Share

60

Author: Ria Abdullah
last update Last Updated: 2024-02-16 08:30:36

"Mati aku Bu!" Fika memberi isyarat dengan mulutnya karena dia merasa sangat ketakutan dan tegang sekali dengan keadaan tersebut. Bahkan kami tidak bisa menarik nafas dan menghelanya dengan bebas.

"Woah, ternyata ada tamu tidak diundang datang ke rumahku ya," ucap Niken dengan santai. Suara hentakan sepatunya terdengar dengan jelas di telinga kami yang perlahan semakin dekat dan dekat.

Aku merayap mengambil pisau dan tepat saat wanita itu masuk ke area dapur, aku langsung berdiri dan menyergapnya dari belakang lalu mengarahkan bagian mata pisau itu ke lehernya.

"Kau bergerak sedikit saja maka kau akan kehilangan nyawa, aku juga tidak akan segan-segan menggorok pisau ini di lehermu," ujarku.

Wanita itu bergeming, kaget mungkin syok juga.

"Apa yang kau inginkan sampai menyusup masuk ke dalam apartemenku?"

"Aku memintamu untuk mengembalikan semua dokumen yang kau curi serta maket desain yang kau ambil!"

"Auu tidak mau!"

"Jangan paksa aku untuk merampok Apa yang sebenarnya sudah jadi hak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    61

    Tak langsung tidur diri ini begitu Derry dan Vika mengantarku ke rumah. Aku langsung ke meja kerja dan membentangkan desain arsitektur itu, kemudian memeriksa memori card dan melihat video proyek secara keseluruhan. Aku berusaha memperhatikan setiap detail dan perhitungannya agar tidak ada yang berkurang atau sesuatu yang dihapus oleh Niken. Di sana ada data tentang perhitungan jumlah bahan dan material jadi aku harus mencocokkannya dengan beberapa berkas yang dipegang oleh suamiku. Aku harus pastikan tidak ada data yang diubah agar perhitungan jumlah material dan biaya yang dikeluarkan tidak berubah. Waktu berangsur menuju pukul 02.00 malam, jam dinding terdengar bergema detakannya di seluruh penjuru rumah sementara Mas Farid belum juga kembali, sementara diri ini masih bergelut dengan kertas-kertas dan desain tersebut. Dua cangkir kopi sudah tandas, kantuk tidak lagi menyerang karena aku harus memeriksa segalanya.Klik!Bunyi nada otomatis di pintu terdengar dibuka dan suara la

    Last Updated : 2024-02-16
  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    62

    Terjaga diri ini atas kicau burung yang kini bertengger di dahan pohon kelengkeng di taman samping. Sinar mentari masuk dari dinding kaca dan tepat jatuh di wajahku membuatku bangung, tanpa sadar aku tertidur di atas berkas-berkas yang kuperiksa semalam.Kurenggangkan tubuhku, meluruskan kaki dan punggung di mana tulang-tulang berderak dan aku merasakan pegal yang luar biasa. Kugerakkan kepala ke kanan dan ke kiri untuk meredakan nyeri leher karena tidur menunduk di atas meja."Selamat pagi Ma," ujar Cindi yang sudah cantik dengan setelan dan tasnya, gadisku yang memutuskan untuk berhijab itu kini magang di sebuah kantor dalam rangka memenuhi tugas kuliahnya."Pagi.""Apa mama tidur sepanjang malam di meja itu?""Ya.""Tugas apakah yang membuat Mama sampai seserius itu?""Ini masalah desain proyek yang harus segera selesai, kau tahu kan hotel bintang 5 yang sedang dibangun di Teluk Minata, Kita harus kejar pengerjaannya.""Oh, baik Ma. Oh ya Ma, aku lihat apa lagi packing ke dalam

    Last Updated : 2024-02-18
  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    63

    Sejam berlalu dan wanita itu masih saja bersiul dan menggangguku, dia bernyanyi dan menyetel musik kencang-kencang dari ponselnya, dia juga berbaring, menopangkan kakinya ke atas sandaran kursi, dan bersikap seakan kantor pribadiku adalah rumahnya."Bisa diam?" tanyaku padanya, aku merasa terganggu dan pekerjaanku tidak fokus karena dirinya."Terserah, aku tak peduli," jawabnya."Baiklah, aku sudah memberimu waktu untuk bersenang-senang selama 1 jam Jadi sekarang aku harus bertindak!" ujarku. Kutekan bel penjaga dan meminta mereka untuk datang."Ya Bu, ada apa?""Aku tidak mengerti apa yang kalian kerjakan di bawah sana sampai seseorang naik ke kantorku dan mengganggu diri ini.""Siapa yang datang?""Segera naik ke kantorku dan singkirkan wanita dari gedung kita.""Baik Bu.""Aku tidak akan tinggal diam," ucapnya sambil merogoh ponselnya, "aku akan merekam setiap perbuatan kalian pada arsitek yang telah berjasa memberikan omset besar pada perusahaan ini," ujarnya sambil mengarahkan

    Last Updated : 2024-02-18
  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    64

    Pukul 07.00 malam suamiku terlihat pulang, dia nampak lelah tegang, dan sudah tidak lagi mengenakannya jasnya, hanya mengenakan kemeja putih dan dasi serta bagian jaket luarnya ia letakkan di atas kursi ruang tamu."Mas, bagaimana?""Sudah diatasi dokter.""Ya Tuhan, aku benar-benar terkejut sekali mas.""Aku juga, aku tak menyangka," ujar Mas Farid sambil menjatuhkan dirinya di kursi, dia pijit keningnya, dan berulang kali mengeluarkan nafas lelah."Aku kaget kau tiba-tiba pulang dari luar kota. Baru pagi tadi kau pergi dan tiba-tiba saja kau kembali.""Aku merasa betul bahwa kepergianku keluar kota hanya bentuk pembuktian bahwa diri ini pecundang, aku mungkin bisa berdalih kalau aku punya bisnis atau harus menemui klien tapi meninggalkanmu menghadapi wanita itu membuatku benar-benar merasa bersalah Dan panik sendiri. Kuputuskan untuk berbalik arah di jalan tol, kemudian memerintahkan sopir untuk langsung ke kantor dan tak kusangka dia memang ada di situ. "Apa wanita itu menghubungi

    Last Updated : 2024-02-19
  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    65

    "saya yang paling bersalah dalam hal ini karena itu saya ingin minta maaf, Saya benar-benar malu pada keluarga anda dan saya merasa bersalah kepada Niken, sekali lagi maafkan saya!""Anda tidak perlu pura-pura minta maaf demi membungkam kami semua agar tidak menuntut atau bicara ke media, Kami tetap akan membongkar kebusukan Anda tuan Farid!"Saat itu suamiku terguncang mendengar perkataan ibunya Niken, melihat dia yang pucat dan gentar aku langsung menggenggam tangannya dan meminta dia untuk keluar."Bu, kami datang ke sini dengan niat baik dan aksi yang damai Kami tulus ingin datang dan menjenguk Niken, tapi, bilamana kedatangan kami mengganggu kalian semua kami minta maaf. Kami akan pergi!""Jangan terus berpura-pura, kalian tidak benar-benar menjenguk anakku ada banyak wartawan di bawah sana yang ingin meliput kalian Jadi kalian melakukannya demi membersihkan nama! Sudahlah, hentikan semua ini, kalian memang orang kaya yang munafik!""Lalu apa yang harus saya lakukan agar kalian m

    Last Updated : 2024-02-19
  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    66

    "Aku ingin kau menceraikan wanita itu sehingga aku bisa memilikimu seutuhnya Mas!""Kau yakin hanya ingin memiliki diriku tanpa ada syarat-syarat yang lainnya?" tanya suamiku pada gadis bergaun rumah sakit itu. "Ya.""Lagi pula dia pernah bilang setelah berhasil menikahi mas Farid dia akan pindah ke pinggir kota dan hidup di peternakan dia tidak akan ikut campur masalah perusahaan apalagi menuntut uang dan warisan. Benar itu Niken?" tanyaku mendesak."Apa kalian sedang bermain-main dengan putri kami?" tanya ayahnya niken dengan marah."Untuk apa putriku dinikahi lalu dia dipindahkan ke pinggiran dan diasingkan dari seluruh dunia. Kalian juga mencabut hak warisan atas dirinya? Lalu Apa untungnya dia sebagai seorang istri benarkah dia dinikahi untuk jadi istri ataukah dia hanya jadi simpanan dan babu!""Jika menurut anda pernikahan ini merugikan Niken maka tidak usah dilanjutkan Pak. Jika pihak keluarga Bapak punya keinginan maka dari pihak kami pun juga punya kesepakatan dan ketegasan

    Last Updated : 2024-02-20
  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    67

    Tanpa menyadari bahwa seluruh anggota keluarga sudah berkumpul di rumah, aku dan Mas Farid masuk dengan langkah yang lunglai, kebingungan yang ada dalam kepala kami istirahat berisik tentang bagaimana kami harus memulai segalanya untuk menjelaskan."Assalamualaikum," ujar Mas Farid."Waalaikumsalam."semua anggota keluarga berdiri menyambut kedatangan kami."Kami datang sebagai bentuk kepedulian dan kekompakan keluarga, setelah melihat betapa kejam dan meresahkannya isu-isu yang beredar di media.""Ya, orang-orang mulai mempertanyakan kredibilitas Farid sebagai Direktur. Seharusnya dia mempertahankan kehormatan dirinya demi perusahaannya, tapi masalah yang terjadi sekarang, benar-benar memalukan!" ucap seorang paman kami. "Duduklah, kami akan bicara pada kalian semua," ujar Mas Farid.Semua orang kemudian duduk,sementara aku juga duduk berdampingan dengan dia sambil saling menggenggam.Kedua anak-anak nampak tertunduk lesu di kursi mereka sambil menunggu kami akan bicara apa."Menimb

    Last Updated : 2024-02-20
  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    68

    "Apa Mbak sengaja mengatakan itu agar aku kaget?""Tidak Aku mengatakan yang sebenarnya kau bisa konfirmasikan kepada Mas Farid.""Benarkah itu Mas?"Wanita itu beralih karena Mas Farid dan bertanya padanya, lelaki yang ditanyai mengangguk membenarkan. Sontak ekspresi wanita itu merasa tidak senang dan dia langsung memicingkan matanya ketika mendelik pada diriku."Apa itu adalah kesepakatan kalian?""Rasanya tidak pantas bila kau yang baru saja akan masuk jadi keluarganya mempertanyakan tentang hak dan warisan, di mana itu adalah harta gono gini antara aku dan suamiku, yakni hasil usaha kami berdua.""Tapi ...""Tanyakan saja pendapat orang tuamu ... apa menurut mereka perbuatan yang kau lakukan sekarang adalah hal yang pantas? Tidak baik wanita yang baru akan jadi calon istri ikut campur lebih jauh terhadap masalah internal keluarga calon suaminya.""Niken sudahlah."ibunya menggenggam tangan gadis itu, sebenarnya Wanita itu sudah tidak pantas disebut gadis manusia yang sudah lebih d

    Last Updated : 2024-02-21

Latest chapter

  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    96

    Diam diam tanpa kusadari Mas Farid berusaha menyembunyikan kesedihan dan air matanya. Entah apa yang dirasakan olehnya terhadap wanita yang pernah dicintainya. Lelaki itu mungkin masih menyimpan rasa ataukah dia hanya prihatin tentang apa yang terjadi pada Niken."Mas, tidaklah kita semua menghendaki ini, tapi begitulah alur yang harus dijalani oleh Niken disebabkan oleh perbuatannya sendiri. Ayo pergi," ajakku sambil menggenggam tangan suami. "Iya, ayo pergi.""Farid!" Saat kami akan melangkahkan kaki meninggalkan pengadilan tiba-tiba suara familiar itu memanggil kami. Siapa lagi yang akan memanggil seberani itu kalau bukan ibunya Niken. Aku dan suamiku membalikkan badan lalu melihat wanita bergamis coklat itu menatap ke arah mas Farid dengan tatapan tajam dan air mata yang membasahi wajahnya."Kau puas melihat anakku terpuruk dalam kehidupannya? Kau puas melakukan ini padanya kau lupa bahwa apa yang terjadi disebabkan oleh perbuatanmu? Harusnya kau pun dihukum!""Bu, saya minta ma

  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    95

    Keesokan hari, Aku terkejut sekali karena pagi-pagi rumah kami sudah ramai, anak-anak mengumpulkan anggota keluarga inti dan mengundang beberapa orang lelaki yang tidak kukenali. Usut punya usut, ternyata mereka adalah petugas KUA dan saksi yang sudah diatur oleh Handi jauh-jauh hari sebelum mas Farid pulang ke rumah. "Papa dan mama bisa menikah hari ini.""Kok bisa? Kapan kamu mengurus berkas?""Aku mah lupa kalau aku ada direktur utama yang punya banyak staf dan mereka bisa lakukan apapun untukku?""Mengejutkan sekali," jawabku, "bahkan Mama belum menyiapkan makanan dan membersihkan rumah.""Sudah Ma, aku sudah menyiapkan segalanya jadi Mama tinggal menikah saja."Dengan dibantu oleh sepupunya dia membawa mas Farid ke ruang tamu, anggota keluarga kami duduk mengitari karpet besar sementara penghulu sudah ada di tengah tengah kami, diikuti oleh ayahku yang bertindak sebagai wali dan dua orang saksi."Kek, Saya meminta ridho dan restu agar kakek ikhlas menikahkan mama dan papa lagi

  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    94

    "Aku nggak terima ini ... kalian pasti salah tangkap," desisnya sambil melotot ke arah polisi yang memegangi kedua tangannya. "Bawa saja dia Pak," balasku sambil membenahi posisi Mas Farid di ranjangnya.*Setelah ditangkapnya wanita itu aku dan anakku beserta mas Farid hanya terdiam, kami duduk di sofa dengan segala pemikiran masing-masing. Aku merenung sambil menopang lagu sementara Handi sibuk dengan ponselnya."Jadi, tahu dari mana kalau dia pelakunya?" tanya Mas Farid."Pemuda itu mengaku dia dibayar lima belas juta untuk menabrak Papa, tadinya dia akan kabur tapi ternyata kondisi komplek perumahan ramai karena kebetulan tetangga kita sedang mengadakan syukuran kehamilan istrinya.""Jadi Niken merencanakan untuk mencelakakanku?""Iya, Pa.""Kenapa bisa begitu ya....""Karena dia tidak terima ditinggal Papa.""Astaghfirullah." Mas Farid menggumam sambil mengusap wajahnya dengan keresahan yang terlihat begitu jelas di wajahnya. "Apa yang akan kita lakukan pada wanita itu, Pa?""L

  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    93

    "Tidak Nyonya Saya tidak melakukan apapun. Saya sungguh tidak sengaja alih-alih mengerem mobil, saya malah panik dan tak sengaja menginjak pedal gas. Saya minta maaf Bu.""Apa kau mau dipenjara bertahun tahun penjara karena kelalaianmu berkendara?"Pemuda itu mendongak dan makin pucat ketakutan."Kudengar mobil itu adalah mobil sewa harian, aku juga dengar kalau kau berasal dari keluarga menengah ke bawah jadi dari manakah uang untuk menyewa mobil, apa yang kau lakukan dengan mobil, lalu sedang apa kau di komplek perumahan elit tempat tinggal para pengusaha! Apa yang kau lakukan?""Hanya jalan jalan, Bu.""Bukannya Ada petugas keamanan komplek yang akan menanyakan dan memeriksa pengunjung yang datang?""Saat itu security tidak ada, sayang iseng masuk ke perumahan karena saya dengar tempatnya sangat bagus, mewah, berkelas dan elit, tadinya saya mau bikin konten tapi ternyata saya tidak sengaja menabrak mobil suami ibu.""Jadi kau mengebut dalam berkendara sambil memegang ponsel? Maka

  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    92

    "Mas Farid!" Aku terjatuh dalam pandangan mata yang sudah gelap dan berkunang kunang, melihat lelaki itu terakhir kali digotong oleh beberapa orang membuatku langsung lemas dan kehilangan kesadaran. *"Bu ... Bu, ibu dengar Bu?" Aku mencoba mengerjakan meski kelopak mata ini terasa begitu berat.Aku mencoba mengingat kembali apa yang terjadi hingga aku tiba-tiba terkapar terbaring di kursi ruang tamu."Bu, Alhamdulillah ibu siuman," ujar Mbak Mina pembantuku."Iya, mana Bapak, Mbok?" Dalam keadaan yang masih pusing dan gemetar aku langsung bertanya tentang mas Farid."Sudah dibawa ke rumah sakit Bu.""Dibawa pakai ambulans atau mobil warga?""Mobil tetangga Bu.""Terus apa yang terjadi, Mbok." "Pengendara mobil hitamnya langsung diamankan warga dan dibawa ke kantor polisi sementara mobilnya Tuan Farid sudah dibawa ke bengkel.""Kalau begitu, saya harus bersiap untuk melihat keadaan bapaknya anak-anak saya," balasku sambil berusaha bangkit, kepalaku masih pusing tapi aku berusaha b

  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    91

    Hanya tertawa diri ini setelah memperhatikan sikap Niken yang berusaha menghalalkan segala cara untuk kembali mendapatkan mas Farid.Secara psikologi pria-pria tidak suka dengan wanita semacam itu, karena hal demikian membuat mereka risih dan tidak nyaman. Terlalu dikejar dengan obsesi yang menakutkan membuat pria jadi semakin menjauh dan kebencian di dalam diri mereka akan semakin timbul.Harusnya Niken bersikap lebih bijak dan tenang jika dia memang ingin memenangkan hati Mas Farid, dia harus menunjukkan iktikad baik dan penyesalan mendalam jika ingin mendapatkan pengampunan, lalu pelan-pelan merayu Mas Farid agar kembali ke dalam pelukannya. Sayangnya, wanita itu tidak cukup bijak memperhitungkan langkah. "Aku tidak kuasa menahan rasa geli di hatiku melihat wanita itu tiba-tiba mengaku hamil," ujarku membuka percakapan pada lelaki yang wajahnya dalam keadaan tegang. Kabar tentang kehamilan tentu saja mengguncang pikiran seorang lelaki meski dia pura-pura acuh tak acuh."Jika dia

  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    90

    Beginilah aku dan dia berdiri di depan gedung berlantai tiga, yang pernah jadi alasan perpisahan kami. Aku dan dia datang untuk kedua kalinya namun dalam konteks yang berbeda. Aku menemaninya sebagai bentuk dukungan bahwa lelaki itu masih punya orang-orang yang berdiri di dekatnya.Mengingat bagaimana dia akan menghadapi kerasnya hati Niken dan betapa nekatnya keluarga wanita itu, aku rasa ini adalah tantangan terberat di mana ia butuh teman untuk menopangkan beban tersebut. "Aku merasa trauma dan tidak nyaman hati datang ke tempat ini, aku benar-benar tidak nyaman," ujar mas Farid dengan mimik wajah sedikit khawatir dan aku bisa menangkap ketidaknyamanan yang benar-benar kentara. "Kenapa?""Dua kali aku membina keluarga dua kali juga hancur. Sungguh ini adalah tempat yang paling ingin kuhindari dalam hidupku tapi entah kenapa aku terus datang ke sini berulang kali," jawabnya mendesah."Anggap ini adalah jalan hidup yang harus sekali kita lewati Mas.""Melihat dirimu tetap ada disi

  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    89

    "Jadi, kemana sapi sapi itu?""Ada di kebun temanku. Kebetulan ayahnya punya lahan dan lahannya tidak terpakai jadi sapinya aku pindahkan ke sana.""Jadi polisi tidak mempersoalkan apapun tentangmu?""Ya, karena mereka tahu siapa Ayahku.""Jadi kau memakai reputasiku untuk melindungi dirimu?" tanya mas Farid pada anak gadis kami yang terus tersenyum-senyum dan merasa memenangkan sesuatu yang besar."Iya, berhubung papaku sangat kaya, berkuasa dan bisa membeli setengah dari kota ini. Jadi, aku menggunakan kekuasaan itu untuk bersikap sedikit sombong," jawabnya cekikikan."Ya ampun." Mas Farid hanya menepuk keningnya berkali-kali."Kalau memang sudah tidak ada masalah lagi, sebaiknya kita pulang.""Iya, Ma, ayo kita pulang.""Tapi Niken tak akan melepaskanmu sampai kau mengembalikan sapi-sapi itu ke tempatnya.""Dia tidak tahu apapun Pa, yang dia tahu aku sudah menjualnya, jadi sapi itu tidak akan kembali ke tangannya.""Tapi uangnya ada padamu?""Aku tidak mau tahu Ayah, apa yang kua

  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    88

    Selagi aku berdiri di pintu gerbang dan mendengar informasi dari penjaga yang sudah menunggu perkebunan selama 15 tahun, dari kejauhan ternyata diken dan orang tuanya menyaksikan kedatangan kami.Posisi villa yang berada di atas bukit sementara kandang hewan dan tempat pemerahan susu berada di bawahnya, membuat dia bisa leluasa melihat siapa saja yang berkunjung ke perkebunan. Aku dan dia saling menatap dari kejauhan Lalu Tak lama kemudian wanita itu mengambil motor dan melajukannya pada kami."Wanita itu datang," ujarku dalam hati. Bersamaan dengan perasaan hatiku yang mulai membuncah dengan kecemasan, di saat itu pula Mas Farid tiba di perkebunan. "Mas!""Mana Alexa!""Pak Ujang bilang, dia ditahan di Polsek.""Apa dia berhasil mengambil sapi?" tanya mantan suamiku sambil memegang kedua bahu ini."Iya, Tuan, sudah dijual subuh tadi, sesaat sebelum Nyonya Niken tiba dari rumah sakit. Tadinya non Alexa sudah mau pulang, tapi dia kedapatan oleh Nyonya Niken, mereka ribut, berdebat d

DMCA.com Protection Status