Share

Bab 103

Saat Bikely dan Indra bersiap untuk mengajukan pertanyaan lebih lanjut kepada Alagar, tiba-tiba suasana berubah. Dewa Agung yang muncul di hadapan mereka.

"Salam hormat, Tuan," sapa Bikely dan Indra serempak, sambil memberikan salam hormat dengan tangan di dada dan membungkukkan badan mereka.

Dewa Agung tersenyum lembut dan mengangguk. Ia mengusap jenggot putihnya yang panjang dan berkata, "Bikely, Indra, tolong tinggalkan kami berdua untuk sementara waktu. Saya ingin berbicara dengan Alagar secara pribadi."

Dengan rasa hormat yang mendalam, Bikely dan Indra menjawab, "Tentu, Tuan."

Mereka berdua segera pamit dengan sopan dan undur diri dari ruangan tersebut. Mereka menutup pintu rapat-rapat, meninggalkan Dewa Agung dan Alagar untuk berbicara secara empat mata.

Di dalam ruangan, suasana menjadi semakin tegang dan serius, karena Dewa Agung akan membahas suatu hal yang penting dengan Alagar.

Sementara itu, di luar ruangan, Bikely dan Indra saling pandang, merasa penasaran namun tak in
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status