Share

Part 46 : Demon Lord

Author: Aldho Alfina
last update Last Updated: 2021-11-21 11:11:00

Hari berikutnya

"Apa kau selemah itu hingga takut dengan kami!?" Erin mengejekku yang menolak untuk bertanding melawan mereka berdua.

Erin dan Violet sudah berada di samping rumah dan mereka menungguku yang masih duduk di teras.

"Putri Vampir dan juga Naga legendaris, sedangkan aku hanyalah manusia biasa," ucapku dengan nada lemas, namun berdiri dan berjalan menuju ke depan mereka.

"Yang paling penting adalah, kau itu tuan kami!" teriak Erin sambil tersenyum lebar.

"Aku juga merupakan naga terlemah dan Erin telah lama disegel, jadi tidak ada alasan lagi!" imbuh Violet.

Aku buat penghalang yang sangat luas hingga menyelimuti seluruh padang rumput ini. Dengan adanya penghalang, aku tidak khawatir tentang kerusakan pada area sekitar dan kegaduhan yang ditimbulkan oleh pertarungan kami. 

"Violet!" Erin menyuruh Violet agar langsung menye

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   Part 46.5 : Harga Diri yang Tinggi

    "Setahu saya karena pertarungan dengan Fris si Naga Es," jawab Violet."Lalu pemenangnya?" tanya Erin penasaran."Tentu saja mereka berdua, kalau satu lawan satu pastinya menang Fris," ujar Violet sambil bangun dari tempat tidur dengan keadaan masih telanjang dan tanpa ia tutupi lagi tubuhnya.Saat aku melihat Violet, aku tidak bisa memalingkan pandangan dari tubuh indahnya. Tentu saja, wujud manusianya sesuai dengan tubuh ideal idamanku, jadi sudah pasti aku sangat tertarik."Lihat juga punyaku!" Erin menarik kepalaku untuk melihat ke arah tubuhnya dengan selimut yang sudah tersingkap."Sudahlah, pakai kembali baju kalian," ujarku untuk menghindari kejadian yang diinginkan."Maaf tuan, pakaian yang dibelikan oleh tuan telah hancur," ujar Violet dengan polosnya."Tuan? Aku tidak salah dengar?" Aku cukup terkejut saat Violet memanggilku de

    Last Updated : 2021-11-22
  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   Part 47 : Berlian

    Hempasan angin karena pergerakan Violet membuat debu beterbangan hingga menutupi pandangan."Violet! Ingin menurut kepadaku atau aku paksa untuk menurut!?" Aku sudah berada di antara Jade dan Violet sambil menangkis serangan Violet."Tapi dwarf kerdil itu tidak menghargai tuan!" teriak Violet sambil menunjuk para dwarf yang sedang ketakutan.Aku berbalik badan sambil satu tangan aku rentangkan untuk menahan Violet."Kalian sudah tau kan akibatnya kalau melawanku!" ancamku pada para dwarf."Siapa kalian sebenarnya?" tanya Jade sambil berusaha benutupi kepanikannya."Sudah aku bilang kan, aku pemilik wilayah ini," ujarku dengan santainya."Saya Jade Raja Dwarf dari pegunungan Smabor," ujarnya sambil mengulurkan tangan kepadaku."Aku Al, sedangkan mereka Erin dan Violet." Aku meraih tangannya sambil menunjuk kedua wanita

    Last Updated : 2021-11-23
  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   Part 47.5 : Benih Demon Lord

    Beberapa hari kemudian, aku bersama Violet dan Erin menjelajahi dugeon. Untuk mencapai dugeon, kita melalui pemeriksaan di pintu masuk oleh para prajurit. Violet aku suruh untuk masuk ke dalam bayanganku dan menutup aura sihirnya agar tidak terdeteksi."Rank S? Bukankah kalian akan berangkat besok?" tanya salah satu prajurit setelah mengecek plate dan identitas kami."Kami berdua tidak ikut rombongan mereka," jawabku sambil tetap berjalan masuk setelah selesai mereka cek."Sebaiknya jangan melebihi lantai 50!" teriaknya lagi.Aku dan Erin tetap masuk ke dalam dugeon yang lebih mirip gua ini."Violet, keluarlah!" ucapku saat sudah berada di dalam dugeon."Baik tuan." Violet langsung keluar dari balik bayanganku.Ukuran dugeon ini tidak lebih besar dari gua Cryostar milik Jade. Diameter dugeon ini bervariasi, dari yang 3 meter dan ada

    Last Updated : 2021-11-27
  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   Part 48 : Wyrm

    "Kenapa bisa energi sihir itu meluap?" tanyaku kepada Violet tentang benih Demon Lord itu.Violet dengan segera mengeluarkan spiral energi tadi dan memberikannya kepadaku."Benihnya tidak mengeluarkan energi, tapi energi sihir tadi dari diri saya sendiri tuan," jawabnya yang memang masih terasa energi sihir darinya dan tidak aku rasakan dari spiral yang aku bawa."Bagaimana bisa? Energi sihirmu sekarang kan sedang kamu tutup,""Ini dari skill saya sendiri tuan, Samber nyowo bisa menangkap dan mengumpulkan jiwa di sekitar saya," jawabnya sambil mengulurkan tangannya dan terbentuklah bola energi yang berasal dari jiwa-jiwa yang ia tangkap."Di dalam dugeon banyak manusia yang mati dan jiwanya tidak mampu keluar karena sesaknya energi di sana. Jiwa manusia dari ratusan atau mungkin ribuan tahun di sana yang berkumpul," imbuh Erin setelah Violet menyelesaikan bicaranya.

    Last Updated : 2021-11-28
  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   Part 48.5 : Naga bayang vs Demon Lord

    Perlahan ular itu bangun dan melihat ke sekitarnya. Tubuhnya berdiri menjulang tinggi lebih dari 10 meter hingga menyentuh langit-langit dugeon."Mending pasang penghalang saja Al, pertarungan mereka pasti bisa meruntuhkan dugeon ini." Erin menyarankan untuk memasang penghalang kepadaku sambil berjalan menuju tangga."Hati-hati Violet." Aku berjalan mengikuti Erin sambil membuat penghalang di seluruh sisi lantai dugeon ini."Baik tuan!" Violet berjalan dengan anggun menuju ke arah ular besar itu. Sayap hitamnya ia bentangkan dan tangan dengan cakar tajamnya ikut ia bentangkan sedikit.Aura sihirnya yang selalu aku suruh untuk menutupnya, sekarang sudah ia buka kembali. Energi sihir hitam pekat menyebar di sekitarnya untuk mengintimidasi musuh.Menyadari ada yang mendekatinya, ular besar tadi melesat dengan cepat ke arah Violet. Karena tubuhnya yang sangat besar, getaran cuk

    Last Updated : 2021-11-29
  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   Part 49 : Masalah Bertubi-tubi

    "Hah!? Dia mampu memotong tubuhnya padahal kulit Kai sangat keras!?" Erin sangat terkejut karena tiba-tiba saja Violet mampu melukai, bahkan memotong tubuh Kai dalam sekali serangan."Dia tadi cukup membaca instruksi dariku ternyata," ucapku sambil tersenyum lebar."Instruksi apa!? Bagaimana!?" Erin masih tidak menyadari kenapa aku melempar potongan kulit Kai kepada Violet."Apa kau tidak menyadari potongan kulit yang aku berikan tadi? Lihatlah pola potongannya." Aku menunjuk ke arah kulit bekas yang sudah aku potong."Woh iya, bisa dipotong di antara sela sisik!" seru Erin saat menyadarinya."Karena sisik ular menumpuk ke depan, mustahil untuk menembuskan serangan dari depan. Karena itu, apabila diserang dari belakang, lalu menyamping akan sangat mudah," jelasku kepadanya...."Sialan!!" Kai dengan segenap tenaganya yang tersisa melesat ke arah aku da

    Last Updated : 2021-11-30
  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   Part 49.5 : Pertemuan yang Kurang Tepat

    Rasa sakit yang amat luar biasa karena luka di lenganku cukup besar."Lifegiver!" Aku segera melakukan sihir penyembuhan untuk mengembalikan energi sihirku dan menyembuhkan lukaku."Ohh lumayan juga ternyata, tapi kau malah mementingkan melindungi mereka daripada dirimu sendiri!" Gadis itu masih berdiri di tempatnya semula, sedangkan aku sudah melompat cukup jauh."Sial! Kenapa tidak dari tadi!" Aku baru sadar kalau aku mempunyai sihir pembaca pikiran dan penafsir status. Segera aku gunakan sihir itu secara bersamaan."Siapa sebenarnya kalian!?" Aku cukup terkejut, sihirku sama sekali tidak mempan terhadap mereka. Sama seperti Erin, mereka sama sekali tidak bisa dibaca pikirannya maupun melihat status mereka."Berisik! Buka saja penghalangmu yang ada di rumah itu!" Gadis itu melancarkan serangan lagi, untung saja bisa aku tangkis menggunakan pedang Sukmo. Aku tidak mengguna

    Last Updated : 2021-12-01
  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   Part 50 : Kekecewaan

    Beberapa hari yang lalu di atas pohon milik Nay, kembar 4 yang merupakan Ratu dari kota Danirmala sedang bersantai di sana. Mereka sedang membicarakan tentang Al yang sudah direinkarnasi berdasarkan informasi dari Dewi cahaya."Ayo segera temui Al!" rengek Noe sambil menarik lengan baju dari Noa dan Nia."Kita mau bagaimana saat menemuinya!?" Nia terlihat gelisah dan menepis tangan Noe."Sudah puluhan ribu, ahh malah mungkin ratusan ribu nyawa yang sudah aku renggut dengan tanganku ini," ujar Noa dengan panik sambil mengangkat tangannya dan ditatapnya dengan serius."Gelar yang kita miliki juga apa Al bisa menerimanya?" ucap Nia dengan matanya yang mulai sembab."Kalian tau sendiri kan bagaimana sifat Al? Dia itu tidak pernah mempermasalahkan apapun selain sifat posesif dan cemburunya!" ujar Noe sambil mengusap air mata yang sudah menetes di pipi Nia."Iya ay

    Last Updated : 2021-12-02

Latest chapter

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   122. End

    Author rekap aja langsung end.Arlom akhirnya setuju membantu, namun ia hanya terima beres saja. Semua sudah diselesaikan oleh pasukan Elf dan dia hanya menggantikan tahta saja. Saat melihat-lihat para korban perbudakan, ada yang menarik perhatian kami. Seorang gadis kecil ras serigala, ia adalah senjata pembunuh yang mereka ciptakan. Anak dari kedua serigala hybrid. Instingnya sangat mengerikan, bahkan hanya didekati saja langsung melesat bagaikan petir. Bukan melesat menjauh, namun langsung menyerang tanpa pandang bulu.Akhirnya ia kami besarkan dan diberi nama Selen, ada juga ayahnya yang diberi nama Fenrir. Mereka semua kami rehabilitasi, namun Sania aku urus sendiri. Sifatnya yang masih ganas, tidak mungkin orang biasa yang menanganinya. Kalaupun para Elf, mereka tetap terpaksa menggunakan kekerasan untuk menghentikannya. Jadi lebih baik bersama kami dan ternlyata malah dekat denganku, bahkan Fenrir sebagai ayah Selen, mereka tidak pernah bertemu satu sama lain. Emosinya tidak b

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   121 -- Peluasan Wilayah Danirmala

    "Baiklah! Aku hargai kepedulianmu kepada makhluk lain, tapi kau urus sendiri mereka. Latihlah dengan benar!" Aku menyetujuinya sambil memberikan syarat."Deal!" Ignis langsung menyetujuinya dan mengulurkan jabat tangan, aku diam sejenak karena sedikit terkejut sebelum menjabat tangannya."Oi kamu yang paling besar, siapa namamu!?" Ignis meneriaki serigala terbesar yang memiliki 5 ekor, serigala itu langsung berubah wujud menjadi manusia dan berlutut di depan Ignis."Saya pemimpin kawanan ini, nama saya serigala petir ekor lima tuan," jawabnya membuat Ignis menepuk jidat."Kamu, tuanku ini ingin menjadikanmu bawahannya. Bersyukurlah dan patuhi dia!" Ignis menunjuknya sambil menepuk pundakku cukup kuat hingga membuatku terhuyung ke depan, sedangkan si serigala petir ekor lima bingung akan apa yang dikatakan Ignis."Kalian serigala petir merupakan makhluk tingkat tinggi, tapi kehidupan kalian terlalu bebas hingga lalai melatih bakat asli kalian. Aku Aldho Alfina akan membuat kalian menja

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   120 -- Serigala Hybrid

    Pada lokasi kedua, kami menemukan 4 bangsawan yang telah berkumpul. Banyak sekali pasukannya yang sedang berjaga di halaman kediamannya membuat Erin san Noe harus turun tangan.Di dalam ruang utama, para bangsawan terkejut mendengar suara ledakan dari energi listik milik Erin. Semuanya langsung mendekat ke jendela dan melihat ke halaman depan. Saat mereka baru mengecek dari jendela, ada satu penjaga yang berlari hingga tersandung-sandung masuk ruangan."Tuan, tuan!""Ada apa!?" teriak salah satu bangsawan."Elf menyerang, ada vampir, juga yang ikut!" teriaknya terbata-bata karena kehabisan napas."Bagaimana bisa ada Elf di sini? Apalagi vampir." Para bangsawan tidak percaya, namun mereka berfikir ulang karena penyerangan ini."Tidak mungkin juga pasukan kerajaan, sebagian besarnya merupakan orang-orang kita," ujar bangsawan lain."Hallo semuanya!" Noe mengagetkan para bangsawan dengan muncul tiba-tiba bersama kami semua."Topeng dan jubah itu!" Salah satu bangsawan menunjuk Noe, lalu

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   119 -- Perbudakan

    "Mereka keluar dari pegunungan Goromo, baru saja aku rasakan dari penghalangku," ucapku kepada Noe dan Erin setelah merasakan ada yang melewati penghalangku."Mungkin mencari kita," ujar Erin cuek."Iya, paling hanya kembali ke kota Danirmala," ujar Noe, ia lalu berdiri dari singgasana, mendekati para bangsawan kerajaan Lamris...Beberapa saat yang lalu"Yang Mulia! Para pemberontak di sekitar istana telah di singkirkan. Tidak ada korban jiwa dari pasukan kami, hanya beberapa saja yang mengalami luka dan sedang proses pengobatan." Tim melapor kepada Noe dengan tubuh yang dilumuri oleh darah, keadaanya terluka ataupun sehat tidak bisa diketahui karena tertutup oleh darah.Erin mengulurkan tangannya ke depan, ia membuka telapak tangannya dan tersorot mata vampirnya yang merah menyala. Darah di sekujur tubuh Tim tiba-tiba melayang ke arah telapak tangan Erin dan berkumpul membentuk bola. Gumpalan darah itu tiba-tiba menghilang seakan diserap olehnya."Bagaimana kondisimu?" Noe bertanya

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   118 -- Latihan para Naga

    Rumah di pegunungan GoromoNay bangun dan tidak menemukan Al di sisinya, ia kemudian dikejutkan oleh sesuatu dan bergegas keluar rumah."Darah?" ujarnya, lalu melihat Noa dan Violet yang sedang berlatih bersama Ignis.Ignis berdiri di tengah padang rumput, area sekitarnya sudah menjadi seperti kawah gunung berapi. Lava panas bergerak mengikuti alunan gerakan Ignis yang menari-nari untuk menyerang dan bertahan dari serangan Noa dan Violet.Violet seakan menggunakan teleportasi, ia selalu berpindah ke area sekitar Ignis untuk melakukan serangan. Menendang dan ditangkis oleh Ignis, berpindah lagi ke sisi lain dan mengayunkan lengannya yang ada satu cakar berbentuk bilah pedang menempel sejajar dengan lengan dan jari kelingking. Serangannya terus ditangkis, namun Violet juga terus menyerang, bahkan dirinya tidak pernah menapak di tahan karena selalu berpindah dengan sangat cepat."Ignis, lepaskan penguasaan areamu!" Noa tidak bisa menyerang dengan jarak dekat, ia dari jarak jauh hanya mel

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   117 -- Bangsawan Pemberontak

    "Tidak ada yang tidak mungkin, lihatlah dia." Aku menunjuk ke arah Erin yang masih berdiri di samping Downer dan Harnes, mereka berdua masih berada di bawah tekanan Erin."Dia vampir yang membantuku pergi, dia juga yang membuat tubuhku seperti ini. Untuk kematian kakek tua itu, dia patut mendapatkan. Kelakuan bejat dan semena-menanya sungguh membuatku muak." Aku membantu paman Ronald jalan menuju singgasananya, lalu melambaikan tangan ke arah Erin. Dia mengerti dan melepaskan Downer serta Harnes dari tekanan gravitasinya."Jadi kamu beneran pangeran Aldho?" ujar Harnes sambil berjalan mendekat."Iya, tidak ada waktu buat bercerita tentangku. Sekarang jelaskan apa yang terjadi pada kerajaan Lamris!" ucapku sambil berjalan menuju tempat duduk di sisi samping singgasana."Baik pangeran." Downer dan Harnes menunduk sambil terus menurunkan pandangan karena ada Erin di sampingku."Para bangsawan mengerahkan anak buahnya dan menyewa beberapa petualang untuk melengserkan posisi Raja Lamris,"

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   116 -- Kembali ke kerajaan Lamris

    "Memangnya tidak ada Raja Elf sebelumnya? Mungkin dialah ayahmu kalau ras Elf susah hamil dengan ras manusia." Aku sontak diam telat menyadari, lalu kemudian bangun dan duduk di samping Noe."Aku manusia, kamu Elf, lalu bagaimana?" tanyaku khawatir dan bingung, Noe mengelus pipiku, lalu menyuruhku untuk rebahan kembali."Mungkin kalau sering-sering bikin ada kemungkinan jadi," "Sudah pernah ada half Elf?" "Kalau ayahnya Elf dan ibunya manusia banyak, tapi kalau sebaliknya belum pernah ada," jawabnya membuat hatiku semakin sakit."Memangnya kenapa? Kan ada kakak-kakakku, mereka." Noe terdiam dan tidak melanjutkan bicaranya."Mereka kenapa?""Tidak apa-apa," ujarnya, walau terlihat tenang tapi jelas sekali menutupi sesuatu."Nay roh dari tanaman, Nia juga seorang peri, tubuh mereka hanya sebuah energi yang menyerupai tubuh manusia. Sedangkan Noa dulunya roh yang menempati tubuh naga sejati. Mereka bisa hamil?" Aku bertanya dengan ragu-ragu, takut akan jawaban yang sesuai dengan perkir

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   115 -- Kucing kuno

    "Noa bagus!" seruku sambil tersenyum lebar dan mendekatkan mukanya kepadaku."Bagus kepalamu!" Nia spontan berteriak dan menamparku. Aku terjungkal ke belakang dan menatapnya bingung, ia kemudian berjalan mendekatiku."Kalau mau menenangkan orang, jangan begitu juga caranya!" teriaknya sambil menarik kerah bajuku dan menatapku dengan sinis. Aku hanya tersenyum, kemudian melepaskan tangannya dari kerah bajuku dan merangkulnya."Nia marah-marah mulu," ujarku secara halus sambil mendorongnya perlahan mendekati Noa. Aku duduk di antara mereka berdua dan merangkulnya secara bersamaan. Kepala mereka aku sandarkan di dadaku sambil aku usap perlahan rambutnya."Kenapa sih!? Ishh!" Nia menepis tanganku, sedangkan Noa masih menangis."Ei kalian diem dulu, perhatikan," ucapku secara halus sambil menatap ke arah Violet, kemudian aku buat penghalang di depan Violet."Violet, tolong serang penghalang itu dengan sekuat tenaga," ucapku sambil tersenyum."Jangan aneh-aneh!" Nia menatapku dengan geram

  • Reinkarnasi Ke-dua Di Dunia Lain   114 -- Seluk-beluk Dunia

    "Kontrak darah denganku, kau menjadi tuanku dan harus melindungi apa yang aku lindungi!" ucap Ignis dengan serius."Aku lebih lemah darimu, bukannya malah terbalik?""Kau saat ini memang lemah, tapi para Ratu di sekelilingmu tidak bisa dikatakan lemah. Belum lagi kalau kau meningkatkan kekuatan rua..""Stop!" Erin bersama Noe serempak menghentikan Ignis berbicara. "Al, akan aku jelaskan semuanya nanti," ujar Erin saat mengetahui kegelisahanku."Ok baiklah, tapi apa tugasku? Apa yang harus aku lindungi?" tanyaku lagi untuk memastikan agar lebih jelas."Menjaga benua Kalenex dan juga menjaga dunia Roh dari semua ancaman!" ucap Ignis dengan serius."Dunia Roh!?" tanyaku sambil menengok ke arah Noa."Al, lakukan kontraknya dulu, nanti aku jelaskan." Erin meyakinkanku, aku segera melihat ke arah kembar 4 dan Violet. Mereka semua mengangguk menyetujuinya, setelah itu aku segera mengulurkan jariku kepada Erin. Dengan kukunya yang tajam, ia dengan mudah menggores jariku. Setelah menggabungka

DMCA.com Protection Status