Share

29

Penulis: Ria Abdullah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-26 07:56:35

Aku terduduk merenungi akan tindakan dan keputusanku dalam beberapa hari belakangan. Ya, aku bahagia menekan dan mengolok-olok suamiku yang ketakutan tapi di sisi lain aku tidak bisa menafikan fakta bahwa aku mencoba menutup-nutupi kesalahannya, aku bermain-main dengan hukum dan seakan berusaha menutupi bukti dan memperlambat investigasi.

Bagaimanapun suamiku adalah seorang kriminal yang sudah merencanakan pembunuhan selalu berhasil menghilangkan nyawa orang yang tidak bersalah. Ini bukan tentang perselingkuhan yang menghancurkan hatiku, lagi tapi sudah masuk ke ranah hukum dan kejahatan yang serius.

Mengapakah, Mas Farid tega senekat itu demi berbahagia dengan kekasihnya, dia rela melakukan sesuatu yang akan berdampak buruk untuk dirinya sendiri juga keluarganya. Tidaklah suamiku berpikir panjang sebelum memutuskan melakukan itu.

Haruskah demi memuaskan kekesalan hatiku dan semakin membuat hidupnya terburuk, aku lalu mengarahkan dia untuk melakukan kejahatan yang lebih besar lagi, m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
hei njing, bacotan si hafsah sangat bertentangan dg akal sehat. tujuannya melindungi suaminya apa? yg waras dikitlah tokoh ceritamu. kau pikir polisi2 itu tolol sepeeti dirimu yg banyak bacot goblok di alur ceritamu.
goodnovel comment avatar
Tth Im
ko saya greget SM jalan fikiran Hafsah,sudah jelas mau dibunuh suami masih bertahan dengan dalih biar suaminya tertekan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    30

    Aku tidak bisa terus berdiam diri dan menunggu takdir yang bisa saja menyeret kepada jurang yang paling dalam. Aku harus mulai menyiapkan pengacara untuk diriku sendiri dan pengacara keluarga, siapa tahu polisi tiba-tiba menemukan bukti dan menyeret suamiku serta menjangkit diri ini yang secara tersirat pernah melindunginya.Atau ... aku pergi saja menemui keluarga korban, kemudian membangun keakraban dan memberi mereka santunan, tindakan seperti itu seakan akan menunjukkan bahwa kami merasa bersalah tapi jika nilai kompensasinya besar, maka kurasa mereka bisa sedikit meringankan tuntutannya pada suamiku. Ah, aku hampir menjambak rambutku sendiri karena merasa pusing.Kemarin, aku yang nyaris jadi korban niat jahatnya tapi sekarang aku malah membantunya untuk berlindung. Cinta itukah diriku pada suamiku ataukah aku masih benar-benar dalam koridor awal bahwa aku ingin balas dendam padanya? Aku ingin menyusahkannya Dan meletakkan kehidupannya di dalam neraka sehingga dia merasa berh

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    31 ini salah Bab!!

    Aku merasa cukup asing dengan dengan waktu demi waktu yang kujalani setelah kepergian mas Kevin. Ada sensasi aneh di malam pertama saat dia benar-benar telah memutuskan pergi dari rumah ini.Aku tak lagi melihat barang miliknya di kamar mandi alat cukur, sikat gigi, sabun dan handuk, aku juga tidak melihat lagi cangkir kesayangannya saat aku dan anak-anak makan malam di meja. Ingin kusembunyikan air mata yang hendak meleleh di pipi tapi aku tidak kuasa menahannya meski harus tetap tersenyum di hadapan Daffa dan sinta.Jujur saja, rasanya hatiku hampa, terlubangi dengan cara yang tragis. Sakit benar, karena aku belum menyiapkan mental untuk sebuah perpisahan yang terjadi dengan cepat...mendadak perasaan ini dilukai begitu saja olehnya. Sakitnya bukan hanya karena suamiku mencintai wanita lain lalu pergi. Lebih sakit, karena dia mencampakkanku begitu saja tanpa ada perlakuan dan kata-kata yang baik. Dia pergi tanpa bisa kubayangkan akan secepat itu. Meski aku menyalahkan diriku, bahwa k

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-29
  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    31. bab yang benar

    Jiwa dan kesadaranku masih mengambang saat melihat mas Farid dan Niken di Bogor lalu digelandang masuk ke dalam mobil polisi. Kejadian ini begitu cepat dan masih sulit kucerna oleh akal dan pikiranku. Aku baru bangun dan hendak menyiapkan sarapan saat tiba-tiba wanita itu datang dan berteriak lalu membuat kekacauan di hadapan anak-anakku. Ternyata polisi mengikuti suamiku, mengawasi rumah kami dan mencari seluk-beluk dan serta dengan siapa saja dia berhubungan. Saat Niken yang ceroboh berteriak histeris dan mengungkap segalanya polisi langsung masuk dan mengamankan mereka. Ah, ya Allah, ini sungguh pukulan mengejutkan untuk kami semua beserta ketiga anakku terlebih mereka yang tidak tahu apa-apa."Tunggu, tunggu dulu, Pak. Kami tidak mengerti mengapa anda menangkap Ayah kami.""Sepertinya Ayah kalian sudah menabrak seseorang dan berusaha menutupinya. Kami akan bawa dia untuk dimintai keterangannya di kantor.""Apa boleh kami mendampingi?""Boleh aja, tapi mungkin untuk sementara,

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-29
  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    32

    "Tolong jujurlah dan jangan bolak-balik keterangan anda. Mengapa anda yang begitu sibuk di jam kerja, mengebut pulang lalu menabrak seseorang dan anda tidak mengabarkan pada siapapun kalau anda sudah mengalami kecelakaan?""Ah!" Suamiku mengeluh sambil menjambak rambutnya sendiri. "Haruskah kami melakukan tes kebohongan kepada anda?""Tidak pak. Tolong pak, saya butuh pengacara saya, tolong panggil dia!""Anda jujur dengan kooperatif atau kami harus melakukan intervensi sehingga menemukan kebenaran yang mutlak?""Saya butuh pengacara saya pak polisi!""Kami akan memanggilnya tapi sebelum itu Anda harus menjawab kami!""Biar pengacara saya yang menjawab.""Kalau begitu Anda menyadari bahwa ini adalah masalah rumit! Anda tahu persis kan kalau anda bersalah?!" Ujar polisi itu sambil terus mengintimidasi. Suamiku terdiam lalu menangis, aku yang berdiri menyaksikannya dari balik pintu hanya terdiam dan menatap dengan berbagai perasaan di hatiku. Ada rasa puas karena karma begitu instan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-29
  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    33

    Tring!Saat aku dan anak-anak akan membubarkan diri dan istirahat tiba-tiba teleponku berdering. Aku menggeser layar dan memeriksa siapa yang menelpon.Tidak ada namanya "Halo siapa ini?""Bu, saya petugas keamanan di kantornya Pak Farid. Saya orang yang ibu suruh untuk mengirimkan mobil ke luar kota.""Iya, ada apa?""Polisi banyak bertanya tentang mobil itu kepada saya. Mereka bertanya tentang keterlibatan Anda, tapi untungnya, Saya tidak beritahu kalau Anda yang menyuruh."Seketika hatiku lega."Lalu Apa yang akan Anda katakan besok?""Saya tidak akan melibatkan ibu tapi saya mohon bantuan untuk melindungi keluarga saya.""Kenapa tiba-tiba Bapak, menelpon saya dan mengatakan itu. Apakah Anda percaya saya akan membantu Anda, Pak." "Saya lihat apa yang ibu lihat di lokasi proyek, menurut saya apa yang terjadi tidaklah adil untuk ibu dan anak-anak ibu, makanya saya berpihak.""Jadi anda tahu bahwa bos anda berselingkuh.""Ya, dan karena saya tidak menyetujui perbuatan itu saya ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-29
  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    34

    Seminggu kemudian.Entah keputusan apa yang dibuat oleh suamiku dan rekan kerjanya, partner bisnis yang telah bahu membahu bersamanya untuk membangun perusahaan itu. Entah apa yang sudah mereka sepakati, hingga akhirnya pihak perusahaan setuju untuk menjamin suamiku. Kabarnya mereka membayar kompensasi 2 miliar untuk keluarga korban, hingga mereka mencabut tuntutan dan membebaskan Mas Farid, lalu secara mengejutkan lelaki itu berhasil pulang ke rumah.Di ambang pintu saat kedatangannya, kami semua tercengang. Tadinya, aku pikir dia akan membusuk di penjara tapi dengan cepat dia meloloskan dirinya. Sebenarnya aku tidak perlu heran, lelaki itu sangat pandai berbisnis dan berdiplomasi, dia lihai bernegosiasi dan membuat kesepakatan, serta licik menciptakan argumen-argumen sehingga terlihat tidak bersalah. Pengacara yang dia bayar pun adalah pengacara hebat yang pandai memutarbalikkan fakta.Ya, Aku seharusnya tidak perlu heran dengan lelaki itu. Dia tidak akan sanggup bertahan sukses s

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-01
  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    35

    Sehari setelah pulang Suamiku kembali beraktivitas ke perusahaannya. Pagi-pagi aku sudah memberinya sarapan dan kopi lalu membantunya menggunakan jas. Lelaki itu menatap dirinya sendiri yang sudah tampan dan memakai dasi dari pantulan cermin. Aku dipeluknya, kemudian kami berdua menghadap ke cermin dalam posisi dia masih memeluk pinggangku dan meletakkan kepalanya di bahu kiriku."Lihatlah kau dan aku sangat serasi. Aku tidak akan setampan ini jika kau tidak mendandani, Aku tidak akan sesukses sekarang tanpa kau menyokongku.""Lalu kenapa kau khianati aku?""Aku tidak akan menghianatimu, aku akan berikan bagian perusahaan yang kau minta. Aku akan berikan posisi strategis untuk Handi anak kita serta mengamankan karir untuk Alexa dan Cindy.""Alexa dan Cindy tidak tertarik bekerja di perusahaan pembangunan.""Tapi aku sudah menjamin biaya mereka untuk kuliah dan mengejar cita-citanya, termasuk tunjangan untuk beberapa tahun ke depan." Dia berbisik ke telingaku."Aku senang kau menjami

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-01
  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    36

    "Jadi, kau sebenarnya tidak pernah mencintaiku?""Pernah tapi perlahan rasa itu mulai menghilang," jawabnya dengan senyum yang santai sementara Air mata ini sudah tidak tertahan lagi untuk jatuh dari kelopak mata. "Hanya karena kedatangan wanita yang belum kau kenal lama, kau langsung ingin mencampakkan keluarga dan wanita yang sudah berjuang menyokongmu?""Kau jangan terus-menerus menyebutkan jasamu sehingga aku merasa tidak enak dan malu. Aku berusaha bertahan selama 20 tahun dan setiap hari membahagiakanmu dengan sikap penuh cinta dan kemesraan Apa kau tidak pernah merasa cukup dengan itu?!""Dicintai dan disayangi suami adalah anugerah terindah yang seorang wanita pun tidak ingin hilang dari kehidupannya. Seorang Istri pasti bahagia hidup dengan semua berkah itu, kenapa kau menipuku, kenapa kau tega?""Aku berusaha menyayangimu dengan jujur dan setulus mungkin, tapi semakin aku berusaha semakin pula aku muak dengan diriku sendiri, aku bosan, Hafsah.""Hanya karena kau menemukan w

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-02

Bab terbaru

  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    96

    Diam diam tanpa kusadari Mas Farid berusaha menyembunyikan kesedihan dan air matanya. Entah apa yang dirasakan olehnya terhadap wanita yang pernah dicintainya. Lelaki itu mungkin masih menyimpan rasa ataukah dia hanya prihatin tentang apa yang terjadi pada Niken."Mas, tidaklah kita semua menghendaki ini, tapi begitulah alur yang harus dijalani oleh Niken disebabkan oleh perbuatannya sendiri. Ayo pergi," ajakku sambil menggenggam tangan suami. "Iya, ayo pergi.""Farid!" Saat kami akan melangkahkan kaki meninggalkan pengadilan tiba-tiba suara familiar itu memanggil kami. Siapa lagi yang akan memanggil seberani itu kalau bukan ibunya Niken. Aku dan suamiku membalikkan badan lalu melihat wanita bergamis coklat itu menatap ke arah mas Farid dengan tatapan tajam dan air mata yang membasahi wajahnya."Kau puas melihat anakku terpuruk dalam kehidupannya? Kau puas melakukan ini padanya kau lupa bahwa apa yang terjadi disebabkan oleh perbuatanmu? Harusnya kau pun dihukum!""Bu, saya minta ma

  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    95

    Keesokan hari, Aku terkejut sekali karena pagi-pagi rumah kami sudah ramai, anak-anak mengumpulkan anggota keluarga inti dan mengundang beberapa orang lelaki yang tidak kukenali. Usut punya usut, ternyata mereka adalah petugas KUA dan saksi yang sudah diatur oleh Handi jauh-jauh hari sebelum mas Farid pulang ke rumah. "Papa dan mama bisa menikah hari ini.""Kok bisa? Kapan kamu mengurus berkas?""Aku mah lupa kalau aku ada direktur utama yang punya banyak staf dan mereka bisa lakukan apapun untukku?""Mengejutkan sekali," jawabku, "bahkan Mama belum menyiapkan makanan dan membersihkan rumah.""Sudah Ma, aku sudah menyiapkan segalanya jadi Mama tinggal menikah saja."Dengan dibantu oleh sepupunya dia membawa mas Farid ke ruang tamu, anggota keluarga kami duduk mengitari karpet besar sementara penghulu sudah ada di tengah tengah kami, diikuti oleh ayahku yang bertindak sebagai wali dan dua orang saksi."Kek, Saya meminta ridho dan restu agar kakek ikhlas menikahkan mama dan papa lagi

  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    94

    "Aku nggak terima ini ... kalian pasti salah tangkap," desisnya sambil melotot ke arah polisi yang memegangi kedua tangannya. "Bawa saja dia Pak," balasku sambil membenahi posisi Mas Farid di ranjangnya.*Setelah ditangkapnya wanita itu aku dan anakku beserta mas Farid hanya terdiam, kami duduk di sofa dengan segala pemikiran masing-masing. Aku merenung sambil menopang lagu sementara Handi sibuk dengan ponselnya."Jadi, tahu dari mana kalau dia pelakunya?" tanya Mas Farid."Pemuda itu mengaku dia dibayar lima belas juta untuk menabrak Papa, tadinya dia akan kabur tapi ternyata kondisi komplek perumahan ramai karena kebetulan tetangga kita sedang mengadakan syukuran kehamilan istrinya.""Jadi Niken merencanakan untuk mencelakakanku?""Iya, Pa.""Kenapa bisa begitu ya....""Karena dia tidak terima ditinggal Papa.""Astaghfirullah." Mas Farid menggumam sambil mengusap wajahnya dengan keresahan yang terlihat begitu jelas di wajahnya. "Apa yang akan kita lakukan pada wanita itu, Pa?""L

  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    93

    "Tidak Nyonya Saya tidak melakukan apapun. Saya sungguh tidak sengaja alih-alih mengerem mobil, saya malah panik dan tak sengaja menginjak pedal gas. Saya minta maaf Bu.""Apa kau mau dipenjara bertahun tahun penjara karena kelalaianmu berkendara?"Pemuda itu mendongak dan makin pucat ketakutan."Kudengar mobil itu adalah mobil sewa harian, aku juga dengar kalau kau berasal dari keluarga menengah ke bawah jadi dari manakah uang untuk menyewa mobil, apa yang kau lakukan dengan mobil, lalu sedang apa kau di komplek perumahan elit tempat tinggal para pengusaha! Apa yang kau lakukan?""Hanya jalan jalan, Bu.""Bukannya Ada petugas keamanan komplek yang akan menanyakan dan memeriksa pengunjung yang datang?""Saat itu security tidak ada, sayang iseng masuk ke perumahan karena saya dengar tempatnya sangat bagus, mewah, berkelas dan elit, tadinya saya mau bikin konten tapi ternyata saya tidak sengaja menabrak mobil suami ibu.""Jadi kau mengebut dalam berkendara sambil memegang ponsel? Maka

  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    92

    "Mas Farid!" Aku terjatuh dalam pandangan mata yang sudah gelap dan berkunang kunang, melihat lelaki itu terakhir kali digotong oleh beberapa orang membuatku langsung lemas dan kehilangan kesadaran. *"Bu ... Bu, ibu dengar Bu?" Aku mencoba mengerjakan meski kelopak mata ini terasa begitu berat.Aku mencoba mengingat kembali apa yang terjadi hingga aku tiba-tiba terkapar terbaring di kursi ruang tamu."Bu, Alhamdulillah ibu siuman," ujar Mbak Mina pembantuku."Iya, mana Bapak, Mbok?" Dalam keadaan yang masih pusing dan gemetar aku langsung bertanya tentang mas Farid."Sudah dibawa ke rumah sakit Bu.""Dibawa pakai ambulans atau mobil warga?""Mobil tetangga Bu.""Terus apa yang terjadi, Mbok." "Pengendara mobil hitamnya langsung diamankan warga dan dibawa ke kantor polisi sementara mobilnya Tuan Farid sudah dibawa ke bengkel.""Kalau begitu, saya harus bersiap untuk melihat keadaan bapaknya anak-anak saya," balasku sambil berusaha bangkit, kepalaku masih pusing tapi aku berusaha b

  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    91

    Hanya tertawa diri ini setelah memperhatikan sikap Niken yang berusaha menghalalkan segala cara untuk kembali mendapatkan mas Farid.Secara psikologi pria-pria tidak suka dengan wanita semacam itu, karena hal demikian membuat mereka risih dan tidak nyaman. Terlalu dikejar dengan obsesi yang menakutkan membuat pria jadi semakin menjauh dan kebencian di dalam diri mereka akan semakin timbul.Harusnya Niken bersikap lebih bijak dan tenang jika dia memang ingin memenangkan hati Mas Farid, dia harus menunjukkan iktikad baik dan penyesalan mendalam jika ingin mendapatkan pengampunan, lalu pelan-pelan merayu Mas Farid agar kembali ke dalam pelukannya. Sayangnya, wanita itu tidak cukup bijak memperhitungkan langkah. "Aku tidak kuasa menahan rasa geli di hatiku melihat wanita itu tiba-tiba mengaku hamil," ujarku membuka percakapan pada lelaki yang wajahnya dalam keadaan tegang. Kabar tentang kehamilan tentu saja mengguncang pikiran seorang lelaki meski dia pura-pura acuh tak acuh."Jika dia

  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    90

    Beginilah aku dan dia berdiri di depan gedung berlantai tiga, yang pernah jadi alasan perpisahan kami. Aku dan dia datang untuk kedua kalinya namun dalam konteks yang berbeda. Aku menemaninya sebagai bentuk dukungan bahwa lelaki itu masih punya orang-orang yang berdiri di dekatnya.Mengingat bagaimana dia akan menghadapi kerasnya hati Niken dan betapa nekatnya keluarga wanita itu, aku rasa ini adalah tantangan terberat di mana ia butuh teman untuk menopangkan beban tersebut. "Aku merasa trauma dan tidak nyaman hati datang ke tempat ini, aku benar-benar tidak nyaman," ujar mas Farid dengan mimik wajah sedikit khawatir dan aku bisa menangkap ketidaknyamanan yang benar-benar kentara. "Kenapa?""Dua kali aku membina keluarga dua kali juga hancur. Sungguh ini adalah tempat yang paling ingin kuhindari dalam hidupku tapi entah kenapa aku terus datang ke sini berulang kali," jawabnya mendesah."Anggap ini adalah jalan hidup yang harus sekali kita lewati Mas.""Melihat dirimu tetap ada disi

  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    89

    "Jadi, kemana sapi sapi itu?""Ada di kebun temanku. Kebetulan ayahnya punya lahan dan lahannya tidak terpakai jadi sapinya aku pindahkan ke sana.""Jadi polisi tidak mempersoalkan apapun tentangmu?""Ya, karena mereka tahu siapa Ayahku.""Jadi kau memakai reputasiku untuk melindungi dirimu?" tanya mas Farid pada anak gadis kami yang terus tersenyum-senyum dan merasa memenangkan sesuatu yang besar."Iya, berhubung papaku sangat kaya, berkuasa dan bisa membeli setengah dari kota ini. Jadi, aku menggunakan kekuasaan itu untuk bersikap sedikit sombong," jawabnya cekikikan."Ya ampun." Mas Farid hanya menepuk keningnya berkali-kali."Kalau memang sudah tidak ada masalah lagi, sebaiknya kita pulang.""Iya, Ma, ayo kita pulang.""Tapi Niken tak akan melepaskanmu sampai kau mengembalikan sapi-sapi itu ke tempatnya.""Dia tidak tahu apapun Pa, yang dia tahu aku sudah menjualnya, jadi sapi itu tidak akan kembali ke tangannya.""Tapi uangnya ada padamu?""Aku tidak mau tahu Ayah, apa yang kua

  • Rintihan Di Ruang Kerja Suamiku    88

    Selagi aku berdiri di pintu gerbang dan mendengar informasi dari penjaga yang sudah menunggu perkebunan selama 15 tahun, dari kejauhan ternyata diken dan orang tuanya menyaksikan kedatangan kami.Posisi villa yang berada di atas bukit sementara kandang hewan dan tempat pemerahan susu berada di bawahnya, membuat dia bisa leluasa melihat siapa saja yang berkunjung ke perkebunan. Aku dan dia saling menatap dari kejauhan Lalu Tak lama kemudian wanita itu mengambil motor dan melajukannya pada kami."Wanita itu datang," ujarku dalam hati. Bersamaan dengan perasaan hatiku yang mulai membuncah dengan kecemasan, di saat itu pula Mas Farid tiba di perkebunan. "Mas!""Mana Alexa!""Pak Ujang bilang, dia ditahan di Polsek.""Apa dia berhasil mengambil sapi?" tanya mantan suamiku sambil memegang kedua bahu ini."Iya, Tuan, sudah dijual subuh tadi, sesaat sebelum Nyonya Niken tiba dari rumah sakit. Tadinya non Alexa sudah mau pulang, tapi dia kedapatan oleh Nyonya Niken, mereka ribut, berdebat d

DMCA.com Protection Status