Share

Deception

Penulis: Blue Cheetha
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-08 09:00:19

You saw it when you run. So, you bought it as an excuse if anyone asked you.

Spontan, aku tertawa. 

And who do you think it is?

Me?” Ia menunjuk dirinya sendiri sambil tersenyum lebar.

Aku tertawa lagi. 

KENAPA ZEAN PEKA SEKALI, SIH! DASAR MENYEBALKAN!

By the way, kamu ada apa mampir ke sini mal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Volunteer

    Matahari sudah terbenam beberapa jam yang lalu, dan, angin malam yang dingin mulai bertiup. Membawa suhu yang kian rendah, hingga beberapa muda-mudi yang sedang berkumpul untuk istirahat sejenak di tenda pengungsian, memutuskan untuk menutup pintu tenda.“Minum ini dulu, Kak.” Gadis yang duduk di sampingku seraya menyodorkan gelas plastik berisi teh hangat.“Terima kasih, ya,” ujarku saat menerima gelas itu.Siapa sangka? Alih-alih berada di dalam pesawat menuju Jakarta, sekarang aku justru berada di tempat pengungsian korban bencana gempa bumi di Lombok, sebagai relawan.Sudah pasti, ada beberapa perubahan dalam agenda yang sudah kurencanakan dengan cukup matang selama empat bulan ini. Jika biasanya aku kesal dengan eksekusi yang tida

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-10
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Handsome

    Awalnya, aku merasa aneh. Dari cerita Liana, Nara, Tiara, dan juga beberapa relawan yang lain, terkhusus kaum hawa, si relawan ganteng masih kerap kali membuat mereka tercenung sesaat saat bertatapan.Sebagai pembelaan diri, mereka bilang bahwa itu karena ketampanan si pria yang tidak manusiawi.Well, jujur saja, aku memang tidak pernah terpikir kalau Zean akan sungguh-sungguh turun ke daerah bencana seperti ini. Apa lagi kalau bukan karena tempat ini terlalu berbahaya bagi orang penting sepertinya.Jadi, aku tidak akan percaya sampai aku melihat dengan mata kepalaku sendiri jika si primadona baru itu benar-benar Zean yang kukenal. Toh, sudah dua puluh empat jam sejak kedatangan pria itu, dan aku masih belum sempat melihat batang hidungnya.

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-16
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   About Her

    Di satu sisi, aku bersyukur. Sangat bersyukur karena si Primadona ternyata cukup kooperatif. Kalau kuingat-ingat lagi, ini bukan hal besar, sih. Jadi, saat kami bertatapan ketika ada Dino, pemuda itu hanya membungkuk sekilas, sebagai ganti salam. Kemudian, tanpa mengatakan apa pun, si Relawan Tertampan itu melambaikan tangan kepada Dino sebelum ia kembali memindahkan logistik ke dalam gudang penyimpanan. Tingkahnya benar-benar seperti orang asing yang sama sekali tidak mengenal. Sebenarnya, aku sendiri tidak terlalu yakin. Apakah alasan ia bertingkah seperti tidak mengenalku karena memang tidak mengenaliku, atau justru karena ia bisa membaca ekspresiku pada saat itu ⏤bahwa aku sedang menyamar dan tidak ingin dibongkar kedoknya? Yang mana pun, yang pasti, aku sangat bersyukur karena sampai pada detik i

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-18
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   (Not) Ready (Yet)

    “Kapan kamu kembali?” tanya Adachi tepat saat aku hendak pamit.“Besok sore," jawabku singkat sambil kembali menoleh ke arahnya.Niat hati, aku ingin langsung pamit dan pergi dari sini untuk meminimalisir risiko gosip yang tidak jelas. Bukannya melebih-lebihkan, tetapi ⏤meski ia baru beberapa hari di sini⏤ popularitas Adachi memang tidak main-main. Selain karena parasnya yang mencolok, bisa jadi, ini juga karena pemuda itu memberikan kesan yang cukup tegas bahwa ia membangun tembok tinggi bagi kaum hawa. Oleh karena itu, aku sempat waswas jika ada yang melihat kami berbincang akrab dan muncul berita yang tidak sedap. Terlebih, besok aku ⏤beserta tim relawan kak Limas⏤ akan kembali ke wilayah kami masing-masing. Jadi, kalau sampai the worst scenario yang terbayang di dalam benakku benar-benar terjadi, hari terakhir Lisa Natalie sebagai relawan di sini akan sangat merepotkan.Well, karena aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan dan juga apa isi hati orang lain, jadi lebih b

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-21
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Hidden Transaction

    "Sedikit lagi. Kurang sedikit lagi," jawabnya lirih sambil mengalihkan pandangannya dariku.Bersamaan dengan jawaban Adachi, beberapa orang keluar lagi dari tenda, dan lagi-lagi mereka melihat ke arah kami. Spontan, aku hanya mengangguk sambil tersenyum, sebagai ganti salam dan sapaan.Tanpa berkata apa pun, mereka balas tersenyum ke arahku. Namun, aku mendapat firasat kalau situasi akan jadi buruk jika ada kelompok ketiga yang melihat kami lagi.Detik itu juga, aku membulatkan tekad untuk pamit pada Adachi. Apa pun yang terjadi, aku harus segera per⏤ah, sial!Tepat ketika aku menoleh ke arahnya, pemuda itu tengah memasang ekspresi yang terlihat seperti menahan luka. Tatapannya memang tidak ditujukan padaku, tetapi aku jadi tidak tega untuk langsung pergi kar

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-23
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   First Question

    "Aku boleh lihat dulu foto-fotonya, 'kan?"“Sure," sanggupku langsung. "Tapi tanggung sendiri akibatnya, ya," imbuhku sambil menunjukkan padanya beberapa foto Rere yang kutawarkan.Adachi hanya memutar mata, lalu mengangguk kecil. Namun, aku cukup optimis kalau ia akan semakin tergiur dengan tawaranku setelah melihat foto Rere.Benar saja. Baru melihat foto ketiga, bibir Adachi sudah dalam mode full smile. He really looks like a love-struck man. Alhasil, senyumnya pun menular padaku, meskipun keduanya memiliki arti yang sangat berbeda.“Well done, the past Echana! You did a very well-done job! It is a very good decision to copy some of Rere's photos and her video in my new smartphone. Atta, girl!” batinku bersorak gembira.Aku memang sudah mempersiapkan beberapa hal yang berhubungan dengan Rere untuk berjaga-jaga jika nantinya aku jadi ke Jepang dan bertemu lagi dengan Adachi. Bisa dibilang, aku menyimpan foto dan video Rere sebagai ganti uang tutup mulut khusus untuk Adachi. Pasaln

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-25
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   (Another) Negotiation

    “Jangan-jangan kamu kabur dari rumah, ya?”Tiba-tiba Adachi menyeringai, seakan ia baru saja mendapat pencerahan."Oh! That's why kamu takut kalau aku ternyata pegawai Kanatta, karena kamu takut aku akan bilang ke Zean kalau tunangannya tercinta ada di sini. Ya, kan?"Aku langsung memutar mata."Nice theory."Adachi tertawa singkat, tetapi matanya lebih jujur untuk menunjukkan kalau ia sedang mengejekku."Memangnya ada alasan apa lagi yang bisa buat kamu tiba-tiba jadi waswas hanya k

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-31
  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Last Destination

    Perlahan, kegelapan berganti terang karena matahari mulai keluar dari tempat persembunyiannya.Dari balik lautan awan, secercah sinar kemerahan muncul. Semakin lama, semakin banyak dan menyinari semua permukaan yang ada. Bola api mega besar itu seolah merangkak naik ke puncak langit dengan begitu perlahan, bersamaan dengan perubahan gradasi warna langit yang indah. Benar-benar seperti berada di kota langit di dunia fantasi!Tak kuasa, aku kembali terkagum ketika aku melihat lagi beberapa video yang kurekam saat mendaki gunung beberapa bulan yang lalu. Bibirku pun tersenyum lebar saat teringat bagaimana serunya pendakian saat itu.“Jadi kangen hiking lagi, nih,” gumamku lirih saat melihat video matahari terbit lainnya dari gunung yang berbeda.

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-04

Bab terbaru

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Gone

    Netra biru itu melebar sekilas. Ia menatapku tidak percaya. Lebih tepatnya, ia terlihat seperti tidak menyangka kalau aku akan mengaku secepat ini. Tepat ketika Zean mengalihkan pandangan sambil menghela napas panjang, aku sudah mulai menyiapkan hati untuk omelan yang lebih panjang. "HAHAHAHA!" Bukannya omelan, yang terdengar setelah helaan napas yang dramatis itu justru tawa lepas Zean. Otomatis, dahiku langsung mengernyit. Tak kuasa, aku menatap Zean heran separuh bingung. Bukankah tadi dia sedang marah? Kenapa sekarang Zean malah tertawa? Memangnya ada yang lucu? Sayangnya, alih-alih menjawab keheranan yang terpancar di wajahku, si tampan di layar gawaiku itu malah menutup wajahnya dengan telapak tangan. Ekspresinya menunjukkan seolah ia sedang berusaha keras menahan tawa saat netra birunya menatapku. Yang lebih parah, tawa Zean tidak juga berhenti setelah lima detik penuh, meskipun tawanya sudah agak reda. Wah! Ini benar-benar rekor! Pasalnya, Zean yang aku kenal selama ini

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Entrapped

    "Apakah seharusnya aku tidak mengingat lagu itu?" Sengaja, kuungkapkan salah satu prasangkaku. Selama beberapa detik, tidak ada jawaban dari tempat Zean. Namun, saat aku akan memeriksa layar gawaiku, memastikan bahwa telepon masih tersambung, tiba-tiba terdengar suara tawa. Ya. Zean memang tertawa, tetapi entah kenapa aku merasa kalau tawa Zean terdengar sedih. "Bukan begitu, Anna. Aku justru senang Anna mengingatnya, karena aku sendiri hampir melupakannya." Kali ini Zean terdengar tulus. Sama sekali tidak berusaha menutupi nada sedih seperti beberapa detik yang lalu. "Terima kasih karena masih mengingat dan menyanyikan lagu itu untukku, Anna. I think I'll have a really nice dream tonight." Kedua ujung bibirku tak kuasa terangkat. Dalam benak, aku membayangkan Zean, dengan wajah letihnya, sedang tersenyum saat mengatakannya. "Istirahatlah, Zean. Thank you for the best present ever. Good night. Sleep tight." "My pleasure, Princess. Good night." ***** "Ma," panggilku lirih

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Lullaby

    "HOAAEEEMM!" Tiba-tiba Zean menguap. "Can we talk about it next time, Anna? Please?" mohonnya dengan nada lelah. Apakah Zean sedang berusaha menghindar? "Karena ini akan jadi pembahasan yang panjang, Anna. Dan menurutku, akan lebih baik jika aku menjelaskannya secara langsung padamu. Bagaimana?" "Lagipula, aku juga tidak ingin menyita waktu istirahatmu lebih lama dari ini," imbuh Zean lagi setelah jeda sedetik. Usai menimbang keputusan selama beberapa saat, aku mengangguk pelan. Ketika aku melihat jam dinding, ternyata sudah jam dua subuh. Pantas saja tadi Zean bicara begitu. "Baiklah. Ini sudah terlalu larut, dan kamu juga perlu beristirahat." Diam-diam, aku menghela napas panjang. Menyesali kebodohan dan tingkahku yang tidak tahu diri. Bisa-bisanya aku sempat berpikir untuk menginterogasi Zean saat ini juga demi memuaskan rasa penasaranku. "Should I sing you a lullaby?" tanya Zean tiba-tiba. Setelah berkedip dua kali dan mencerna kata-katanya, aku spontan tertawa. "Kan

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Another Clue

    Aku menyipitkan mata menatap Papa. “Papa tidak percaya pada kemampuanku? Atau Papa tidak suka aku magang di sana?” Sejujurnya, aku sedikit terluka dengan cara Papa mengucapkannya. Aku tak kuasa merasa bahwa Papa meremehkanku. Atau memang sejak awal, Papa tidak memiliki ekspektasi apa pun padaku? Karena itu, ia berpikir kalau kepercayaan diri tentang hasil studiku adalah hal yang menggelikan? Papa menatapku sekilas, lalu menggeleng. “Maksudku bukan begitu.” Ia berdehem sekilas, lalu melanjutkan bicara. "Aku yakin kau akan diterima magang di sana. Hanya, aku tidak yakin kau akan betah magang di sana." Alisku berkedut. Dahiku mengernyit. "Memangnya kenapa?" "Sayang? Astaga! Ternyata kau ada di sini!" Seketika, pembicaraan kami terputus. Fokus mata kami beralih pada sosok yang baru saja memasuki dapur. Dengan langkah lebar dan wajah penuh kelegaan, perempuan cantik yang mengenakan camisole dress dengan motif yang sama dengan piyama Papa itu menghampiri kami. Ia menarik kursi di samp

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Sweet Tooth

    Papa mengangguk santai."Ada 'Tikus' di perusahaan yang membawa kabur dana perusahaan dengan jumlah yang cukup besar. Sialnya, ternyata dia cukup cerdik dan licin karena butuh waktu yang agak lama untuk menangkapnya," cerita Papa sambil mengambil lagi sepotong puding mangga ke dalam mangkuknya."Kebetulan, peristiwa itu juga terjadi pada saat kondisi keuangan perusahaan sedang tidak bagus. Jadi, efeknya cukup berat, dan tuntutan dari para pemegang saham membuat situasi menjadi lebih buruk lagi."Papa diam sejenak sambil menatapku beberapa saat, seolah sedang memeriksa reaksiku. Jadi, aku balas menatapnya dengan tatapan menyimak."Lalu, apa yang terjadi?" tanyaku.Papa menarik salah satu ujung bibirnya dan membentuk seringai s

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Unusual

    Langit di luar sana masih gelap. Angka yang berfungsi sebagai penunjuk waktu di layar gawaiku juga menegaskan bahwa sekarang masih tengah malam. And here I am, tiduran di atas tempat tidur dengan benak dan mata yang masih terjaga seratus persen. Jadi, daripada aku membuang waktu tidak jelas karena tidak bisa tidur, lebih baik aku membuat susu hangat. Well, rencananya sih begitu. Tetapi ketika aku membuka pintu lemari es, hatiku langsung dicobai. Bagaimana tidak? Padahal tadi pagi aku cek lemari es ini hanya berisi sayur dan buah-buahan. Sama sekali tidak ada camilan. Namun, di depanku sekarang ada dua kotak besar dengan logo toko dessert kesukaanku yang ditata bersisian di sab tengah. "TUNGGU DULU! Jangan-jangan ini puding dan fruit cake yang Mama bilang tadi?" Daripada bimbang terlalu lama, aku nekat mengeluarkan salah satu kotak dan memeriksanya. Kalau memang isinya bukan dessert yang kuinginkan, aku tinggal mengembalikan ke tempat semula, 'kan? Dengan hati-hati, aku letakka

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   Open Up

    Dari segala situasi yang pernah kualami, saat ini adalah momen terlangka dalam hidupku. Bagaimana tidak? Orang yang selama ini berkoar-koar akan selalu memihakku, malah berada di seberang, tempat "lawanku" berpijak. Sementara sosok yang selama ini kupikir sama sekali tidak menyukai eksistensiku, malah mengeluarkan statement seolah ia berada di pihakku. Well, secara keseluruhan, yang diucapkan Papa Ian memang terdengar normal. Netral. Tidak berpihak. Namun, pada saat yang sama, aku merasa sedang dibela. "Kau sudah makan malam?" Pertanyaan Papa Ian kemudian membuatku kembali terkejut.

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   (His) Betrayal(?)

    Suasana di sekitarku perlahan menjadi senyap. Sambil menatapnya menyimak, aku berusaha fokus mendengarkan suara Zean.“Lho? Kak Eka sudah pulang?”ASTAGA!Seketika aku terlonjak kaget. Kemudian, aku segera menoleh ke arah asal suara.Rencananya, aku hendak memarahi adik bungsuku karena memanggilku tiba-tiba dan membuat Zean mengurungkan penjelasannya. Namun, ketika aku melihat Chris yang sedang berjalan ke arahku sambil memberiku tatapan bingung, aku langsung membatalkan niatku.Memarahinya di lokasi yang masih bisa didengar oleh Papa Ian tidak akan memberikan kesan yang baik pada reuni kami. Jadi, aku hanya menghela napas panjang, berusaha menenangkan jantungku yang masih berdegup kenca

  • Reefhitch : Echana (Her Runaways)   The (Best) Present

    Awalnya, aku memang ingin menyerah untuk menebak hadiah dari Zean. Sayangnya, rasa penasaranku jauh lebih besar. Jadi, meskipun aku terus berusaha mengalihkan pikiran, imajinasiku selalu kembali memikirkan segala kemungkinan yang bisa menjadi hadiah pria itu.“Kamu nggak kasih hadiah yang berbahaya ‘kan, Zean?” tanyaku curiga seraya melirik Zean tajam ketika kami berdiri di depan pintu rumahku.Pria yang berdiri di sampingku itu langsung menahan tawa setelah mendengar pertanyaanku.“Kalau Anna memang sepenasaran itu, bagaimana kalau kuberitahu saja apa hadiahnya?” tawarnya sambil menatapku menggoda.Segera, aku menggeleng tegas. “Nggak! Nggak usah! Jangan spoiler

DMCA.com Protection Status