Share

Menguasai Ketiganya

Penulis: Cici aremanita
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-02 17:56:34

Suara yang terus menerus meminta Ling Li untuk melompat ke jurang sama sekali tidak dihiraukan olehnya, semakin suara itu bersikeras menyuruhnya Ling Li semakin mundur ke belakang menjauhi jurang karena dirinya sama sekali tidak bodoh.

"Bagus, sama sekali tidak terpengaruh padahal jika kamu mau melompat kamu akan menghilang dengan cepat," ucap suara yang terdengar dari bawah jurang.

"Menghilang yang kamu maksud bukan jurus yang ada di dalam kitab jurus bukan tapi aku akan menghilang untuk selamanya, aku sama sekali tidak sebodoh yang kamu kira," sahut Ling Li.

"Hahahaha, aku suka dengan pemikiran mu wanita muda, Karena kamu gigih ingin menguasai jurus menghilang itu aku tidak akan mempersulit mu lagi," ucap suara dari bawah jurang.

Belum sempat Ling Li bertanya bagaimana caranya saat ini Ling Li merasa dirinya sudah kembali ke tubuhnya, saat ingin membuka mata Ling Li merasakan matanya sangat berat dan tidak ingin terbuka.

Samar-samar Ling Li mendengar suara yang memintanya menarik na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Kembali Diremehkan

    Ling Li yang kesal diganggu langsung berdiri dan berjalan ke arah pintu, setelah membuka pintu Ling Li tersenyum sendiri melihat dua wanita yang membawa pedang dan mengarahkan pedang ke arah lehernya.Melihat dua wanita bodoh ingin mengancamnya Ling Li hanya diam, ternyata penjahat tidak memandang jenis kelamin."Serahkan semua barang berharga mu jika kamu tidak ingin mati," ucap salah satu wanita memajukan pedangnya ke leher Ling Li."Wah apa aku sedang di rampok sekarang?" tanya Ling Li dengan santai."Sudah jelas, masih saja bertanya. Tunggu apa lagi cepat serahkan semua yang kamu miliki," sahut wanita satunya yang terlihat lebih muda bahkan lebih muda dari Ling Li.Ling Li berjalan mundur berpura-pura mengambil kepingan emasnya yang ada di dalam kamar, Kedua wanita yang berdiri di depan pintu kamar Ling Li tersenyum puas, akhirnya mereka akan mendapatkan jarahan juga hari ini."Cepat di mana barang berharga mu," teriak kedua wanita serentak.Ling Li yang baru mengambil pedangnya b

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03
  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Mencurigakan

    Pak tua menyiapkan 3 bahan tersulit yang tidak mungkin diketahui oleh sembarang orang atau orang biasa, sambil berjalan ke arah Ling Li pria tua itu tidak berhenti menertawakan wanita muda yang berpikiran sempit berani menantangnya."Aku sudah menyiapkannya, jika kamu ingin menyerah sekarang masih sempat jangan membuat malu dirimu sendiri Nak," ucap pak tua menyunggingkan bibirnya meremehkan Ling Li."Siapa yang akan malu masih belum ada yang tahu, cepat keluarkan saja," sahut Ling Li."Heeeh, aku ingin lihat sampai mana kamu akan terus berpura-pura dan mempermalukan dirimu sendiri," gumam pak tua yang terus tersenyum."Yang pertama aku akan membuka adalah ini, aku beri waktu setengah jam untukmu berpikir apa ini," ucap pak tua memegang alang alang berwarna biru gelap di tangannya."Hahahaha, itu sangat gampang aku bahkan sudah ribuan kali melihatnya," ucap Naga kedua."Apa itu?" tanya Ling Li.Lingling baru pertama kali melihat rumput berwarna biru gelap apalagi sampai menyala sepert

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-04
  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Menggunakan Mana

    Sin terus menatap sungai yang tenang di depannya, Sin bisa merasakan aura siluman yang sangat kuat di sekitarnya walau siluman itu tak mau menampakan wujudnya saat ini."Aku peringatkan sekali lagi jangan mengganggunya atau akan aku hancurkan tempat tinggal mu," ucap Sin."Naga yang Agung mengancam siluman hanya karena seorang manusia, apa tidak salah," sahut siluman air yang perlahan menampakan wujudnya."Siluman air, ternyata sesuai dengan dugaanku, jangan mengganggu anak muda ini," ucap Sin."Apa yang istimewa dari manusia ini kenapa kamu melindunginya?" tanya siluman air."Aku tidak akan memberitahumu, yang harus kamu ingat aku tidak akan melepaskan mu jika kamu..." sahut Sin yang tidak melanjutkan perkataannya karena Ling Li berusaha kembali mengambil alih tubuhnya."Padahal aku sudah menyuruhmu untuk tidak mengambil alih tubuhku sesuka hatimu," ucap Ling Li."Aku terpaksa, aku merasakan aura jahat yang mungkin saja bisa membunuhmu," sahut Sin."Naga yang Agung kalah berebutan tu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Memasuki Menara Suci

    Di bawah ajaran Naga Kedua Ling Li mulai meracik pil berbeda dari yang lain, selama tiga hari tiga malam Ling Li terus membuat pil hingga semua bahan yang sudah dikeluarkannya habis tanpa sisa.Bup bup.Suara dari tungku dua jari yang terdengar membuat Ling Li tersenyum, saat ini pil terakhir yang dirinya buat Ling Li berharap hasilnya memuaskan sama seperti sebelumnya."Semua sudah jadi," ucap Ling Li yang baru menaruh pil terakhir ke dalam tempat."Apa kamu mengingat semua nama pil itu?" tanya Naga Kedua."12 butir pil mahkota, 12 butir pil elaksir penyembuh luka luar dalam dan 12 pil anti panas tingkat jadi," sahut Ling Li."Sebenarnya bahan pil anti panas bisa saja kita gunakan untuk membuat pil lain tingkat murni, tapi saat ini kamu lebih membutuhkan pil anti api untuk melawan Naga keempat," ucap Naga Kedua."Karena semua sudah selesai sekarang saatnya pergi lagi," sahut Sin.Ling Li bergegas meninggalkan sungai menuju bagian barat. Setelah berjalan kaki selama dua belas hari Lin

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-06
  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Tingkat 2

    Memasuki ruangan tingkat pertama membuat tubuh Ling Li tiba-tiba gemetar dengan sendirinya, matanya langsung terpejam seketika dan tubuhnya seakan melayang di udara. Jeritan kecil terdengar di telinga Ling Li jeritan perlahan semakin keras seiring berjalannya waktu."Tidak tolong jangan," teriakan berakhir terdengar tepat setelah Ling Li kembali membuka matanya.Ling Li teringat pertama kali dirinya menjadi pembunuh bayaran setelah mendapatkan pelatihan selama belasan tahun, sebagai pembunuh bayaran dirinya yang tidak bisa memilih siapa targetnya membuatnya hanya bisa pasrah menerima misi yang didapatnya, tidak hanya itu syarat pertama yang harus diingat oleh pembunuh bayaran tidak boleh merasa kasihan pada siapapun semakin membuat Ling Li tidak berpikir untuk mengasihani siapapun targetnya atau orang terdekat dari targetnya.Ling Li masih mengingat jelas saat itu target yang menjadi sasaran pertamanya adalah seorang anak kecil berusia enam tahun, anak yang tidak tahu apa kesalahannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-06
  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Naga Keempat

    Ling Li yang menaiki tingkat ketiga memasuki sebuah ruangan yang berada di tingkat itu, baru beberapa langkah memasuki ruangan seketika ruangan yang berukuran hanya beberapa meter persegi berubah menjadi ruangan tanpa batas tanpa ujung.Ling Li mencoba tidak mempedulikannya dan kembali melanjutkan langkahnya terus berjalan maju, setelah berjalan cukup jauh Ling Li tiba-tiba melihat puluhan Tugu berjejer di depannya. Rasa penasarannya seketika langsung naik saat melihat tulisan demi tulisan di tugu yang sama sekali tidak bisa dibacanya, Ling Li terus berjalan tanpa henti matanya memperhatikan satu persatu tugu yang dilewatinya.Sampai di tugu terakhir Ling Li kembali menghentikan langkahnya, Ling Li menatap erat tugu di depannya yang lebih kecil dari tugu lainnya, saat matanya terus menatap tugu tanpa sadar tangannya memegang tugu dengan sendirinya hingga membuat tugu di depannya bersinar sangat terang.Selain tugu yang tiba-tiba bersinar Ling Li terheran-heran melihat tulisan yang awa

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07
  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Naga Keempat 2

    Melihat seorang manusia berada di depannya Naga api merasa tidak senang, Naga api menggertakkan giginya sambil terus menatap ke arah Ling Li, sang Naga menebak kalau Ling Li adalah orang suruhan ketua menara suci untuk mempererat rantai agar dirinya tidak bisa melarikan diri.Tidak ingin itu terjadi sang Naga bersiap mengeluarkan apinya, semburan dari mulutnya langsung di arahkan ke Ling Li tanpa banyak bicara.Whuuuuuuuuuuuussssas."Hahahaha, rasakan itu manusia, matilah dengan tubuh hangus dari apiku," ucap sang Naga tertawa puas.Asap dari semburan api sang Naga perlahan menghilang, mata sang Naga tidak berkedip sedikitpun ingin melihat tubuh hangus manusia yang baru disemburnya.Lingling yang sudah menelan pil penahan api terlihat baik-baik saja setelah disembur api oleh sang Naga, Ling Li hanya tersenyum melihat sang Naga yang masih tidak percaya seorang manusia masih baik-baik saja walau terkena apinya."Kenapa? apa kamu heran?" ucap Ling Li."Hanya sedikit kuat saja kenapa aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Ketua Menara

    Ketua Ay menatap Ling Li yang berdiri di depannya, dua Ketua lainnya yang berdiri di sampingnya juga serentak mengarahkan pedang mereka ke leher Ling Li, Melihat kedua Ketua lainnya ingin menghabisi Ling Li saat itu juga ketua Ay ikut menarik pedangnya dan mengarahkan ke Ling Li, ketua Ay merasa itu memang kesalahan Ling Li yang membuat menara kehilangan energi sang Naga api dan tentu saja Ling Li pantas menerima hukuman."Tidak tau bagaimana caramu membuat sang Naga menghilang dari dalam menara, kamu membuat menara ini kehilangan sesuatu yang berharga," ucap Ketua Men."Sebagai Ketua kami akan memberimu hukuman, kematian adalah hukuman yang sangat pantas untukmu," sahut Ketua Den."Ingin sekali aku membuat perhitungan pada mereka," ucap Naga keempat."Ambil alih saja tubuhnya," sahut Sin."Heeeeh, bocah aku pinjam tubuhmu sebentar," ucap Naga keempat yang langsung mengambil alih tubuh Ling Li tanpa menunggu jawaban.Belum sempat Ling Li menjawab Naga keempat sudah berhasil menguasai

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-09

Bab terbaru

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Anak Tangga Neraka

    Ling Li menarik nafas panjang menatap ke anak tangga di depannya, setelah yakin sudah siap Ling Li melangkah naik ke anak tangga pertama. Breeeeeees. Di anak tangga pertama Ling Li merasa seperti disiram air yang cukup panas, Ling Li menatap ke tangannya yang masih baik-baik saja setelah tersiram air itu. "Ini baru anak tangga pertama," ucap Ling Li. Tap tap tap. Ling Li kembali melangkahkan kakinya menaiki anak tangga kedua, di tempatnya saat ini berdiri Ling Li merasa hawa panas mengelilinginya, hawa panas yang dirasakannya berbeda dari yang pernah dirasakannya selama ini. Sambil menahan hawa panas yang mengelilinginya Ling Li melangkah naik ke tangga ketiga, hawa panas seketika menghilang, dari bawah Ling Li tiba-tiba merasa kakinya kepanasan seperti menginjak bara api. Ling Li menundukkan kepalanya, setelah melihat kakinya menginjak bara api yang sangat panas Ling Li mengeluarkan unsur airnya menyiram bara api dibawahnya dan langsung naik ke anak tangga selanjutnya.

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Anak Tangga Surga

    Sin yang terbang menuju tempat sebelumnya tiba-tiba terpikirkan sesuatu, Ling Li sangat terobsesi dengan menjadi kuat sepertinya ada tempat yang bisa membuatnya menjadi kuat selain menyerap inti monster. "Jika aku katakan ada tempat yang bisa membuatmu menjadi kuat apa kamu akan pergi ke sana?" tanya Sin. "Itu tentu saja," sahut Ling Li. "Kalau begitu aku akan membawamu ke sana ke tempat yang bisa membuatmu menjadi lebih kuat," ucap Sin. "Kenapa tidak mengatakannya dari awal, kalau begitu Cepat bawa aku ke sana," sahut Ling Li penuh semangat. Sin langsung terbang dengan kecepatan penuh selama beberapa hari, Setibanya di suatu tempat Sin bergegas turun ke bawah membuat Ling Li yang masih berada di atasnya terus memperhatikan menara di depannya. "Di menara itu terdapat menara surga dan neraka Aku sangat yakin di tempat itu Cocok untukmu," ucap Sin. "Kalau begitu aku tidak akan membuang waktu lagi," sahut Ling Li yang bergegas turun dari Sin dan Sin kembali masuk ke dalam lar

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Menyerap Inti Monster

    Sin yang melihat Ling Li berjalan menuju perkotaan bergegas ke luar dari dalam tubuhnya, Sin lupa memberitahu Ling Li satu hal inti hati monster sangat sulit di dapat orang biasa yang tidak mengetahui kelemahannya, jika Ling Li menyerapnya di kota pendekar dari beberapa penjuru pasti akan mendatanginya dan berusaha merebutnya Sin yang tiba-tiba ke luar mengejutkan Ling Li, tidak seperti biasanya jika ingin ke luar Sin akan bilang dulu padanya tapi sekarang Sin tiba-tiba saja ke luar dan berdiri di depannya. "Ada apa?" tanya Ling Li. "Cepat naik," ucap Sing membuat Ling Li semakin tidak mengerti. Ling Li langsung menaiki Sin tanpa banyak bertanya, baru saja Sin membawa Ling Li terbang dari beberapa arah Ketua dari berbagai perguruan mendatangi tempat Ling Li sebelumnya. "Ada apa? tidak biasanya kamu langsung ke luar begitu saja," ucap Ling Li. "Apa kamu tidak sadar beberapa orang sedang ke arahmu," sahut Sin. "Aku memang merasakan getaran, tapi aku tidak terpikir jika mer

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Reruntuhan Arkas

    "Apa kamu akan langsung berburu?" tanya Sin yang melihat Ling Li yang berulang kali menarik nafas panjang. "Tidak, aku masih harus singgah ke sebuah tempat," sahut Ling Li. "Tempat apa?" tanya Sin lagi. "Nanti juga kamu akan mengetahuinya," ucap Ling Li. Ling Li langsung terbang kembali menuju kediaman keluarga Li yang sudah di bakarnya. Ling Li berdiri di antara kuburan ayah pemilik tubuh dan bibi Cie, setelah mengucapkan beberapa kata Ling Li menundukkan kepala memberi penghormatan terakhir. "Ahhhhh, ternyata datang kemari," ucap Sin. Kali ini semua yang berkaitan dengan tubuh asli sudah terlepas olehnya, Ling Li merasa jauh lebih tenang seakan tubuh yang digunakannya saat ini benar-benar miliknya seutuhnya. "Haaaaaaah," Ling Li menghela nafas panjang sambil berjalan pergi, sekarang dirinya sudah bisa kembali ketujuan awalnya. "Jadi apa kamu akan pergi ke reruntuhan Arkas sekarang?" tanya Sin. "Tentu saja, bukankah itu tujuan awal kita," ucap Ling Li. "Setelah

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Membunuh Adiknya

    Ling Li berjalan pergi meninggalkan rumah ibu tirinya yang penuh dengan genangan darah, satu tugasnya selesai Ling Li bergegas ke Pangeran Yan yang berada tidak jauh dari istana. "Bagaimana?" tanya Pangeran Yan pelan. "Selesai," ucap Ling Li sambil tersenyum puas. "Apa kita serang sekarang?" tanya Pangeran Yan lagi. "Pasukan yang kamu bawa kalau banyak dengan mereka, aku akan pergi ke barak prajurit setelah selesai aku akan bertelepati padamu," ucap Ling Li. "Baiklah, akan ku tunggu," sahut Pangeran Yan. Salah satu prajurit yang melihat Pangeran Yan selalu menuruti perkataan Ling Li memutuskan untuk bertanya, sebenarnya apa yang membuat Pangeran Yan selalu menurut pada Ling Li. "Kamu tidak akan tau, karena semua yang direncanakannya sudah pasti berhasil, aku sudah membuktikannya sendiri," ucapan Pangeran Yan membuat prajurit yang bertanya terdiam. Di tempat berbeda Ling Li yang mendatangi barak prajurit langsung mengeluarkan racunnya, Ling Li sengaja hanya menyebarkan racunnya

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Membunuh Ibu Tiri

    Ketua Along tersenyum tipis sambil bersiap menyerang Ling Li, Ketua Along meyakini dirinya memiliki pertahanan yang sangat kuat dan penyerangan yang sangat cepat, dirinya sangat yakin pria yang akan menjadi panglima perangnya tidak sehebat dirinya sendiri. Wheeeeeeeessssss. Ketua Along bergerak cepat menyerang Ling Li yang hanya diam, diamnya Ling Li menjadi kesempatan untuk Ketua Along menyerangnya bertubi-tubi. Serangan kaki tangan yang sudah dikerahkan Ketua Along sama sekali tidak membuat Ling Li merasa kesakitan, Ling Li sengaja hanya diam membiarkan Ketua Along menyerangnya agar merasa puas. Ini tidak mungkin, kenapa serangan ku tidak berpengaruh padanya, aku akan mencobanya sekali lagi," dalam hati Ketua Along. Buuuug, buuuuuug, buuuuuuug. Ketua Along terus menendang Ling Li tanpa henti, setelah merasa kelelahan sendiri Ketua Along menghentikan usahanya dan menatap Ling Li. "Apa sudah selesai?" tanya Ling Li. "Sekarang giliranku," ucap Ling Li dengan nada serius

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Kesepakatan

    Setelah berhasil menghentikan penyebaran racun Ling Li langsung mengambil pil mahkota Dewi miliknya, Ling Li menelankan pilnya ke Pangeran Yan dan kembali duduk di sebelahnya. Hanya beberapa menit racun di dalam tubuh Pangeran Yan perlahan menghilang, Ling Li yang melihat usahanya berhasil menghela nafas lega dan duduk bersandar. "Heeeeeh, setelah berburu monster bagaimana jika kamu membuka pengobatan saja dan menjadi tabib," ucap Sin. "Aku tidak berminat, lagipula mengobati orang membutuhkan kesabaran ekstra," sahut Ling Li. "Emmm, benar juga harusnya aku tau kalau kamu tidak memiliki kesabaran ya," ucap Sin. Ling Li yang duduk di samping Pangeran Yan Su melihat mata Pangeran Yan terbuka perlahan, Pangeran Yan yang habis bermimpi bertemu seseorang langsung menatap ke arah Ling Li tanpa berkedip. "Apa aku masih bermimpi," ucap Pangeran Yan. Plaaaaaaaaaak. "Bangun, sudah bukan waktunya tidur lagi," sahut Ling Li yang baru menepuk pundak Pangeran Yan. "Kamu? apa ini be

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   Menemui Pangeran Yan

    Sebelum membakar rumah keluarga Li Ling Li menemukan sebuah giok berlambang kerajan. Selain kelompok pembunuh bayaran darah merah salah satu anggota kerajaan pasti ikut andil dalam pembantaian keluarganya. "Kita mulai dari kelompok pembunuh bayaran darah merah dulu," ucap Ling Li. "Ahhhhh aku ingat, aku pernah mendengar markas pembunuh bayaran darah merah berada di bukit tengkorak," sahut Sin. "Apa kamu tau tempatnya?" tanya Ling Li. "Tentu saja," sahut Sin. "Bawa aku sekarang juga ke sana," ucap Ling Li yang langsung menaiki Sin. Sin mengepakkan sayapnya terbang menjauh meninggalkan rumah keluarga Li yang terbakar habis, Sin yang bisa merasakan hawa membunuh Ling Li sangat kuat memutuskan untuk tetap diam tanpa bertanya apa yang akan Ling Li lakukan setelah sampai di sana. Hanya membutuhkan waktu 1 jam bagi Sin untuk tiba di bukit tengkorak, Sin langsung menurunkan Ling Li dan menunjuk ke arah balik bukit tempat markas pembunuh bayaran darah merah berada. "Kamu ingin me

  • Reinkarnasi Pendekar Naga Wanita   100

    Dari kejauhan Wei Yan hanya bisa menatap ayahnya yang berjalan pergi, dari dalam lubuk hati Wei Yan merasa bersalah sudah berkata seperti itu pada ayahnya tapi penderitaan yang selama ini dirasakannya sendiri juga dari ayahnya, apakah salah yang sudah dilakukannya tadi pikir Wei Yan yang menangis dalam diamnya. Ling Li yang melihat Wei Yan menangis tanpa sadar langsung memeluknya, Ling Li berulang kali mengatakan pada Wei Yan kalau yang dilakukannya tadi sudah benar. "Ehem, sangat jarang melihat mu berinisiatif terlebih dulu," ucap Sin bertelepati. Ling Li bergegas melepaskan pelukannya, tepat setelah melepaskan pelukannya Wei Yan yang berhenti menangis membuat Ling Li merasa lega sendiri. "Terima kasih," ucap Wei Yan memalingkan wajahnya. "Untuk apa?" tanya Ling Li. "Karena kamu sudah membantu ku tadi, tidak hanya itu kamu juga bahkan sudah menyembuhkan wajahku, andai ada yang bisa kulakukan untuk berterima kasih padamu," ucap Wei Yan sambil menatap Ling Li. "Jangan pi

DMCA.com Protection Status