanya kamu mau. Ngga pake lama dong, buat apa lama lama kalau kamu udah didepan mata saya," jawab Rizki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status