Selamat Membaca
HAVE A NICE DAYSaguya melihat ke sekelilingnya, Dia tidak menemukan orang yang mencurigakan atau mencoba mengikutinya. Sepertinya Saguya lupa jalannya, namun Dia menemukan sebuah petunjuk.
"Ini pasti petunjuk yang diberikan oleh penunggu hutan," gumamnya.
"Akhirnya Kau datang," ucap Rasi. Dia bersembunyi di tempat sebelumnya.
"Penunggu hutan, Aku menepati janji. Apa yang ingin Kau katakan?" tanya Saguya. Dia melihat ke sekelilingnya, namun tidak menemukan sumber suara.
"Tidak perlu mencariku," ucap Rasi.
"Dia tahu Aku mencarinya?" batin Saguya.
"Apa yang harus Aku lakukan?" tanya Saguya.
"Pertama Aku ingin
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Aquela." Tuan Justin menahan Aquela supaya tidak melanjutkan ucapannya."Adakah buku seperti itu?" tanya Rasi."Tapi, Aku menyembunyikannya di kamarku. Bagaimana ini?" batin Saguya."Tidak, karena belum ada yang bisa membacanya. Saguya, apa Kau mengambil sesuatu dari kamarku?" tanya Aquela sekali lagi."Tidak, setelah kepalaku terasa pusing. Aku meminta Bela untuk melanjutkan mengemas pakaianmu Aquela," jawab Saguya."Mengemas pakaian? Apa Kau mau pergi Aquela?" tanya Rasi."Jawab Aquela," ucap Tuan Justin.Yang saat itu ada di sana, hanya Aquela, Tuan Justin, Rasi, dan Saguya."Tidak, Aku hanya me
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Tidak sesakit itu saat melihatmu dekat dengan orang lain," gumam Shankar. Sehingga, Rasi melamun sejenak."Kau mengatakan sesuatu?" tanya Rasi."Tidak." Shankar dibuat salah tingkah, ketika Mereka saling menatap."Sudah selesai, kenapa tanganmu bisa terluka? Kau melukainya sendiri?" tanya Rasi."Kenapa Kau tahu?" tanya Shankar. Dia terlihat sedikit terkejut, setelah mendengar ucapan Rasi."Aku hanya menebak saja, lagipula tidak ada yang berani melukaimu," jawab Rasi. Sehingga, Pangeran Shankar mengangguk."Tebakanmu salah," ucap Shankar."Oh, ya
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Tapi," ucap Shankar dan Afni."Tidak ada penolakan," balas Tuan Justin."Tuan Justin, ijinkan Aku untuk menolong Mereka. Di sini Aku juga salah, tidak memisahkan Mereka yang sedang bertengkar dan hanya melihatnya saja." Pandu, juga ikut menolong Mereka menjalankan hukuman, meski awalnya adalah tugas Mereka."Sebelumnya Aku meminta memeriksa ruangan tersebut, sekarang Kalian bertanggung jawab untuk membersihkannya!" perintah Tuan Justin dengan tegas."Baik," jawab ketiganya berbarengan. Mereka terlihat pasrah menerima hukum tersebut, terutama Shankar dan Afni.Shankar membuka pintu ruangan di samping The Princess room, kemudian mulai membersihkannya. Banyak debu, sehingga Mereka men
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Tuan Justin." Rasi mengetuk pintu kamar Tuan Justin."Rasi." Tuan Justin ke luar, kemudian Mereka bicara di tempat yang aman."Siapa Shankar?" tanya Rasi. Dia menghapus air matanya, kemudian menguatkan dirinya terlihat dari hembusan nafasnya yang perlahan."Shankar adalah Pangeran dari Kerajaan Akash," jawab Tuan Justin. Namun, Rasi menginginkan jawaban yang lebih dari itu."Aku ingin tahu secara detail, siapa Shankar yang sebenarnya." kali ini tangisan pecah, bahkan kedua tangannya mengepal."Bagiku Dia adalah anak kecil lugu yang pemberani dan siap mengorbankan hidupnya demi sahabat kecilnya," tutur Tuan Justin.
Selamat MembacaHAVE A NICE DAYPara Prajurit Raja mengirimkan pesan pada sekutu, bahwa Freya telah dikalahkan. Namun, sekutu Freya tidak melakukan pergerakan apapun."Seharusnya Mereka memberontak," ucap Panglima Arya."Mereka tidak akan berani untuk memberontak, sekarang hanya Aku yang akan menjadi penguasa terkuat." Raja Rana tertawa, sehingga menggema memenuhi ruangannya.Sementara, di Asrama AuroraRasi membantu Manhanta membawakan makanan untuk Shankar, karena Manhanta memeriksa keadaan Pangeran Afni."Bisakah suapi Aku?" tanya Shankar pada Rasi."Akan kupanggilkan Tunisia," jawabnya."Rasi," ucap Shankar p
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Apa sekarang Kau puas?!" geram Pandu pada Shankar."Rasi." Pangeran Shankar menangis di tempat itu, begitu juga dengan Pangeran Afni dan Pandu."Apa Kau memberitahu Raja Rana tentangmu?" tanya Pangeran Afni."Tidak," jawab Shankar."Lalu, kenapa Dia melakukan itu semua?!" tanya Pangeran Afni, Dia diselimuti oleh emosi."Cukup! Kenapa Kalian bertengkar dalam keadaan seperti ini? Kalian sangat kekanak-kanakan." Pandu meninggalkan Mereka untuk kembali ke Asrama.Di susul oleh Pangeran Shankar dan Afni, Mereka terlihat tidak bersemangat. Ketiganya mencari Aquela, namun tidak menemukannya.
Selamat MembacaHAVE A NICE DAYPara Pangeran tinggal mencari keberadaan Laksmi, Mereka tidak ada yang berani ke jurang lowden. Karena, setiap malam selalu terdengar suara Serigala meraung-raung, entah mengapa?Manhanta (Soraya) berusaha menghindari pembicaraan dengan Aquela, Dia hanya bicara pada Shankar, Pandu dan Arkan. Sedangkan, dengan Pangeran Afni--Dia sepertinya belum percaya.Saguya melihat kesempatan untuk semakin dekat dengan Pangeran Shankar, namun Dia selalu merasa terhalangi oleh Pandu."Pandu, seperti Laksmi. Selalu saja menghalangiku," gumam Saguya.Setelah, Pandu pergi barulah Saguya masuk ke kamar Pangeran Shankar. Hal itu membuat Shanjar terlihat terkejut, Saguya menutup pintu. Dia berlari ke pelukan Sh
Selamat MembacaHAVE A NICE DAY"Dia bahkan tega menghabisi Putrinya sendiri, sudah pasti Dia juga yang ada di balik kejadian ini," ucap Manhanta.Shankar dan teman-temannya memang memilih untuk menceritakan semuanya pada Manhanta, bahkan Pangeran Afni juga ikut dalam diskusi tersebut."Raja Rana memiliki hubungan yang sangat erat dengan Ayahku, sepertinya Aku harus memperingatinya," ucap Pangeran Afni. Dia mungkin merasa khawatir, karena melihat Raja Rana yang begitu nekat."Ayahmu dan Raja Rana yang merencanakan pembantaian terhadap keluargaku, apa Kau masih ingat?" tanya Shankar pada Pangeran Afni."Saat itu Ayahku tidak tahu, kalau Raja berencana untuk menghancurkan seluruh keluargamu. Sebagai sekutu, Dia hanya member