Share

BAB 16

Penulis: Nienol
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Hay! Nona dan Tuan...

Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....

Happy reading!!!

-------------------------------------------------------------

Bahkan Liu Yifen lupa mengambil sepatunya sebelah. Hongli menghela napas seraya mengambil sepatu itu, terlihat sedang memikirkan sesuatu. Tiba-tiba, seorang lelaki paruh baya mendekati Hongli.

"Baginda, kamu ada di sini, eh? Sepatu ini?" tanya Li Yu heran melihat sepatu wanita yang ada di tangan majikannya.

"Ambil sepatu ini, informasikan kepada Biro Kehidupan Istana ...," kata Hongli sambil memberikan sepatu itu kepada Li Yu.

Sementara itu, Liu Yifen tidak tahu apa-apa tentang identitas pria yang ditemuinya.

Dia tidak punya waktu untuk memikirkannya!

Ah, dia benar-benar sial hari ini.

Setelah terjatuh tadi, badannya kini berlumuran abu, dan rambutnya juga acak-acakan, jadi dia bergegas kembali ke istana untuk berganti pakaian.

Liu Yifen berlari sekuat tenaga menuju Aul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 17

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Dalam suasana yang tegang setelah penuturan agresif dari Selir Besar Hui, Permaisuri merasa malu. Liu Yifen menghela napas panjang dan menghembuskan perlahan-lahan.Selir Besar Hui telah mempermalukan Permaisuri di hadapan para kasim dan pelayan yang berada di aula Buddha.Meskipun demikian, Liu Yifen dengan senyuman kecil menyahuti penuturan Selir Besar Hui. "Meskipun Anda mengatakan begitu, mengapa aku masih mencium aroma manis cemilan-cemilan seperti pagi tadi?" ucap Liu Yifen dengan tenang.Liu Yifen terdiam sejenak, lalu mengedipkan matanya. "Aku yakin para dewa dan Buddha pasti telah hadir," ujarnya dengan matanya yang membulat.Karena perkataan Liu Yifen tersebut, semua orang di aula memperhatikannya.Selir Besar Hui memandang Liu Yifen dengan tatapan tajam. "Berani se

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 18

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Malam hari, Liu Yifen duduk sendirian di kamarnya, memikirkan nasibnya besok. Hatinya terasa berat setelah insiden dengan Hongli. Dia merasa sedih karena sebenarnya Hongli tidak sengaja melemparkan sepatu itu padanya.Beberapa kali Liu Yifen mencoba untuk tidur, tetapi gelisahnya membuatnya sulit untuk terlelap. Dia bergerak gelisah ke kanan dan ke kiri, mencoba menutup kepala dengan bantal, bahkan menelungkupkan badannya. Namun, semua usahanya untuk tidur sia-sia.Tiba-tiba, kabut biru muncul dan menghalangi pandangan matanya. Liu Yifen merasa heran dan bertanya dalam hati, "Ada apa ini?"Suara yang sangat dikenal menyambut pendengarannya. "Hey, nona lama tak bertemu. Heheh...," sapa Bi dari layar lebar di depannya.Liu Yifen terbangun dari tidurnya dan bertanya, "Apa yang kau

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 19

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------"Hambah di sini, paduka," ujar si pengawal dengan tegas dan penuh hormat."Perpustakaan istana telah tua dan rusak. Tolong keluarkan pengumuman bahwa perpustakaan istana akan ditutup selama tiga hari untuk perbaikan. Selama masa perbaikan ini, orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk," papar Hongli dengan raut wajah berwibawa.Setelah mendengarkan kata-kata Hongli, hati Liu Yifen terasa penuh sukacita. Ini jelas menyelamatkannya dari hukuman menyalin Tripitaka.Setelah Hongli selesai mengeluarkan perintah, dia melihat kotak makanan di lantai."Ke depannya, jangan makan sebanyak itu. Jika tidak, aku tidak akan mampu menarikmu," ujar Hongli sambil melempar senyuman mengejek.Liu Yifen melihat Hongli. "Bangida ...."Hongli mengangkat alisnya. "Apa ada yang salah dengank

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 20

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Chen Meigmeig," jawab Liu Yifen singkat.Alendi menunjukkan senyum menggoda, mencium tangan Liu Yifen tanpa izin.Liu Yifen tersentak kaget."Oh, Nona yang imut nan cantik, senang rasanya bertemu denganmu untuk pertama kalinya," kata Alendi dengan pandangan dalam.Liu Yifen tersenyum canggung dan buru-buru mengalihkan pandangannya. Dia tidak ingin terlalu lama bertatapan dengan Alendi, karena bisa membuatnya lupa diri."Hft! Tatapan Alendi begitu menghipnotisku. Untungnya aku bisa menahan diri," pikir Liu Yifen sambil mencari pemilik sapu tangan yang ia temukan.Namun, tiba-tiba seorang pembantu istana berlari mendekati mereka."Penjabat Alendi, bukankah ini sapu tangan yang kamu rancang untukku? Mengapa itu ada di tangannya?" kata pembantu istana sambil melirik ke arah

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 21

    Hay! Nona dan Tuan... Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan.... Happy reading!!! ------------------------------------------------------------- Di pagi hari yang cerah, setelah Liu Yifen menyampaikan salam di Aula Changchun, ia melihat permaisuri tampak gelisah dan khawatir. Tanpa ragu, Liu Yifen mendekati permaisuri Fuca dengan sikap perhatian yang hangat. "Permaisuri Yang Mulia, Anda terlihat lelah. Apakah Anda tidur nyenyak semalam?" tanya Liu Yifen dengan suara lembut yang penuh kepedulian. Permaisuri Fuca menghela nafas dalam-dalam, ekspresinya mencerminkan kekhawatiran yang mendalam. "Meimeig terlalu memperhatikanku. Akhir-akhir ini, pengeluaran di istana menjadi berlebihan, dan catatan keuangan rumah tangga menjadi berantakan. Aku merasa begitu terbebani, tidak tahu harus mulai dari mana," keluh permaisuri dengan nada sedih. Liu Yifen dengan cepat menyadari bahwa situasinya di Biro Kehidupan Istana semakin rumit dengan banyaknya oran

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 22

    Hay! Nona dan Tuan... Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan.... Happy reading!!! ------------------------------------------------------------- Sore itu, Ming Xiang membawa biskuit berbentuk bunga, katanya pencuci mulut yang sangat langka di istana. Liu Yifen berencana membawa biskuit bunga itu untuk Arigun, kebetulan sekalian dia sedang patroli. "Arigun... Tuan Arigun!" panggil Liu Yifen yang berada di sandaran pintu. Mendengar suara Liu Yifen, sontak Arigun menoleh, dia tersenyum saat melihat Liu Yifen bersandar di pintu. Arigun menghampiri Liu Yifen, saat ia membalas melambaikan tangan tanpa disadari sebuah kantong kertas jatuh dari tangannya ke arah kaki Liu Yifen. Liu Yifen membungkuk mengambil kantong kertas. Arigun hendak menghentikan Liu Yifen namun, dia terlambat karena kantong kertas itu, sudah ada dalam genggaman tangan Liu Yifen. "Ini adalah ...," ujar Liu Yifen seraya membuka kantong kertas, di dalamnya berisikan bunga mela

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 23

    Hay! Nona dan Tuan... Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan.... Happy reading!!! ------------------------------------------------------------- Di dunia roh yang penuh warna-warni, langit bercahaya dengan awan-awan yang terbuat dari cahaya. Di antara pohon-pohon yang menjulang tinggi, daun-daunnya berkilau seperti permata pertama. Liu Yifen berjalan dengan hati-hati, tetap waspada sambil mengikuti peri biru yang telah memintanya untuk datang ke dunia ini. "Sial!" Liu Yifen teringat saat dia dibunuh dalam pilihan pertamanya. Dia merasa bahwa pria yang membunuhnya tidak asing. Hanya wajah gelap yang menyeringai dengan kepuasan yang terlintas dalam ingatannya. Liu Yifen merasa seperti mengalami deja vu dari dunia sebelumnya. "Hey! Kamu mau membawaku ke mana?" Tangan kurusnya menahan kepalanya, sambil menggelengkan kepala dengan perlahan. Peri biru sebagai utusan dewi Aio diam sejenak, lalu berkata, "Kamu akan tahu sebentar lagi, jadi bersaba

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 24

    Hay! Nona dan Tuan... Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan.... Happy reading!!! ------------------------------------------------------------- Di tengah-tengah Liu Yifen menangis, ia mendongak wajahnya dan melihat wajah kedua orang tua Yin Qin yang begitu mirip dengan sosok yang ia rindukan selama bertahun-tahun. Seolah-olah takdir mempertemukan ia dengan kedua orang tua Yin Qin di dunia ini. Bisa dikatakan bila Liu Yifen iri pada Yin Qin yang mendapatkan begitu banyak kasih sayang dari pada dirinya. Liu Yifen merasa semakin ingin melindungi keluarga kecil itu. Dia merasa perlu membalas dendam Yin Qin dan menjalankan misi baru dari dewi Aio. Liu Yifen ingin membayar kesalahan di masa lalu dan berjanji untuk tidak membiarkan orang lain menyakiti mereka yang ia cintai. Perlahan, Liu Yifen mulai tenang. Ia tersenyum kepada ayah dan ibunya, dengan suara lembut, tetapi ada ketegasan yang sangat berbeda dengan Yin Qin sebelumnya. "Ayahanda, Ibun

Bab terbaru

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 40

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Setelah berhasil meninggalkan istana dengan lancar, Liu Yifen merasa lega. Suasana hatinya menjadi lebih santai saat ia berjalan sendirian. Beberapa menit sebelumnya, Liu Yifen telah menyuruh Shi Lian untuk menunggu di kereta kuda."Tunggu di sini. Aku akan mencari sesuatu untuk Ibunda," kata Liu Yifen sebelum keluar dari kereta kuda.Tangan Shi Lian segera menahannya. "Tolong jangan terlalu lama, Nona," kata Shi Lian mengingatkan."Ya, aku hanya butuh sebentar. Aku juga akan membelikanmu sesuatu," ucap Liu Yifen sambil mengusap kepala Shi Lian seperti mengusap anjing kecil yang minta untuk tidak ditinggalkan.Tiba-tiba, terdengar suara teriakan seorang pedagang sayur dan buah-buahan di dekatnya. Suara itu mengalihkan perhatian Liu Yifen dari lamunannya sejenak. Ia teringat bahwa ia harus segera pergi ke

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 39

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Liu Yifen melihat kasim dengan tatapan tajam, menyadari bahwa kasim itu tidak menunjukkan rasa takut padanya sama sekali. Dia tahu bahwa di istana ini, selain aturan yang berlaku, ada juga aturan lain yang tidak tertulis, yang memungkinkan beberapa orang dengan bakat tertentu bisa keluar dari istana.Dalam situasi seperti ini, apa yang harus dilakukan Liu Yifen?Setelah berpikir sejenak, Liu Yifen mencoba untuk menunjukkan wajah yang lebih ramah dan lembut. "Adipati, sebenarnya, ada banyak kesalahpahaman di masa lalu. Bagaimana kalau kita mencoba menyelesaikan kesalahpahaman ini?" ujar Liu Yifen dengan senyuman yang sehangat mungkin, sambil menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.Ekspresi kasim berubah menjadi sinis. "Kenapa? Apakah kamu ingin menyuapku? Itu tidak akan berhasil!""Cih!" Liu Yifen mendecak

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 38

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Liu Yifen duduk di dekat jendela, memandangi awan putih yang mengambang di langit, dan ia hanya bisa menghela nafas dengan rasa rindu yang mendalam.Shi Lian, yang sedang sibuk menyiram bunga-bunga di ruangan itu, menoleh ke arah Liu Yifen. "Nona, sudah setengah jam berlalu," katanya sambil menghitung jari-jemarinya. "Ini sudah menjadi hela napas yang ke-23 yang nona keluarkan!"Liu Yifen memutar kepala untuk melihat bayi yang sedang tidur dengan tenang di kursi. "Aku sudah berada di istana ini cukup lama," katanya sambil teringat surat pekan lalu yang diterimanya dari pengawal.Shi Lian menghentikan kegiatannya dan mendekat ke samping Liu Yifen. "Apakah ada yang membuat nona khawatir?" tanya Shi Lian dengan perhatian."Banyak hal, meskipun surat-surat

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 37

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Cai Li, dengan senyum sinisyangmemanjang di wajahnya, menatap Hang Fan dan Liu Yifen dengan tatapan mencibir. "Anak ini, bukan milik Tuan Hang Fan," katanya, suaranya menggema di ruangan.Tawa dinginnya memecah keheningan yang ada.Saat kata-kata itu terlontar, ekspresi semua orang berubah. Mata mereka menatap Liu Yifen dan Hang Fan, penuh dengan spekulasi yang tak terduga.Liu Yifen, yang biasanya tenang, langsung terpancing emosinya. "Jangan bicara omong kosong!" bentaknya tajam, menunjuk Cai Li dengan geram.Cai Li hanya tertawa, wajahnya memerah dengan kepuasan. "Kenapa?" katanya, matanya menyipit. "Kenapa bersemangat, aku telah mengatakan apa? Apakah ini membuatmu marah?"Hang Fan, yang diam sejak awal, membuang

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 36

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Setelah mengadopsi anak adopsi, Liu Yifen merasa bahwa kehidupannya lebih ceria. Namun, baru-baru ini dia mendengar rumor yang membuatnya marah. Kabarnya, ada desas-desus bahwa dia memiliki anak haram, dan dia menduga bahwa Cai Li yang menyebarkan rumor tersebut.Liu Yifen tidak menyangka bahwa Cai Li akan terus mengikutinya ke mana pun dia pergi. "Apakah dia tidak punya kerjaan?" pikir Liu Yifen sambil memutar kepalanya untuk mencari Cai Li yang mungkin bersembunyi di balik pohon bunga.Sambil memandangi bunga yang berguguran dengan indahnya, Liu Yifen bertanya-tanya, "Berapa lama lagi dia akan terus mengikutiku?" Dia merasa jengkel dengan kehadiran Cai Li yang selalu mengikutinya ke mana pun dia pergi.Beberapa hari kemudian, di bawah langit yang mendung, Liu Yifen akhirnya tidak lagi bertemu dengan Ca

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 35

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!------------------------------------------------------------- Satu jam kemudian, Liu Yifen mengikuti Hang Fan ke Kuil Puji. Ternyata hari ini adalah hari di mana Kuil Puji menaruh bubur untuk membantu fakir miskin, dan Hang Fan juga menyiapkan banyak nasi untuk dikirim. Liu Yifen melihat Hang Fan, yang membantu membagikan nasi dengan senyum lembut, dan hati gadis itu tersentuh, ternyata di bawah penampilan dingin Hang Fan, dia adalah orang yang hangat. Tangan kurus Liu Yifen memengang dagunya. “Ternyata masih banyak orang miskin di kaki Kaisar…,” gumam Liu Yifen mata tak lepas dari bahu lebar Hang Fan. Seorang gadis kecil berlari ke arah Hang Fan dan melompat ke dalam pelukan pria itu dengan gembira. Tawa si gadis mengudang kekehan kecil dari Hang Fan. “Kakak Kakak! Lama tidak bertemu!” kata si anak kecil. Sekelompok anak-anak lain bergegas dan berkerumun di

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 34

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------"Tampaknya benar-benar tak semudah kukira!" batin Liu Yifen yang kesulitan membuat bagian menurutnya agak sulit dilakukan.Senyuman lega terpancar di wajahnya. "Sudah bertahun-tahun aku tidak melakukannya, aku hampir lupa langkah-langkahnya." Tatapan puas melihat hasil mainan yang telah jadi. "Untungnya aku berhasil...." Liu Yifen menyapu keringat yang ada di dahinya.Ketika Liu Yifen merasa bangga, pintu kamar tiba-tiba didorong terbuka dan ia melihat orang itu bergegas masuk dengan takjub.“Pengasuh, aku telah melihat dengan mata kepala sendiri bahwa Liu Yifen sering masuk dan keluar dari pos penjaga….” Pemilik suara itu tak lain adalah Cai Li kini memandangi tatapan curiga.Pengasuh mendengarkan penjelasan Cai Li dengan serius. “Apa kau katakan benar Cai Li?” Suara tampak kurang percaya.Cai Li melanju

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 33

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Di luar, Cai Li sedang merencanakan cara untuk menghindari pertemuan dengan Liu Yifen. Tiba-tiba, seorang penjaga lewat di depannya. Ide langsung muncul di pikiran Cai Li, dan dia dengan cepat menahan penjaga tersebut."Hey, penjaga, mau kemana kamu pergi?" tanya Cai Li dengan suara rendah, menunjukkan harga dirinya yang tinggi.Penjaga itu memberikan sedikit hormat dan menjawab, "Saya ingin mengantar surat ke ruangan Putri Shu Xian untuk pelayan senior Liu Yifen. Nona."Cai Li melihat peluang dan segera memanfaatkannya. "Oh, gitu rupanya," ucapnya dengan wajah yang penuh perhitungan. "Tentu, Nona. Jika begitu saya pamit dulu."Cai Li menahan langkah kaki penjaga untuk pergi. "Tunggu dulu...." Dia mengeluarkan sebuah kantong tail dari balik bajunya. "Bawa suratku juga saat kamu menemui orang yang kamu

  • Reinkarnasi Pembunuh Bayaran: Dendam dari Tubuh Kedua   BAB 32

    Hay! Nona dan Tuan...Selamat datang di novel fantasi. Silakan bikin kopi atau jus, ambil snack, dan....Happy reading!!!-------------------------------------------------------------Setelah kejadian kemarin, Liu Yifen mulai meragukan rumor yang beredar tentang Hang Fan. Sebuah hipotesis sederhana muncul di pikirannya. "Mungkin dia tidak seburuk yang dikatakan orang. Itu akan menjadi hal yang baik jika memang benar," gumam Liu Yifen sambil menatap langit yang dipenuhi bintang.Pemandangan yang luas dan indah membuat hati Liu Yifen merasa tenang. Dia tersenyum lebar sambil menikmati camilan biskuit kering.Meskipun udara dingin menusuk kulitnya, Liu Yifen tidak merasa terganggu. Suara langkah kaki Shi Lian yang tergesa-gesa membuat Liu Yifen menoleh."Nona, kenapa masih di luar?" tanya Shi Lian sambil membungkus tubuh Liu Yifen dengan selimut besar."Aku hanya sedang memikirkan sesuatu," jawab Liu Yifen sambil mengucapkan terima kasih atas selimut yang diberikan.Shi Lian menggosok-gos

DMCA.com Protection Status